Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

RELASI ANTARA AKAL DENGAN HATI PERSPEKTIF KH. ACHMAD ASRORI AL-ISHAQY -, Irwanto
PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu dan Hikmah Vol 2 No 1 (2017): PUTIH JURNAL Pengetahuan tentang Ilmu dan Hikmah
Publisher : Mahad Aly Al Fithrah Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1484.175 KB) | DOI: 10.51498/putih.v2i1.48

Abstract

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan keadaan yang paling bagus dan sempurna, dibandingkan makhluk lainnya baik malaikat, jin, ataupun binatang. Manusia diberi keistimewaan berupa akal yang mampu menuntun setiap tingkah lakunya dalam mengerjakan sesuatu. Sehingga manusia mengerti dan mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dan dengan akal-lah yang mampu membedakan kedudukan apakah lebih tinggi dari malaikat, atau malah lebih rendah dari pada hewan. Manusia yang mampu mengalahkan syahwatnya dan meluruskan akal ke jalan yang benar, maka derajatnya lebih tinggi dari malaikat. Sebaliknya, manusia yang menuruti hawa nafsunya tanpa menggunakan akalnya dengan benar, maka derajatnya lebih rendah dari pada hewan. Selain akal, manusia juga dikarunia oleh Allah SWT berupa hati, dimana keadaan manusia mampu merasakan keagungan sang penciptanya. Dimana hati-lah yang mampu mengendalikan akal dengan jalan yang lurus. KH. Achmad Asrori menjelaskan dalam kitabnya bahwa ketika manusia dapat memusatkan pikirannya (akalnya) dan hatinya dalam menghamba kepada Allah SWT maka orang tersebut mampu bermakrifat kepada Allah SWT. Dalam artian seorang hamba mampu merasakan getaran-getaran sifat-sifat Allah SWT dalam dirinya. Bahkan sifat-sifat-Nya pun mampu merasuk ke dalam setiap prilakunya. Dalam hal ini Beliau lebih fanatik menukil dari Imam Ghozali selaku Imam Hujjatul Islam, dan juga para tokoh-tokoh tasawuf terkemuka.