Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SISTEM PEMBAGIAN TANAH ULAYAT PADA MASYARAKAT MANGGARAI SUKU LANGKAS KELURAHAN CAREP KECAMATAN LANGKE REMBONG KABUPATEN MANGGARAI (TINJAUAN NILAI – NILAI PANCASILA) Angga Mahendra, Putu Ronny; Alvin Kurniawan, Allfonsus
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 1 (2020): Februari, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i1.23945

Abstract

Tanah bagi kehidupan manusia sangatlah penting dikarenakan hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang agraris. Tanah tidak hanya dipahami sebagai sumber ekonomi saja. Namun bagi pihak lain memandang tanah sebagai sesuatu yang sakral dan harus dijaga.  Salah satunya adalah masyarakat adat. Mereka memandang tanah khususnya tanah ulayat karena merupakan peninggalan nenek moyang ataupun sebagai lambang identitas mereka. Konstitusi Negara kita-pun melihat tanah sebagai sesuatu yang harus dijaga dan dimanfaatkan. Ini tergambar dalam Undang-Undang Dasar Pasal 33 ayat (3) yang berbunyi; Bumi, air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagimanakah sistem pembagian tanah ulayat pada Masyarakat Suku Langkas Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong kabupaten Mangarai kalau ditinjau dari nilai-nilai Pancasila?”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui sistem pembagian tanah ulayat pada masyarakat Suku Langkas Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai kalau ditinjau dari nilai-nilai Pancasila. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini digunakan teknik onservasi, tehnik wawancara, teknik dokumentasi. Sehingga Teknik analisis data mengunakan teknik deskriptif kualitatif. Simpulan analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa: sistem pembagian tanah ulayat pada masyarakat manggarai adalah sistem lodok. Dan Sistem penguasaan tanah adat pada Suku Langkas Kelurahan Carep Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai adalah suatu sistem penguasaan oleh satu kesatuan masyarakat adat yang dalam hal pembagianya diatur sepenuhnya oleh Tua golo dan dibantu oleh Tua teno dan tua panga. Kata kunci: Sistem Pembagian Tanah ulayat (Lingko), Sistem Lodok
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Angga Mahendra, Putu Ronny
Widya Accarya Vol 4 No 1 (2015): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3461.455 KB) | DOI: 10.46650/wa.4.1.229.%p

Abstract

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) memiliki peranan yang strategis dalam mengenalkan dan menanamkan prinsip demokrasi, semangat kebangsaan, dan ikut serta membina karakter- bangsa (Nation and Character Building), adalah dengan melaksanakan PPKn dalam arti luas (Citizenship Education) yang mencakup sasaran dalam dunia persekolahan melalul school civic education dan masyarakat luas (Community Civic Education). Pendidikan politik adalah salah satu bagian dalam membentuk konsep dan kondisi menciptakan masyarakat madani (civil society), yang di dalamnya mencakup hak dan kewajiban sebagai warga Negara dalam rangka menunjang kehidupan demokrasi bangsa yang demokratis. Aspek PPKn yang mencakup pengetahuan kewarganegaraan, ketrampilan kewarganegaraan, dan watak/karakter kewarganegaraan, merupakan hal yang substantif dan esensial dalam pembelajaran PPKn. Kompetensi politik warga Negara hendaknya dibarengi dengan etika yang menunjang sesuai dengan watak atau karakter sebagai suatu muara dan pengembangan kompetensi sebelumnya (pengetahuan dan ketrampilan). Dengan melihat visi-misi PPKn, karakteristik, tujuan dan PPKn, maka dengan kolaborasi yang baik memperhatikan suatu nhlai local genius suatu kelompok masyarakat akan mampu menggerakan komponen di dalamnya untuk menunjang terbentuknya karakter anak bangsa yang tetap mengedepankan kearifan lokal (Think Globally, Act Locally). Hal mi juga ditopang oleh konsep etika sebagai panduan dan tata krama dalam pelaksanaan kehidupan demokrasi bangsa lndonesia.Berpolitiklah sesuai dengan etika dan konsep Pancasila sebagai pandangan dan filosofi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kata Kunci: PPKn, Etika, dan Politik
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ANGGA MAHENDRA, PUTU RONNY
Widya Accarya Vol 6 No 2 (2016): Widya Accarya
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.412 KB) | DOI: 10.46650/wa.6.2.302.%p

