Sihombing, Aeron Frior
Sekolah Tinggi Teologi Studi Alkitab Untuk Pengembangan Pedesaan Indonesia, Jawa Barat

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KOTBAH DI BUKIT Sihombing, Aeron Frior
REGULA FIDEI: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol 4, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Universitas Kristen Indonesia, FKIP, Prodi Pendidikan Agama Kristen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46307/rfidei.v4i1.64

Abstract

Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah terjadinya perubahan dalam generasi zaman ini akibat media massa yang mengubah pola pikir, perilaku, maupun kebiasaan pemuda zaman sekarang, disertai pendidikan yang kecenderungannya berbasiskan pengetahuan atau kognitif. Semua ini akan mengakibatkan manusia tidak menjadi manusiawi. Maka, pendidikan karakter ditawarkan oleh Yesus dalam ucapan bahagia di Kotbah di Bukit merupakan pendidikan berbasiskan karakter yang berpusatkan pada imitasi Kristus, yaitu mengikuti jejak atau langkah Kristus dalam kehidupan mahasiswa/i Kristen Indonesia. Kerangka berpikir atau world view inilah yang menjadi pendidikan Karakter Kristen. Dengan demikian, penelitian ini akan mengunakan metode sinkronik yaitu mengeksegese apa yang dikatakan dalam teks Matius 5:1-12.
Pemikiran Teologi Deuteronomis Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 1 (2019): Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i1.10

Abstract

Masalah dalam tulisan ini adalah apakah yang menjadi teologi kitab Deuteonomi? Karena, ada pandangan yang menyatakan bahwa kitab Perjanjian Lama hanya berisi hukum legalis. Maka, tujuan artikel ini adalah menjelaskan ideologi, maupun teologi kitab Deuteronomi. Metode yang digunakan adalah metode historis kritis untuk mengungkapkan teologi kitab Deuteronomi. Kesimpulannya adalah bahwa teologi kitab Deteronomi adalah memerjuangkan kemanusiaan dan keadilan.
Keadilan Berdasarkan Kota Perlindungan dalam Ulangan 4:41-43 dan 19:1-13 Aeron Frior Sihombing; Barnabas Ludji; Pelita Surbakti
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 9 No 2 (2020): Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v9i2.14

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengapa ada perbedaan kota perlindungan dalam Ulangan 4:41-43 dan 19:1-13 dengan Keluaran 21:12-14, dan Bilangan 35:9-34. Temanya adalah kota-kota perlindungan, namun dengan berbeda versi teologis maupun waktunya. Masalah ini diselesaikan dengan metode historis kritis, sehingga sampai pada asumsi yaitu kota perlindungan merupakan perwujudan dari keadilan sosial.
Latar Belakang “Perintah Diam” oleh Paulus bagi Perempuan dalam 1 Korintus 14:34-25 Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 7 No 2 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v7i2.48

Abstract

Perempuan diperintahkan oleh Paulus untuk diam dalam pertemuan jemaat dalam 1 Korintus 14:34-35. Perintah diam bagi perempuan dalam pertemuan oleh Paulus sering digunakan untuk membatasi perempuan dalam partisipasi dalam pelayanan di jemaat Allah. Pertanyaan yang muncul apakah benar demikian maksud dari Paulus dan apakah konteks perintah diam tersebut dalam 1 Korintus 14:34-35? Perintah diam bukanlah pembatasan peranan perempuan dalam partisipasi dalam pelayanan, melainkan sebagai penertiban kekacauan dalam ibadah jemaat di Korintus.
Pluralitas menurut Hans Kung dan Implikasinya di Indonesia Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 6 No 2 (2017): Januari-Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v6i2.54

Abstract

Pluralitas atau kemajemukan merupakan suatu keniscayaan di Indonesia, sehingga pluralitas harus dipertahankan. Oleh sebab itu, artikel ini berusaha untuk melihat bagaimana pluralitas menurut Hans Küng, di mana di dalamnya terkandung nilai-nilai universal yang berkaitan dengan Pancasila. Pluritasi dilihat bukan sebagai kompetisi yang harus saling mengasingkan, namun sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang saling mengisi dan melengkapi. Meskipun demikian tentu saja harus tetap dicermati secara teliti pendekatan dan sifat ideologi partnership (ideologi pluralitas dalam agama) berusaha mencari titik temu dengan agama-agama lain, yaitu dengan pendekatan teosentrisme sebagaimana dikatakan oleh Hick yang diikuti oleh Knitter, sehingga semua agama menyembah Allah yang sama dan mereka akan sederajat. Ia akan menghilangkan finalitas kristosentris, karena dianggap sebagai ideologi tertutup, kompetisi dan bermusuhan.
Relasi Etika Perjanjian Lama dengan Etika Global Hans Kung Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 4 No 2 (2015): Januari-Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v4i2.61

