Sandriya, Ardi
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Vitamin E dan Etinil Estradiol terhadap Histopatologi Uterus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Sandriya, Ardi; Samsuri, Samsuri; Berata, I Ketut
Indonesia Medicus Veterinus Vol 7 (3) 2018
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.394 KB) | DOI: 10.19087/imv.2018.7.3.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa vitamin E dapat memperbaiki struktur histopatologi uterus akibat efek samping etinil estradiol. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih betina yang dibagi dalam lima kelompok perlakuan, yaitu kontrol (-) tidak diberi etinil estradiol maupun vitamin E; kontrol (+) diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari tanpa pemberian vitamin E, P1 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 100 mg/kgBB/hari, P2 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 150 mg/kgBB/hari, dan P3 diberikan etinil estradiol dengan dosis 150 mg/kgBB/hari dan vitamin E 200 mg/kgBB/hari. Perlakuan selama 30 hari, dan pada hari ke 31 seluruh hewan coba dinekropsi. Organ uterus diambil untuk pembuatan preparat histopatologi dengan teknik pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Variabel yang diperiksa adalah nekrosis dan proliferasi sel epitel uterus. Hasil penelitian membuktikan pemberian suplementasi vitamin E dosis 150 mg/kgBB/hari mampu menekan proliferasi dan nekrosis sel epitel endometrium uterus tikus putih (Rattus norvegicus) sehingga vitamin E dapat digunakan sebagai antioksidan pada pasien yang sedang menggunakan etinil estradiol.
Aktivitas Antitumor Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme) secara In Vivo pada Mencit Ardi Sandriya; Bambang Pontjo Priosoeryanto; Gunanti Gunanti; Eva Harlina; Riski Rostantinata; Lina Noviyanti Sutardi; Rachmi Ridho
Jurnal Veteriner Vol 22 No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.165 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.2.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstrak etanol daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme) untuk terapi penyakit tumor. Penelitian ini menggunakan enam ekor mencit betina berumur lima minggu dengan bobot badan 20-25 g yang telah diinduksi karsinogen 7.12- dimetilbenz(?)anthracne (DMBA). Mencit dibagi menjadi dua kelompok perlakuan masing-masing kelompok terdiri dari tiga ekor mencit yaitu kelompok yang diberi plasebo (KK) dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus (KE). Kelompok KK diberi plasebo berupa aquabides. Kelompok KE diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dengan dosis 120 mg/kg BB. Pengamatan dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Massa tumor dari kedua kelompok mencit dikoleksi dan difiksasi dalam neutral buffered formalin (NBF) 10%. Kemudian dibuat preparat histopatologi dan diwarnai pewarna Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan gambaran makroskopik permukaan kulit pada daerah tumbuhnya tumor mengalami alopesia, tumbuh benjolan berwarna kemerahan dan keropeng. Hasil pengukuran bobot badan mencit kelompok KK mengalami penurunan, sedangkan berat badan mencit pada kelompok KE mengalami kenaikan setiap minggunya. Diameter tumor kelompok KK mengalami peningkatan, sedangkan diameter tumor pada kelompok KE mengalami penurunan pada minggu ke empat pemberian bahan uji. Gambaran mikroskopik menunjukkan benjolan massa tumor yang terbentuk terdiri atas tiga jenis tumor yaitu anaplastic carcinoma (16,7%), fibrosarcoma (16,7%) dan squamous cell carcinoma (66,6%). Ketiga tumor digolongkan dalam diferensiasi baik 33,4%, diferensiasi sedang 33,4%, diferensiasi buruk 16,7%, dan tidak berdiferensiasi 16,.7%. Laju pertumbuhan tumor selaras dengan tingkat diferensiasi. Tumor yang bermetastasis sebanyak 50% dan tidak bermetastasis sebanyak 50%. Rataan indeks mitosis dan angiogenesis terjadi penurunan yang nyata (p<0.05) pada kelompok mencit yang diberi ekstrak etanol daun keladi tikus dibandingkan kelompok kontrol. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun keladi tikus menurunkan pertumbuhan tumor dan dapat digunakan untuk terapi tumor.