Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UTILISASI INDEKS TROMBOSIT SEBAGAI PREDIKTOR KEPARAHAN PADA KASUS FEBRIS CURIGA DEMAM DENGUE Arjana, Adika Zhulhi; Yuantari, Rahma; Devita, Ninda; Irfan, Rozan Muhammad
Biomedika Vol 12, No 1 (2020): Biomedika Februari 2020
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v12i1.9725

Abstract

ABSTRAKIndeks trombosit memiliki karakteristik yang mengarah pada kondisi cairan dan trombosit tubuh. Penelitian mengenai hubungan indeks trombosit pada penentuan derajat keparahan demam dengue membuka peluang menjadikan indeks trombosit sebagai factor prognostik. Tujuan penelitian ini untuk mngetahui hubungan indeks trombosit sebagai prediktor keparahan pada kasus febris curiga demam dengue. Penelitian ini bersifat non eksperimental analitik. Data diambil dengan metode cohort prospektif. Subjek penelitian adalah pasien febris curiga dengue di RS X, Y, dan Z Yogyakarta dan sekitarnya. Subjek kemudian diambil darah untuk diperiksa indeks trombosit pada saat masuk dan hari ketiga perawatan. Penentuan derajat keparahan dengue dinilai pada hari ketiga perawatan. Hubungan antara hasil indeks trombosit dengan diagnosis dianalisis dengan ANOVA sedangkan korelasi antara indeks trombosit saat admisi dan hari ketiga dengan uji korelasi dengan bantuan software Medcalc. Sebanyak 56 subyek masuk dalam penelitian). Analisis ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan untuk mean platelet volume (MPV) dan platelet distribution width (PDW) antar derajat infeksi dengue (p=0.01 dan p=0.017). Analisis ANOVA untuk plateocrit menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p=0.055). Uji korelasi hasil antar indeks trombosit menunjukkan hubungan yang signifikan. Adanya perbedaan MPV dan PDW pada berbagai derajat infeksi dengue sehingga dapat digunakan untuk memprediksi keparahan infeksi dengue.Kata Kunci: Dengue, Indeks Trombosit, Resusitasi CairanABSTRACTPlatelet index has characteristics that lead to the condition of body fluids and platelets. Study on relationship of platelet index in the determining severity of dengue fever opens the opportunity to make the platelet index as a prognostic factor. The aim of this study was to know the correlation of platelet index with predictors of severity of febrile suspected dengue fever. This study was non-experimental and cohort prospective study. The subjects were febrile patients suspicious of dengue in X, Y, and Z Hospital in Yogyakarta and surrounding areas. Subjects were collected blood sample to be examined for platelet index at admission and third day after. Severity of dengue was assessed on third day after admission. Relationship between platelet index with severity was analyzed by ANOVA while correlation between platelet index was analyzed by correlation test with Medcalc software. A total of 56 subjects were included in the study. ANOVA analysis showed a significant difference in mean platelet volume (MPV) and platelet distribution width (PDW) between the degrees of dengue infection (p= 0.01 and p= 0.017). ANOVA analysis for plateocrit showed no significant difference (p = 0.055). Correlation test results between platelet indices show a significant relationship. The results of this study indicate differences in MPV and PDW in various degrees of dengue infection so that it can be used to predict severity of dengue fever.Keywords: dengue, platelet index, fluid resuscitation
Aktivitas Leukosit Pro Inflamasi pada Kasus Penyakit Paru Obstruktif Kronis Eksaserbasi Akut Juwariyah, Juwariyah; Arjana, Adika Zhulhi; Rahayu, Ester Tri; Rosita, Linda; Irfan, Rozan Muhammad
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 2: July 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.170202

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) memiliki karateristik adanya restriksi saluran nafas yang kurang reversibel. Pada PPOK terdapat inflamasi akibat aktifitas sel-sel inflamasi termasuk neutrofil dan eosinofil. Restriksi saluran nafas terjadi akibat remodelling dari proses inflamasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas sel-sel inflamasi terutama neutrofil dan eosinofil pada PPOK eksaserbasi akut dengan membandingkan kadar eosinfil dan netrofil sebelum dan sesudah terapi. Penelitian bersifat observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian ini adalah pasien penderita PPOK yang rawat jalan dan rawat inap di RSUD Kebumen pada tahun 2016. Semua subyek masuk dalam penelitian dengan kriteria eksklusi adalah data tidak lengkap. Hasil menunjukkan terdapat 119 pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebagai responden. Data dari rekam medis menunjukkan bahwa mayoritas penderita adalah laki-laki (84,03 %) dengan rata-rata umur 67 tahun. Penyakit penyerta yang ditemukan adalah hipertensi (54,62 %), tuberkulosis (22,69 %) dan congestive heart failure (CHF) (6,72 %). Pada tanda vital, terdapat kenaikan sistole dan laju nafas. Presentase netrofil pada kedua jenis kelamin meningkat dibandingkan normal namun tidak dengan eosinofil. Setelah dilakukan rawat inap, terjadi penurunan persentase eosinofil dan neutrofil dibanding sebelum perawatan namun tidak signifikan secara statistik (p= 0,603 vs 0,818). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas netrofil pada pasien PPOK. Penurunan aktivitas baik netrofil maupun eosinofil didapatkan ketika pasien rawat inap meskipun tidak bermakna secara statistik.