Naredi, Hari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PSPB dan Dekonstruksi Sejarah Indonesia pada Masa Orde Baru Naredi, Hari
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 1 (2020): Pendidikan Sejarah dan Sejarah Pendidikan
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.326 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i1.20731

Abstract

Narasi sejarah Indonesia hadir sebagai karya ilmiah para ahli sejarah melalui proses metodologi sejarah yang dapat di pertanggungjawabkan secara akademis. Buku teks Sejarah Nasional Indonesia yang terdiri dari enam jilid menjadi salah satu rujukan utama bagi penulisan buku teks Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB). Penulisan buku teks PSPB tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Orde Baru yang bersifat militeristik dan sentralistik untuk menamamkan semangat patriotisme, menanamkan nilai–nilai semangat ‘45  kepada generasi penerus bangsa mulai dari  tingkat dasar dan menengah (SD, SMP dan SMA). Kehadiran PSPB sebagai bagian dari pendidikan Sejarah untuk siswa SD, SMP dan SMA adalah kebijakan politis pada masa Orde Baru karena secara formal masuk dalam GBHN. Artikel ini ingin menganalisis proses dekonstruksi atas tafsir Sejarah Indonesia pada masa Orde Baru melalui kebijakan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa yang hadir dalam bentuk buku teks PSPB yang secara faktual pernah diterapkan di tingkat sekolah dasar dan menengah pada masa Orde Baru. Dekonstruksi menjadi bagian dari upaya untuk bersikap kritis menginterogasi teks secara kritis sebagai bukti dalam pertanyaan itu, bukan hanya untuk menerimanya sebagai sumber informasi. PSPB sebagai buku teks sejarah bagi siswa SD, SMP dan SMA  jika dilihat dari cara pandang dekonstruksi terdapat paradigma oposisi biner didalamnya. Pandangan dekonstruksi akan menolak oposisi biner yang memiliki hierarki —terpusat mengakibatkan penyempitan makna—hanya akan menghadirkan  ketunggalan makna saja dan bersifat universal. Ketunggalan makna menuju pada eksistensi metafisika kehadiran transenden. Ketunggalan makna akan menyudutkan  the other (dalam teks PSPB sulit dijumpai atau bahkan tidak ada didalam teks yang membahas tentang peran masyarakat sipil, perkembangan sosialisme di Indonesia, peran Seokarno sebagai penggagas Pancasila, Proklamator Bangsa atau  peran para tokoh sipil lainnya dalam upaya diplomasi). The other dalam  buku teks PSPB tidak akan mendapat tempat yang layak. Kehadiran the other tidak akan pernah masuk dalam pusat makna ia hanya akan menjadi catatan pinggiran saja.
SUPLEMEN MATERI AJAR MATA PELAJARAN SEJARAH INDONESIA KELAS X SMA BERDASARKAN SUMBER SEJARAH LOKAL BANTEN Jumardi, Jumardi; Naredi, Hari; Qodariah, Lelly; Absor, Nur Fajar
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 29, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v29i2.28974

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sumber sejarah lokal Banten dapat dijadikan suplemen materi ajar pada mata pelajaran Sejarah Indonesia kelas X di SMA. Banten sebagai salah satu provinsi di Indonesia memiliki catatan sejarah panjang sebagai bagian dari perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun, buku teks sejarah kelas X yang ada dan dipergunakan oleh para peserta didik sangat sedikit yang membahas bagian dari sejarah lokal di setiap daerah yang ada di Indonesia, maka diperlukan suplemen sejarah lokal untuk memberikan pengembangan pada materi sejarah Indonesia, sehingga diharapkan pembelajaran sejarah lebih bermakna. Metode penelitian menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari empat langkah, yakni: (1) heuristik; (2) kritik; (3) interpretasi; (4) dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat fakta-fakta historis sejarah lokal Banten masa Hindu-Buddha, masa Islam dan peran tokoh-tokoh lokal Banten yang dapat dijadikan suplemen materi ajar Sejarah Indonesia untuk peserta didik SMA kelas X. Sehingga, keberadaan suplemen sejarah lokal tersebut akan memperkaya sumber belajar sejarah Indonesia bagi peserta didik. Diharapkan penelitian ini menjadi rujukan untuk mengaitkan sumber sejarah lokal di masing-masing daerah di Indonesia dengan materi ajar mata pelajaran Sejarah Indonesia di masing-masing kelas, hal ini dikarenakan penelitian ini baru sebatas di Banten dan kelas X di SMA.