Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush pada Wanita Klimakterium Evy Roberta Nova; Septika Yani Veronica; Riona Sanjaya; Yona Desni Sagita
Journal of Current Health Sciences Vol. 1 No. 2: 2021
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/jchs.20217

Abstract

Menopause is a hypoestrogenic condition due to decreased function of the ovaries. This situation can cause changes in the system in the body of women who experience menopause. This causes complaints such as hot flushes. The incidence of women over 50 years of age entering menopause in Indonesia in 2020 is estimated to reach 30.3 million. Handling menopause by giving soy milk. The purpose of this study was to determine the effect of soy milk on the reduction of hot flush symptoms in pre-menopausal women at Cempaka Public Health Center, Sungkai Jaya District, North Lampung Regency in 2021. The type of research used is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this study were premenopausal women aged 45-55 years who experienced hot flushes at the Cempaka Public Health Center. The sampling technique used was purposive sampling. The sample in this study amounted to 24 people who were given the intervention of giving 250 ml of soy milk 2 times a day for 14 days. Univariate and Bivariate analysis using dependent t-test. The results of the study the average symptom of Hot Flush before drinking soy milk was 7.17 (mild category). The average symptom of a Hot Flush after drinking soy milk was 4.92. There is an effect of soy milk on the reduction of hot flush symptoms in pre-menopausal women p-value of 0.000 (p less than 0.05). Based on the results of the study, it is suggested that health workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as soy milk to reduce the symptoms of hot flushes in postmenopausal women.  Abstrak: Menopause merupakan suatu kondisi hipoestrogenik akibat penurunan fungsi dari ovarium. Keadaan ini dapat menyebabkan perubahan sistem pada tubuh wanita yang mengalami menopause. Sehingga menimbulkan keluhan-keluhan seperti hot flush. Angka kejadian wanita usia diatas 50 tahun yang memasuki menopause di Indonesia tahun 2020 diperkirakan mencapai 30,3 juta. Salah satu untuk penanganan menopause dengan memberikan susu kedelai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush Pada Wanita Pra Menopause di Puskesmas Cempaka Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental  dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. populasi dalam penelitian ini adalah ibu premenopause berusia 45-55 tahun yang mengalami hot flush di Puskresmas Cempaka,  Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling Sampel dalam penelitian berjumlah 24 orang yang diberi intervensi pemberian susu kedelai 250 ml sebanyak 2 kali sehari selama 14 hari.. Analisa Univariat dan Bivariat menggunkan uji t dependen. Hasil penelitian Rata-rata gejala Hot Flush sebelum minum susu kedelai sebesar 7,17 (kategori ringan). Rata-rata gejala Hot Flush sesudah minum susu kedelai sebesar 4,92. Ada Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Penurunan Gejala Hot Flush Pada Wanita Pra Menopause p value 0,000 (p kurang dari 0,05). Berdasarkan hasil penelitian disarankan petugas kesehatan dapat memberikan informasi tentang manfaat pengobatan non farmakologi seperti susu kedelai untuk mengurangi gejala Hot Flush pada ibu menopause.