Abstract

Etika global yang diusulkan oleh Hans Küng berdasarkan Yesus Kristus yang terdapat dalam Injil. Esensinya adalah bagaimana memanusiakan manusia menjadi manusia, yaitu dengan memerjuangkan hak asasi manusia yaitu hak yang melekat di dalam diri manusia itu sendiri. Perjuangan atas kemanusiaan tersebut ternyata berakar dari Perjanjian Lama, di mana landasan dari perjuangan Yesus adalah seruan dari para nabi dalam Perjanjian Lama, yaitu untuk memerjuangkan hak asasi manusia, sehingga manusia memeroleh keadilan dalam kehidupannya.
Respons Apologetis terhadap Limited Godism yang Membatasi Persona Allah Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 1 No 1 (2011): Juli-Desember 2011
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v1i1.69

Abstract

Fenomena-fenomena yang terjadi di dalam kekristenan yaitu: ada seruan yang menyatakan bahwa Allah adalah mahakuasa dan tidak dapat dibatasi oleh apa pun, namun di sisi lain dikatakan bahwa Allah dapat digerakkan oleh orang percaya (Luk.18:1-8); pujian dan penyembahan dilakukan untuk dapat mengenal Allah, dan juga untuk dapat memuaskan kebutuhan spiritual maupun untuk menjawab masalah orang percaya; fenomena Allah berbicara kepada orang percaya secara khusus, yang disebut dengan rhema. Itu merupakan kehendak Allah secara khusus kepadanya; minyak urapan (Mrk.6:12), melaluinya orang percaya dapat disembuhkan dari berbagai penyakit, menyelamatkan orang percaya dari kecelakaan dan sebagai syarat atau kunci untuk pintu masuk ke dalam pintu surga; pemuja nama Yahweh menyatakan bahwa tiada nama Allah selain Yahweh. Sebab, nama ini adalah nama yang suci dan yang paling benar; marketing gereja, yang mana Injil telah dikomersialkan untuk keuntungan gereja. Injil telah diperdagangkan, sehingga menghasilkan untung dan untuk menambah jumlah anggota jemaat.
Menuju Dialog Antar Agama-Agama di Indonesia Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 3 No 1 (2013): Juli-Desember 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v3i1.83

Abstract

Sifat kemajemukan bangsa Indonesia merupakan salah satu kekayaaan bangsa yang harus disukuri. Tetapi di lain pihak kemajemukan sering hanya dilihat sebagai suatu perbedaan yang oleh sebagian pihak dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu, karenanya perlu “diseragamkan” keberadaannya, termasuk soal keyakinan. Itulah yang menjadi penyebab terjadinya konflik agama di Indonesia—dan ini merupakan penyebab konflik terbesar—yang terjadi, salah satunya karena keberbedaan tadi, di mana ada yang merasa bahwa agamanya yang paling benar dan menganggap agama yang lain adalah agama yang salah, kafir. Merasa bahwa agamanya lebih superior dan menganggap agama yang lain adalah inferior; sehingga memandang rendah agama ataupun kepercayaan agama lain. Anti terhadap pluralisme di Indonesia, bahkan ini dianggap sebagai sesuatu yang sesat. Inilah sifat eksklusivisme, yang menyebabkan intoleransi, kekacauan dan peperangan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Kepemimpinan Mesianis Yesus Kristus Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 3 No 2 (2014): Januari-Juni 2014
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v3i2.92

Abstract

Kepemimpin Mesiasianis adalah kepemimpinan yang melayani, bukan dilayani dan hanya memerintah. Ia rela menderita dan berkorban demi tugas dan tanggungjawab yang telah diembankan kepadanya, serta tidak takut mati untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran, melalui penegakan hukum. Ini adalah seorang pemimpin yang menghamba untuk melindungi umat yang dipimpinnya. Hal inilah sebagai bentuk pelayanan kepada Allah, melalui pelayanan kepada manusia.
Pendidikan Kristen yang Mencerahkan Aeron Frior Sihombing
TE DEUM (Jurnal Teologi dan Pengembangan Pelayanan) Vol 5 No 2 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAPPI Ciranjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51828/td.v5i2.105

Abstract

Pendidikan yang mencerahkan bukanlah pendidikan yang bersifat dogmatis, sehingga memenjarakan peserta didik di dalam ideologi dan sistem yang tertutup. Pendidikan juga bukan sebatas untuk menjadikan seseorang terampil dalam bekerja, sehingga ia menjadi budak sistem. Akan tetapi, pendidikan seharusnya memanusiakan manusia menjadi manusia, membebaskan dan melepaskan peserta didik dari penindasan, kemiskinan, penjajahan, ideologi/sistem tertutup. Inilah yang disebut sebagai pendidikan mencerahkan.