Ekowati, Yunik
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MITOS DALAM PERTUNJUKAN TARI WANARA PARISUKA PADA RITUAL SESAJI REWANDA DI GOA KREO SEMARANG Ekowati, Yunik; Sunarto, Sunarto
Imaji Vol 17, No 1 (2019): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.169 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v17i1.24901

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya dengan budaya, salah satunya adalah seni tari yang ada di daerah Semarang. Seni tari Wanara Parisuka merupakan salah satu kesenian yang terdapat di dalam rangkaian ritual sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan etnografis dan teknik observasi, wawancara, dokumen belajar serta pengumpulan data. Tulisan ini membahas permasalahan tentang mitos dalam pertunjukan tari Wanara Parisuka pada ritual sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang, dengan pendekatan teori mitos Mircea Eliade sebagai pisau analisis. Hasil yang diperoleh dalam studi ini menunjukkan bahwa; pertama, tari Wanara Parisuka di Goa Kreo adalah jenis tarian sakral dengan estetika mistis religious. Kedua, tari Wanara Parisuka adalah bagian terpenting di akhir seluruh rangkaian Ritual Sesaji Rewanda, karena merupakan puncak ritual dalam masyarakat dusun Talunkacang Goa Kreo. Ketiga dari rangkaian acara ritual sesaji Rewanda, tari Wanara Parisuka adalah mewakili lima tipe mitos yaitu: 1) mitos kosmogoni, 2) mitos asal-usul, 3) mitos tentang dewa-dewa dan makhluk Illahi, 4) mitos androgoni, 5) mitos akhir dunia. Berdasarkan hasil penelitian, menempatkan meneruskan saran bahwa, pertama-tama, Departemen Pendidikan dan Budaya perlu memasukan seni tari Wanara Parisuka dalam pembelajaran di sekolah. Kedua, seniman perlu memperkenalkan lebih dalam tari Wanara Parisuka melalui studi. Ketiga, masyarakat Goa Kreo yang perlu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pentingnya mempertahankan, dan melestarikan tari Wanara Parisuka sebagai destinasi wisata unggulan di Semarang. Kata kunci: tari Wanara Parisuka, mitos, ritual sesaji Rewada
Dialectics Dance Ritual in Wanara Parisuka in Talunkacang Kreo Cave Semarang Central Java Ekowati, Yunik; Sunarto, Sunarto; Malarsih, Malarsih
Catharsis Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v7i2.30922

Abstract

Wanara Parisuk dance is one of the traditional arts are contained in a series of ritual offerings Rewanda and entertainment in Kreo cave Semarang. Derived from the word “ Wanara” which means monkey, “Parisuka” means having fun. Dance Wanara Parisuka used as a ritual and entertainment interests. Objective to study the dialectic Dance Wanara Parisuka (study: ritual and entertainment). The method used in this study is a qualitative ethnographic approach. Data collection techniques are observation, observation, interviews, document study.Mechanical validity of data used triangulation techniques and data analysis techniques that follow an interactive model analysis phase.Dance research results Wanara Parisuka there are two kinds of functions: as a ritual and as entertainment. The findings are important as ritual offerings in Rewanda Dance Ritual Wanara Parisuka presented at the peak of the ritual. Overall findings as entertainment is to entertain and attract public interest, dancers invite the audience to dance together, to entertain the audience. In the dialectic Dance Wanara Parisuka there are three stages namely; thesis (function according to each), antithesis (rejection, both have different roles and can not be mixed), the synthesis of (mutual influence, and biting for togetherness and strategic importance attract the interest of visitors).
Dialectics Dance Ritual in Wanara Parisuka in Talunkacang Kreo Cave Semarang Central Java Ekowati, Yunik; Sunarto, Sunarto; Malarsih, Malarsih
Catharsis Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v7i2.30922

Abstract

Wanara Parisuk dance is one of the traditional arts are contained in a series of ritual offerings Rewanda and entertainment in Kreo cave Semarang. Derived from the word “ Wanara” which means monkey, “Parisuka” means having fun. Dance Wanara Parisuka used as a ritual and entertainment interests. Objective to study the dialectic Dance Wanara Parisuka (study: ritual and entertainment). The method used in this study is a qualitative ethnographic approach. Data collection techniques are observation, observation, interviews, document study.Mechanical validity of data used triangulation techniques and data analysis techniques that follow an interactive model analysis phase.Dance research results Wanara Parisuka there are two kinds of functions: as a ritual and as entertainment. The findings are important as ritual offerings in Rewanda Dance Ritual Wanara Parisuka presented at the peak of the ritual. Overall findings as entertainment is to entertain and attract public interest, dancers invite the audience to dance together, to entertain the audience. In the dialectic Dance Wanara Parisuka there are three stages namely; thesis (function according to each), antithesis (rejection, both have different roles and can not be mixed), the synthesis of (mutual influence, and biting for togetherness and strategic importance attract the interest of visitors).