Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

The effect of temperature and humidity on vo2max of PPLP athletes in Java, Indonesia Apriantono, Tommy; Herman, Indria; Juniarsyah, Agung Dwi; Hasan, Muhamad Fahmi; Ihsani, Sri Indah; Hidayat, Iwa Ikhwan; Safei, Imam; Winata, Bagus; Hindawan, Ilham
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 1 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.7 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i1.13872

Abstract

Efek dari lingkungan yang panas pada kinerja aerobik belum didokumentasikan dengan baik. Suhu dan kelembaban suatu lingkungan berpengaruh terhadap fisiologis tubuh dan dapat memengaruhi penampilan fisik, serta proses oxygen intake (VO2Max) yang kurang optimal. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan apakah suhu lingkungan dapat berpengaruh terhadap kondisi tubuh pada saat berolahraga. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji efek suhu lingkungan yang berbeda terhadap VO2max pada atlet PPLP se-Pulau Jawa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi observasional, di manaeneliti hanya melakukan observasi pada satu saat, tanpa memberikan intervensi pada variabel yang akan diteliti. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 80 Atlet PPLP se-Pulau Jawa. Di antaranya yaitu; Jawa Tengah (20 Atlet), Jawa Timur (20 Atlet), Jawa Barat (20 Atlet) dan DIY Yogyakarta (20 Atlet). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa VO2max secara signifikan dapat berkurang pada suhu dan kelembaban 34°C/70% dan 32°C/60% dibandingkan dengan suhu dan kelembaban 23°C/69% dan 31°C/50%. Kinerja aerob sangat dipengaruhi oleh fungsi kardiovaskular. Lingkungan yang panas meningkatkan aliran darah kulit yang mengubah fungsi kardiovaskular. Sehingga hal ini dapat memengaruhi penurunan terhadap oxygen intake (VO2max).
Pengaruh Olahraga Jalan Kaki Terhadap Antisipasi Reaksi Pada Lansia Wicaksono, Lungit; Safei, Imam
JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan) Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan - Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jtikor.v5i1.24381

Abstract

Abstrak_________________________________________________________ Mengingat pentingnya konektivitas kondisi istirahat sebagai parameter fungsi otak. sejauh ini belum ada ulasan yang mencoba mengukur manfaat kesehatan yang lebih luas dari kelompok berjalan dibandingkan dengan kelompok yang tidak aktif terhadap antisipasi reaksi. Oleh karena itu, ulasan ini dilakukan untuk memahami apakah ada bukti bahwa kelompok berjalan memiliki manfaat yang lebih besar bagi kelompok lansia. Desain dalam penitian ini menggunakan ekperiment dengan pendekatan ex post pacto. Subjek berjumlah 33 lansia dengan usia rata-rata (62.1 ± 2.1 tahun), tinggi (152 ± 2.1 cm), berat badan (53.4 ± 5.7 kg), BMI (23.1 ± 2.5 %). Hasil penelitian menunjukan bahwa olahraga jalan kaki memiliki skor antisipasi reaksi yang lebih tinggi (101.4 ± 12.9) dibandingkan dengan yang tidak aktif melakukan aktivitas fisik (84.7 ± 16.3). usia lansia diharapkan selalu meningkatkan latihan fisik (aktivitas fisik), seperti jalan kaki, sehingga kemampuan antisipasi reaksi dapat dihambat penurunannya. Abstract_________________________________________________________ Considering the importance of connectivity resting conditions as parameters of brain function. so far there have been no reviews that try to measure the broader health benefits of the walking group compared to those who are not active in anticipating reactions. Therefore, this review is carried out to understand whether there is evidence that the walking group has greater benefits for the elderly group. The design in this research used an experiment with an ex post pacto approach. There were 33 subjects with an average age (62.1 ± 2.1 years), height (152 ± 2.1 cm), weight (53.4 ± 5.7 kg), BMI (23.1 ± 2.5%). The results showed that walking had a higher anticipation reaction score (101.4 ± 12.9) compared to those who were not actively doing physical activity (84.7 ± 16.3). Elderly age is expected to always increase physical exercise (physical activity), such as walking, so that the ability to anticipate reactions can be inhibited.
PERMAINAN DAN OLAHRAGA TRADISIONAL : ALTERNATIF BAGI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN AKTIVITAS FISIK ANAK Safei, Imam
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i2.41579

Abstract

kemajuan teknologi seperti game online dan penggunaan gawai yang terlalu lama justru dapat menimbulkan beberapa dampak negative salah satunya yaitu minimnya aktivitas fisik, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, jantung, dan berbagai jenis penyakit degenerative lainnya. Dengan demikian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan permainan dan olahraga tradisional bagi orang tua dalam meningkatkan aktivitas fisik anak selama dirumah. Metode: peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan angket atau kuesioner online dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk di jawab. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 114 peserta yang terdiri dari berbagai profesi seperti (Guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, dan Remaja). Hasil: Penelitian ini memberikan bukti bahwa durasi bermain gawai lebih dari 1 jam perhari nya yang terjadi pada anak-anak se-Kota Bandung sebanyak 76.1%. Hal ini sejalan dengan kebiasaan orang tua yang hanya memiliki waktu bermain bersama anak-anak nya ketika di rumah kurang dari satu jam sebesar 50,4 %. Kesimpulan: durasi bermain gawai yang dilakukan anak-anak lebih dari satu jam per hari nya dan secara otomatis membatasi aktivitas fisiknya sehingga sedikit sekali stimulasi motorik yang didapatkan. Dengan demikian pentingnya peran orang tua untuk dapat mengenalkan permainan olahraga tradisional kepada anak-anak agar dapat aktif bergerak guna meningkatkan kebugaran dan motoric anak
Aerobic Capacity Response and Hematological Profile during Performing Physical Activity at Two Public Sport Venues with Different Air Pollution Concentrations Bahri, Samsul; Resmana, Dadan; Tomo, Haryo Satriyo; Safei, Imam; Hasan, Muhamad Fahmi
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 1 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.505 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i1.27621

