Amisi, Marsella D.
Unknown Affiliation

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan antara Umur dan Status Gizi dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Lapangan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung Amin, Marsela D.; Kawatu, Paul A. T.; Amisi, Marsella D.
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.24643

Abstract

Abstract: Work-related fatigue results in decrease of concentration during working. Factors that cause work-related fatigue are inter alia heavy-work activities, work and mental burdens, unergonomic workplaces or tools, lack of concentration resulting in mistakes, work-related stress, work-related illnesses, injuries, and workplace accidents. Field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung has a variety of works as well as nutritional status. This study was aimed to determine the relationship between age and nutritional status with work-related fatigue among field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung. This was an observational analytical study with a cross-sectional design. We used purposive sampling and obtained 50 workers as respondents. Data were analyzed by using the Spearman rank test. The results showed that the correlation between age and work-related fatigue obtained a p-value of 0.000 and an r-value of 0.683. Furthermore, the correlation between nutritional status and work-related fatigue obtained a p-value of 0.003 and an r-value of -0.418. In conclusion, there was a strong-positive relationship between age and work-related fatique; and a moderate-negative relationship between nutritional status and work-related fatique among field workers at PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung.Keywords: work-related fatigue, age, nutritional status Abstrak: Kelelahan kerja berdampak pada penurunan konsentrasi saat bekerja. Faktor penyebab terjadinya kelelahan akibat kerja antara lain aktivitas berat, beban kerja dan mental, tempat kerja atau alat yang tidak ergonomis, kurang konsentrasi yang dapat berdampak terjadinya kesalahan, stres akibat kerja, penyakit akibat kerja, cedera, dan kecelakaan kerja. Pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung memiliki jenis pekerjaan yang berbeda-beda dan memiliki status gizi yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara umur dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung. Jenis penelitian ialah analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 50 orang pekerja. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil pengujian terhadap hubungan antara umur dengan kelelahan kerja mendapatkan p=0,000 dan r=0,683. Selanjutnya, hasil pengujian terhadap hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja mendapatkan p=0,003 dan r=-0,418. Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan positif kuat antara umur dengan kelelahan kerja, serta hubungan negatif sedang antara status nutrisi dan kelelahan kerja pada pekerja lapangan di PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Bitung.Kata kunci: kelelahan kerja, umur, status gizi, pekerja lapangan
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG KABUPATEN MINAHASA Sahalessy, Christina C.; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia Kekurangan gizi pada mula kehidupn akan berdampak serius terhdap kualitas sumber daya mnusia di masa depan. Faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu Air Susu Ibu (ASI). Ibu yang mempunyai keadaan gizi yang baik dan memberikan ASI eksklusif pada anak maka akan memberikan gizi yang adekuat pada bayi untuk tumbuh dengan laju yang sesuai. Data Kementrian Kesehatan RI tahun 2018, menunjukan bayi di indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 37,3%. Data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang sebesar 17,7%, yaitu 13.8% gizi kurang dan 3,9% gizi buruk, balita pendek sebesar 19,3%. Tujuan penlitian ini agar mengtahui hubngan antara pemberian ASI yang diberikan secara  ekslusif dengan sttus gizi anak usia 12-24 buln di Wlayah Kerja Puskesmas Pineleng Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei-September tahun 2019. Populasi penlitian ini adalah anak yang usia 12-24 buln dan jumlah sampel yaitu 87 anak. Analisis data menggunakan uji statistik Fisher’s exact. Hasil penelitian didapatkan yaitu pemberian ASI eksklusif sebanyak 52,9%. Sttus gizi indikator BB/U sbanyak 95,4% yang termasuk dalam kategori bersttus gizi baik, sttus gizi indikator PB/U sebanyak 90,8% yang termasuk dalam kategori berstatus gizi normal, sttus gizi indiktor BB/PB sebanyk 96,6% yang termask dalam kategori bersttus