Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Students Conceptualization on Citizen Participation in Digital Era: A Mixed Method Research Meiwatizal Trihastuti; Dianasari Dianasari; Lisa Retnasari; Yayuk Hidayah; Anis Suryaningsih
Jurnal Pendidikan Progresif Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Progresif
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6578.005 KB) | DOI: 10.23960/24466

Abstract

Abstract: Students Conceptualization on Citizen Participation in Digital Era: A Mixed Method Research. Objective: This study aims to find out how to conceptualize citizen participation in the digital era with a focus on Ahmad Dahlan University students, Yogyakarta. Methods: This research uses mixed methods. The location of the study was at Ahmad Dahlan University Yogyakarta. In data collection, the researcher provided online questionnaire by using Google Form and process the data by using SPSS 24 programs. Findings: The results of the study revealed that 1) students at Ahmad Dahlan University Yogyakarta had experience as citizen engagement through several individual and group dimensions. 2) Most of the informants stated that the fulfillment of the rights and obligations of citizens needs to be realized in a structured format. 3) The experience of student participation is expected to be able to increase civic intelligence. Conclusion: This study concludes that student participation culture is influenced by civic literacy, information literacy, self-awareness, and participation alone, but there are also some students who are enthusiastic about following the civic context, but some are passive and only participate.Keywords: communication culture, university student, participation, citizen.Abstrak: Konseptualisasi Mahasiswa tentang Partisipasi Warga di Era Digital: Suatu Penelitian Mixed Method. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konseptualisasi partisipasi warga di era digital dengan fokus pada mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan metode mixed methods. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. Kuisioner online dengan Google Form digunakan untuk pengumpulan data dan selanjutnya diproses dengan program SPSS 24. Temuan: Hasil penelitian mengungkapkan bahwa 1) mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta memiliki pengalaman sebagai citizen engagement melalui beberapa dimensi individu dan kelompok. 2) Sebagian besar informan menyatakan bahwa pemenuhan hak dan kewajiban warga negara perlu diwujudkan dalam format yang terstruktur. 3) Pengalaman partisipasi mahasiswa diharapkan mampu menambah kecerdasan kewarganegaraan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan jika Budaya partisipasi mahasiswa dipengaruhi oleh literasi kewarganegaraan, literasi informasi, kesadaran diri, dan partisipasi semata, namun juga Ada beberapa siswa yang antusias mengikuti konteks kewarganegaraan, namun ada juga yang pasif dan hanya berpartisipasi. Kata kunci: budaya komunikasi, mahasiswa, partisipasi, warga negara. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpp.v12.i2.202241
Digital-Based Civics Learning in Strengthening Democratic Characters of Digital Native Students Meiwatizal Trihastuti
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 3 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.141 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i3.1428

Abstract

Civics learning as the executor of 21st century learning is evidence of the transformation of scientific progress and the renewal of the implementation of education. Civics learning is required to be able to increase student learning participation in its digital-based learning environment. Therefore, Civics teachers must not forget their duties as a medium to create skilled and intelligent young citizens by the character of their nation. This study examined the application of Civics learning applied through digital learning in strengthening the democratic character of digital native students. This study used literature study method by involving studies related to the research theme. The results of this study indicated that 1) Civics teachers used a scientific learning model to support the application of digital-based Civics learning, 2) Digital-based Civics learning could be a means for students to strengthen their democratic character, and 3) Digital-based Civics learning could increase student learning participation. Therefore, digital-based Civics Learning was able to develop a vision of 21st century learning in the application of learning that had educational and generative values and could develop the skills of citizens according to the character of the nations.
URGENSI ETIKA DEMOKRASI DI ERA GLOBAL: MEMBANGUN ETIKA DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT BAGI MASYARAKAT AKADEMIS MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Nufikha Ulfah; Yayuk Hidayah; Meiwatizal Trihastuti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.86 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1576

