Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI PARASITOID Eriborus argenteopilosus Cameron (HYMENOPTERA: ICHNEUMONIDAE) PADA POPULASI HAMA Crocidolomia pavonana Zeller (LEPIDOPTERA: PYRALIDAE) Pinaria, Betsy A. N.; Tarpre, Dantje; Memah, Ventje V.
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama Crocidolomia pavonana, dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada tanaman kubis pada beberapa daerah pertanaman kubis di Indonesia, termasuk di Tomohon dan Modoinding, Sulawesi Utara. Pengendalian Hama ini lebih banyak menggunakan insektisida sehingga mencemari lingkungan hidup. Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengendalikan hama ini di lapangan adalah pemanfaatan parasitoid Eriborus argenteopilosus. Parasitoid ini dikenal sebagai salah satu agens hayati yang dapat dikembangkan dalam pengendalian hama C. pavonana di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan parasitasi E. argenteopilosus dan kerusakan tanaman kubis akibat serangan hama C. pavonana. Pengambilan contoh hama dilakukan pada pertanaman kubis yang diaplikasi dengan insektisida dan lokasi tana aplikasi dengan insektisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi musuh alami parasitoid E. argenteopilosus sangat rendah sehingga kurang berperan dalam pengendalian hama C. pavonana pada tanaman kubis di lapangan. Serangan berat hama C. pavonana pada tanaman kubis terjadi pada lokasi yang tidak diaplikasi dengan insektisida sehingga gagal panen._____________________________________________________________________________Kata Kunci: Kubis, Crocidolomia, Parasitoid, tanpa insektisida
Keanekaragaman dan Perbedaan Jenis Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) Berdasarkan Topografi pada Tiga Lokasi Hutan di Sulawesi Utara Diversity and Differences type of Butterfly species (Order Lepidoptera) based on the topography of the three forest location in Gosal, Lidyana Maya; Memah, Ventje; Rimbing, Jimmy
JURNAL BIOS LOGOS Vol 6, No 2 (2016): JURNAL BIOSLOGOS
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jbl.6.2.2016.13791

Abstract

Abstrak   Kupu-kupu merupakan salah satu bagian dari ekosistem yang fungsinya mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis kekayaan, kelimpahan, keanekaragaman dan kemerataan spesies di hutan Danowudu, Masarang dan Kawatak, juga membandingkan jenis kupu-kupu berdasarkan topografi pada ketiga lokasi hutan tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di hutan Danowudu, Masarang dan Kawatak dan dilanjutkan di laboratorium dari bulan Maret-Juli 2016. Penelitian ini menggunakan metode transek dan rute dibuat sepanjang 1000 m untuk setiap transek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan, kekayaan dan keanekaragaman spesies kupu-kupu tertinggi di hutan Danowudu. Kemerataan spesies tertinggi di hutan Masarang. Spesies kupu-kupu yang hanya dapat ditemukan di hutan Danowudu (200-240 mdpl) terdiri dari 13 spesies. Spesies kupu-kupu yang hanya dapat ditemukan di hutan kawatak (827-938 mdpl) terdiri dari 7 spesies. Spesies kupu-kupu yang hanya dapat ditemukan di hutan Masarang (1084-1194 mdpl) terdiri dari 3 spesies. Kata kunci: keanekaragaman, kupu-kupu, Lepidoptera, Sulawesi Utara   Abstract   Butterfly is part of an ecosystem and has function to maintain ecosystem stability and enrich biodiversity. This research aimed to analyze the richness, abundance, diversity and evenness of species in Danowudu, Masarang and Kawatak forest as well as to compare the species of butterflies based on the topography of the three locations of the forest. This research was conducted in Danowudu, Masarang and Kawatak forest and the continued in the laboratory from March to July 2016. This study used a transect method and the route was made as long as 1000 m for each transect. The results showed that the highest abundance, richness and diversity of butterfly species were in Danowudu forest. The highest evenness of species was in the Masarang forest. Butterfly species that was only found in Danowudu forest (200-240 masl) consisted of 13 species. Butterfly species that was only found in Kawatak forest (827-938 masl) included 7 species. Butterfly species that was only found in Masarang forest (1084-1194 masl) comprised 3 species. Keywords: butterfly, diversity, Lepidoptera, North Sulawesi