gizi normal. Kesimpulan penlitian ini yakni tidak adan hubungn antara pemberian  ASI eksklusif dengn sttus gizi anak indeks PB/U (p=0,247), dan BB/PB (p=0,101). Terdapt hubngan yang signifikan antra pemberian ASI ekslusif dengan sttus gizi berdasrkan indeks BB/U (p=0,045). Kata Kunci : Asi Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTMalnutrition in early life will be a serious impact to the quality of human resources in the future. Factors that influence nutritional status is breastfeeding. Mothers who have good nutrition and provide exclusive breastfeeding to children will be able to provide adequate nutrition to their growth at the appropriate pace. The Indonesian Ministry of Health data in 2018 shows that babies in Indonesia who get exclusive breastfeeding are 37.3%. Riskesdas data in 2018 shows the prevalence of malnutrition and less-nutrition of 17.7%, namely 13.8% of malnutrition and 3.9% of less-nutrition, stunded by 19.3%. The purpose of this study is to know the relationship between exclusive breastfeeding and children nutritional status in the range of ages: 12-24 months at Pineleng Community Health Center Minahasa Regency.The research method  that used in this study was an analytic study with a cross sectional study design conducted in May-September 2019. The population of this research is the children in the range of ages 12-24 months and the number of samples are 87 children. Data analysis using fisher's exact statistical test. The results of the study found that exclusive breastfeeding was 52.9%. The nutritional status of weight-for-age indicators was 95.4% which is included in the category of good nutritional status, nutritional status of height-for-age indicator was 90.8% which is included in the category of normal nutritional status, nutritional status of weight-for-height indicators was 96.6% which is included normal nutritional status.  The conclusion of this study is there was no relationshp between exclusive breastfeeding with the nutrtional sttus of children based on the height-for-age index (p = 0.247), and the nutritional sttus of childrn based on the weight-for-height index (p = 0.101). There was a significant relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status based on the weight-for-age index (p = 0.045). Key Words : Exclusive Breastfeeding, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Gigir, Mega Sari; Amisi, Marsella D.; Mayulu, Nelly
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi merupakan ekspresi atau wujud dari keadaan gizi dalam bentuk variabel tertentu. Penting untuk memastikan bahwa ibu yang mempertahankan status gizi yang baik, karena terkait dengan tumbuh kembang anak dan kemudian status gizi anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran status gizi ibu berdasarkan IMT dan status gizi anak berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta menganalisis hubungan status gizi ibu dengan status gizi anak usia 24-59 bulan di Desa Tiwoho. Desain penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan Cross-Sectional dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2019. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yaitu 59 anak dan ibu. Status gizi ibu (IMT) terdapat 11,9% kurus ringan, 30,5% gemuk ringan, 16,9% gemuk berat dan 40,7% normal. Status gizi anak terdapat 11,9% gizi kurang, 88,1% gizi baik beradasarkan BB/U. 3,4% sangat pendek, 8,5% pendek dan 88,1% normal berdasarkan TB/U. 15,3% kurus, 81,4% normal dan 3,4% gemuk berdasarkan BB/TB dan IMT/U. Berdasarkan hasil uji Rank Spearman didapatkan nilai p = 0,000 dan nilai r = 0,552.   Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu (IMT) dengan status gizi anak usia 24 – 59 bulan (IMT/U) di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Disarankan ibu rajin ke Pos Pelayanan Terpadu agar memantau tumbuh kembang anak dengan bantuan kader kesehatan dan mempraktekan sosialisasi tentang pedoman gizi seimbang. Kata Kunci: Status Gizi, Anak, Ibu ABSTRACTNutritional Status is an expression or form of a nutrient state in the form of certain variables. It is important to ensure that mothers maintain good nutritional status, because they are related to growth and development and then the child's nutritional status. The purpose of this research is to know the description of the nutritional status of mothers based on BMI and child nutrition status based on BB/U, TB/U, BB/TB and IMT/U as well as to analyze mother's nutritional status relationship with nutritional status of children aged 24-59 months in Tiwoho village. The research design of analytical observational with Cross-Sectional approach was conducted in June-August 2019. The samples in this research were the total population of 59 children and mothers. Maternal nutritional Status (BMI) is 11.9% mild thin, 30.5% mild fat, 16.9% heavy fat and 40.7% normal. The nutritional Status of children are 11.9% malnutrition, 88.1% good nutrition based on BB/U. 3.4% very short, 8.5% short and 88.1% normal based on TB/U. 15.3% skinny, 81.4% normal and 3.4% overweight based on BB/TB and IMT/U. Based on the results of Rank Spearman test obtained the value P = 0.000 and the value R = 0.552.   