Abstract

AbstrakIstilah demokrasi secara singkat didefinisikan sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jika ditinjau dari sudut organisasi, negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, negara demokrasi yaitu negara kedaulatan rakyat. Sedangkan etika memiliki arti: ilmu yang membahas tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan; etika dapat juga dijelaskan sebagai “ilmu pengetahuan yang membahas tentang asas-asas akhlak (moral). Adapun visi dari Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri yaitu agar menjadi warga negara yang baik yang memiliki civic knowledge, civic dispositions, serta mempu mengartikulasi civic skills (berkaitan dengan kecakapan intelektual: mengidentifikasi, menggambarkan, menjelaskan, menganalisis, menilai, dan mengambil serta mempertahankan posisi atas suatu isu; dan kecakapan partisipatif: berinteraksi, memantau, dan memengaruhi) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis. Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan dapat melahirkan warga negara demokratis yang memiliki kecerdasan, kritis, bertanggung jawab serta partisipatif dalam menghadapi perubahan sabagai akibat dan tantangan globalisasi.Kata kunci: Etika Demokrasi,  Demokrasi Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan abstractThe term democracy is briefly defined as the government or power of the people, by the people, and for the people. When viewed from the point of view of the organization, a democratic state is a country organized based on the will and will of the people, a democratic state that is a country of people's sovereignty. While ethics has a meaning: science that discusses what is commonly done or the science of customs; ethics can also be described as "the science of moral principles." The vision of Citizenship Education itself is to be a good citizen who has civic knowledge, civic dispositions, and articulate civic skills (relating to intellectual proficiency: identifying, describing, describing, analyzing, assessing, and taking and maintaining positions on an issue; and participatory skills: interacting, monitoring, and influencing) in the lives of democratic societies, nations, and countries. Citizenship Education is expected to give birth to democratic citizens who have intelligence, critical, responsible and participatory in the face of changes such as the consequences and challenges of globalization.Keywords: Democratic Ethics, Pancasila Democracy, Citizenship Education
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBANGUN KONSEP PENEGAKAN HUKUM PADA GENERASI MUDA Tweede Rhamadaniar Subagio; Meiwatizal Trihastuti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2021): 1 Juli - 31 Desember 2021
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.563 KB) | DOI: 10.31316/jk.v5i2.1718

Abstract

AbstrakPeran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun konsep penegakan hukum pada generasi muda menjadi awal dalam cita cita warga negara yang baik. Tujuan penelitian ini ialah  mengetahui Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun konsep penegakan hukum pada generasi muda. Metode yang digunakan adalah kualitatif deksriptif studi literatur. Hasil penelitian menunjukan jika peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun konsep penegakan hukum pada generasi muda adalah dapat menjadi wahana dalam peningkatan kesadaran mengenai peran dan tanggung ajwab warga negara pada generasi muda. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan dalam membangun konsep penegakan hukum memberikan pengetahuan tentang pentingnya penegakan hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.  Kesimpulan artikel ini adalah Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran dalam upaya membangun konsep penegakan hukum pada generasi mudaKata kunci: Pendidikan Kewarganegaraan, penegakan hukum, generasi muda AbstractThe role of Citizenship Education in building the concept of law enforcement in the younger generation is the beginning of the ideals of good citizens. The purpose of this study was to determine the role of civic education in building the concept of law enforcement in the younger generation. The method used is a descriptive qualitative study of the literature. The results of the study show that the role of Citizenship Education in building the concept of law enforcement in the younger generation is that it can be a vehicle for increasing awareness about the roles and responsibilities of citizens in the younger generation. In addition, Citizenship Education in building the concept of law enforcement provides knowledge about the importance of law enforcement in the life of the nation and state. The conclusion of this article is that Citizenship Education has a role in efforts to build the concept of law enforcement in the younger generationKeywords: Citizenship Education, Law Enforcement, Young Generation
Analysis on Significances of SETS-Based Science Teaching Material for PSET Students in Online Learning Baroroh Iskhamdhanah; Pratiwi Pujiastuti; Setyo Eko Atmojo; Meiwatizal Trihastuti
Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Iqra' : Kajian Ilmu Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Ma'arif NU (IAIMNU) Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25217/ji.v6i2.1617

