This Author published in this journals
All Journal Jurnal HIDROPILAR
S. Mulyadi, Dikdik
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengolahan Data Multibeam Echosounder Menggunakan Perangkat Lunak Geoswath Plus 3.50 (Studi Kasus di Perairan Tiley, Morotai) Maulana, Ismet; Wahyudi, Ari; Susanto, Edy; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1456.81 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v1i1.17

Abstract

Teknologi survei kelautan khususnya survei batimetri mengalami pekembangan yang cukup pesat. Hal ini diharapkan akan meningkatkan kualitas survei terutama dalam hal efesiensi waktu dan resolusi data. Multibeam Echosounder mampu memberikan informasi dasar laut dalam bentuk 3D (tiga dimensi) sehingga dapat mempermudah dalam interpretasi terhadap bentuk tofografi dan objek dasar laut. Multibeam Echosounder merupakan suatu instrument yang dapat memetakan (mendapatkan data rekaman) lebih dari satu titik lokasi di dasar perairan dalam satu kali pengambilan data dan mempunyai kemampuan perekaman dengan resolusi yang tinggi daripada Echosounder konvensional, sehingga daerah dasar laut yang cukup luas dapat ditentukan kedalamnya dalam satu sapuan. Pengolahan data Multibeam Echosounder menggunakan perangkat lunak Geoswath plus versi 3.50. dapat mengolah data dalam jumlah besar, dan hasil pengolahan data menggunakan perangkat lunak Geoswath plus versi 3.50 memiliki tingkat ketelitian yang baik dan menghasilkan data kedalaman yang representatif.
Penggambaran Data Garis Pantai dan Data Batimetri ke Dalam Lembar Lukis Teliti dengan Menggunakan Perangkat Lunak Caris GIS 4.5 (Studi Kasus Perairan Asembagus Situbondo) Santoso, Heri; Winarso, Gathot; Jantarto, Dwi; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 1 No. 1 (2015): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1623.393 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v1i1.21

Abstract

Proses penggambaran peta laut dilaksanakan dalam beberapa tahap (penggambaran lembar lukis lapangan, lembar lukis teliti, dan tahap kompilasi akhir hingga menjadi peta laut). Lembar lukis teliti merupakan lembar akhir pada proses penggambaran peta laut sebelum tahap kompilasi, dalam tahapan ini dilakukan penggambaran data hasil survei dengan rapi dan teliti (data telah diverifikasi). Dengan banyaknya jenis perangkat lunak penggambaran saat ini, menjadi alternatif bagi juru gambar dalam melaksanakan penggambaran peta laut. Setiap tahap dalam proses penggambaran peta laut dapat dikerjakan dengan menggunakan perangkat lunak yang berbeda. Kekurangan dari metode penggambaran dengan menggunakan perangkat lunak yang berbeda dapat menimbulkan perbedaan format data digital maupun bentuk simbol dari data gambar yang dihasilkan, sehingga perlu melakukan perubahan/penyesuaian format data digital dan bentuk simbol pada tahap penggambaran selanjutnya. International Hidrographic Organization (IHO) merupakan lembaga internasional yang berwenang mengatur dan mempublikasikan spesifikasi/aturan terkait masalah peta laut, merekomendasikan penggunaan Caris Gis 4.5 sebagai perangkat lunak dalam penggambaran peta laut. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mencoba mengoptimalkan penggunaan Caris Gis 4.5 dalam penggambaran data garis pantai dan data batimetri hingga menjadi lembar lukis teliti. Tujuan dari metode penggambaran dengan cara seperti ini agar proses penggambaran peta laut menjadi lebih efektif dengan menggunakan satu perangkat lunak saja.
Pengolahan Data Multibeam Echosounder Menggunakan Perangkat Lunak PDS 2000 (Studi Kasus Perairan Selat Sunda) Wiyono, Arum; S. Mulyadi, Dikdik; Kamija, Kamija; Kusuma Negara, Adhi
Jurnal Hidropilar Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1291.236 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v1i2.32

Abstract

Survei batimetri bertujuan untuk memetakan topografi dasar perairan. Teknologi survei kelautan khususnya survei batimetri mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu instrumen yang digunakan untuk akuisisi data kedalaman adalah multibeam echosounder dengan memanfaatkan teknologi gelombang akustik. Multibeam echosounder mengukur kedalaman tidak hanya yang tepat dibawah transduser, namun juga kedalaman pada sisi-sisinya (tegak lurus halu kapal). Volume data yang besar hasil survei multibeam menjadikan pengolahan data secara manual menjadi tidak efisien. Oleh karena itu diperlukan perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang khusus ditujukan untuk mengolah data multibeam. Pengolahan data multibeam echosounder menggunakan perangkat lunak PDS (Product Data Sheet) 2000 dapat mengolah data dalam jumlah besar, memiliki tingkat ketelitian yang baik dan menghasilkan data kedalaman yang cukup representatif.
Pengolahan Data Magnetik Laut Terkoreksi Diurnal Base Station (Studi Kasus Perairan Pusong Kuala Langsa - Aceh) Sutikwo, Sutikwo; Sumintadireja, Prihadi; Saroso, Saroso; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 1 (2016): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.922 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i1.40

