Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Relationship between Assertive Communication and Cyber-​​bullying in Adolescents Kusumawaty, Ira; Yunike, Yunike; Ni Ketut, Sujati
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 31, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2021.031.04.7

Abstract

The mandatory use of online facilities during the Covid-19 period has a great opportunity to increase the problem of cyber bullying at all levels of education. The concept of assertiveness cannot be separated from cyber bullying and it is known that communicating assertively can prevent cyber bullying even though it is difficult to implement. The complexity of the psychological problems of victims of cyber bullying requires comprehensive management. This analytical descriptive study with a cross sectional approach aims to analyze the relationship between assertive communication and cyber bullying by involving 151 student participants and high school students in Palembang. The data was collected using an assertive scale and a cyber-bullying scale, which was distributed online using a Google form.  From Kendall's tau-b statistical test, it is known that there is a relationship between assertive communication and cyber bullying (p=0.026). It is recommended that the education sector implement self-awareness, empathy, assertive communication and conflict resolution training to prevent the increasing number of cyber bullying's victim. The academic and managerial sectors are expected to facilitate promotion through educational media about using online facilities intelligently by respecting human dignity.
Pemberdayaan Kader Kesehatan Mengatasi Kecemasan Masa Adaptasi Covid-19 Melalui Afirmasi Positif Ira Kusumawaty; Yunike
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i1.790

Abstract

Kegiatan pemberdayaan kader kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam melaksanakan afirmasi positif guna menurunkan kecemasan pada masa adaptasi Covid-19. Penerapan protokol kesehatan selama melibatkan tiga puluh tiga kader diupayakan selama pelaksanaan pemberdayaan yang dilakukan melalui tiga tahap meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Penguatan pemahaman menjadi fondasi penting bagi kader pada tahap awal pelaksanaan, yang dilanjutkan dengan melatih kemampuan psikomotor kader dalam melakukan afirmasi positif. Pendampingan oleh kader dilakukan setelah kader mampu memperlihatkan kemampuan afirmasi positifnya dengan cara mengajarkan kepada warga masyarakat di rumah masing-masing kader. Metoda yang digunakan selama pemberdayaan meliputi: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, bermain peran dan pendampingan. Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader kesehatan melakukan afirmasi positif. Kader mampu mengajarkan afirmasi positif dengan baik kepada warga dan mampu diulang kembali pelaksanaannya secara mandiri oleh warga.
Having Children with Mental Retardation Sri Endriyani; Yunike Yunike
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 6, No 4: December, 2017
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.602 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v6i4.10779

Abstract

Mental Retardation is a condition in which the intelegency function is under average, which began during the developmental period. Children with mentally retarded have limited mental function, communication skills, ability to maintain themselves and social skills. These conditions impact the mothes’s they responsible to train children’s ability to be independent. The purpose of this study is to explore the mothers’ experience having children with mental retardation at Special School for mentally retarded (SLB) of Karya Ibu Palembang, Indonesia. This is a qualitative research with fenomenology approach from five partisipants with indept interview. Five themes were get including can’t accept reality, burden, the social stigma,need support from relatives, worry about the future, and admitting God’s will. The Adaptation behaviors found in this study are the acceptance of children’s condition, and loving the children thoroughly.
PERSEPSI DAN KESIAPAN LANSIA MENERIMA VAKSIN COVID-19 Sri Martini; Ira Kusumawaty; Yunike Yunike
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.709

Abstract

Latar belakang: Kondisi kesehatan dunia tidak akan kembali kepada kondisi seperti sebelumpandemi Covid-19 sampai vaksin ditemukan. Lansia merupakan kelompok rentan mengalami gejalayang lebih berat jika terinfeksi covid-19, mereka perlu disiapkan untuk tetap bertahan pada kondisikesehatan yang optimal. Tujuan: Studi ini mengeksplorasi persepsi dan kesiapan lansia dalammenerima vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret2021 di lima posyandu lansia di Kota Palembang dengan desain fenomenogi deskriptif, lansia dipilihdengan menggunakan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pertanyaan terbuka dancatatan lapangan. Pedoman Wawancara disiapkan berdasarkan tujuan, selanjutnya data tersebut ditransipkan dan di analisis dengan metode Colaizzi. Hasil: Penelitian menghasilkan delapan tema yaitutidak percaya dengan covid-19; vaksin Covid-19 tidak ada gunanya; vaksin melindungi dari Covid-19;makin banyak yang meninggal setelah divaksin; takut terhadap metode memasukan vaksin melaluisuntikan; Dukungan keluarga dan teman-teman; mencari berita tentang vaksin; ada penyakit bawaan.Persepsi lansia terhadap vaksin dipengaruhi oleh informasi yang dierima dari media dan lingkungandan ini mempengruhi penerimaan terhadap program vaksin. Saran: Disarankan pemerintahmencanangkan program untuk memberikan informasi secara masiv kepada masyarakat tentang urgensivaksin Covid-19. Program pemberian informasi dapat dilakukan dengan memberdayakan kader sepertipemutaran video dan penyuluhan mobil keliling merupakan alternatif yang dapat dilakukan untukmemaparkan lansia terhadap informasi tentang vaksin Covid-19Kata Kunci: Covid-19, Vaksin, Persepsi Lansia, Komorbid, kesiapan lansia.
PERSEPSI DAN KESIAPAN LANSIA MENERIMA VAKSIN COVID-19 Sri Martini; Ira Kusumawaty; Yunike Yunike
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.648

Abstract

Latar belakang: Kondisi kesehatan dunia tidak akan kembali kepada kondisi seperti sebelumpandemi Covid-19 sampai vaksin ditemukan. Lansia merupakan kelompok rentan mengalami gejalayang lebih berat jika terinfeksi covid-19, mereka perlu disiapkan untuk tetap bertahan pada kondisikesehatan yang optimal. Tujuan: Studi ini mengeksplorasi persepsi dan kesiapan lansia dalammenerima vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret2021 di lima posyandu lansia di Kota Palembang dengan desain fenomenogi deskriptif, lansia dipilihdengan menggunakan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pertanyaan terbuka dancatatan lapangan. Pedoman Wawancara disiapkan berdasarkan tujuan, selanjutnya data tersebut ditransipkan dan di analisis dengan metode Colaizzi. Hasil: Penelitian menghasilkan delapan tema yaitutidak percaya dengan covid-19; vaksin Covid-19 tidak ada gunanya; vaksin melindungi dari Covid-19;makin banyak yang meninggal setelah divaksin; takut terhadap metode memasukan vaksin melaluisuntikan; Dukungan keluarga dan teman-teman; mencari berita tentang vaksin; ada penyakit bawaan.Persepsi lansia terhadap vaksin dipengaruhi oleh informasi yang dierima dari media dan lingkungandan ini mempengruhi penerimaan terhadap program vaksin. Saran: Disarankan pemerintahmencanangkan program untuk memberikan informasi secara masiv kepada masyarakat tentang urgensivaksin Covid-19. Program pemberian informasi dapat dilakukan dengan memberdayakan kader sepertipemutaran video dan penyuluhan mobil keliling merupakan alternatif yang dapat dilakukan untukmemaparkan lansia terhadap informasi tentang vaksin Covid-19Kata Kunci: Covid-19, Vaksin, Persepsi Lansia, Komorbid, kesiapan lansia.
How to support teenagers in social media utilization: based on mother's experience Ira Kusumawaty; Fadly; Tri Basuki Kurniawan; Yunike
International Journal of Advanced Health Science and Technology Vol. 2 No. 3 (2022): June
Publisher : Forum Ilmiah Teknologi dan Ilmu Kesehatan (FORITIKES)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35882/ijahst.v2i3.14

Abstract

The complexity and vulnerability of physical, psychological and social conditions result in the possibility of adolescents slumping in the circumstance of social media addiction in the existing era of digitalization. The problem of mother’s support to adolescents is very complex and undeniably becomes very necessary in directing teenagers throughout the utilization of social media. However, research related to the assistance of a mother towards adolescents in accompanying social media is still highly restricted. This study intends to explore forms of mother assistance to adolescents in utilizing social media based on their experiences. This qualitative study applied a phenomenological approach, involving twelve mothers with adolescent children and determined based on purposive sampling techniques. Data collection is done through in-depth interviews and compiled into transcripts, further determining the code, categories, and themes. The analysis process uses Colaizzi method, so that after the theme is formulated, the validation of the theme by participants is carried out. Trustworthiness, peer de briefing is conducted to ensure the validity of research results. The three themes produced related to the mother's experiences in accompanying adolescents are educating themselves, openness in communicating and formulating a mutual commitment. It can be concluded that the mother is a strong figure in keeping teenagers from falling into the heartbreaking condition of social media addiction. It is recommended that social media addiction prevention programs be developed through the coordination of families, teachers and peers based on the policies of the education department.
PERSEPSI DAN KESIAPAN LANSIA MENERIMA VAKSIN COVID-19 Sri Martini; Ira Kusumawaty; Yunike Yunike
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 6, No 2: Agustus 2021 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v6i2.838