Abstract

This research aims to present the results of the analysis of the significances for SETS-based science teaching materials (Science,Environment, Technology and Society) in online learning which includes (1) the results of significances analysis for SETS-based science teaching materials, (2) the benefits of SETS-based science teaching materials in online learning. This research was conducted at the PGRI Yogyakarta University using qualitative research methods. Data was collected through observation, unstructured interviews and documentation. The results showed that (1) SETS-based science teaching materials is needed by students at PGRI Yogyakarta University in the distance or online learning process in the midst of the Covid-19 pandemic to facilitate the teaching and learning process, (2) the benefits of SETS-based science teaching materials in online learning are that with SETS-based teaching materials students can transform knowledge in the form of technology and develop students' social skills. With the use of SETS-based teaching materials, students are hopefully in ease to access teaching materials because there are no limitations between space and time. In addition, students can explore science knowledge by involving real life and the environment in which they live and can provide benefits to the community. Keywords: Teaching Materials, SETS-Based Science Material, Online Learning
PERAN PROGRAM KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC ENGAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI (SUDI MAHASISWA KKN DI DESA MEKARRAHARJA KECAMATAN TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TANGGAL 10 S.D. 19 AGUSTUS 2018) Cahyono - Cahyono; Yayuk Hidayah; Meiwatizal Trihastuti
Jambura Journal Civic Education Vol 2, No 2 (2022): Vol.2 No.2 November 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v2i2.16673

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui peran KKN Universitas Pasundan Bandung dalam mengembangkan civic engagement di Perguruan Tinggi, Mengetahui upaya dan hambatan dalam aktualisasi civic engagement KKN UNPAS di Desa Mekarraharja Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka . kasus. Data primer dapat diperoleh melalui informasi yang telah dipilih secara manual. Data sekunder adalah dari studi literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN) Pasundan Bandung berdampak pada praktik pelibatan bagi mahasiswa, selain itu melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pasundan Bandung dapat mendiversifikasi permasalahan yang terjadi di masyarakat sehingga semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah civic engagement di perguruan tinggi yang salah satunya dapat difasilitasi oleh Pengabdian Kepada Masyarakat (KKN). Selain itu, terdapat upaya dan kendala dalam aktualisasi civic engagement di perguruan tinggi
Educational Interaction Patterns of Students in Blended Learning during Covid 19 Lisa Retnasari; Yayuk HIdayah; Tia Widyaningrum; Anif Istianah; Meiwatizal Trihastuti
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i2.11893

