Sri Naryanto, Heru
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EARTHQUAKE HAZARD ANALYSIS OF NGANJUK REGENCY Wisyanto, Wisyanto; Sri Naryanto, Heru
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana Vol 15, No 1 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MITIGASI BENCANA
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1270.844 KB) | DOI: 10.29122/jstmb.v15i1.4148

Abstract

Earthquake hazard must be considered by many regions in Indonesia. This is including Nganjuk Regency, the area with intensifies development and where the longest dam in Indonesia is being built. Earthquake hazard studies are conducted using two methods, namely semi-deterministic and probabilistic methods. The results of analyses using the first method show that Nganjuk Regency can be divided into 3 classes of hazards, low level in the southwest region, middle level in the north and high level in the middle of the region. Analyses using the second method reveal that Nganjuk Regency can be classified into two categories, the southwest region which has the potential to experience very strong shocks with an intensity of upper VII MMI to lower VIII MMI and the northern and central region which has the potential of destructive shocks with an intensity of middle VIII MMI. The difference in the results from the two methods can be eliminated by classifying the detail of the existing soil/rock types.
ANALISIS PASCA BENCANA TANAH LONGSOR 1 JANUARI 2020 DAN EVALUASI PENATAAN KAWASAN DI KECAMATAN SUKAJAYA, KABUPATEN BOGOR Sri Naryanto, Heru; Prawiradisastra, Firman; Ardiyanto, Ruki; Hidayat, Wahyu
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v20i2.24232

Abstract

Bencana tanah longsor semakin sering terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Bogor termasuk di Kecamatan Sukajaya. Bencana longsor telah terjadi secara masif, menyeluruh dan waktu yang bersamaan di Kecamatan Sukajaya, pada tanggal 1 Januari 2020 . Kecamatan Sukajaya termasuk dalam zona bahaya tanah longsor tinggi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tanah longsor di Kecamatan Sukajaya, yaitu: kelerengan, kondisi geologi dan tanah, tataguna lahan, pola drainase, curah hujan, dan aktivitas manusia. Faktor dominan yang paling berpengaruh adalah: curah hujan harian yang ekstrim sebelum dan saat terjadi longsor, jenis batuan vulkanik yang membentuk tanah sangat tebal dan gembur, dan kemiringan lereng yang curam-sangat curam. Analisis berbagai faktor penyebab longsor, zonasi tanah longsor serta analisis mekanisme longsor, akan sangat membantu dalam pananganan dan antisipasi bencana ke depan. Penataan kawasan pasca bencana longsor sangat diperlukan untuk bisa mengurangi risiko bencana serta membangun kawasan yang aman berkesinambungan. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam penataan kawasan longsor tersebut antara lain adalah: daerah bekas dan rawan longsor dijadikan kawasan konservasi, relokasi penduduk yang terancam ke tempat yang aman, pengaturan drainase, penguatan tebing dan lereng jalan, menghindari tinggal pada lereng bukit serta alur sungai, penghijauan dengan tanaman yang keras dan berakar kuat. Pembentukan kesiapsiagaan masyarakat juga sangat dibutuhkan untuk membentuk masyarakat yang tangguh terhadap bencana tanah longsor.Â