KESUMA, ILHAM
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA KESUMA, ILHAM; ., WEISHAGUNA
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 14, No 2 (2014): Lingkungan dan Pembangunan 2
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1423.943 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v14i2.2555

Abstract

Kota Sukabumi adalah salah satu kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat memiliki luas 48,15 Km2 ,secara etimologi nama Kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda yang terdiri dari dua suku kata yakni Suka dan Bumen. Suka yang berarti senang dan bumen berarti bertempat tinggal, jika diartikan maka siapapun yang datang keSukabumi maka akan merasa senang tinggal di sana. Pada perkembangannya, masalah yang dihadapi oleh Kota Sukabumi semakin kompleks akibat pembangunan yang tidak terkendali yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, penggunaan lahan campuran, permukiman kumuh mulai berkembang dan hancurnya bangunan-bangunan cagar budaya yang habis terkikis perkambangan zaman digantikan oleh bangunan baru.Studi ini menitikberatkan pada arahan penataan kota berdasarkan pada hasil pembacaan sejarah (historical reading) serta ciri-ciri fisik perkembangan pada sebuah kota (analisis place). Lingkup wilayah studi ini dibatasi hanya kawasan inti pusat kota saja yang meliputi alun-alun, masjid agung, kauman dan kawasan perdagangan yang ada di sekitar alun-alun Kota Sukabumi.Akhir dari studi ini akan menghasilkan arahan penataan kawasan inti pusat kota agar menciptakan kualitas lingkungan yang lebih baik dan meningkatkan kualitas citra visual sebuah kota yang memiliki nilai sejarah. Pada kawasan alun-alun akan ditata menjadi lebih baik serta mengembalikan kembali fungsinya sebagai tempat berkumpul masyarakat, pada masjid agung akan ditata menjadi sebuah landmark yang memiliki ciri khas dari bangunan di sekitarnya, pada kawasan permukiman khususnya yang di belakang masjid agung akan diarahkan menjadi permukiman islami yang berupa kauman, sedangkan pada kawasan perdagangan akan ditata menjadi sebuah lokasi yang memiliki ciri khas yang kental berupa bangunan peningglan kolonial.