Abstract

Latar belakang: Kondisi kesehatan dunia tidak akan kembali kepada kondisi seperti sebelum pandemi Covid-19 sampai vaksin ditemukan. Lansia merupakan kelompok rentan mengalami gejala yang lebih berat jika terinfeksi covid-19, mereka perlu disiapkan untuk tetap bertahan pada kondisi kesehatan yang optimal. Tujuan: Studi ini mengeksplorasi persepsi dan kesiapan lansia dalam menerima vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret 2021 di lima posyandu lansia di Kota Palembang dengan desain fenomenogi deskriptif, lansia dipilih dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pertanyaan terbuka dan catatan lapangan. Pedoman Wawancara disiapkan berdasarkan tujuan, selanjutnya data tersebut di transipkan dan di analisis dengan metode Colaizzi. Hasil: Penelitian menghasilkan delapan tema yaitu tidak percaya dengan covid-19; vaksin Covid-19 tidak ada gunanya; vaksin melindungi dari Covid-19; makin banyak yang meninggal setelah divaksin; takut terhadap metode memasukan vaksin melalui suntikan; Dukungan  keluarga dan teman-teman; mencari berita tentang vaksin;  ada penyakit bawaan. Persepsi lansia terhadap vaksin dipengaruhi oleh informasi yang dierima dari media dan lingkungan dan ini mempengruhi penerimaan terhadap program vaksin. Saran: Disarankan pemerintah mencanangkan program untuk memberikan informasi secara masiv kepada masyarakat tentang urgensi vaksin Covid-19. Program pemberian informasi dapat dilakukan dengan memberdayakan kader seperti pemutaran video dan penyuluhan mobil keliling merupakan alternatif yang dapat dilakukan untuk memaparkan lansia terhadap informasi tentang vaksin Covid-19  Kata Kunci: Covid-19, Vaksin, Persepsi Lansia, Komorbid, kesiapan lansia. Latar belakang: Kondisi kesehatan dunia tidak akan kembali kepada kondisi seperti sebelum pandemi Covid-19 sampai vaksin ditemukan. Lansia merupakan kelompok rentan mengalami gejala yang lebih berat jika terinfeksi covid-19, mereka perlu disiapkan untuk tetap bertahan pada kondisi kesehatan yang optimal. Tujuan: Studi ini mengeksplorasi persepsi dan kesiapan lansia dalam menerima vaksin covid-19. Metode: Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari sampai dengan Maret 2021 di lima posyandu lansia di Kota Palembang dengan desain fenomenogi deskriptif, lansia dipilih dengan menggunakan tehnik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan pertanyaan terbuka dan catatan lapangan. Pedoman Wawancara disiapkan berdasarkan tujuan, selanjutnya data tersebut di transipkan dan di analisis dengan metode Colaizzi. Hasil: Penelitian menghasilkan delapan tema yaitu tidak percaya dengan covid-19; vaksin Covid-19 tidak ada gunanya; vaksin melindungi dari Covid-19; makin banyak yang meninggal setelah divaksin; takut terhadap metode memasukan vaksin melalui suntikan; Dukungan  keluarga dan teman-teman; mencari berita tentang vaksin;  ada penyakit bawaan. Persepsi lansia terhadap vaksin dipengaruhi oleh informasi yang dierima dari media dan lingkungan dan ini mempengruhi penerimaan terhadap program vaksin. Saran: Disarankan pemerintah mencanangkan program untuk memberikan informasi secara masiv kepada masyarakat tentang urgensi vaksin Covid-19. Program pemberian informasi dapat dilakukan dengan memberdayakan kader seperti pemutaran video dan penyuluhan mobil keliling merupakan alternatif yang dapat dilakukan untuk memaparkan lansia terhadap informasi tentang vaksin Covid-19  KataKunci:Covid-19, Vaksin, Persepsi Lansia, Komorbid, kesiapan lansia.
The Voice of The Heart of Community Mental Health Lay educators: Between Honesty and Challenge Kusumawaty, Ira; Suzanna, Suzanna; Yunike, Yunike; Majid, Yudi Abdul
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 1: March 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.208 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i1.1895

