R Susila, Wayan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN INDUSTRI KARET DALAM PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI: PENDEKATAN SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI Machmud, Musdhalifah; Siregar, Hermanto; Harianto, Harianto; R Susila, Wayan
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 37, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v37i2.659

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa linkages dan dampak industri karet alam terhadap perekonomian daerah Jambi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sistem Neraca Sosial Ekonomi (SNSE) Provinsi Jambi tahun 2015. Metode penelitian ini adalah dengan mendisagregasi matriks SNSE dari ordo 52x52 menjadi 55x55 dengan mendisagregasi sektor perkebunan menjadi 4 sektor, yaitu industri ban; industri karet remah dan karet asap; industri barang-barang lainnya dari karet; dan industri kayu, barang dari kayu, dan lain lain. Hasil temuan menunjukkan bahwa industri karet primer maupun hilir berperan signifikan terhadap perekonomian Provinsi Jambi, yaitu sebesar IDR 29,86 Trilliun atau 69,17% dari nilai tambah faktor produksi di Provinsi Jambi dan penyerapan tenaga kerja sebesar 630 ribu orang atau 40,2% dari jumlah tenaga kerja di Provinsi Jambi. Hasil temuan menunjukkan bahwa forward dan backward linkage dari semua industri karet primer dan dua jenis industri karet hilir (industri karet remah dan karet asap; dan industri kayu, barang dari kayu dan lain lain) memiliki forward linkage < 1 dan backward linkage >1 sehingga hanya efektif sebagai leading sector saja. Perubahan yang terjadi di sektor lain atau menggunakan pembangunan sektor lain tidak akan efektif untuk mendorong pertumbuhan keempat subsektor industri karet tersebut. Sektor industri karet primer dan dua jenis industri karet hilir tersebut akan tumbuh jika sektor itu sendiri yang ditumbuhkan. Dari aspek penggandaan pendapatan secara total, subsector perkebunan karet memiliki penggandaan pendapatan total yang tertinggi. Dengan demikian, untuk meningkatkan pendapatan pada agisbisnis karet secara keseluruhan, maka pemilihan pembangunan fokus di subsector perkebunan karet merupakan kebijakan  yang strategis dan prioritas karena penggandaan pendapatan totalnya yang tertinggi (1,35) disusul oleh perkebunan selain karet (1,28); industri kayu, barang dari kayu (1,17) dan industri karet remah dan karet asap (1,09).  Kebaruan penelitian ini adalah secara spesifik mendisagregasi sektor perkebunan karet menjadi subsubsektor perkebunan karet yang lebih rinci.