This Author published in this journals
All Journal REKA GEOMATIKA
W, Nunghatta S
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Pergerakan Tanah Menggunakan Total Station Robotik di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat Sadarviana, Vera; Abidin, Hasanuddin Zainal; Gumilar, Irwan; W, Nunghatta S; T, Achmad R
REKA GEOMATIKA Vol 2018, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/jrg.v2018i2.3707

Abstract

ABSTRAKDesa Mukapayung Kidangpananjung Kecamatan Cililin mengalami bencana longsor pada tahun 2013. Bukit yang mengelilingi desa menjadi morfologi yang terganggu kestabilannya pada saat terjadi hujan lebat semalaman. Bukit tersebut memiliki tingkat kemiringan yang curam dan berpotensi mengalami pergerakan tanah atau longsor. Apabila potensi kerentanan dipicu oleh getaran/gempa dan peningkatan volume air, seperti hujan maka bukit tersebut dapat mengalami kembali pergerakan tanah/longsoran. Untuk itu, pemantauan gerakan tanah perlu dilakukan dalam upaya mitigasi bencana lanjutan. Pemantauan gerakan tanah dilakukan menggunakan Total Station Robotik yang menghasilkan vektor pergerakan tanah dari titik-titik pantau yang dipasang di lereng bukit. Dari hasil vektor tiga periode pengamatan diketahui bahwa arah pergerakan tanah berbeda untuk di suatu titik pantau. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lereng yang diamati memiliki bidang gelincir lebih dari satu. Sehingga pada saat terjadi longsor maka arah pergerakan tanah/material lereng dapat bergerak sesuai dengan bidang gelincir yang mengalami tekanan yang paling besar. Kata kunci: longsor, pemantauan, robotikABSTRACTMukapayung Kidangpananjung Village, Cililin Subdistrict experienced a landslide disaster in 2013. The hills that surround the village become morphologically disturbed when heavy rain occurs overnight. The hill has a steep slope and has the potential to experience land movement or landslides. If the potential for the vulnerability is triggered by vibrations/earthquakes and an increase in the volume of water, such as rain, the hill can re-experience land movement/landslides. For this reason, monitoring of land movements needs to be carried out in further disaster mitigation efforts. Soil movement monitoring is carried out using a Robotic Total Station which produces a vector of ground movement from monitoring points mounted on the hillside. From the results of the vector of three observation periods, it is known that the direction of ground movement is different for each monitoring point. This indicates that the observed slope has more than one slip plane. When a landslide occurs, the movement direction of land/slope material can move in accordance with the slip plane which is experiencing the greatest pressure. Keywords: landslide, monitoring, robotic
Identifikasi Pergerakan Tanah Menggunakan Total Station Robotik di Kampung Nagrog, Desa Mukapayung Kidangpananjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat Sadarviana, Vera; Abidin, Hasanuddin Zainal; Gumilar, Irwan; W, Nunghatta S; T, Achmad R
REKA GEOMATIKA Vol 2018, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDesa Mukapayung Kidangpananjung Kecamatan Cililin mengalami bencana longsor pada tahun 2013. Bukit yang mengelilingi desa menjadi morfologi yang terganggu kestabilannya pada saat terjadi hujan lebat semalaman. Bukit tersebut memiliki tingkat kemiringan yang curam dan berpotensi mengalami pergerakan tanah atau longsor. Apabila potensi kerentanan dipicu oleh getaran/gempa dan peningkatan volume air, seperti hujan maka bukit tersebut dapat mengalami kembali pergerakan tanah/longsoran. Untuk itu, pemantauan gerakan tanah perlu dilakukan dalam upaya mitigasi bencana lanjutan. Pemantauan gerakan tanah dilakukan menggunakan Total Station Robotik yang menghasilkan vektor pergerakan tanah dari titik-titik pantau yang dipasang di lereng bukit. Dari hasil vektor tiga periode pengamatan diketahui bahwa arah pergerakan tanah berbeda untuk di suatu titik pantau. Hal tersebut mengindikasikan bahwa lereng yang diamati memiliki bidang gelincir lebih dari satu. Sehingga pada saat terjadi longsor maka arah pergerakan tanah/material lereng dapat bergerak sesuai dengan bidang gelincir yang mengalami tekanan yang paling besar. Kata kunci: longsor, pemantauan, robotikABSTRACTMukapayung Kidangpananjung Village, Cililin Subdistrict experienced a landslide disaster in 2013. The hills that surround the village become morphologically disturbed when heavy rain occurs overnight. The hill has a steep slope and has the potential to experience land movement or landslides. If the potential for the vulnerability is triggered by vibrations/earthquakes and an increase in the volume of water, such as rain, the hill can re-experience land movement/landslides. For this reason, monitoring of land movements needs to be carried out in further disaster mitigation efforts. Soil movement monitoring is carried out using a Robotic Total Station which produces a vector of ground movement from monitoring points mounted on the hillside. From the results of the vector of three observation periods, it is known that the direction of ground movement is different for each monitoring point. This indicates that the observed slope has more than one slip plane. When a landslide occurs, the movement direction of land/slope material can move in accordance with the slip plane which is experiencing the greatest pressure. Keywords: landslide, monitoring, robotic