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect of exercise on aerobic capacity and hematological profile of amateur futsal athletes at two public sport venues having the same climatic characteristics with different air pollution concentrations. The method used in this study was a quasi experimental method with a post-test only crossover design approach. Subjects of the study were 15 futsal athletes from futsal clubs in Bandung city. The mean (SD) of age, weight, height, and BMI of the participants were 18.73 ± 1.7 years, 55.29 ± 3.0 Kg, 165.90 ± 2.6 cm, and 19.90 ± 0.8 Kg / m2. The results of this study indicated that a high amount of air pollution could significantly inhibit the increase of VO2max (p = 0.043) and hemoglobin (p = 0.023) and could significantly increase white blood cells (p = 0.042 leukocytes). The findings of this study provide evidence that air pollution can have a negative effect on the hematological profile of futsal athletes. Thus, the athlete and coach should consider the level of air pollution around the venue before doing exercise. It should be anticipated because, basically, exercising can increase the rate of air ventilation in the respiratory system so that it can cause air pollution, such as PM2.5 and PM10, entering the lungs and even the alveoli.
Dampak berolahraga di area yang terpapar oleh polusi udara Bahri, Samsul; Safei, Imam; Tomo, Haryo Satriyo
Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran Vol 6 No 3 (2020): Jurnal SPORTIF: Jurnal Penelitian Pembelajaran
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1435.4 KB) | DOI: 10.29407/js_unpgri.v6i3.14708

Abstract

Rekomendasi waktu latihan atau berolahraga yang tepat di area yang terpapar oleh polusi udara belum didokumentasikan dengan baik. Hal ini perlu dikaji untuk menyeimbangkan antara manfaat dari berolahraga dengan efek buruk dari polusi udara terhadap kesehatan tubuh manusia. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dampak berolahraga di area yang terpapar oleh polusi udara di 3 waktu yang berbeda (pagi, sore, dan malam hari) terhadap perubahan fisiologi tubuh manusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pendekatan posttest-only crossover design. Dimana subjek diharuskan untuk mencoba treatment di 3 waktu yang berbeda. Subjek terdiri dari 8 mahasiswa laki-laki dengan usia rata-rata 19,87 ± 1,24 tahun; tinggi, 166,81 ± 6,31 cm; dan berat, 56,30 ± 3,79 kg; lemak 12,95 ± 2,76 %; IMT 20,06 ± 0,95. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai FVC dan FEV1 mengalami penurunan yang signifikan sebesar (p=0.003 FVC) dan (p=0.001 FEV1) ketika berolahraga pada malam hari. Dampak sesaat yang ditimbulkan oleh paparan polusi udara (particulat metter) tidak boleh di abaikan. Temuan dalam penelitian ini memberikan bukti bahwa, paparan particulat metter sesaat dapat menurunkan kapasitas vital paru atlet. Oleh karena itu seorang atlet dan pelatih harus mempertimbangkan dampak particulat metter sebelum melakukan latihan karena deposisi partikel jauh lebih besar ketika berolahraga.
PERMAINAN DAN OLAHRAGA TRADISIONAL : ALTERNATIF BAGI ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN AKTIVITAS FISIK ANAK Safei, Imam
Journal of Sport Science and Fitness Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v6i2.41579

Abstract

kemajuan teknologi seperti game online dan penggunaan gawai yang terlalu lama justru dapat menimbulkan beberapa dampak negative salah satunya yaitu minimnya aktivitas fisik, yang akhirnya menimbulkan berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, jantung, dan berbagai jenis penyakit degenerative lainnya. Dengan demikian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenalkan permainan dan olahraga tradisional bagi orang tua dalam meningkatkan aktivitas fisik anak selama dirumah. Metode: peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dimana peneliti mengumpulkan data dengan cara memberikan angket atau kuesioner online dengan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk di jawab. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 114 peserta yang terdiri dari berbagai profesi seperti (Guru, dosen, Ibu Rumah Tangga, dan Remaja). Hasil: Penelitian ini memberikan bukti bahwa durasi bermain gawai lebih dari 1 jam perhari nya yang terjadi pada anak-anak se-Kota Bandung sebanyak 76.1%. Hal ini sejalan dengan kebiasaan orang tua yang hanya memiliki waktu bermain bersama anak-anak nya ketika di rumah kurang dari satu jam sebesar 50,4 %. Kesimpulan: durasi bermain gawai yang dilakukan anak-anak lebih dari satu jam per hari nya dan secara otomatis membatasi aktivitas fisiknya sehingga sedikit sekali stimulasi motorik yang didapatkan. Dengan demikian pentingnya peran orang tua untuk dapat mengenalkan permainan olahraga tradisional kepada anak-anak agar dapat aktif bergerak guna meningkatkan kebugaran dan motoric anak