Gerakan Kader Posyandu Sadar Stunting di Provinsi Lampung Riona Sanjaya; Hellen Febriyanti; Septika Yani Veronica; Hamid Mukhlis
Indonesia Berdaya Vol 3, No 1: November 2021-January 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022173

Abstract

Stunting is one of the targets of the Sustainable Development Goals (SDGs). The target is to reduce the stunting rate to 40% by 2025. The incidence of stunting in children under five is one of the global nutritional problems, including in Indonesia. Indonesia ranks third with the highest prevalence in the Southeast Asia region. The average prevalence of stunting under five in Indonesia between 2005 – 2017 was 36.4%. Cadre is one of the supporters of success in monitoring the growth of toddlers. Strengthening cadres is also one of the interventions in efforts to reduce the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). Cadres in Integrated Healthcare Center are community members who are available, able, and have the time to organize Integrated Healthcare Center activities voluntarily. The cadre's duties related to nutrition and health include collecting data on children under five, weighing and recording it on a health card (KMS), providing additional food, offering vitamin A and nutrition counseling. So that cadres need to always get education for things related to the community. The implementation of this community service activity is carried out by midwives and cadres in Integrated Healthcare Center in Lampung Province, to increase the knowledge capacity of cadres related to balanced nutrition, stunting, and the duties of cadres as part of stunting prevention efforts in Lampung Provinces. The results of this activity indicated an increase in knowledge of cadres before and after the counseling.  Abstrak. Stunting merupakan salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs). Target yang ditetapkan adalah menurunkan angka stunting hinga 40% pada tahun 2025. Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu masalah gizi global, termasuk di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat ke tiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara. Rata – rata prevalensi balita stunting di Indonesia antara tahun 2005 – 2017 adalah 36,4%. Kader merupakan salah satu unsur pendukung keberhasilan dalam pemantauan pertumbuhan balita. Penguatan kader juga menjadi salah satu intervensi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Kader posyandu merupakan anggota masyarakat yang bersedia, mampu, dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu secara sukarela. Tugas kader yang terkait dengan gizi dan kesehatan diantaranya melakukan pendataan balita, melakukan penimbangan berat badan dan mencatatnya dalam kartu menuju sehat (KMS), memberikan makanan tambahan, pemberian vitamin A dan penyuluhan gizi. Sehingga kader perlu untuk selalu mendapatkan edukasi untuk diteruskan ke masyarakat. Pelaksnaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan bekerjasama dengan bidan dan kader posyandu di Provinsi Lampung, guna meningkatkan kapasitas pengetahuan kader posyandu terkait gizi seimbang, stunting, dan tugas kader posyandu sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting di Provinsi Lampung. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menyatakan terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.
PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH DENGAN GERAKAN ISI PIRINGKU Septika Yani Veronica; Nila Qurniasih; Iis Tri Utami; Hellen Febrianti
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi pada anak masih menjadi isu yang penting dalam masalah kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Data yang diperoleh dari Riskesdas Tahun 2018 menyebutkan bahwa proporsi status Gizi kurang dan buruk pada balita di Indonesia masih tinggi (17,7%) jika dibandingkan dengan Target rencana pembangunan jangka menengah nasional 2019 yaitu 17%. Hal ini dikuatkan dengan adanya peningkatan masalah status gizi ditinjau dari satus gizi pendek yang meningkat sebanyak 1% dibandingkan pada tahun 2013. Masalah gizi merupakan masalah penting karena berkaitan dengan proses tumbuh kembang anak dimasa yang akan datang. Asupan gizi yang kurang pada anak akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya, hal ini juga mengakibatkan terhambatnya perkembangan kognitif dan intelegensi serta beresiko terhadap masalah kesehatan lainnya (Santoso, 2009). Pengabdian mayarakat ini dilaksanakan pada sasaran anak sekolah usia 8-9 tahun pada SD Negeri 2 Way Urang. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan anak mengenai gizi seimbang dengan intervensi isi piringku, tujuan khusus: sebagai upaya dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan intelegensi yang baik di usianya. Metode: survey, wawancara, penyuluhan, pretes posttes, intervensi. Hasil: sebelum penyuluhan mayoritas siswa belum mengerti mengenai gizi seimbang (58,13%) setelah diberi penyeluhuhan pengetahuan meningkat sebesar (34,89%). Simpulan: hampir semua siswa (93,02%) memiliki pengetahuan baik setelah diberi penyuluhan.
BIMBINGAN TEKNIS SISTEM INFORMASI SEWUATI (STUDI KASUS PADA DISDUKCAPIL KABUPATEN PRINGSEWU) Agustinus Eko Setiawan; Zulkifli; Tahta Herdian Andika; Nur Aminudin; Septika Yani Veronica; Ilham Ubaidillah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 1 (2021): Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui teknologi informasi yang terus berkembang, menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi pihak pemerintah untuk menjalankan secara bijak sebagai upaya dalam memperbaiki kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat umum. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah sebuah instansi pemerintah daerah yang berada dibawah Kementerian Dalam Negeri yang mempunyai tugas dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dalam melakukan pelayanan kependudukan dan pencataan sipil, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di kabupaten pringsewu masih dilakukan secara manual, Sehingga akan terjadi penumpukan masyarakat dilingkungan dinas, proses pembukuan dan pencarian data akan mengalami hambatan dan pelayanan kepada masyarakat kurang efektif dan efisen. Sehingga diperlukan suatu aplikasi untuk menunjang pelayanan dan mengelola surat permohonan dari masyarakat. Aplikasi pencatatan sipil digunakan untuk melakukan surat permohonan dari masyarakat atau melakukan pencataan sipil. Sehingga masyarakat akan dapat melakukan surat permohonan pencatatan dimana saja dan kapan saja sehingga akan meningkatkan pelayanan secara efisen dan efektif di dinas kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten Pringsewu.