In conclusion, there is a relationship between maternal nutritional status (BMI) with nutritional status of children aged 24 – 59 months (IMT/U) in Tiwoho village, Wori sub-district North Minahasa Regency. Mothers recommended go to integrated Service post to monitor the children's growth with the help of health cadres and practice the socialization about balanced nutrition guidelines. Keywords: Nutrition Status, Children, Maternal
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK PADA USIA 6-24 BULAN DI DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Pesik, Leidy F.; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan gizi pada awal kehidupan akan berdampak serius pada kualitas dan sumber daya manusia dimasa depan. Kurangnya gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan, berat badan lahir rendah (BBLR), kecil, pendek, kurus serta daya tahan tubuh yang rendah dan akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan. Anak yang diberikan ASI eksklusif akan terhindar dari penyakit seperti diare dan pneumonia, dan akan memiliki manfaat jangka panjang untuk ibu dan anak seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Cakupan ASI eksklusif di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara hanya 20 anak (33,3%). Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak pada usia 6-24 bulan di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan Juni sampai agustus tahun 2019. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 6-24 bulan dan jumlah sampel yaitu 60 anak. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak (p<0,05) berdasarkan indeks BB/U (p<0,043). Tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak berdasarkan indeks PB/U (p>0,699) dan indeks BB/PB (p>639). Kata Kunci: ASI Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTMalnutrition in the early stages of life will have a serious impact on human qualities and resources in the future. Lack of nutrition will cause growth failure, low birth weight (LBW), small, short, skinny and low body endurance and will increase the risk of health disorders. Children who are given exclusive breastfeeding will avoid diseases such as diarrhea and pneumonia, and will have long-term benefits for both mothers and children, such as reducing the risk of overweight or obesity. Coverage of exclusive breastfeeding in Kima Bajo Village, Wori District, North Minahasa Regency is only 20 children (33.3%). The aim of this research was to determine the relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status of children at the age of 6-24 months in Kima Bajo Village, Wori District, North Minahasa Regency. This research uses analytic observational research with cross sectional research design conducted in June to August 2019. The population of this research is infants aged 6 to 24 and the number of sample is 60 babies. Data analysis in this research used chi-square and fisher's exact tests. The results of this research, there was a relationship between exclusive breastfeeding and the nutritional status of children (p<0.05) based on BB/U index (p <0.043). There was no relationship between exclusive breastfeeding and children's nutritional status based on PB/U index (p>699) and BB PB index (p> 639). Keywords: Exclusive breastfeeding, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMII KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PINELENG KABUPATEN MINAHASA Sindar, Cindy Cicilia; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi dari anak balita mempunyai dampak yang sangat besar dalam menghasilkan sumber daya manusia yang bermutu di masa yang akan datang. Sosial ekonomi sebagai salah satu faktor tidak langsung yang ikut berpengaruh terhadap keadaan status gizi, termasuk status gizi anak dibawah lima tahun. Anak dibawah lima tahun yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah memiliki resiko tinggi mengalami kekurangan zat gizi dan terhambatnya masa pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan status gizi anak usia 12-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan pada bulan Mei-September tahun 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Pineleng Kabupaten Minahasa. Populasi dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 12-24 bulan dan jumlah sampel yaitu 87 anak. Analisis data menggunakan uji statistik fisher’s exact. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ayah yang berpendidikan tinggi sebesar 83,9%, ibu yang berpendidikan tinggi 81,6%. Pekerjaan orang tua, semua ayah memiliki pekerjaan. Ibu yang bekerja diluar rumah sebesar 16,7%, sedangkan yang bekerja dalam rumah sebesar 83,9% dan keluarga yang berpendapatan tinggi sebesar 64,3%. Status gizi pada balita kurang sebesar 4,5%, balita pendek 4,6% dan balita kurus 1,1%. Dari hasil uji statistik fisher’s exact diperoleh pendidikan ayah (p = 0,210), pendidikan ibu (p = 0,225), pekerjaan ibu (p = 0,659) serta pendapatan keluarga (p = 0,004). Kesimpulan dari penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan antara pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U) dan Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U). Kata Kunci : Status Gizi, Status Sosial Ekonomi ABSTRACTThe children nutritional status will provide a great contribution in realizing quality of human resources in the future. Socialeconomic is one of the indirect factor that impacting children nutritional status. The children who born in low- income families are at high risk of experiencing malnutrition and stunted growth. the purpose of this ]research is to know The Relationship between Socioeconomic status in Children nutritional status of the range of ages 12-24 months on the working area at The Pineleng Health Center Minahasa Regency. This study uses an observational analytic study with a cross-sectional approach conducted in May-September 2019 on the working area at The Pineleng Health Center Minahasa Regency. The population was children at the range of ages 12-24 months and the number of samples were 87 children. Data analysis using fisher's exact statistical test. The results of this study indicate that fathers with high education are 83,9%, mothers with high education are 81,6%. Parents' jobs, all fathers had jobs. Mothers who worked outside the home by 16,7%, while those who worked inside  83,9% and families with high- Income 64,3%. The children nutritional status of less-nutrition were 4,5%, stunded were 4,6% and emaciated were 1,1%. Fisher's statistical test results obtained from father's education (p = 0,210), mother's education (p = 0,225), mother's occupation (p = 0,659) and family income (p = 0,004). The conclusion of the study is there wasn't relationship of father's education, mother's education, mother's occupation with nutritional status (BMI for Age) and There was a relationship between family income and nutritional status (BMI for Age). Keywords : Nutritional Status, Socioeconomic Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Taraming, Yasinta N.; Amisi, Marsella D.; Mayulu, Nelly
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi menggambarkan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diketahui melalui konsumsi dan penggunaan zat gizi dalam makanan di dalam tubuh, Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi yaitu status sosial ekonomi dimulai dari tingkat pendidikan yang akan berpengaruh pada jenis pekerjaan. Kemudian jenis pekerjaan akan berpengaruh pada pendapatan. Pendapatan rendah merupakan kendala bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan peneltian studi potong lintang, dilakukan pada bulan Juli-September tahun 2019 di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 24-59 bulan pada bulan juli 2019 dan sampel berjumlah 59 anak. Analisis data dengan uji Fisher Exact dan Korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan yaitu ibu dengan pendidikan rendah berjumlah 64.4% dan ibu dengan pendidikan tinggi berjumlah 35,6%. Ayah dengan pendidikan rendah berjumlah 61.0% dan ayah dengan pendidikan tinggi berjumlah 39.0%. Ibu yang bekerja di dalam rumah berjumlah 96.6% dan yang bekerja luar rumah berjumlah 3.4%. Rata-rata pendapatan keluarga adalah Rp. 790.000,-bulan. Berdasarkan hasil uji fisher exact didapatkan pendidikan ibu IMT/U p=0.017, pendidikan ayah IMT/U p=0.055 dan pekerjaan ibu IMT/U p=1.000, berdasarkan hasil uji korelasi spearman pendapatan keluarga p=0.036 dengan nilai r=0,274. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U) dan tidak terdapat hubungan antara pendidkan ayah dan pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U). Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Status Gizi ABSTRACTNutritional status can describe a person's or group of people health and known through consumption, absorption and foods nutrients. Imbalance in food supply will be impacting  nutritional problem, commonly be known as under nutrition and over nutrition. One of the factor that influence nutritional status is socioeconomic status starting from the educational background which is affecting the working field. Then the type of work will affect income. Low income is an obstacle for families to be sufficient in nutritional needs, these about the quality and quantity for all family members. The purpose of this study is to determine the relationship between socioeconomic status and nutritional status of children 24-59 months in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The research design that used in this study was an analytic observational research design with a cross sectional study design conducted in July-September 2019 in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The study population was children 24-59 months in July 2019 and the sample in this study was the entire population of 59 children. Data analysis using Fisher Exacts test and Spearman correlation. The results showed that mothers who had low educational background  were 64.4% and those who had higher educational background were 35.6%. Fathers with low educational background were 61.0% and those who have  higher educational background were 39.0%. Mothers who worked in the house were 96.6% and those who worked outside the home were 3.4%. The average family income is Rp. 790.000 a month. Based on the fisher exacts test results obtained maternal education of BMI-for-age value of p = 0.017, education of father of BMI-for-age value of p = 0.055 and  work of mothers of BMI-for-age value of p = 1,000. Based on the Spearman correlation test family income value of p = 0.013 with the value of r=0,274. The conclusion of this study is: “There is a relationship between mother's educational background and family income with nutritional status (BMI-for-age) and There is no relationship between father's education and mother's occupation with nutritional status (BMI-for-age)”. Keywords : Socio-Economic Status, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI ANAK PADA USIA 6-24 BULAN DI DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Pesik, Leidy F.; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan gizi pada awal kehidupan akan berdampak serius pada kualitas dan sumber daya manusia dimasa depan. Kurangnya gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan, berat badan lahir rendah (BBLR), kecil, pendek, kurus serta daya tahan tubuh yang rendah dan akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan kesehatan. Anak yang diberikan ASI eksklusif akan terhindar dari penyakit seperti diare dan pneumonia, dan akan memiliki manfaat jangka panjang untuk ibu dan anak seperti mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Cakupan ASI eksklusif di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara hanya 20 anak (33,3%). Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak pada usia 6-24 bulan di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan Juni sampai agustus tahun 2019. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 6-24 bulan dan jumlah sampel yaitu 60 anak. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan Fisher Exact. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak (p<0,05) berdasarkan indeks BB/U (p<0,043). Tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi anak berdasarkan indeks PB/U (p>0,699) dan indeks BB/PB (p>639). Kata Kunci: ASI Eksklusif, Status Gizi ABSTRACTMalnutrition in the early stages of life will have a serious impact on human qualities and resources in the future. Lack of nutrition will cause growth failure, low birth weight (LBW), small, short, skinny and low body endurance and will increase the risk of health disorders. Children who are given exclusive breastfeeding will avoid diseases such as diarrhea and pneumonia, and will have long-term benefits for both mothers and children, such as reducing the risk of overweight or obesity. Coverage of exclusive breastfeeding in Kima Bajo Village, Wori District, North Minahasa Regency is only 20 children (33.3%). The aim of this research was to determine the relationship between exclusive breastfeeding and nutritional status of children at the age of 6-24 months in Kima Bajo Village, Wori District, North Minahasa Regency. This research uses analytic observational research with cross sectional research design conducted in June to August 2019. The population of this research is infants aged 6 to 24 and the number of sample is 60 babies. Data analysis in this research used chi-square and fisher's exact tests. The results of this research, there was a relationship between exclusive breastfeeding and the nutritional status of children (p<0.05) based on BB/U index (p <0.043). There was no relationship between exclusive breastfeeding and children's nutritional status based on PB/U index (p>699) and BB PB index (p> 639). Keywords: Exclusive breastfeeding, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Wulanta, Ellena; Amisi, Marsella D.