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, maka segala aktivitas di laut menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini menuntut sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan lebih tentang ilmu hidrografi dan geologi laut. Kegiatan utama penerapan ilmu geologi laut bertujuan untuk memperkirakan struktur geologi bawah laut sebagai informasi dalam keselamatan pelayaran. Penyajian informasi tentang keberadaan benda-benda bawah laut memerlukan perangkat lunak seperti Oasis Montaj, Magpick, Surfer dan perangkat pendukung lainnya. Proses pengolahan data kemagnetan ada beberapa tahapan dan metode yang digunakan dalam mempermudah dalam intepretasi, diantaranya melakukan beberapa koreksi seperti koreksi diurnal dengan data magnetik hasil pengamatan dari base station, koreksi IGRF, reduksi ke ekuator dan koreksi-koreksi lainnya. Hasil pengolahan data magnetik yang dikoreksi dengan diurnal base station dan tanpa koreksi diurnal base station pada studi kasus di perairan Pusong Kuala Langsa Aceh terdapat perbedaan nilai anomali magnet.
Prototype Alat Ukur Pasang Surut Menggunakan Sensor Infrared Surya Permana, Benni; Djunarsjah, Eka; Andreas, Luddy; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 3 No. 1 (2017): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.278 KB) | DOI: 10.37875/hidropilar.v3i1.54

Abstract

Dalam kegiatan pengukuran kedalaman akan dipengaruhi pasang surut air. Pasang surut menyebabkan terjadinya kesalahan pada hasil pengukuran kedalaman. Untuk mendapatkan hasil pengukuran kedalaman yang benar, harus dilaksanakan koreksi terhadap hasil pengukuran kedalaman yang masih mengandung kesalahan-kesalahan akibat gerakan pasang surut. Koreksi dapat dilakukan apabila nilai dari pasang surut diketahui. Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah prototype alat yang dapat mengukur pasang surut air di suatu daerah saat pelaksanaan pengukuran kedalaman, alat yang dibuat menggunakan sensor infrared yang mampu mengukur hingga jarak 5 meter.
Purwarupa Receiver GPS Geodetik Berbasis Microcontroller dengan Perhitungan Post Processing Jaenudin, Jaenudin; Kusuma, Adhi; Sigit K, Endro; Iwan S, Agus; Andreas D, Luddy; S. Mulyadi, Dikdik
Jurnal Hidropilar Vol. 5 No. 1 (2019): JURNAL HIDROPILAR
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v5i1.154

Abstract

Data pasang surut merupakan data yang sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, diantarannya Pusat Hidro-Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) merupakan lembaga Hidrografi Nasional yang mewakili pemerintah Indonesia pada International Hydrographic Organization (IHO). Salah satu tugas pokok Pushidrosal adalah melaksanakan pembinaan Hidro-Oseanografi TNI AL dalam rangka mendukung kepentingan TNI dan kepentingan sipil. Oleh karena itu Pushidrosal juga memiliki tanggung jawab untuk ikut andil dalam mendukung pengembangan ilmu penegetahuan terutama dibidang hidrografi, termasuk diantarnya GPS sebagai peralatan yang menyediakan data posisi. Peralatan yang mampu menghasilkan data posisi dengan dilengkapi output raw data masih sangat terbatas. Pada tugas akhir ini penulis telah membuat Purwarupa Receiver GPS Geodetik yang bisa menghasilkkan raw data yang cukup memadai sehingga data hasil pengamatan bisa diolah dan divalidasi. Receiver GPS tersebut dibuat dengan menggunakan Chip Ublox Neo M8T dengan sistem perekaman berbasis microcontroler raspberry pi3. Purwarupa receiver GPS ini telah diuji dengan metode pengamatan absolute menggunakan raspberry pi3 dan perangkat lunak ucenter yang merupakan perangkat lunak asli chips ublox neo M8T. Lebih lanjut purwarupa receiver GPS ini juga diuji dengan metode pengamatan NTRIP yang menggunakan data koreksi dari base station Luwes CORS UI Depok. Hasil pengamatan kemudian divalidasi untuk mendapatkan nilai standard deviasi, selain itu juga dilaksanakan pengolahan jaring kontrol horizontal diperangkat lunak TBC 2.2 terhadap hasil pengamatan 24 jam yang diikatkan terhadap titik CORS BIG CJKT dan CTGR. Hasil validasi pengamatan tiap metode dan pengolahan jaring kontrol horizontal menunjukan nilai yang cukup baik.