PENYULUHAN MENGENAL STUNTING DAN EFEK PADA PERTUMBUHAN ANAK DI DESA WONODADI TAHUN 2021 Siti Rohani; Rini Wahyuni; Septika Yani Veronica
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 2 (2021): Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Stunting didefinisikan sebagai keadaan dimana status gizi pada anak menurut TB/U dengan hasil nilai Z Score = <-2 SD, hal ini menunjukan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hasil dari gagal pertumbuhan. Stunting pada anak juga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian, masalah perkembangan motorik yang rendah, kemampuan berbahasa yang rendah, dan adanya ketidakseimbangan fungsional (Anwar, Dkk 2014). Berdasarkan data yang diperoleh di Desa Wonodadi Kecamatan Gadingrejo terdapat 60 bayi dan balita, dan 15 balita yang mengalami pertumbuhan kurang (Stunting). Metode pada pengabidan masyarakat ini yaitu memberikan penyuluhan dengan mengumpulkan warga di salah satu rumah warga Desa Wonodadi Gadingrejo dengan metode ceramah dengan materi Mengenal Stunting dan Dampak Pada Pertumbuhan Anak dan orang tua balita diberikan materi serta leafleat. Abstract Stunting is defined as a condition in which the nutritional status of children according to height / age with a Z Score = <-2 SD, this indicates a short or very short body condition as a result of growth failure. Stunting in children is also a risk factor for death, low motor development problems, low language skills, and functional imbalances (Anwar, et al. 2014). Based on the data obtained in Wonodadi Village, Gadingrejo Subdistrict, there are 60 babies and toddlers, and 15 infants who experience stunting. This method of community service is to provide counseling by gathering residents in one of the residents of Wonodadi Gadingrejo Village with a lecture method with the material Recognizing Stunting and the Impact on Child Growth and parents of toddlers given materials and leafleats.
SOSIALISASI TATA CARA PENGUKURAN ANTOPOMETRI BAGI KADER SE-PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021 Hellen Febriyanti; Riona Sanjaya; Septika Yani Veronica
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 2 (2021): Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kegiatan yang dilakukan di posyandu adalah penimbangan bayi dan balita. Pertumbuhan anak dalam usia dini, yaitu masa balita terutama bayi sangat pesat terjadi. Secara garis besar, berat badan bayi usia 6 bulan tumbuh 2 kali lipat dibandingkan berat badan lahir. Dengan penimbangan dan pengukuran yang rutin dilakukan dalam mendeteksi secara dini ketidak normalan. Berat badan dan tinggi badan merupakan parameter yang paling sering digunakan dalam pengukuran antropometri gizi untuk menilai pertumbuhan fisik atau keadaan gizi. Berat badan dan tinggi badan akan lebih bermakna bila diperhitungkan dengan umur, BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan tiga indikator utama antropometri gizi yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi pada balita (Febrikaharisma, 2013). Menurut data Riskesdas, 2013 gangguan pertumbuhan yang dicirikan dengan rendahnya tinggi badan menurut umur (stunting) pada anak balita di Indonesia mencapai 35,7%. Masih menurut data Riskesdas 2013 menyatakan bahwa status gizi balita menurut indikator BB/U menyatakan bahwa prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6%, terdiri dari 5,7% gizi buruk dan 13,9% gizi kurang, dan sumatera barat berada diurutan ke 18 yaitu 20,1%. Tentu saja data tersebut masih jauh dari sasaran mdgs tahun 2015 yaitu 15,5%.