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi merupakan keadaan kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara masuk keluarnya atau kebutuhan akan zat-zat gizi dalam tubuh. Faktor seperti Pendidikan, jenis pekerjaan dan pendapatan atau penghasilan keluarga merupakan faktor sosial ekonomi yang dapat berpengaruh terhadap status gizi anak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Desa Kima Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yaitu desain analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Populasi adalah seluruh anak yang berusia 24-59 bulan. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yaitu sebanyak 72 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2019. Status gizi berdasarkan (BB/U) terdapat gizi kurang sebanyak 5,6% dan gizi baik sebanyak 94,4%. Indeks status gizi (TB/U) status gizi pendek sebanyak 12,5% dan normal sebanyak 87,5%. Indeks status gizi (BB/TB) dan (IMT/U) terdapat status gizi kurus sebanyak 1,9%, normal sebanyak 83,3% dan gemuk sebanyak 2,8%. Karakteristik status sosial ekonomi seperti, Pendidikan ayah dan pendidikan ibu mendominasi pada tingkat pendidikan tinggi. Sebanyak 87,5% ibu tidak bekerja atau menjadi IRT. Pendapatan keluarga sebagian besar termasuk dalam pendapatan rendah yaitu sebesar 70,8%. Berdasarkan hasil Fisher Exact Test didapatkan pendidikan ayah (IMT/U) nilai p = 0,002. Pendidikan ibu (IMT/U) nilai p = 0,025. Pekerjaan ibu (IMT/U) nilai p = 0,699. Pendapatan keluarga (IMT/U) nilai p = 0,034. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pendidikan ayah, pendidikan ibu serta pendapatan keluarga terdapat hubungan dengan status gizi anak (IMT/U), dan pekerjaan ibu tidak terdapat hubungan dengan status gizi anak (IMT/U). Disarankan kepada orang tua yang memiliki balita harus lebih diperhatikan lagi mengenai pola asuh anak seperti pemberian makan dan perawatan anak, khususnya anak dengan status gizi kurus dan gemuk.     Kata Kunci: Sosial ekonomi  dan Status gizi ABSTRACTNutritional Status is a state of health produced by the balance between admission or the need for nutritional substances in the body. Factors such as education, types of work and income or family income are social economic factors that can affect the nutritional status of children. The purpose of this research is to know the relationship between socio-economic status and nutritional status in children aged 24-59 months in Kima Bajo village, Wori sub-district North Minahasa regency. This research design is analytic research with cross-sectional approach. The population in this research were children on 24-29 months old with total amount 72 children. The sample in this research was the entire population of 72 children. This research was on May till August 2019. Nutritional status index (bb/u), malnutrition as much as 5,6%, and good nutrition as much as 94,4%. Nutritional status index (TB/U) and short nutrtitional status as much as 12,5% and normal 87,6%. Nutritional status index (BB/TB) and (IMT/U) skinny as much as 1,9%, normal 83,3%, and for fat or overweight 2,8%. socioeconomic characteristics of the family, father and mother education dominating at a high level of education. Many of 87,5% is the mother’s who doesn’t work or just stay at home. Most of family income included in the low income which is 70,8%. Based on Fisher Exact Test result, father’s education (IMT/U) percentage p=0,002. Mother’s education (IMT/U) percentage p=0,025. Mother’s job (IMT/U) percentage p=0,699. Family income (IMT/U) percentage p=0.034. The conclusion from this research is there is relationship between father education, mother education and family income with nutritional status (IMT/U). There is no relation between mother’s job and nutritional status (IMT/U). It is suggested to the parents who have toddlers with underweight and overweight nutritional status they must be more pay attention in parenting, In this case feeding and childcare. Keywords: Socioeconomic  and Nutrion status.