Abstract

Pendidikan adalah sesuatu yang mampu memberikan manusia kemampuan ilmu / pengetahuan. Pengetahuan akan membuat manusia mampu bertahan dalam hidupnya (perjuangan hidup) dan mampu mengikuti perkembangan kehidupan dunia. Pendidikan hidup manusia juga timbul karena manusia memiliki kemampuan untuk berpikir bahwa harus diasah dan dikembangkan. Dalam konsep Hindu kita sering akrab dengan konsep "Tri Pramana", konsep bahwa ada tiga kekuatan yang dimiliki oleh seorang anak dalam hidupnya. Kekuatan itu adalah sabda yang berarti suara, bayu yang berarti kekuatan / kekuasaan, dan idep yang berarti pikiran. Masa pendidikan anak usia dini di sini adalah lebih menekankan pada pendidikan psikomotorik anak, pendidikan karakter dan budidaya moral manusia dan sikap hidup. Pendidikan dewasa ini sangat usia dini dikembangkan terkait dengan pembentukan generasi yang lebih baik dan lebih siap untuk life educational. Psikologi pendidikan sebagai cabang psikologi memiliki kontribusi penting untuk proses pendidikan anak usia dini. Tidak dapat disangkal bahwa psikologi  telah lama digunakan dalam psikologi pendidikan sebagai landasan dalam pengembangan teori dan praktek pendidikan dan telah memberikan kontribusi besar terhadap pendidikan, termasuk pengembangan kurikulum, sistem dan sistem penilaian belajar. Kata Kunci : Psikologi Pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini 
MEMPERKUAT KESADARAN BELA NEGARA DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF KEKINIAN Angga Mahendra, Putu Ronny; Kartika, I Made
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i3.28600

Abstract

Globalisasi merupakan peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh semua warga dunia termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju akan memberikan dampak globalisasi yang positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Pancasila sebagai kausa materialis merupakan produk warisan leluhur yang digali dari nilai budaya bangsa Indonesia. Isi dari warisan leluhur tersebut berupa nilai-nilai askiologis Pancasila yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku sehari-hari, baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat. Bela Negara adalah suatu pengabdian semua warga Negara dalam setiap bentuknya, untuk kepentingan bangsa dan negaranya, yang mengacu pada kondisinya sebagai suatu Dharma Agama dan Dharma Negara. Sikap defensif ini akan membantu memperkuat kondisi bangsa yang besar ini yang bernama Indonesia bertahan di tengah terpaan arus kemajuan global yang beegitu cepat dan mencakup semua dimensi kehidupan manusia. Indonesia akan tetap hidup dalam keberagaman, maju dalam mencapai cita-cita kemerdekaannya, dan kuat di mata dunia. Hal ini akan dipererat dan diperkuat dengan nilai-nilai Pancasila kita sebagai pandangan dan pedoman hidup berkepribadian, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
MEMBANGUN KARAKTER BERLANDASKAN TRI HITA KARANA DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN GLOBAL Angga Mahendra, Putu Ronny; Kartika, I Made
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.34144

Abstract

Proses pendidikan karakter melalui konsep ajaran Tri Hita Karana disekolah adalah dengan cara mendidik siswa untuk selalu berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dengan membiasakan siswa untuk selalu berdoa (Trisandya) sebelum proses pembelajaran dimulai, selalu bersembahyang di pura yang ada disekolah, mengajarkan siswa untuk selalu sembahyang di rumah masing-masing sebelum berangkat kesekolah. Dengan mengajarkan rasa bhakti kepada Tuhan peserta didik diberikan pemahaman bahwa bhakti adalah merupakan kasih sayang yang mendalam kepada Tuhan. Dengan selalu berbhakti kepada Tuhan maka peserta didik akan selalu memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan siswa akan mampu hidup rukun dengan temantemannya di sekolah maupun dengan pemeluk agama lain. Proses pendidikan karakter melalui implementasi ajaran Tri Hita Karana disekolah adalah melalui : 1) pendidikan dan latihan (soft skill dan enterprenership), 2) mengajak siswa untuk selalu menggali ilmu pengetahuan dan ketrampilan dari orang-orang yang sukses, 3) mengajak mahasiswa bergaul dalam orang-orang unggul dan pintar, 4) mengarahkan dan mengajak siswa agar yakin dan percaya dan dlindungi Tuhan Yang Maha Esa, 5) memberikan contoh, dan 6) memberikan contoh dengan cara selalu hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. Perubahan dan perkembangan kehidupan manusia saat ini semakin cepat, instan, dan pragmatis yang menuntut manusia untuk berpikir cerdas, cermat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ini akan menuntut perubahan mindset atau pola pikir yang menyebabkan kehidupan tidak harmonis dan lepas dari konsep ajaran Tri Hita Karana. Ajaran Tri Hita Karana menggariskan umat manusia untuk selalu berupaya menjalin kehidupan harmonis terhdapa alam dan lingkungannya. Realita yang terjadi sangat paradox antara harapan dengan kenyataan, dimana manusia hilang kendali untuk mengupayakan hubungan terhadap tiga komponen yang terkonsepsi dalam ajaran Tri Hita Karana.
IMPLEMENTASI TRI HITA KARANA DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SMP DWIJENDRA DENPASAR Bagus Rai, Ida; Suwendi, I Made; Angga Mahendra, Putu Ronny
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.34145

