Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Medium MHA (Mueller Hinton Agar) Makmun, Armanto; Surdam, Zulfiyah; Gunawan, Andi Mufida
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 3 No. 1 (Januari, 2020)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.867 KB) | DOI: 10.33368/woh.v0i0.204

Abstract

Indonesia is a developing country facing infectious diseases. Staphylococcus aureus is a major pathogen in humans and almost every person who has been infected with Staphylococcus aureus varies in weight, ranging from snacks to weight that can help people. However, given the antibiotic resistance rates, the use of alternative medicinal plants is a safer choice. This study tries to understand the efficacy of black cumin extract in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This research is an experimental post-test study using the disc diffusion method to see how to use Black Cumin Extract (Nigella sativa) as an antimicrobial against Staphylococcus aureus in vitro. Black cumin extract obtained the highest inhibition zone at 100% concentration with a mean inhibition zone of 24 mm, while the lowest inhibition zone at a concentration of 25% with an average inhibition zone of 10 mm. A positive control using chloramphenicol antibiotics used a mean inhibition zone of 30 mm that is sensitive to bacterial growth, whereas in negative controls using distilled zone no inhibition is formed. Compared with Staphylococcus aureus bacteria by giving black cumin extract at all concentrations. It is necessary to test the activity of black cumin seeds (Nigella sativa) against other Gram-negative bacteria. We recommend that in the process of making black cumin extract, use of spectrometry tools with the chromatography method to avoid errors in making extracts.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI MAKASSAR Nirwana Loddo; Armanto Makmun; Zulfiyah Surdam; Nabila Said Amri
Green Medical Journal Vol 1 No 1 (2019): Green Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.388 KB) | DOI: 10.33096/gmj.v1i1.19

Abstract

Data Riset Kesehatan Dasar 2018, menunjukkan bahwa anak usia 12-23 bulan yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap di Sulawesi Selatan yaitu 31,7%. Masih adanya pemahaman yang berbeda di masyarakat mengenai imunisasi, sehingga masih banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan pelayanan imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makassar dengan sampel 55 ibu yang memiliki bayi ³9 bulan yang dipilih secara accidental sampling. Data penelitian ini diperoleh melalui data primer dari hasil wawancara dan mengecek buku KIA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 60% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan status imunisasi dasar bayi tidak lengkap serta 40% dengan status imunisasi dasar bayi lengkap, 11,1% responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan status imunisasi dasar bayi tidak lengkap serta 88,9% dengan status imunisasi dasar bayi lengkap dan 100% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi dengan status imunisasi dasar bayi lengkap. Hasil analisis dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikan 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu terhadap pemberian imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja Puskesmas Kassi-Kassi Makassar.
Beberapa Khasiat Buah Tin (Ficus Carica) Dari Antikonvulsan, Anti Alergik, Anti Inflamasi, Antihiperglikemik, Antitumor, Anti Kanker Hingga Terapi Hati ruslan, fadhilah nur azizah; Makmun, Armanto
Jurnal Kedokteran Vol 9 No 3 (2020): Jurnal Kedokteran volume 9 no 3 2020
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v9i3.409

Abstract

Buah tin (Ficus carica) adalah sumber zat besi, kalsium, fosfor, dan serat. Buah tin telah digunakan di seluruh dunia untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan. Ficus carica Berasal dari Timur Tengah dan Asia Barat, tetapi menyebar ke banyak wilayah lain di dunia. Produk dari Ficus carica banyak digunakan sebagai sumber makanan dan obat-obatan untuk mengobati berbagai penyakit. Berdasarkan uraian yang disebutkan, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai manfaat yang terkandung dalam Buah tin.
Interprofessional Collaboration Penanganan Awal Kasus Preeklamsia Dan Eklamsia Di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan Karsa, Nevi Sulvita; Andi Mappaware, Nasrudin; Mokhtar, Shulhana; Alamanda Irwan, Andi; Mursyid, Muhammad; Makmun, Armanto; Adriansyah, Aan; Irsan, Muhammad; Parningan, Zherant
Window of Community Dedication Journal Vol. 02 No. 02 (Desember, 2021)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wocd.v2i02.348

