Astuti, Cresensiana Widi
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Dan Sekretari Tarakanita

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Revealing the Myths and the Truth in Translation Astuti, Cresensiana Widi
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (67.701 KB) | DOI: 10.36914/jak.v5i1.344

Abstract

Pernahkah anda diminta menerjemahkan sebuah naskah hanya karena anda mampu berbicara dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris? Atau bahkan beberapa bahasa lain? Dalam masyarakat beredar mitos bahwa jika anda bisa berbicara dalam dua bahasa, anda pasti bisa melakukan pekerjaan penerjemahan. Tulisan ini hendak mengkonfirmasi pernyataan Samuelsson-Brown (2010) bahwa “menguasai dua bahasa berarti memiliki kemampuan menerjemahkan” adalah mitos belaka dan bahwa sebenarnya ‘menguasai dua bahasa tidak serta merta termasuk memiliki kemampuan menginterpretasikan atau menerjemahkan karena penerjemahan mensyaratkan adanya keterampilan tambahan untuk mentransfer konsep dari satu bahasa ke bahasa yang lain’. Riset kecil ini melibatkan empat orang penerjemah dengan menjawab kuesioner yang mengacu pada pertanyaan riset, “Bagaimana penerjemah yang menguasai dua bahasa mengatasi tantangan dalam penterjemahan?” Hasil riset menunjukkan bahwa keempat responden mengkonfirmasi pernyataan Samuelsson-Brown (2010) tersebut di atas. Dan mereka menemukan dan memiliki cara mengatasi tantangan dalam penterjemahan.
LANGUAGE AWARENESS: LANGUAGE USE AND REASONS FOR CODE-SWITCHING Astuti, Cresensiana Widi
LLT Journal: A Journal on Language and Language Teaching Vol 23, No 1 (2020)
Publisher : English Education Study Programme of Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.235 KB)

Abstract

The co-existence of languages in a speech community prompts language users to do code-switching in communication. They do it for certain reasons. This paper is to report language awareness among language users and the reasons why people do code-switching in their speech communities. Using an open-ended questionnaire, this research involved 50 participants. They were asked to identify the languages they had in their repertoire, the language they used when they communicate with certain people, and the reasons why they did code-switching in communication. The results showed that, first, the participants had awareness of languages in their repertoire, namely Indonesian, a local language, and English. Second, they admitted that they did code-switching in communication. Thirdly, the reasons for code-switching were to discuss a particular topic, to signal a change of dimension, to signal group membership, and to show affective functions.DOI: doi.org/10.24071/llt.2020.230109
Penerapan Kompetensi Sekretaris di Dunia Kerja Astuti, Cresensiana Widi
Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Administrasi dan Kesekretarisan
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jak.v5i2.408

Abstract

Sekretaris jaman sekarang dituntut untuk memiliki kompetensi lebih agar mampu menjalankan tugas-tugas sekretaris dengan amat baik. Untuk itu sekretaris lulusan STARKI dibekali dengan tiga pilar kompetensi: ketrampilan, pengetahuan dan sikap. Mereka dididik agar memiliki ketrampilan kesekretarisan dan administrasi, penggunaan komputer dan penguasaan bahasa, Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan bahasa Inggris lisan dan tulisan. Mereka juga didorong berpengetahuan luas, berwawasan terbuka, dan mengikuti perkembangan dunia bisnis. Mereka didampingi untuk terus mengembangkan diri karena semua ketrampilan dan pengetahuan itu harus dilandasi dengan sikap baik, berkepribadian baik, jujur, ramah, cekatan, bisa diandalkan, dan bisa dipercaya. Selain itu dunia kerja membutuhkan sekretaris yang memiliki kemampuan memecahkan masalah, kemampuan mendengarkan, dan kemampuan berpikir kritis. Sekretaris lulusan STARKI mampu menerapkan kompetensi mereka di dunia kerja. Kata kunci: kompetensi sekretaris, ketrampilan, pengetahuan, sikap, dunia kerja Secretaries or administrative assistants nowadays are expected to possess more competence to enable them to do all secretarial duties perfectly. For this, secretaries graduating from STARKI were equipped with three-pillars competence: skills, knowledge, and attitude. They were trained to possess secretarial and administrative skills, computer skills and language proficiency, refined Bahasa Indonesia, and English both oral and in writing. They were encouraged to be well-knowledgeable, open-minded, and keeping abreast with technological advancement. They were guided to develop themselves continuously as all of the skills and knowledge must be based on good attitude, good personality, honesty, friendliness, reliability, dependability, and trustworthiness. Moreover, workplace demanded secretaries with problem-solving skills, listening skills, and critical-thinking skills. Secretaries graduating from STARKI proved that they were capable of applying their competence at the workplace. Keywords: secretarial competence, skills, knowledge, attitude, workplace
LANGUAGE AWARENESS: LANGUAGE USE AND REASONS FOR CODE-SWITCHING Cresensiana Widi Astuti
LLT Journal: A Journal on Language and Language Teaching Vol 23, No 1 (2020): April 2020
Publisher : English Education Study Programme of Sanata Dharma University, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/llt.v23i1.2477

