Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory (HOTRVL) untuk Meningkatkan Keterampilan Abad Ke-21 Mahasiswa Pendidikan Fisika Makiyah, Yanti Sofi; Malik, Adam; Susanti, Ernita; Mahmudah, Ifa Rifatul
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.499 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.807

Abstract

Mahasiswa pendidikan fisika di abad ke-21 ini dituntut untuk memiliki keterampilan seperti berpikir kreatif dan kritis, berkomunikasi, memecahkan masalah, berkolaborasi serta literasi ICT atau yang biasa disebut keterampilan abad ke-21. Keterampilan tersebut dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan Higher Order Thinking Real Laboratory (HOTRL) atau Higher Order Thinking Virtual Laboratory (HOTVL). Artikel ini akan menganalisis efek dari kedua jenis laboratorium tersebut atau Higher Order Thinking Real and Virtual Laboratory (HOTRVL) terhadap peningkatan keterampilan abad ke-21 pada keterampilan berpikir kreatif dan kritis serta keterampilan berkomunikasi pada konsep gaya, rangkaian listrik, rangkaian RLC dan Hukum Hooke. Pada HOTRVL dilakukan kegiatan laboratorium yang real menggunakan alat praktikum di laboratorium sedangkan untuk virtual laboratorium menggunakan aplikasi atau simulasi yang sesuai dengan konsep yang digunakan.
Profil Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA di Kota Bandung Mahmudah, Ifa Rifatul; Makiyah, Yanti Sofi; Sulistyaningsih, Dwi
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.583 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.808

Abstract

Tantangan abad 21 menuntut manusia untuk memiliki berbagai keterampilan. Perkembangan sains dan teknologi hingga abad 21 tidak terlepas dari keterampilan yang diawali dengan keterampilan dasar mengobservasi suatu fenomena yang kemudian dilanjutkan keterampilan selanjutnya yang lebih kompleks. Keterampilan inilah yang disebut dengan keterampilan proses sains. Pentingnya melatihkan keterampilan proses sains ini menjadi alasan penulis melakukan survey untuk memperoleh gambaran mengenai profil keterampilan proses sains siswa SMA di Kota Bandung. Dengan menggunakan isntrumen tes uraian berjumlah lima soal yang diberikan pada salah satu kelas XI IPA di SMA Kota Bandung, diperoleh hasil bahwa 24% siswa memiliki keterampilan proses sains dengan kategori sedang, dan 76% berada pada kategori rendah. Ditinjau dari aspek setiap keterampilan proses sains, diperoleh hasil bahwa siswa masih kurang terampil dalam aspek membuat hipotesis, menentukan variabel, dan membuat prosedur percobaan. Sedangkan untuk aspek menentukan alat dan bahan, siswa berada pada kategori cukup. Keterampilan proses sains yang rendah ini disebabkan karena siswa belum dilatihkan keterampilan proses sains secara optimal pada pembelajaran sehari-hari. Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya lebih memperhatikan lingkungan belajar siswa, salah satunya dengan menciptakan lingkungan belajar yang berbasis inkuiri.
Penentuan Koefisien Viskositas Air dengan Aliran Kapiler Sulistyaningsih, Dwi; Ishafit, Ishafit; Mahmudah, Ifa Rifatul; Sujarwanto, Eko
DIFFRACTION Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.041 KB) | DOI: 10.37058/diffraction.v1i1.809

Abstract

Percobaan untuk menentukan koefisien viskositas air dengan aliran kapiler dilakukan dengan cara mengatur ketinggian air dalam beaker glass (h) terhadap pipa kapiler. Panjang pipa kapiler 9 cm dan diameter dalamnya 0,1 cm. Percobaan dilakukan sebanyak lima kali untuk ketinggian air dalam beaker glass (h) sebesar 3 cm; 3,5 cm; 4 cm; 4,5 cm dan 5 cm. Ketinggian air dalam beaker glass (h) dijaga konstan. Setelah ketinggian airnya diatur, jumlah volume air yang menetes melalui pipa kapiler selama 40 s dibaca menggunakan gelas ukur. Volume dan waktu diketahui, maka debit air (Q) dapat dihitung yaitu volume dibagi waktu. Analisis data dengan fitting data menurut garis lurus grafik hubungan antara ketinggian air dalam beaker glass (h) dengan debit air (Q). Dari hasil percobaan diperoleh koefisien viskositas (η) air pada suhu 20o adalah (1,070 ± 0,006) x 10-3 Ns/m2, dengan akurasi sebesar 6,9%.
Physics Laboratory Management: A Novel Use of QR Code Tag on Physics Equipment Storage Cabinet Mahmudah, Ifa Rifatul; Maulidah, Rifa'atul
Unnes Science Education Journal Vol 10 No 1 (2021): February 2021
Publisher : Department of Integrated Science, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Semarang in Collaboration with Perkumpulan Pendidikan IPA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/usej.v10i1.40982

Abstract

The application of QR codes in laboratory management is an increase, but the study of its use in the physics laboratory equipment storage is rarely done. There are numerous in various laboratory equipment stored in the physics laboratory. Well-organized storage with QR-code installment in the cabinet should be a big consideration to assist laboratory users at trace and emplace the equipment in an appropriate. This study aims to develop the application of QR codes in designing the layout of laboratory equipment at the cabinet. The development of the storage layout of laboratory equipment refers to the research and development methods. There are two main focuses in this study, specifically are how to design the layout storage of laboratory equipment and how to develop the QR code scanning system in a physics laboratory. The questionnaire was distributed to 23 respondents, the highest result with 100% agreement shown when they assessed the utility of a QR code-based laboratory storage system and the design of a laboratory equipment layout. The laboratory users give a positive response to the laboratory management system that developed based on QR code. They consider the QR code system is an effective way of trace and emplace the laboratory equipment.