Abstract

Abstract: The Covid 19 pandemic requires teachers to apply blended learning. This raises several patterns of interaction between teachers and students and various potentials that support and hinder them. This study aims to understand the patterns of educational interaction in blended learning at SDN 210/X Bandar Jaya during the pandemic as well as the obstacles and support in interaction patterns. This research method is descriptive qualitative. Data were obtained from school principals and teachers. Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data display and data verification. The results of this study indicate that there are three types of interaction patterns in blended learning at SDN 210/X Bandar Jaya, namely one-way interaction that occurs when the teacher uses the lecture method, two-way interaction that occurs when the teacher uses the combined lecture method with question and answer, and interaction three directions that occur when the teacher uses the discussion method. The supporting factors for educational interaction patterns consist of teachers, facilities and infrastructure, and educational staff, while the inhibiting factors for educational interactions consist of teachers, internet networks, and passive students.Keywords: Educative Interaction, Blended learning, Covid 19 Pandemic  Abstrak: Pandemi Covid 19 mengharuskan guru menerapkan pembelajaran blended learning. Hal ini memunculkan beberapa pola interaksi antara guru dan peserta didik dan berbagai potensi yang mendukung dan menghambatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola interaksi edukatif dalam pembelajara blended learning di SDN 210/X Bandar Jaya pada masa pandemi serta hambatan dan dukungan dalam pola interaksi. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data didapatkan dari kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis pola interaksi dalam pembelajaran blended learning di SDN 210/X  Bandar Jaya yaitu interaksi satu arah yang terjadi ketika guru menggunakan metode ceramah, interaksi dua arah yang terjadi ketika guru menggunakan metode gabungan ceramah dengan tanya jawab, dan interaksi tiga arah yang terjadi ketika guru menggunakan metode diskusi. Faktor pendukung pola interaksi edukatif terdiri dari guru, sarana dan prasarana, dan tenaga kependidikan, sedangkan faktor penghambat interaksi edukatif terdiri dari guru, jaringan internet, dan pasifnya peserta didik.Kata kunci: Interaksi Edukatif, Blended learning, Pandemi Covid 19
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) di Kelas X SMA DARUL FALAH Hanny Rahayu; R. Dudi Rudiatna; Feniawati Darmana; Meiwatizal Trihastuti; Yuyun Yuniarsih
JOEL: Journal of Educational and Language Research Vol. 1 No. 9: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.385 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran yang berbasis ICT terhadap motivasi belajar peserta didik di SMA Darul Falah. Objek penelitian adalah peserta didik SMA Darul Falah kelas X yaitu untuk melihat kemampuan peserta didik dalam pembelajaran berbasis ICT dalam mata pelajaran geografi apakah meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas (classroom action research) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Taggart. Istilah penelitian tindakan kelas untuk menekankan kelas sebagai setting penelitian. Penelitian yang dikembangkan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi dan (4) refleksi. Hasil penelitian ini, motivasi belajar peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran berbasis Information and Communication Technology (ICT). Belum tampak semangat belajar. Peserta didik lebih banyak mengobrol, tidak fokus pada pelajaran. belum mau berdiskusi, belum mengerjakan tugas dengan baik. Belum tampak kompetisi untuk memperoleh nilai yang baik.Tujuan pembelajaran belum tercapai. Pemahaman materi pelajaran belum tampak. Implementasi pembelajaran berbasis ICT ini memberikan manfaat antara lain lebih praktis dan memudahkan guru dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa lebih mudah mengakses informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran, hal ini didukung oleh sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses pembelajaran berbasis ICT yaitu dengan adanya fasilitas internet.
Memperkuat Integrasi Nasional Di Era Digital : Penguatan Resolusi Konflik Di Era Digital Sebagai Perwujudan Warga Negara Yang Baik Yayuk HIdayah; Nufikha Ulfah; Meiwatizal Trihastuti
Antroposen: Journal of Social Studies and Humaniora Vol. 2 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/antroposen.v2i2.5483

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana memperkuat integrasi nasional di era digital melalui penguatan resolusi konflik di era digital sebagai perwujudan warga negara yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep resolusi konflik dan bagaimana penerapannya dalam konteks perwujudan warga negara yang baik di era digital . Metode penelitian yang dgunakan adalah pendekatan deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari literatur yang relevan seperti buku, jurnal akademik, dan sumber-sumber online. Data tersebut kemudian dianalisis melalui pendekatan kualitatif untuk menghasilkan temuan-temuan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep resolusi konflik dalam konteks perwujudan warga negara yang baik di era digital ialah dengan memperkenalkan peserta didik pada metode penyelesaian konflik yang berbasis dialog, partisipasi aktif, dan pemecahan masalah yang kreatif. Selain itu, Penerapan konsep resolusi konflik dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya menghargai perbedaan dan mempromosikan perdamaian serta keadilan sosial. Teknologi digital seperti media sosial dan platform online dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar peserta didik. Namun, penggunaan teknologi digital juga memiliki risiko seperti penyebaran informasi yang tidak valid dan peningkatan polarisasi dan kebencian di media sosial. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana konsep resolusi konflik dapat diterapkan dalam pembelajaran PKn di era digital dan memberikan implikasi untuk pengembangan kurikulum PKn yang lebih adaptif dengan perkembangan teknologi digital.