Abstract

The co-existence of languages in a speech community prompts language users to do code-switching in communication. They do it for certain reasons. This paper is to report language awareness among language users and the reasons why people do code-switching in their speech communities. Using an open-ended questionnaire, this research involved 50 participants. They were asked to identify the languages they had in their repertoire, the language they used when they communicate with certain people, and the reasons why they did code-switching in communication. The results showed that, first, the participants had awareness of languages in their repertoire, namely Indonesian, a local language, and English. Second, they admitted that they did code-switching in communication. Thirdly, the reasons for code-switching were to discuss a particular topic, to signal a change of dimension, to signal group membership, and to show affective functions. 
Effective Public Speaking Penggerak PKK Kelurahan Pondok Kelapa Jakarta Timur Cresensiana Widi Astuti; F. A. Wisnu Wirawan; Yulita Daru Priliantari
Jurnal Karya untuk Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.23 KB) | DOI: 10.36914/jkum.v1i2.399

Abstract

Kemampuan untuk menyampaikan informasi, memotivasi dan bahkan mempersuasi orang lain merupakan nilai tambah bagi seorang pembicara. Berdiri di garda depan sebagai pembicara membutuhkan kemampuan berbicara yang efektif dan efisien agar pesan yang disampaikan dapat diterima baik dan dilaksanakan. Untuk itu, kemampuan berbicara di depan umum (public speaking) ini perlu diasah dan dikembangkan. Karena hal inilah maka Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi & Sekretari Tarakanita (STARKI) Jakarta mengadakan kegiatan Pelatihan Effective Public Speaking bagi Ibu-ibu Penggerak PKK Kelurahan Pondok Kelapa. Pelatihan ini tidak berfokus pada penyampaian materi saja namun lebih kepada praktik berbicara di depan umum secara efektif, sesuai dengan bidang penggerak peserta. Antusiasme dan kesediaan untuk belajar para ibu ini sangat tinggi dan patut dihargai.
PELATIHAN KETERAMPILAN SEDERHANA BAGI IBU-IBU PKK KELURAHAN BITUNGSARI BOGOR Cresensiana Widi Astuti
Jurnal Karya untuk Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.18 KB) | DOI: 10.36914/jkum.v1i1.303

Abstract

Dalam masyarakat desa, sebagian besar perempuan terpinggirkan karena pada umumnya mereka tidak memiliki akses terhadap Pendidikan formal yang memungkinkan mereka untuk direkrut bekerja. Kecenderungan yang berkembang adalah menikah untuk melepaskan diri dari kemiskinan dan untuk mencari sandaran hidup karena mereka lalu menjadi isteri seseorang. Situasi yang kurang menguntungkan ini lalu menjadi ‘beban’ tersendiri bagi para perempuan tersebut karena mereka harus mengurus anak-anak dan pekerjaan rumahtangga sekaligus. Mereka lalu menjadi tergantung kepada laki-laki yang menjadi suaminya dan tak berdaya dalam banyak aspek kehidupan. Arikel ini hendak melaporkan kegiatan pemberdayaan perempuan (ibu-ibu rumahtangga) di Kelurahan Bitungsari, Bogor, Jawa Barat, dengan memberikan pelatihan keterampilan sederhana. Diharapkan ketrampilan sederhana ini akan memampukan mereka memiliki sumber penghasilan tanpa harus meninggalkan rumah mereka. Kata Kunci: pemberdayaan perempuan; pelatihan keterampilan.
Pelatihan Daring Optimalisasi Pemanfaatan E-Learning dalam Mendukung Pembuatan Soal Ujian Daring bagi Dosen Petrus Dwi Ananto Pamungkas; Hydriana Ananta Win; Cresensiana Widi Astuti; Evvy Silalahi; Rosalia Kurni Setyawati
Jurnal Karya untuk Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Karya untuk Masyarakat
Publisher : STIKS Tarakanita

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.867 KB) | DOI: 10.36914/jkum.v1i2.393

Abstract

Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita (STARKI) menerapkan kuliah daring selama pandemi (penyebaran) Covid-19 ini, mulai dari proses pembelajaran hingga pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Genap 2019/2020. Untuk pembuatan soal ujian dapat menggunakan aplikasi e-learning STARKI sehingga pelaksanaan UAS daring dapat berjalan lancar sesuai harapan. Tetapi tidak semua dosen memahami penggunaan dan manfaatnya. Padahal dalam e-learning STARKI sudah lengkap beberapa tipe soal ujian yang dapat dibuat, mulai dari soal pilihan ganda hingga soal esai. Untuk itu dilakukan pelatihan daring dengan metode eksperimen dimana para peserta langsung melakukan latihan pembuatan soal ujian menggunakan akun e-learning yang sudah dibuatkan sebelumnya. Media komunikasi yang digunakan adalah aplikasi Zoom Meeting. Dari hasil evaluasi formulir pre-test dan post-test yang sudah diisikan oleh para peserta, dapat diketahui adanya peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan e-learning STARKI. Demi memaksimalkan pemahaman dan keterampilan pemanfaatan e-learning STARKI maka dapat dilakukan dengan peserta dibuat berdasarkan rumpun bidang matakuliah yang diampunya.