Abstract

Preeclampsia and eclamsia are a unity of the disease. The term unity of the disease means that both events are essentially the same because of eclamsia which is an increase of the heavier and more dangerous pre-eclampsia with the addition of certain symptoms. Interprofessional collaboration (IPC) is a strategy in improving the quality of service. The IPC strategy aims to improve patient safety, improve human resources quality, and transform health care systems more effectively. Thus IPC is important in hospital services. Health workers, namely doctors, midwives, nurses and pharmacists to be able to solve the problem of obstetric emergency can be done training and applying interprofessional collaboration (IPC) in providing education, screening and initial management by doctors, midwives, nurses and pharmacists in lowering unwanted events or death in cases of preeclampsia and eclamsia. Training is given to health workers, especially doctors, midwives, nurses and pharmacists in conducting IPC practice divided into 4 dimensions, namely Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale (AITCS) including partnerships, Cooperation, Coordination, Shared Decision Making. Keywords: Interprofessional collaboration, preeclampsia, eclamsia
A Brain Tumor Mimicking Brain Abscess Achmad Harun Muchsin; Rachmat Faisal Syamsu; Armanto Makmun
UMI Medical Journal Vol 2 No 2 (2017): December 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.926 KB) | DOI: 10.33096/umj.v2i2.26

Abstract

A brain tumor could be mimicking brain abscess in some cases. Not just in imaging but also both of has a similar symptoms, physician must anamnesis properly and run several tests. A brain abscess is an intraparenchymal collection of pus. The incidence of brain abscesses is approximately 8% of intra-cranial masses in developing countries and 12% in the western countries. In this case, we reports a male patient with gradually left hemiplegia, left deviation of tongue, left hemifacial paresis, and visual hallucination and psychological disturbance. Initial imaging showed the possibilities of space occupying lessions (SOL) with suspect to Astrocytoma. But, based from the history taking, there is bad habit of oral hygiene, that the patient usually sticks his gum with tooth stick and after confirmation from second head CT scan with contrast enhancement, confirmed right cerebral abscess with perifocal oedem. After 2 weeks empirical antibiotic therapy, there is significant clinically improvement. But, after we confirm with second Head CT scan with contrast enhancement, there is a very minimum decreased size of the abscess lesion, so surgical drainage is indicated. We collect Xanthochromic liquid from surgical drainage (not purulent), and from microscopic evaluation inflammation lesion confirmed. But by microbiological culture, there is no growth of aerobic bacteria from drainage liquid culture, we assume because of empirical antibiotic therapy was started before the microbiological culture test. After surgical drainage, there is no complication, and clinical become more improve.
Hubungan Obesitas dan Stress Oksidatif Zulfah Midah; Fajriansyah Fajriansyah; Armanto Makmun; Rasfahyana Rasfahyana
UMI Medical Journal Vol 6 No 1 (2021): Umi Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/umj.v6i1.140

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2016, lebih dari 1,9 miliar manusia dewasa berusia diatas 18 tahun menderita kelebihan berat badan dan >650 juta diantaranya menderita obesitas. Menurut hasil riset kesehatan dasar atau Riskesdas 2018 tingkat obesitas pada orang dewasa di Indonesia meningkat menjadi 21,8 persen. Prevalensi ini meningkat dari hasil Riskesdas 2013 yang menyebut bahwa angka obesitas di Indonesia hanya mencapai 14,8 persen. Hasil: Obesitas dapat menimbukan keadaan yang dinamakan stres oksidatif yaitu merupakan keadaan dimana terjadi peningkatan radikal bebas yang tidak diimbangi oleh peningkatan antioksidan di dalam tubuh. Terdapat beberapa kondisi pada obesitas yang dapat memicu stress oksidatif, diantaranya: Hiperglikemik, hiperlipidemia, chronic low grade inflammation, hiperleptinemia, peningkatan aktifitas otot, dan disfungsi endotelial. Kesimpulan: Stres oksidatif pada obesitas menyebabkan kerusakan sel yang memegang peranan penting dalam pathogenesis penyakit-penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, kanker, dan proses penuaan
Karakteristik Pasien Hipertensi di Puskesmas Layang Armanto Makmun; Fira Permata
MEDULA JURNAL ILMIAH FAKULLTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46496/medula.v8i1.15027