Abstract

Sebagai umat beragama kita menyadari untuk dapat dan mampu melakukan pengelolaan lingkungan, baik yang menyangkut lingkungan alam, manusia dan keimanan kita kepada Tuhan/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa. keharmonisan aspek-aspek ini harus tetap bisa terjaga dalam kelestariannya. Berdasarkan konsep Tri Hita Karana SMP Dwijendra Denpasar mampu membuktikan asri dan lestari sebagai dampak yang baik bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakatnya, dengan harapan dapat mewariskan nilai-nilainya secara berkelanjutan. Tulisan ini membahas tentang Implementasi Tri Hita Karana dalam pengelolaan pendidikan yang ada di SMP Dwijendra Denpasar dari aspek Parahyangan, Palemahan, dan Pawongan.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL SISWA BERBASIS GOOGLE FORM PADA KEGIATAN BELAJAR DARI RUMAH SISWA SEKOLAH DASAR DI MASA PANDEMI. Astra Winaya, I Made; Angga Mahendra, Putu Ronny; Suastika, I Nengah
Jurnal Komunitas Yustisia Vol 4, No 2 (2021): Agustus, Jurnal Komunitas Yustisia
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jatayu.v4i2.38158

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia. Segala aktivitas menjadi terhambat dan terbatas. Begitu pula di bidang pendidikan, siswa harus belajar dan melakukan aktivitasnya di rumah. Selama pembelajaran dari rumah, guru belum mampu memberikan penilaian secara optimal terhadap sikap sosial siswa. Penelitian ini bertujuan mengembangakan produk berupa pengembangan instrumen penilaian sikap sosial siswa berbasis google form pada kegiatan belajar dari rumah siswa sekolah dasar di masa pandemi. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D). Model pengembangan mengacu pada model 4D Thiagarajan. Prosedur pengembangan menggunakan langkah-langkah pengembangan yaitu tahap pengumpulan informasi, tahap perencanaan, tahap pengembangan dan tahap validasi dan uji coba. Pada tahap uji coba skala terbatas menggunakan instrumen berupa lembar validasi yang melibatkan 3 orang validator ahli dari segi materi, bahasa dan penyajian dan juga produk telah diujicobakan pada 30 orang siswa. Hasil pengembangan instrumen penilaian sikap sosial siswa berbasis google form pada kegiatan belajar dari rumah siswa sekolah dasar menunjukan hasil uji validasi dengan ahli instrumen didapatkan skor sebesar 80% yang masuk kategori tinggi dan memiliki tingkat kelayakan yang tinggi dari ahli instrumen. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen menunjukan layak digunakan
PROBLEMATIKA PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN PENGUATAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Lestari, Putu Indah; Prima, Elizabeth; Astra Winaya, I Made; Angga Mahendra, Putu Ronny; Nisa, Khairun; Hendri Ari Susila, Gede; Lasmawan, I Wayan
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 3 (2021): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i3.38540

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problematika penguatan pendidikan karakter pada pembelajaran tematik di era Revolusi Industri 4.0 dan solusi dari masalah yang terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka dengan pengumpulan data kepustakaan. Menggunaan teknik analisis kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah problematika pengeintegrasian penguatan pendidikan karakter antara lain metode yang digunakan guru masih kurang bervariatif, dalam RPP dituliskan hanya caremah, tanya jawab, berdiskusi dan penugasan. Guru mengalami kendala terhadap media yang digunakan untuk mengintegrasi penguatan pendidikan karakter. Tidak semua media dapat digunakan untuk penanaman lima nilai karakter yang dianjurkan oleh pemerintah, nilai karakter yang muncul hanya dua dari lima nilai yang disarankan dan problem dalam penilaian pembelajaran. Penguatan pendidikan karakter dapat dilakukan dengan pengintegrasian pembelajaran, perdalaman dan perluasan dapat berupa penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang pada pengembangan karakter siswa penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, manajemen sekolah, dan fungsi komite.