p-Index From 2019 - 2024
0.835
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Kebudayaan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

BUDAYA BARTER DALAM PUSARAN GLOBALISASI PASAR DI SELATAN PULAU LEMBATA NUSA TENGGARA TIMUR Salmiyati, Mrs; Rahman, Abdul; Rifal, Mr; Ahmadin, Mr
Kebudayaan Vol 14 No 2 (2019)
Publisher : Puslitjakdikbud Balitbang Kemdikbud

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jk.v14i2.267

Abstract

Artikel ini membahas tentang budaya barter dalam pusaran globalisasi pasar di Labala wilayah selatan pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Di era zaman yang semakin maju dengan perputaran uang yang semakin luas dengan berdirinya Bank Pemerintah dan Swasta, bahkan pasar sudah dapat dinikmati secara online dengan berdirinya online shop. Namun masyarakat di Desa Labala masih menggunakan sistem barter, dengan masih mempertahkan warisan budaya. Yang menarik dari pasar barter ini adalah terjadinya interaksi sosial antara orang pesisir dengan orang pegunungan, desa pesisir lebih banyak datang dari daerah Wulanduro, aLeworaja, Atekere, Pantai Baru, Kehi dan Lamalera sedangkan daerah perbukitan dari daerah Puor, Uruor, Lewuka, Boto, Labala, Udak, dan Pusi Watu. Interaksi pasar yang terjadi dapat mempererat tali silaturahmi sosial, budaya, bahkan agama. Adapun tujuan penelitian ini antara lain (1) Proses transaksi barter atau tukar menukar barang produk pesisir dengan pegunungan. (2) Adapun letak perbandingan antara pasar barter dan non barter di Desa Labala yaitu pada saat proses sebelum dimulainya aktivitas jual beli dan tukar menukar barang, pada pasar barter ada petugas khusus atau mandor pasar yang ditugaskan untuk meniup peluit terlebih dahulu sebelum terjadinya proses tukar menukar barang. (3) Masyarakat Labala masih mempertahankan pasar barter sebab masyarakat Labala menganggap bahwa pasar barter merupakan warisan dari nenek moyang atau leluhur dan memiliki makna atau cerita tersendiri, disamping itu juga pasar barter di Desa Labala merupakan alat untuk mempererat tali persaudaraan antar umat beragama. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan penelitian lapangan yang mencakup observasi, dokumentasi dan wawancara. Adapun teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan