Baja S45C merupakan jenis baja “Medium Carbon Steel†(0.3-0.5% C). Dalam bidang percetakan, beberapa komponen terbuat dari baja S45C misalnya griper, griper merupakan suatu komponen utama yang digunakan untuk menjepit dan memindahkan kertas pada saat proses cetak, gesekan yang di timbulkan oleh griper akan berdampak terhadap keausan dan perubahan bentuk dari griper dan juga dapat mempengaruhi kualitas hasil cetak. Penelitian ini menggunakan metode pengujian terhadap pengaruh variasi temperatur hardening terhadap mechanical propesties pada baja S45C dengan 3 macam pengujian meliputi pengujian kekerasan, pengujian tarik dan pengujian struktur mikro. Dengan variasi suhu hardening 820 °C, 840 °C, 860 °C ditahan dalam waktu 50 menit kemudian di quenching dengan media pendingin berupa oli,kemudian di tempering dengan dengan suhu 500°C ditahan selama 40 menit kemudian di dinginkan dengan suhu ruang. Hasil pengujian yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Hasil pengujian kekerasan, kekerasan yang paling tinggi di peroleh pada spesimen 4 dengan kode spesimen 860°C/500°C nilai kekerasan sebesar 233.31 HB. Hasil pengujian tarik, kuat tarik yang paling tinggi ada pada spesimen 6 dengan kode 860°C/500°C (A) kuat tarik sebesar 86 kg/mm² jenis patahan yang terjadi adalah patah ulet. Hasil pengujian struktur mikro, tidak terlihat perbedaan yang signifikan antar spesimen karena selisih suhu hardening antar spesimen tidak begitu jauh, fasa yang terlihat pada pengujian struktur mikro di dominasi oleh fasa pearlite dan ferit. Hasil dari pengujian ini, baja S45C yang terbaik untuk komponen griper adalah baja S45C yang telah melalui proses hardening dengan suhu 860°C ditahan selama 50 menit lalu di quenching dengan media pendingin oli kemudian di tempering dengan suhu 500°C ditahan selama 40 menit kemudian di dinginkan dengan suhu ruang. Hasil pengujian kekerasan yang diperoleh paling tinggi yaitu sebesar 233,31 HB dan hasil uji tarik mendapatkan nilai yang cukup tinggi yaitu kekuatan tarik sebesar 86 kg/mm², batas luluh sebesar 57 kg/mm², regangan sebesar 20,52 %, Jenis patahan yang terjadi adalah patah ulet.