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA WORI KECAATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Sahara, Sri G.; Amisi, Marsella D.; Kapantow, Nova H.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi merupakan salah satu faktor sangat terpenting dalam menentukan kualtas sumber daya manusia. Salah satu indikator yang menentukan pertumbuhan anak yaitu dari kulitas status gizi yang begitu  sangat baik. Adalagi faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak yaitu pendidikan, pekerjaan dan juga pendapatan . Tujuan penelitian ini mencari hubungan antara status sosial ekonomi dgn status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Desa Wori Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian ini yang digunakan yaitu  analitik Cross-Sectional. Populasi adalah seluruh anak dengan usia 24-59 bulan, dengan sampel penelitian ini seluruh jumlh populasi yaitu 95 anak. Penelitian di laksanakan  bulan Mei-Juni 2019. Hasil penelitian  menunjukkan status gizi bedasarkan (BB/U) status gizi kurang 11 (11,6 %) dan status gizi baik  84 (88,4%). Indeks status gizi (BB/TB) status gizi kurus sebanyak 15 (15,8%) dan 80 (84,2%) status gizi normal. Indeks status gizi  (TB/U) 19 (18,9)  pendek dan (IMT/U) status gizi kurus sebanyak 18 (18,9%) dan 77 (81,1%) status gizi normal. Karakteristik status sosial ekonomi seperti pendidikan orang tua mendominasi pada tingkat pendidikan rendah. Sebanyak 87,4% ibu  bekerja di dalam rumah atau menjadi Ibu Rumah Tangga. Pendapatan keluarga sebagian termasuk pendapatan rendah 87 (91,6%). Berdasarkan hasil uji chi quare  ada hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi (IMT/U)  (p= 0.001). Pendidikan ibu (IMT/U)  (p= 0,001). Berdasarkan hasil  Fisher Exact test ini tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U) (p= 0.591) & begitu juga tiadak terdapat adanya hubungan pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U) (p= 0,345). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara pendidikan orang tua dengan status gizi anak (IMT/U), pekerjaan ibu serta pendapatan keluarga tidak terdapat hubungan dengan status gizi anak (IMT/U). Disarankan kepada orangtua untuk memperhatikan lebih baik  lagi asupan makanan bagi anak baik dari segi yang  berkualitas maupun kuantitas. Juga bagi orang tua harus rajin pergi ke posyandu mencari informasi dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan tentang masalah gizi pada anak.  Kata Kunci: Sosial Ekonomi Dan Status Gizi  ABSTRACTNutrition is an essential factor in determining the quaity of human resources. One indicator that determines the growth of chiildren is the quality of good nutritional statuss. The factors that can affect the nutritionl status of children are educatioon, employment, and incomee. The purpose oof this study to lok is for a relationship between socioeconomic status nutritional status  children aged 24-59 months in Wori Village, Wori District, North Minahasa Regency. The design of this researchh is analytic design with a Cross-Sectional approach. The population is all children aged 24-59 monthss, the sample of this study is the total population of 95 children. This research was conducted in May-June 2019. Based on nutritional status a (BB/U) there were 11 (11.6%) underweight and 84 (88.4%) good nutritin. Nutritional status index (BB/TB) contained thin nutritional status of 15 (15.8%) and 80 (84.2%) normal nutrition. Nutritional status index (TB/U) and (IMT/U) there are underweight nutritional status of 18 (18.9%) and 77 (81.1%) status normal nutrition. Characteristics of socioeconomic status such as mother and father education predominate at low levels of education. As many as 87.4% of mothers do not work or become a housewife. Family income is mostlly included in the low incme of 87 (91.6%). Based on the results of the chi-square test, the father 's education (IMT/U) is obtained p-value = 0.001. Maternal education (IMT/ U) p-value = 0.001. Based on Fisher Exact test Work motheer test results (IMT/U) p = 0.591 and family incomee (IMT/ U) p = 0.345. This study concludes that the father education and mother' education have a relationship with the nutritional status of children (IMT / U), and maternal work and family income have no relationship with the nutritional status of children (IMT/ U). It is recommended for parents to pay attention to food intake for children both in terms of quality and quantity. Also for parents to be diligent in going to the Integrated Healthcare Center looking for information by following counseling about nutrition problems in children. Keywords: Socio-Economic and Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TATELI KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Maramis, Marsita S. L.; Punuh, Maureen I.; Amisi, Marsella D.