Permasalahan: Lansia mengalami kemunduran pada system musculoskeletal, penyakit artritis rematoid merupakan penyakit yang menyerang persendian pada lansia, akibat dari penyakit tersebut lansia mengalami nyeri sehingga lansia takut melakukan pergerakan yang akan mengakibatkan terjai kekauan dan menurunan pada rentang gerak. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekakuan dan meningkatkan rentang gerak dilakukan Rang of Motion (ROM) baik secara aktif maupun pasif. Bengkulu memiliki angka kejadian artritis rematoid yang cukup signifkan dimana setiap tahunya mengalami peningkatan. Kejadian artritis rematoid di Kota Bengkulu pada tahun 2016 sebanyak 1.239 kasus dan pada tahun 2017 sebanyak 1.487 kasus meningkat pada tahun 2018 sebanyak 1.872 kasus. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh latihan range of motion (ROM) yang dilakukan secara aktif dan pasif terhadap rentang gerak pada lansia yang mengalami artritis rematoid di Kota Bengkulu. Metode Penelitian: Penelitian ini dengan Quasy experimental dengan menggunakan rancangan three group with countrol design yaitu kelompok yang diberikan ROM aktif, kelompok yang diberikan ROM pasif dan kelompok kontrol. Sampel penelitian yaitu lansia yang mengalami keterbatasan rentang gerak pada lutut sebanyak 60 lansia dengan teknik consecutive sampling. Hasil: Hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh range of motion yang dilakukan cara aktif, pasif terhadap rentang gerak pada lansia yang mengalami artritis rematoid di Kota Bengkulu dengan p vaue < 0,005. Kesimpulan:range of motion yang dilakukan secara teratur seminggu 3 kali selama 4 minggu dapat meningkatkan derajad rentang gerak pada penderita artritis rematoid.