Isbah, M. Falikul
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Public Fundraising for Financing Islamic Education and Dakwa Mission Isbah, M. Falikul
DINIKA : Academic Journal of Islamic Studies Vol 3, No 1 (2018): Islam in Multidisciplinary Perspectives
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/dinika.v3i1.1224

Abstract

Studies on Islamic education and Islamic propagation (dakwa) have not addressed the aspect of how particular actors fund their missions in Islamic education and dakwa. Based on a case study at Hidayatullah Islamic boarding school or Pesantren Hidayatullah, this article tries to correlate the issue of public fundraising and the financing of Islamic education and dakwa mission in contemporary Indonesia. Pesantren Hidayatullah conducts public fundraising program by forming a charity organization, namely Baitul Maal Hidayatullah (BMH). The finding reveals that the majority of the fund raised from public is used to finance Hidayatullah’s schools and dakwa missions. This finding is in contrast to what have been suggested by other studies stating that charitable fund is supposed to be distributed back to the community based on the need criteria. Keywords:Public Fundrising, Islamic Education, Dakwa’
Perempuan dan Ekonomi Digital: Peluang Kewirausahaan Baru dan Negosiasi Peran berbasis Gender Nurcahyani, Anisa; Isbah, M. Falikul
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 13, No 1 (2020): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v13i1.6382

Abstract

Artikel ini mendiskusikan bagaimana para perempuan pengusaha memanfaatkan media digital sebagai peluang kewirausahaan baru, serta bagaimana mereka menegosiasikan aktifitas ekonomi tersebut dengan peran mereka sebagai istri dan ibu. Berdasarkan riset lapangan di Yogyakarta dengan menggabungkan metode observasi daring atas beberapa akun Instagram milik perempuan pengusaha dan wawancara langsung dengan mereka, riset ini menemukan bahwa ekonomi digital telah menjadi peluang kewirausahaan baru bagi para perempuan pengusaha untuk menjangkau pasar yang lebih luas tanpa mengabaikan peran mereka sebagai istri/ibu. Namun mereka dituntut untuk terus berinovasi dan memahami trend pasar yang terus berubah serta selalu meningkatkan penguasaan teknologi demi hasil yang maksimal. Pada saat yang sama, mereka juga harus mampu menegosiasikan peran domestik dan publik mereka dengan suami. Riset ini menemukan bahwa negosiasi yang berhasil umumnya bertumpu pada kesepakatan dengan suami dalam mengelola waktu, tetap menempatkan keluarga sebagai prioritas, dan memposisikan suami sebagai mitra kerja. Berdasarkan temuan ini, penulis berargumen bahwa ekonomi digital menyediakan peluang kewirausahaan baru yang memungkinkan kaum perempuan berperan di ranah domestik dan publik secara neogotiable dan fluid (cair atau lentur). 
Pesantren in the Changing Indonesian Context: History and Current Developments Isbah, M. Falikul
QIJIS Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/qijis.v8i1.5629

Abstract

This article discusses the history of pesantren as an educational institution in the changing Indonesian context, and provides a snapshot on their current development and enrolment trends. It aims to provide an updated comprehension on Indonesian pesantren, which is an important aspect in understanding the contemporary development of Islam in Indonesia. The data presented here is based on systematic review of existing literature and policy documents, interviews with key policy makers, and observation in some pesantren. I argue that Indonesian pesantren have continued to grow over different historical periods due to their adaptability in the changing contexts. Such adaptability is seen in their adoption of modern schooling system, their incorporation of non-religious subjects into their curricula, as well as their dynamic integration into the national education system.