Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Kandang Kambing dengan Berbagai Macam Bioaktivator dan Dosis Kaldu Sapi Terhadap Pertumbuhan Serta Hasil Jagung Pulut Ungu (Zea mays var. ceratina Kulesh). Isnin Kurnia Safitri; Fiana Podesta; Dwi Fitriani; Suryadi Suryadi; Ririn Harini
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 24, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrium.v23i2.6918

Abstract

Jagung adalah satu varietas jagung yang memepnyai kandungan antosianin tinggi, untuk itu perlu peningkatan dalam budidaya jagung pulut ungu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang kambing dengan berbagai macam bioaktivator dan dosis kaldu sapi terhadap pertumbuhan serta hasil jagung pulut ungu (Zea mays var. ceratina Kulesh). Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama kotoran kambing yang diperkaya bioaktivator (K) : K0 (dengan N, P, & K standar), K1 (nasi basi), K2 (rumen sapi), K3 (ragi), sedangkan faktor kedua dosis kaldu sapi S0 (tanpa kaldu sapi), S1 (kaldu sapi dosis 100 ml), S2 (kaldu sapi dosis 150 ml),S3 (kaldu sapi dosis 200 ml) pada masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Mutiple Range Test (DMRT) taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kandang kambing dengan berbagai macam biokativator dapat menggantikan dosis pupuk N, P dan K standar  pada tanaman kedelai.
Relationships Between Nutrient Of Land And Cow’s Blood Added With Bioactivators On Performance of Soybean (Glycine max (L.) Merr.) Fiana Podesta; Ririn Harini; Dwi Fitriani; Suryadi Suryadi
Akta Agrosia Vol 23, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agriculture, The University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.23.2.67-71

Abstract

Soybean production in Bengkulu Province is still lower than national production. Soybean production can still be improved by adding nutrients, one source of untapped nutrients is cow's blood which is still a waste. The purpose of this research is to determine the effect of cow’s blood added with bioactivators on growth performance of soybean. This research was conducted by using a complete randomized design (CRD) arranged factorially consisted of two factors with three replications. The first factor was the various kinds of cow’s blood added with bioactivators consisting of Yeast, Stale Rice, Microorganism-Bio(M-Bio), Effective Microorganism-4 (EM-4), and Rumen. The second factor was the concentration of cow’s blood added with bioactivators consisting of 15%, 30%, and 45%. Results showed: 1) There was no treatments interaction between various kinds of cow’s blood added with bioactivators and its concentration in the growth, 2) the various kinds of cow’s blood added with  bioactivators had significant effect in the growth of plant height, number of leaves, number of branches, wet and dry weight, but it had no significant effect on plant height and leaf area, and 3) The concentration of cow’s blood added with bioactivators  has no significant effect in the growth.  This study indicated that cow’s blood added with Rumen as bioactivator showed better growth performance of soybean. Keywords: bioactivators, cow’s blood, nutrient of land, performance of soybean
Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong) Hidayah, Nur; Rita, Wismalinda; Anita, Betri; Podesta, Fiana; Ardiansyah, Sandy; Subeqi, Aning Tri; Nasution, Sri Lilestina; Riastuti, Frensi
Riset Informasi Kesehatan Vol 8 No 2 (2019): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.099 KB) | DOI: 10.30644/rik.v8i2.237

Abstract

Background: Lebong is the third highest district (34.4%) of stunting cases in Bengkulu Province, where the percentage of children under five is very short (11.8%) in Bengkulu2. The purpose of this study was to analyze the associated of parenting to stunting to children with ages 6-59 months and its control recommendation in Lebong district. Method: The type of research used was observational analytic, case control study design and purposive sampling technique. The population is mother and children with ages 6-59 months in August 2018. Quantitative data analysis (univariate and bivariate). Results: Stunting respondents in Lebong district had a history of parenting: non exclusive breastfeeding (55.20%), time for complementary feeding <6 months (55.20%), used poor health services (72.40%), low level of maternal knowledge (67.20%), poor environmental sanitation (77.60%) & poor psychosocial stimulation (94.80%). There was a relationship (P value <0.05) between history of breastfeeding, time of giving complementary feeding, utilization of health services, level of knowledge of mother, environmental sanitation, psychosocial stimulation to stunting in Lebong. Conclusion: Three factors dominant of parenting have influence to stunting in Lebong are utilization of health services, level of mother knowledge and psychosocial stimulation. The model of controled stunting risk factors in Lebong can be done through family empowerment aimed at the individual, community and health service levels. Keywords: lebong, model, parenting style, stunting
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK TSP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata L.) Sunaldi Sunaldi; Fiana podesta; dwi fitriani
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.975 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1033