SOSIALISASI DAN BIMBINGAN TEKNIS SISTEM INFORMASI GETUK SEWU (STUDI KASUS PEKON KABUPATEN PRINGSEWU) Zulkifli; Agustinus Eko Setiawan; Nur Aminudin; Ferly Ardhy; Tahta Herdian Andika; Salman Alfarisi Salimu; Yona Desni Sagita; Septika Yani Veronica; Rini Wahyuni; Dinda Ramadhanti; Azka El Hanif
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 3 (2021): Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan pemanfaatan teknologi informasi yang terus berkembang mulai dari perkotaan hingga kepelosok daerah, menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah dalam memaksimalkan teknologi informasi. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) adalah sebuah instansi pemerintah daerah yang berada dibawah Kementerian Dalam Negeri yang mempunyai tugas dalam bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Untuk melakukan pelayanan kependudukan yang makimal demi menghilangkan kegiatan yang manual dalam proses pengolahan data kependudukan, dalam hal ini Disdukcapil memanfatkan teknologi informasi berupa Aplikasi Getuksewu yang nantinya akan diterapkan pada 59 pekon yang ada di kabupaten pringsewu. Apilkasi pencatatan sipil yang diterapkan pada setiap pekon digunakan untuk melakukan pembuatan surat permohonan kependudukan kecuali E-KTP dari masayarakat yang di lakukan melalui operator pekon agar dapat dilayani secara real time oleh Disdukcapil Kabupaten Pringewu.
PEMAHAMAN TENTANG KLIMAKTERIUM DAN MENOPAUSE PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA MATAHARI NGESTI RAHAYU KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Yona Desni Sagita; Septika Yani Veronica; Yetty Dwi Fara
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 3 No. 3 (2021): Vol 3 No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan peningkatan UHH terutama pada perempuan, sehingga mendorong kebijakan terhadap penduduk usia tua, bertambahnya jumlah penduduk tua dapat dimaknai sebagai meningkatnya tingkat kesejahteraan, meningkatnya kondisi kesehatan tetapi juga dapat dimaknai sebagai beban karena kelompok usia tua ini sudah tidak produktif lagi., maka akan akan terjadi peningkatan penyakit-penyakit tua, khususnya pada wanita. Kejadian penyakit usia tua ini dihubungkan dengan penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan hormon ini telah dimulai sejak usia 40 tahun. Tahun 2020 diperkirakan jumlah wanita di Indonesia yang hidup dalam usia menopause adalah 30,3 juta orang dengan semakin meningkatnya wanita menopause maka akan meningkat pula jumlah wanita peka menopause.Sehingga, tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang Pemahaman Klimakterium Dan Menopause Pada Lansia Di Posyandu Lansia Matahari Ngesti Rahayu Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah untuk dapat meningkatkan pengetahuan tentang Klimakterium Dan Menopause Pada Lansia
Hubungan Senam Hamil Dengan Kejadian Nyeri Punggung pada Kehamilan Trimester III Septika Yani Veronica; Desi Kumalasari; Cici Gustianingrum
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6 (2021): Special Issue GINC
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.976 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6iS1.790

Abstract

Low back pain is common happened during pregnancy with the reported genesis varying from approximately 50% in the UK and Scandinavia to close to 70% in Australia. Low back pain is back pain that occurs in the lumbosacral area. In general, back pain that occurs in pregnant women is influenced by several factors, namely changes in body posture during pregnancy, the severity of low back pain usually increases with parity. The risk of low back pain during pregnancy increases in women who previously had back pain and were overweight (Karyuni, 2009). The research objective was to determine the correlation between pregnancy exercise with the genesis of low back pain in the third trimester at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency of Lampung. The specific objective was to determine the frequency distribution of pregnant women who do pregnancy exercise in the third trimester and to know the frequency distribution of pregnant women who suffer low back pain in the third trimester. The design used in this research was quantitative by using an analytical survey design with a cross-sectional approach. The population in this research were 30 pregnant women in the third trimester who did pregnancy exercise at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency, while the sample taken was 30 people. Based on data analysis, it is known that from 30 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times as many as 25 (83.3%) and who did pregnancy exercise less than 4 times 5 (16.7%). It is known that from 30 pregnant women who do not suffer low back pain as many as 23 (76.7%) and who suffered low back pain as many as 7 (23.3%). It is known that from 25 pregnant women who did pregnancy exercise more than 4 times who suffered back pain as much as 3 (12.0%) and who did pregnancy exercise less than 4 times who suffered back pain as much as 4 times (80.0%). This research is expected to provide benefits and motivation for the health office as an evaluation material in making policies related for improving services for pregnant women at the Public Health Center of Wates in Pringsewu Regency. For health care workers can increase the broad knowledge and they can give counseling related to the benefits of pregnancy exercise for pregnant women.Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di Inggris dan Skandinavia sampai mendekati 70% di Australia. Nyeri punggung bawah merupakan nyeri punggung yang yang terjadi pada area lumbosakral. Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas. Risiko nyeri punggung pada kehamilan meningkat pada wanita yang sebelumnya mengalami nyeri punggung dan kegemukan (Karyuni, 2009). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan senam hamil dengan kejadian nyeri punggung pada TM III Di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu Lampung. Adapun tujuan khususnya adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang melakukan senam hamil pada TM III dan mengetahui distribusi frekuensi ibu hamil yang mengalami nyeri punggung pada TM III. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil TM III yang melakukan senam hamil di Puskesmas Wates wilayah kabupaten pringsewu sebanyak 30 orang, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali sebanyak 25 (83.3%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali 5 (16.7%). Diketahui bahwa dari 30 ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung sebanyak 23 (76.7%) dan yang mengalami nyeri punggung sebanyak7 (23.3%). Diketahui bahwa dari 25 ibu hamil yang melakukan senam hamil lebih dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 3(12.0%) dan yang melakukan senam hamil kurang dari 4 kali yang mengalami nyeri punggung sebanyak 4 (80.0%). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan motivasi bagi dinas kesehatan sebagai bahan evaluasi dalam membuat kebijakan terkait peningkatan pelayanan untuk ibu hamil di puskesmas wates wilayah kabupaten pringsewu. Bagi petugas kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dalam memberikan pengetahuan dalam memberikan penyuluhan dan konseling terkait manfaat senam hamil bagi ibu hamil.
The effectzingiber officinale PENGARUH AIR SEDUHAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP PENURUNAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I Dhita Ayu Puspita; Septika Yani Veronica; Riona Sanjaya; Hellen Febriyanti
Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH) Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH)
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jaman.v3i2.472

Abstract

Latar belakang : Emesis gravidarum adalah gejala yang sering terdapat pada kehamilan trimester pertama, gejala ini biasanya terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung kurang lebih 10 minggu. Salah Satu terapi non farmakologi yang aman untuk diberikan pada ibu emesis gravidarum selama kehamilan adalah air seduhan jahe. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh air seduhan jahe (zingiberofficinale) terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester I di PMB Lidya Harsa Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022. Metode : Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test and post test desaign. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum di PMB Lidya Harsa berjumlah 32 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 15 orang diberikan intervensi pemberian seduhan jahe 50ml 1 hari 1 kali selama 7 hari. Tehnik sampling yang di gunakan yaitu purposive sampling. Analisa univariat dan bivariat menggunakan uji t dependen. Hasil penelitian : didapat rata-rata tingkat mual muntah sebelum diberikan air seduhan jahe sebesar 7,13 . Rata-rata tingkat mual muntah sesudah diberikan air seduhan jahe sebesar 5,40. Ada pengaruh Air seduhan jahe dalam mengurangi tingkat mual muntah pada ibu hamil trimester satu di PMB Lidya Harsa dengan p value 0,000 (α<0,05). Diharapkan para ibu hamil untuk meminum minuman jahe untuk mengurangi mual muntah Kata Kunci : Air seduhan jahe, Mual muntah, Ibu hamil ABSTRACT Background: Emesis gravidarum is a symptom that often occurs in the first trimester of pregnancy, this symptom usually occurs six weeks after the first day of the last menstrual period and lasts approximately ten weeks. One of the non-pharmacological therapies which are safe to be given to mothers with emesis gravidarum during pregnancy is ginger steeped water. The research objective was to determine the effect of ginger decoction (zingiberofficinale) on nausea and vomiting in the first trimester of pregnant women at the PMB Lidya Harsa in North Lampung Regency 2022. Methodology: The research type is pre-experimental with a one-group pre-test and post-test design approach. The population in this research were 32 pregnant women who experienced emesis gravidarum at the PMB Lidya Harsa. The sample in the research amounted to 15 people. The sampling technique used purposive sampling. Univariate and Bivariate analysis used dependent t test. Results: The results obtained that the average level of nausea and vomiting before giving ginger steeped water was 7.13. The average level of nausea and vomiting after giving ginger steeped water was 5.40. There is an effect of ginger steeped water in reducing the level of nausea and vomiting in first trimester pregnant women at the PMB Lidya Harsa with p-value 0.000 (α<0.05). Based on the results of the research it is recommended that health care workers can provide information about the benefits of non-pharmacological treatments such as ginger steeped water for reducing nausea and vomiting in pregnant women. Keywords : Ginger Steeped Water, Nausea Vomiting, Pregnant Women