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Hipertensi atau secara awam disebut sebagai tekanan darah tinggi adalah masalah kesehatan global, termasuk  di Indonesia karena prevalensi nya tinggi. Hipertensi atau  yang disebut the silent killer yang merupakan salah satu factor resiko paling berpengaruh penyebab penyakit jantung (cardio vascular). Mengetahui factor penyebab atau factor risiko terjadinya hipertensi merupakan hal penting untuk pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi yang adekuat dalam upaya menurunkan risiko penyakit kardio vaskular. Faktor risiko terjadinya hipertensi antara lain seperti usia, gender, IMT, ras, dan life style. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien Hipertensi di Puskesmas Layang. Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan desain penelitian cross sectional untuk melihat gambaran karakteristik pasien Hipertensi yang ada di Puskesmas Layang. Karakteristik yang dimaksud berupa jenis kelamin, usia, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil Penelitian: Dari 112 orang dapat diketahui bahwa jumlah pasien laki-laki dengan Hipertensi yaitu berjumlah 47 orang (41,96%) dan  jumlah pasien perempuan dengan Hipertensi yaitu berjumlah 65 orang (58,03%). Jumlah pasien Hipertensi dengan usia <40 tahun yaitu sebanyak 3 orang (2,67%),  interval usia 40-45 tahun yaitu sebanyak 5 orang (4,46%), pada interval usia 46-50 tahun yaitu sebanyak 9 orang (8,03%), dan pada usia >50 tahun sebanyak 95 orang (84,82%). Jumlah pasien Hipertensi dengan IMT underweight sebanyak 5 orang (4,46%), IMT Normal sebanyak 30 orang (26,78%), Overweight sebanyak 34 orang (30,35%), Obesitas I sebanyak 42 orang (37,5%), dan Obesitas II sebanyak 1 orang (0,89%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan karakteristik pasien Hipertensi berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, berdasarkan usia didapatkan pada usia>50 tahun lebih banyak dibandingkan usia di bawahnya dan berdasarkan karakteristik IMT pada penderita Hipertensi didapatkan jumlah pasien dengan status gizi yang obesitas I jauh lebih banyak dibandingkan status gizi yang lain. Berdasarkan hasil yang didapatkan dapat dipahami bahwa dengan mengetahui beberapa factor resiko yang berperan terhadap peningkatan terjadinya Hipertensi, maka kita juga dapat secara langsung mengendalikan terjadinya kasus Hipertensi tersebut. Dengan mengacu kepada hasil yang didapatkan, maka dapat dikatakan bahwa tidak hanya dengan menggunakan obat dapat mengendalikan kasus-kasus Hipertensi, tetapi dengan mengontrol beberapa factor resiko juga dapat menurunkan kejadian penyakit Hipertensi.Kata Kunci: Hipertensi, Karakteristik Pasien Hipertensi, Puskesmas Layang
TINJAUAN TERKAIT PENGEMBANGAN VAKSIN COVID 19 Armanto Makmun; Siti Fadhilah Hazhiyah
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.555 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i2.52

Abstract

Pada tanggal 31 Desember 2019, dilaporkan terdapat 27 kasus pneumonia dengan etiologi yang tidak diketahui di Kota Wuhan, provinsi Hubei di Cina (Sun et al., 2020). Pada 11 Februari 2020, WHO secara resmi menyebut penyakit yang dipicu oleh 2019-nCoV sebagai Penyakit Virus Corona 2019 (COVID-19). Pada 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan wabah COVID-19 di Cina sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (Public Health Emergency of International Concern, PHEIC) ini meandakan COVID-19 sebagai ancaman global dunia. Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal Internasional. Vaksin adalah cara yang paling efektif dan ekonomis untuk mencegah penyakit menular. Pengembangan afektif terhadap infeksi SARS-CoV-2 sangat diperlukan. sejauh ini lebih dari 40 perusahaan farmasi dan lembaga akademis di seluruh dunia telah meluncurkan program pengembangan vaksin mereka melawan SARS-CoV-2. Vaksin mRNA memiliki keunggulan dibandingkan vaksin konvensional lainnya, dengan tidak adanya integrasi genom, respon imun yang berkembang, perkembangan yang cepat dibandingkan jenis vaksin lainnya, dan kemampuan memproduksi antigen multimeric. Namun sejauh ini belum ada vaksin mRNA yang masuk ke pasaran, sehingga mungkin diperlukan lebih banyak waktu dalam penetapan standar kualitas dan evaluasi keamanan vaksin.
PENGARUH VITAMIN C TERHADAP SISTEM IMUN TUBUH UNTUK MENCEGAH DAN TERAPI COVID-19 Armanto Makmun; Fadhillah Islamyah P. Rusli
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.95 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i2.60

Abstract

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV).Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC). Penelitian ini menggunakan metode critical review. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur Internasional dan literatur Indonesia yang berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal. Dari hasil kajian analisis sistematis dari jurnal internasional yang sudah didapatkan, maka penggunaan Vitamin C sebagai penatalaksanaan dalam COVID-19 sangat penting, dimana pemberian vitamin C dapat mempercepat perbaikan pada kasus COVID-19 yang kerjanya pada plasma dan netrofil, selain itu Vitamin C juga dapat menangkal radikal bebas dan mencegah stress oksidatif oleh coronavirus yang berikatan di heme.
TINJAUAN TERKAIT TERAPI COVID -19 Armanto Makmun; Nur Siamu Ramadhani
Molucca Medica VOLUME 13, NOMOR 2, OKTOBER 2020
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.263 KB) | DOI: 10.30598/molmed.2020.v13.i2.65