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata L.) merupakan salah satu jenis tanaman jagung yang belum lama dikenal dan berkembang di Indonesia. Salah satu faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan jagung manis karena keterbatasan lahan produktif, dan fungsinya telah berubah. Sebagai upaya peningkatan produksi jagung manis pada umumnya terkendala oleh lahan yang tidak subur dan petani harus mampu memanfaatkan lahan yang tidak subur untuk mencapai hasil yang maksimal, misalnya penggunaan pupuk sapi dan TSP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sapi dan pupuk TSP terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan 3 ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah pemberian pupuk sapi (S), terdiri dari 3 taraf S0 (0 ton / ha), S1 (15 ton / ha), S2 (30 ton / ha). Faktor perlakuan kedua adalah pupuk TSP (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu P0 (0 kg / ha), P1 (50 kg / ha), P2 (100 kg / ha).                Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis varian dalam terang Duncan's Multipe Range Test (DMRT), pada taraf 5%. Pemberian pupuk sapi sangat berpengaruh nyata pada tanaman jagung manis 8 MST, diameter batang 8 MST, jumlah daun 8 MST, umur berbunga, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol tongkol dan bobot tongkol tanpa tongkol. Pemberian pupuk TSP tidak berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol tanpa kelobot. Pengaruh yang signifikan terhadap bobot sapi, dengan urat yang sama, terhadap tinggi tanaman 8 MST, diameter batang 8 MST, jumlah daun 8 MST, umur berbunga, panjang tongkol dan diameter tongkol. Namun, interaksi yang tidak sama berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 8 MST dan diameter batang 8 MST. Pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun 8 MST, umur berbunga, panjang tongkol, diameter tongkol, bobot tongkol, bobot tongkol dan bobot tongkol tanpa simpul. Kata kunci: Jagung Manis (Zea mays saccharata L.), Pupuk Kotoran Sapi, Pupuk TSP.
PENGARUH TANAH BEKAS MACAM-MACAM BIOAKTIVATOR DAN MIKORIZA SERTA KOMBINASI PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) Zulfanur Trirahmah; Fiana Podesta; Usman Yasin
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (815.904 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1036

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh penggunaan tanah bekas macam-macam bioaktivator Mikoriza  dengan kombinasi pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Danau Raya No. 59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor pertama bioaktivator mikoriza (M): M1 (Bioaktivator Mikoriza Ragi), M2 : (Bioaktivator Mikoriza Nasi Basi), M3 (Bioaktivator Mikoriza Rumen Sapi), sedangkan faktor kedua kombinasi pupuk anorganik (P); P1 (12,5 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCL/ha), P2 (25 kg Urea/ha + 50 kg SP36/ha + 50 kg KCL/ha), P3 (25 kg Urea/ha + 100 kg SP36/ha + 25 kg KCL/ha), masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil data  dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range (DMRT) taraf 0,5 %. Hasil penggunaan tanah bekas dengan macam bioaktivator mikoriza (rumen sapi)   menunjukkan pengaruh yang nyata  terhadap berat polong kering tanaman kedelai (Glycine max L. Merril), Sedangkan pemberian kombinasi pupuk anorganik berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 HST.  Penggunaan tanah bekas macam bioaktivator mikoriza dengan kombinasi pupuk anorganik tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah daun, panjang akar, berat basah tanaman, berat kering tanaman, berat polong basah, berat polong kering, jumlah polong isi pertanaman, jumlah polong hampa (cipo), jumlah biji pertanaman, berat biji pertanaman, berat 100 biji.Kata kunci : kedelai, tanah bekas bioaktivator dan mikoriza, kombinasi pupuk anorganik.
RESPON TANAMAN JAGUNG UNGU (Zea mays var ceratina kulesh) TERHADAP PEMBERIAN MIKORIZA DAN DARAH SAPI YANG DIPERKAYA DENGAN BIOAKTIVATOR PADA PUPUK KANDANG SAPI Fiana Podesta; Dwi Fitriani; Suryadi Suryadi; Ririn Harini
Agriculture Vol. 16 No. 1 (2021): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.094 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v16i1 Juli.1654

