Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Lingkungan Fisik terhadap Penyakit ISPA Di Ruangan Kantor PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak Tahun 2014 Putri, Emelia; Hermilestari, Ani; Akhmadi, Zainal
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Analisis Faktor Risiko Lingkungan Fisik Terhadap Penyakit Ispa di Ruangan Kantor PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Pontianak Tahun 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko lingkungan fisik terhadap penyakit ISPA antara lain kelembaban, suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, dan angka kuman di ruangan kantor PT. Pelabuhan Indonesia II (PERSERO) Cabang Pontianak. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan metode cross sectional yang melakukan pengujian terhadap hipotesis. Jenis uji yang digunakan adalah chi-square dengan α = 0,05. Populasi ruangan kantor sebanyak 5 ruang dengan jumlah pekerja 498 orang, untuk sampel dalam penelitian ini adalah 5 ruang dan 100 pekerja. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara kelembaban dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p (0,001), ada hubungan suhu dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p (0,001), ada hubungan antara pencahayaan dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p (0,034), serta ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p (0,001), dan ada hubungan antara angka kuman dengan kejadian ISPA diperoleh nilai p (0,031).Abstract. Analysis of Physical Environment Risk Factors to the Incidence of Acute Respiratory Infection (ARI) At PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Branch Pontianak 2014. This research purpose to analyze the risk factor of the physical environment to the incidence of ARI including humidity, temperature, exposure, resident density, and number of microbe in office room of PT. Pelabuhan Indonesia II (PERSERO) Pontianak branch.The type of this research is observational analytic with cross sectional method who do testing toward hypothesis. The type of test used is chi-square with α = 0,05. Population of office room as much 5 room with workers number 498 people and for the sample in this research is 5 room and 100 workers.The result of statistic test indicate there is a relationship between humidity with ARI incident retrieved p value (0,001), there is a relationship between temperature with ARI incident retrieved p value (0,001), there is a relationship between exposure with ARI incident retrieved p value (0,034), as well as there is a relationship between resident density with ARI incident retrieved p value (0,001), and there is a relationship between number of microbe with ARI incident retrieved p value (0,031).
Biofiltration Performance of Coconut Shell and Plastic Waste Made from Egg Holders for Medical Wastewater Treatment Akhmadi, Zainal; Suharno, Suharno; Hikmah, Kholisotul
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 19, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.19.1.62-67

Abstract

Latar belakang: Pengelolaan limbah cair medis dari fasilitas pelayanan kesehatan memegang peran penting bagi lingkungan dan keamanan masyarakat luas. Pencemar yang terkandung di dalamnya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan hasil dari pengolahan limbah cair medis (IPAL) dengan menggunakan tempurung kelapa dan plastic bekas tempat telur sebagai media biofiltrasi untuk menurunkan kadar BOD dan COD di Puskesmas Siantan Hulu.Metode: Penelitian ini merupakan jenis quasi-eksperimen. IPAL yang diaplikasikan adalah continuous flow dengan volume 2000 liter dan dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu pengendapan awal, bak anaerob, bak aerob dan bak pengendapan akhir. Proses pembiakan mikroorganisme dilakukan secara alami dengan membiarkan media direndam dalam bak anaerob dan aerob selama 14 hari. Penelitian inti dilakukan secara kontinyu dengan lama tinggal 6 hari sesudah melewati ketebalan media tempurung kelapa dan plastic bekas yang berbeda, yaitu 20:40 cm, 40:40 cm dan 60:20 cm. Hasil dianalisis menggunakan uji t berpasangan dan uji One-Way Anova serta rumus efisiensi penurunan parameter.Hasil: Diperoleh hasil bahwa ada perbedaan kadar BOD dan COD sebelum dan sesudah melewati media biakan lekat (p=0,000) dengan berbagai ketebalan media. Berdasarkan waktu tinggal, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan terhadap kadar BOD dan COD (p=0,985 dan p=0,142).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara kombinasi anaerobic dan aerobic, aplikasi 20 cm tempurung kelapa dan 60 cm plastic bekas selama 6 hari menghasilkan penurunan tertinggi, yaitu dengan efisiensi rata-rata 94,3% dari rata-rata 130 mg/l menjadi 6,2 mg/l dan COD 96,6% dari rata-rata 217,2 mg/l menjadi 7,3 mg/l..Simpulan: Penelitian ini menghasilkan kadar BOD dan COD yang sesuai (<NAB), menjadi 6,2 md/l dan 7,3 mg/l. Modifikasi ini menurunkan BOD dengan rata-rata efisiensi 94,3% dan COD 96,6%. Disimpulkan bahwa ketebalan media yang terbaik adalah 20:60 cm tempurung kelapa dan plastik bekas dan waktu tinggal 1 hari.ABSTRACT Background: Health facilities waste water management is a crucial environmental and public safety issue. These pollutants should be treated by the proper treatment before release to the municipal drainage. This study aims at presenting the results of waste water treatment modification which used coconut shell and plastic as biofiltration media to decrease organic pollutants (BOD and COD) at Public Health Center of Siantan Hulu.Methods: This study is a quasy experiment. The type of wastewater treatment that is used in this research is a continuous flow which has total volume 2000 litter and divided into 4 zones, i.e presedimentation, anaerob zone, aerobic zone and post sedimentation zone. Seeding microorganism has done naturally by letting media in anaerob and aerob zone for 14 days. The main research were conducting by continuous operation under 6 days retention time after treated by different media depth of coconut shell and plastic, i.e 20:60cm, 40:40cm and 60:20cm. The results analyzed by paired sample t-test, one-way anova, and also proportional efficiency formula. Results: It obtained that there was difference of BOD and COD level before and after through various bed depth of media (p=0,000). Based on retention time, it was not found any difference towards BOD and COD content (p=0,985 and p=0,142). The result of experiment shows that within the combined anaerobic and aerobic process using 20 cm coconut shell and 60 cm of plastic media under condition 6  days retention time, the average of removal efficiency of BOD reached to 96,6% from 130 mg/l into 6,2 mg/l and COD 94,3% which 217,2 mg/l down to 7,3 mg/l.. Conclusion: Application of coconut shell and plastic waste media filtration for medical wastewater treatment resulted  appropriate BOD and COD content, into 6,2 mg/l and 7,3 mg/l respectively. This modification decreases BOD with the average of percentage efficiency stood at  94,3% and COD at 96,6%. It was found to be the best media with an appropriate coconut shell:plastic waste bed depth of 20:60 cm with 1 day of retention time.