Abstract

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severa acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Penelitian ini menggunakan metode review article. Sumber data penelitian ini berasal dari literatur yang diperoleh melalui internet berupa hasil penelitian dari publikasi jurnal Internasional. Namun, belum ada obat terapeutik khusus untuk penyakit menular ini. Sejauh ini terapi yang cukup efektif sebagai terapi penanganan covid 19 adalah terapi menggunakan Favipiravir. Faviparavir merupakan obat baru golongan inhibitor RNA-dependent RNA polymerase (RdRp) yang dapat menghambat aktivitas polimerasi RNA. Meskipun demikian COVID-19 adalah penyakit baru yang telah menjadi pandemi. Penyakit ini harus diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat mortalitas yang tidak dapat diabaikan, dan belum adanya terapi definitif. Masih banyak knowledge gap dalam bidang ini sehingga diperlukan studi-studi lebih lanjut.
Co-Authors A. Ahmad Fitrah Achmad Harun Muchsin Achmad Harun Muchsin Adela Rahmat Adriansyah, Aan Agung Dirgantara Agung Dirgantara Aisyah, Windy Nurul Aisyah, Windy Nurul Aisyah Alamanda Irwan, Andi Andi Dirhan Takdir Andi Husni Tanra Andi Mappaware, Nasrudin Andi Masdipa Andi Masdipa Andi Masdipa Andi Masipa Andi Sitti Fahirah Anna Sari Dewi Arina Fathiyyah Arni Isnaini Arfah Arni Isnaini Arfah Aryanti Aryanti Asrini Safitri Asro Akjuma Pratama Asyima Batari Putri Dahlia Dahlia Dahliah Dahliah Desi Triutami Saleh Dian Amelia Abdi Dian Fahmi Utami Dzulfachri Kurniawan Eka Risdayani Eny Arlini Wello Fadhillah Islamyah P. Rusli Fahirany Noor Faisal Sommeng Fajriansyah Fajriansyah Farah Ekawati Mulyadi Farhah Ayunizar Ramadani Febie Irsandi Syahruddin Febie Irsandy Fendy Dimartyono Fendy Dwimartyono Fira Permata Gunawan, Andi Mufida Hafifah Suci Handi Ardiansyah Ida Royani Indah Lestari Daeng Kanang Indri Meliawati Radisu Irma Nurwahyuningsih Irmayanti Haidir Bima karsa, Nevi sulvita Khusnul Yaqien Kurniawan, Dzulfachri Lisa Yuniaty M. Akil M. Hamsah M. Syahidul Haq Marlyanti Rahmah Akib Mokhtar, Shulhana Mona Nulanda Muh. Fuad Alamsyah Muh. Mursyid Muhammad Irsan Muhammad Irsan Muhammad Mursyid Mursyid, Muhammad Nabila Fajrin Nabila Said Amri Nabilah Riyanti Nasrudin AM Nasrudin AM2 Nasrudin Andi Mappaware Nasrudin Andi Mappaware Nesyana Nesyana Nirwana Loddo Novia Kurniyanti Nur Siamu Ramadhani Nurfadhillah Khalid Parningan, Zherant Pramuliansyah Haq Putri, Asyima Batari Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Rachmat Faisal Syamsu Radisu, Indri Meliawati Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rahmawati Rahmawaty Kurnia Rasfahyana Rasfahyana Rasfayanah Rasfayanah Ratih Natasha Reny Purnamasari Juhamran Rezky Pratiwi L.B Rezky Putri Indarwati Risdayani, Eka Rodya, Wialda Dwi ruslan, fadhilah nur azizah Ryan Charmy Pratama Saleh, Desi Triutami Santriani Hadi Shofiyah Latief Sigit Dwi Pramono Siti Fadhilah Hazhiyah Sri Irmandha Kusumardhani Sri Wahyu Sri Wahyuni Gayatri Surdam, Zulfiyah Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syamsu Rijal Syarifuddin Wahid Utomo Andi P Utomo Andi Pangnguriseng Wawan Susilo Wialda Dwi Rodya Windy Nurul Aisyah Windy Nurul Aisyah Aisyah Wirawan Harahap Wiriansya, Edward Pandu Yasmin Fadhilah Yusriani Mangarengi Zulfah Midah Zulfahmidah Zulfahmidah, Zulfahmidah Zulfitriani Murfat Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam Zulfiyah Surdam