Abstract

Jagung Unggu merupakan jagung yang memiliki Antosianin yang tinggi disamping rasanyanya manis, namun jagung ini belum banyak di upayakan. Salah satu permasalahan dalam meningkatan hasil tanaman jagung adalah dengan penggunaan Pupuk kandang.  Pupuk kandang yang biasa digunakan adalah pupuk kandang sapi namun permasalahannya adalah pupuk kandang sulit terdekomposisi, untuk itu perlu ditambahan bioaktivator Ragi, Nasi basih, dan Rumen sapi.  Hasil penelitian sebelumnya pada tanaman kedelai bahwa pupuk kandang yang diperkaya dengan bioaktivator berpengaruh terhadap hasil Kacang kedelai. Dari hasil penelitian terdahulu maka akan dicoba pada tanaman jagung yang menggunakan pupuk kandang sapi yang diperkaya dengan darah sapi yang telah difermentasikan dengan nasi basih, ragi dan rumen sapi serta yang diperkaya dengan bioaktivator dan Mikoriza.Kata kunci : Jagung ungu, bioaktivator, darah sapi, dan mikoriza
PENGARUH BIOAKTIVATOR PADA KOTORAN AYAM DAN PEMBERIAN TRICHODERMA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine Max L. Merril) Andika Saputra; Fiana Podesta; Dwi Fitriani; Suryadi Suryadi; Ririn Harini
Jurnal WACANA PERTANIAN Vol 17, No 1 (2021): Jurnal Wacana Pertanian
Publisher : STIPER Dharma Wacana Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37694/jwp.v17i1.72

Abstract

Based on the research results, the effect of bioactivators on chicken manure and trichoderma on the growth and yield of soybeans (Glycine max L. Merril). showed a significant effect of manure fertilizers enriched with bioactivators on the height of soybean plants at the age of 28 DAS, 42 DAS, 56 DAS, number of leaves 28 DAS, 42 DAS, 56 DAS, number of branches 42 DAS, 56 DAS, plant wet weight, number of pods well, plant wet weight, plant dry weight, 100 seeds weight and seed weight per plant. but not significant effect on plant height 14 DAS, number of leaves 14 DAS, number of branches 28, root nodules, length of roots and pods of cipo. The treatment of chicken manure with bioactivators showed a significant increase which showed a significant effect on the observed parameters compared to standard NPK fertilizers. while the treatment of Trichoderma and the interaction between the two had a significant effect on the weight observation parameters of 100 seeds
PENGARUH KONSENTRASI H2SO4 DAN GIBERELIN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PEMATAHAN DORMANSI BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea Canephora) Bernard Gultom; Rita Hayati; Fiana Podesta
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.987 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1028

Abstract

Bengkulu merupakan produsen kopi terbesar ke-3 di Indonesia yang luas perkebunan rakyat pada tahun 2013 sebesar 90.370 ha dengan  hasil produksi 56.142 ton dan produksi perhektarnya 0,62 ton, pada tahun 2014 sebesar 90.565 ha dengan hasil produksi 56.082 ton dan produksi perhektar 0,61 dan tahun 2015 sebesar 91.768 ha dengan  hasil produksi sebesar 88.709 produksi perhektarnya 0,96 (BPS 2015).  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh H2SO4 dan Giberelin terhadap perkecambahan dan pematahan masa dormansi biji kopi. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2018 sampai Januari 2019 di Curup Desa Pal 100, dengan ketinggian 800 mdpl.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap disusun dengan faktorial(RAL-F) dengan dua factor, dimana faktor 1 adalah konsentrasi H2SO4 (H),H0= Tanpa pemberian H2SO4 (Kontrol), H1= Pemberian H2SO4 100 ml, H2= Pemberian H2SO4 200 ml, H3= Pemberian H2SO4 300 ml.  Faktor 2 adalah konsentrasi Giberelin, G0= Tanpa pemberian Giberelin (Kontrol), G1= Pemberian Giberelin 40 ppm, G2= Pemberian Giberelin 80 ppm, G3= Pemberian Giberelin 120 ppm masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali.Hasil data dianalisis menggunakan Analasis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan konsentrasi H2SO4 (200 ml) memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peubah tinggi tanaman dengan nilai 12,49 cm. Sedangkan perlakuan konsentrasi Giberelin (80 ppm) memberikan pengaruh nyata tehadap peubah tinggi tanaman dengan nilai 12,58 cm dan persentase berkecambah pada Giberelin (80 ppm) dengan nilai 69,67 cm. Sedangkan perlakuan konsentrasi H2SO4 dan Giberelin terjadinya interaksi pada peubah persentasi berkecambah pada H2SO4 (200 ml) dengan Giberelin (40 ppm) dengan nilai 76,67 % dan tinggi tanaman pada konsentrasi H2SO4 (200 ml) dengan Giberelin (80 ppm) dengan nilai 12,82 cm.
PENGARUH PEMBERIAN AUKSIN ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK SAMBUNG KOPI ROBUSTA ( Coffea Canephora.L ) Melka Irlando; dwi fitriani; Fiana podesta
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.306 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1034

