Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN SAMPAH STYROFOAM MENJADI BATAKO RINGAN TAHAN GEMPA Utami, Linda Sekar; Anwar, Khairil; Darmayanti, N.W.S; Sabaryati, Johri; Isnaini, M.; Zulkarnain, Zukarnain; Fadli, M.Najmul
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.425 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i1.5089

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kekuatan tekan batako ringan styrofoam. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan melakukan uji tekan di laboratorium Struktur Bahan Universitas Mataram. Variasi penambahan Styrofoam pada penelitian ini adalah 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. Dari hasil penelitian diperoleh masing-masing kuat tekan pada umur batako 7 hari sebesar 161,8 kg/cm³, 50,6  kg/cm³, 27,0 kg/cm³, 10,1 kg/cm³, dan 3,4 kg/cm³. Kuat tekan pada umur batako 28 hari sebesar 245,2 kg/cm³, 76,6 kg/cm³, 40,9 kg/cm³, 15,3 kg/cm³, dan 5,1 kg/cm³. Kata kunci: sampah styrofoam; batako ringan; uji tekan. ABSTRACTThe purpose of this study was to determine the compressive strength of Styrofoam lightweight brick making. This type of research is an experimental study by conducting a compressive test in the Laboratory of Materials Structure of the University of Mataram. The variations of Styrofoam addition in this study were 0%, 10%, 20%, 30%, and 40%. The results showed that each compressive strength at the age of 7 days was 161.8 kg / cm³, 50.6 kg / cm³, 27.0 kg / cm³, 10.1 kg / cm³, and 3.4 kg / cm kg . Compressive strength at the age of 28 days brick is 245.2 kg / cm³, 76.6 kg / cm³, 40.9 kg / cm³, 15.3 kg / cm³, and 5.1 kg / cm³. Keywords: styrofoam waste; light brick; compressive test
PENDAMPINGAN BIMBINGAN BELAJAR PRAKTIKUM SEDERHANA BERORIENTASIKAN LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK ANAK SD PADA MASA PANDEMI COVID-19 Darmayanti, N.W.S; Numertayasa, I Wayan
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v4i3.5595

Abstract

ABSTRAKMata pelajaran IPA, sangat sulit diajarkan dalam pembelajaran daring karena pembelajaran IPA di SD perlu menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses IPA. Proses pengajaran materi  IPA di SD perlu disertakan dengan melakukan pengamatan atau praktikum. Seperti halnya pernyataan dari beberapa anak-anak SD yang ada di desa Demulih, semenjak covid-19 hanya diberikan materi-materi pelajaran dan tugas-tugas saja oleh guru. Selain itu, siswa diminta mempelajari praktikum yang ada di buku siswa. Anak tersebut kurang paham bagaimana dan apa yang harus dikerjakan terkait praktikum tersebut karena dilakukan di rumah secara mandiri. Orang tua mereka di rumah tidak bisa mengajari anak-anaknya di rumah dikarenakan mereka kurang mengerti terkait praktikum mata pelajaran IPA SD. Kebanyakan dari orang tua anak-anak tersebut bekerja dan waktu untuk membimbing anaknya terbatas. Perlu adanya bantuan pendampingan bimbingan belajar praktikum sederhana berorientasikan lingkungan sekitar. Dengan mempergunakan alat dan bahan yag ada di lingkungan sekitar dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan melakukan praktikum pada masa pandemi covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Demulih Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, diskusi, dan praktikum. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari semangat anak-anak SD di desa tersebut dalam mengikuti kegiatan pendampingan. Anak-anak SD yang mengikuti kegiatan sangat aktif bertanya jika ada hal yang mereka belum pahami. Secara keseluruhan mereka sudah mampu melakukan praktikum menggunakan alat dan bahan dari lingkungan sekitar. Kata kunci: bimbingan belajar praktikum; berorientasikan lingkungan sekitar; pandemi covid-19.   ABSTRACTScience subjects are very difficult to teach in online learning because science learning in elementary schools needs to provide various learning experiences to understand science concepts and processes. The process of teaching science material in elementary schools needs to be included by conducting observations or practicums. As with statements from several elementary school children in the village of Demulih, since covid-19, the teacher has only been given lesson materials and assignments. In addition, students are asked to study the practicum in the student book. The child does not understand how and what to do regarding the practicum because it is done at home independently. Their parents at home cannot teach their children at home because they do not understand the practicum of elementary science subjects. Most of the parents of these children work and time to guide their children is limited. There is a need for assistance in assisting with simple practical learning guidance that is oriented towards the surrounding environment. Using tools and materials in the surrounding environment can help students who have difficulty doing practicum during the COVID-19 pandemic. This activity was carried out in Demulih Hamlet, Susut District, Bangli Regency. The method used is the lecture, discussion, and practicum method. The success of this activity can be seen from the enthusiasm of the elementary school children in the village in participating in mentoring activities. Elementary school children who participated in the activity were very active in asking if there was something they did not understand. Overall they have been able to do practical work using tools and materials from the surrounding environment. Keywords: practical study guidance; environment-oriented; covid-19 pandemic