Abstract

Mental health lay educators in the community as extensions of health workers in community health centers play an essential role in mental health programs because of the ease of reaching, close access, and understanding of the socio-cultural values of the community. However, the complexity of the problem of the performance of mental health lay educators who are shrouded in stigma has not been explored in depth, even though this fact has a tremendous impact on the recovery of the condition of people with mental disorders undergoing treatment at home. It is vital to conduct a study by exploring the experience of mental health lay educators while assisting the community in caring to increase the productivity of people with mental disorders. The purpose of this study was to identify the experiences of mental health lay educators while carrying out their duties in the community. This research is a qualitative study by applying a phenomenological empirical approach as well as direct interviews based on time agreements between researchers and informants and observing the activities of the cadres. Through the use of a purposive sampling technique, informants were gathered. The saturation of the study was obtained after conducting interviews with 6 participants. The data analysis process was carried out using the Haase adaptation of the Colaizzi method to analyze the transcripts.  The data analysis revealed four themes: various sad stories on duty, beautiful and fun stories, strands of hope as mental health lay educators, and descriptions of reasons for lay educators to persist. It is hoped that this experience will become input for community mental health program holders to pay special attention to the holistic needs of health lay educators to display their optimal performance. Abstrak: Kader kesehatan jiwa di masyarakat sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan di pusat kesehatan masyarakat berperan penting dalam program kesehatan jiwa, karena kemudahan menjangkau, akses kedekatan serta pemahaman nilai sosial budaya masyarakat. Namun demikian kompleksitas permasalahan kinerja kader kesehatan jiwa yang diselimuti stigma masih belum tereksplorasi secara mendalam, padahal fakta tersebut berdampak luar biasa bagi pemulihan kondisi orang dengan gangguan jiwa yang menjalani perawatan di rumah. Penting untuk dilakukan kajian dengan mengeksplorasi pengalaman kader kesehatan jiwa selama mendampingi komunitas dalam merawat sehingga dapat meningkatkan produktivitas orang dengan gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini utuk mengidentifikasi pengalaman kader kesehatan jiwa selama melaksanakan tugas di masyarakat. Penelitian ini merupakan studi kualitatif  dengan mengamplikasikan pendekatan fenomenologi empiris serta mewawancarai langsung berdasarkan kesepakatan waktu antara peneliti dengan informan serta mengobservasi aktivitas para kader. Informan direkrut melalui teknik purposive sampling. Satusasi penelitian diperoleh setelah melakukan wawancara terhadap 6 partisipan.  Proses analisis data dilakukan menggunakan adaptasi Haase dari metode Colaizzi digunakan untuk menganalisis transkrip. Berdasarkan analisis data diperoleh empat tema yaitu berbagai cerita menyedihkan dalam bertugas, kisah indah dan menyenangkan, untaian harapan sebagai kader kesehatan jiwa, uraian alasan kader tetap bertahan. Diharapkan pengalaman ini menjadi masukan bagi pemegang program penanganan kesehatan jiwa komunitas untuk memperhatikan secara khusus terhadap kebutuhan holistik kader kesehatan agar dapat menampilkan kinerja optimalnya.
Stress, Challenges and Expectations Efforts to Improve Nursing Students' Resilience During Clinical Practice Education Ira Kusumawaty; Jawiah; Rehana; Yunike Yunike
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 9 No. 7 (2023): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i7.3936

Abstract

Nursing students often face problems in the form of stress and challenges when carrying out clinical nursing practice; it can worsen the quality of service in the clinic. Resilience is suspected to improve individuals in carrying out self-management well so that the process of adapting to problems can be carried out adaptively. It is essential to know the resilience of nursing students and the expected efforts so that they can overcome problems in the optimal service setting. This study explores stress, challenges, or efforts to increase resilience in nursing students in clinical practice education. According to the inclusion criteria, sixteen nursing students were involved in this qualitative study using this phenomenological approach. The process of data analysis using the Collaizi method was carried out, starting from reading the data repeatedly, forming categories to formulating themes. Triangulation efforts were carried out by involving three student supervising nurses to ensure the suitability of the information that had been obtained from student nurses. This study resulted in three themes: difficulties during clinical education challenges when carrying out clinical education and expectations for efforts to increase student resilience. It was concluded that there was a correlation between stress, challenge, and strength of nursing students and the interdependence between the three components. It is necessary to prepare nursing students' resilience before undergoing clinical practice by utilizing the potential supported by technological advances so that students can manage themselves well in dealing with various complicated problems in the clinical practice learning setting.