Abstract

Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar setelah Brazil dan Vietnam, dimana sebagian besar kopi yang diekspor merupakan jenis kopi robusta.  Provinsi Bengkulu termasuk tiga besar produsen kopi Indonesia dengan luas areal 91.434 ha dan produksi 55.845 ton.  Produsen kopi terbesar di Indonesia adalah Provinsi Lampung dengan luas areal 162.342 dan produksi 145.025 ton, disusul Sumatera Selatan dengan luas areal 256.138 dan produksi 138.385 ton.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan sambungan pada tanaman kopi robusta. Konsentrasi auksin 500 ppm pada tanaman kopi akan meningkatkan pertumbuhan sambungan kopi robusta. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) penelitian ini menggunakan auksin yang terdiridari 4 konsentrasi auksin 0, 250, 500, 750,  ppm dan di ulang sebanyak 4 kali sehingga di perlukantanaman 16 unit percobaan.Penyambungan antara tunas batang dengan cabang dari pohon kopi yang lain, dimana tunas menjadi bagian bawah dan cabang menjadi bagian atas, sehingga setelah berkembang akan membentuk pohon kopi seperti payung, tujuan dari penyambungan ini untuk meremajakan dan meningkatkan produksi buah dari pohon kopiitusendiri.Kopi sambung  ini  akan  memanfaatkan  tunas  muda pada kopi, atau dengan kata lain peremajaan hingga kopi dapat berbuah terus. Penyambungan merupakan salah satu teknik penyambungan tanaman secara vegetatif, yaitu menggabungkan dua tanaman yang berbeda sehingga bersatu dan tumbuh menjadi satu tanaman baru. Berdasarkan hasil penelitian ini dengan menggunakan auksin alami belum berpengaruh nyata terhadap persentase tumbuh, tinggi tunas, jumlah daun, jumlah cabang, dan diameter batang. Pemberian auksin alami 750 ppm menunjukkan belum berpengaruh nyata Dari penelitian ini di sarankan untuk  menggunakan auksin alami lebih dari 750 ppm ..Kata kunci :sambungan, kopi, danauksin.
PENGARUH MASUKAN ENERGI JUMLAH PANAS (MEJP) DAN DOSIS PUPUK FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) Ningsih Riani Kurnia; Jon yawahar; Dwi fitriani; suryadi suryadi; Fiana Podesta
Agriculture Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Agriculture
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.485 KB) | DOI: 10.36085/agrotek.v14i2.1035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh masukan energi jumlah panas dengan dosis pupuk fosfor terhadap hasil tanaman kedelai (Glycine max L. Merril). Penelitian ini telah laksanakan pada bulan Juli-Oktober 2019 di Jl. Danau Raya No.59, Panorama, Singaran Pati, Kota Bengkulu, Bengkulu dengan ketinggian + 24 m dpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap disusun dengan factorial(RAL-F) dengan dua faktor, dimana faktor 1 adalah masukan energi jumlah panas (E) E1= 1030-1050 SP, E2 = 1130-1150 SP, E3= 1230-1250 SP, E3= 1330-1350 SP. Faktor 2 adalah dosis pupuk fosfor (P)   P1= 75 kg/ha, P2= 150 kg/ha, P3= 225 kg/ha masing-masing perlakuan diulang 3 kali. Hasil data dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan apabila berbeda nyata dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) taraf 0,5%. Hasil perlakuan masukan energi jumlah panas menunjukan berbeda sangat nyata terhadap peubah berat basah tanaman, berat biji, dan menunjukan berbeda nyata terhadap peubah berat kering tanaman, berat polong. Sedangkan perlakuan masukan energi jumlah panas dan dosis pupuk fosfor terjadi interaksi pada peubah tinggi tanaman, jumlah daun dan berat biji. Kata kunci : Masukan Energi Jumlah Panas, Dosis Pupuk Fosfor.