AbstrakDi Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang setiap tahunnya masih terdapat persalinan yang ditolong oleh dukun bayi, berkisar antara 2,1 s/d 2,5%. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi peran dan pengalaman dukun bayi dalam menolong persalinan di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Penelitian jenis kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif, pengumpulan data selama 22 hari melalui wawancara mendalam semi terstruktur. Sampel 10 orang dipilih dengan tekhnik purposive sampling. Data penelitian dianalisa dengan content analisis menggunakan tekhnik analisa menurut Miles Huberman. Penelitian menemukan alasan menjadi dukun bayi, sumber pengetahuan, persiapan dalam menolong persalinan, sikap dalam menolong persalinan, tindakan dalam menghadapi komplikasi persalinan, jenis perawatan yang diberikan, dan pengalaman dalam bermitra. Dukun bayi berperan sebagai mitra bidan, tokoh adat dan bilal mayat. Dukun bayi tetap bertahan karna masih dibutuhkan oleh masyarakat, mengisi waktu luang dan tanggung jawab. Setiap dukun bayi merasakan kesan yang berbeda dalam menjalin kemitraan dan berharap lebih diperhatikan oleh pemerintah. Dukun bayi memiliki peran ganda sebagai mitra bidan, tokoh adat dan bilal mayat. Keberadaan mereka hendaknya dapat menjadi sebagai salah satu kekuatan dalam pemberdayaan komunitas.Kata kunci: peran dukun bayi, dukun bayi, penolong persalinan, kemitraan, perawatan postpartum, keperawatan secara budaya, keperawatan komunitas.AbstractThe numbers of childbirth by traditional birth attendants (TBAs) in Seruway Subdistrict Aceh Tamiang Regency each year ranges between 2,1 to 2,5%. The purpose this study was to explore the role and experience of TBAs, in Seruway Subdistrict Aceh Tamiang Regency. This is a qualitative research with descriptive phenomenology method, data collection for 22 days through in depth semi-strutured interviews. The sample are 10 TBAs selected by purposive sampling technique. Data were analyzed using content analysis with the technique of analysis by Miles Huberman. This study found the reason to being a TBAs, the source of knowledge, preparation before helping childbirth, The attitude in helping childbirth, action in facing the birth, the types of postpartum care and experience in partnership.. The role of TBAs as a midwife partners, traditional leaders and the bilal corpse. The reason remain as TBAs because they are needed by the community, fill the free time and responsibility. Each TBAs have a different impression about partnership and except more attention from the goverment. TBAs have a dual role in society that are midwife partners, traditional leaders and bilal corpse. Their presence should be one of the strengths community empowerment in health programs.Keywords: the role of TBAs, Traditional Birth Attendants, birth attendants, partnerships, postpartum care, transcultural care, community nursing