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan anak saat ini pada umumnya yaitu masalah kesulitan makan diantaranya kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi yang harus dipemuhi pada masa pertumbuhan anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan status gizi anak usia 12- 24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan Desain Penelitian Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dilaksanakan pada bulan Juli-September 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Sampel yang digunakan sebesar 70 anak. Instrumen penelitian: Kuesioner, timbangan berat badan dan microtoise. Pengolahan data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil uji statistik dalam penelitian menunjukkan status gizi dengan indikator BB/U gizi baik 68,6%, gizi kurang 28,6% dan gizi lebih 2,9%. Indikator TB/U tinggi 4,3%, normal 62,9%, pendek 30,0% dan sangat pendek 2,9%. Indikator BB/TB normal 70,0%, gemuk 86%, kurus 15,7% dan sangat kurus 5,7%. Sedangkan, Pengetahuan gizi ibu yang baik berjumlah 62,9%, cukup berjumlah 24,3% dan kurang 12,9%. Berdasarkan hasil uji Spearman menujukkan terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan (BB/U) nilai p =  0,006 tetapi tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi ibu dengan (TB/U) nilai p = 0,244 dan (BB/TB) tidak terdapat hubungan dengan nilai p = 0,240  pada anak 12- 24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tateli Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Kesimpulan diharapkan bagi ibu yang memiliki pengetahuan yang kurang baik untuk sering ke Posyandu saat kegiatan Posyandu berlangsung atau sudah dijadwalkan untuk mendapatkan penimbangan anak. Saran agar ibu juga mendapat penyuluhan dari petugas kesehatan agar dapat menambah pengetahuan agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisisi anak. Kata Kunci: Pengetahuan Gizi Ibu dan Status Gizi ABSTRACTThe problem of children today in general is the problem of eating difficulties including lack of maternal knowledge about nutrition that must be met during the child's growing period. The purpose of this research was to determine whether there is a Relationship Between Mother's Nutrition Knowledge and The Nutritional Status of Children 12-24 Months In The Working Area of The Tateli Community Health Center, Mandolang District, Minahasa Regency. This research used an Analytical Survey research design with a Cross Sectional approach, carried out in July-September 2019 in the Tateli Community Health Center, Mandolang District, Minahasa Regency. The sample used was 70 children. Research instruments: Questionnaires, Weight Scales and Microtoise. Data processing using the Spearman Correlation test. The results of statistical tests in the research indicate that the nutritional status with an indicator of Body Weight/Age is 68.6% good nutrition, 28.6% malnutrition and 2.9% over nutrition. Indicator Height/Age, high 4.3%, normal 62.9%, short 30.0% and very short 2.9%. Indicator of Body Weight/Height is 70.0% normal, 86% fat, 15.7% thin and very thin 5.7%. Meanwhile, good knowledge of maternal nutrition is amount 62.9%, enough amounted to 24.3% and less 12.9%. Based on the results of the Spearman test shows there is a relationship between maternal nutrition knowledge with (BB/U) p value = 0,006 but there is no relationship between maternal nutritional knowledge with (TB/U) p value = 0,244 and (BB/TB) value of p = 0,240 in children 12-24 months in the working are of the Tateli Community Health Center, Mandolang District, Minahasa Regency. It is expected that mothers who have inadequate knowledge often go to integrated healthcare post when they doing activities take place or have been scheduled to get a child's weighing. So that mothers also receive counseling from health workers in order to increase knowledge in order to meet the nutritional needs of children. Keywords: Mother’s Nutritional Knowledge and Nutritional Status