Garno, Yudhi Soetrisno
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Kualitas Air Danau Toba di Wilayah Kabupaten Toba Samosir dan Kelayakan Peruntukannya Garno, Yudhi Soetrisno; Nugroho, Rudi; Hanif, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.074 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v21i1.3277

Abstract

ABSTRACTThis research was conducted to determine the status of Lake Toba water quality in the area of Toba Samosir (Tobasa) Regency and the feasibility of its use. This study revealed that BOD, COD, iron and free Cl2 of Lake Toba Tobasa regency exceed water quality criteria for Class I and Class II based on Governor Decree No. 1 Year 2009 on Raw water quality of Lake Toba in North Sumatera. High COD and BOD values imply that Lake Toba water was polluted by organic matter presumably originated from floating net cages (KJA), while free Cl2 is thought to originate from domestic waste activities in Parapat City and its surroundings. In general, it was concluded that the water of Lake Toba in the Tobasa Regency did not meet the criteria for clean water and water tourism.Keywords: Lake Toba, raw water, pollution, water qualityABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas air Danau Toba wilayah Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) dan kelayakan peruntukannya. Penelitian ini mengungkapkan bahwa air Danau Toba wilayah Kabupaten Tobasa memiliki BOD, COD dan konsentrasi besi dan Cl2 bebas melebihi kriteria mutu air Kelas I dan Kelas II pada Peraturan Gubernur Sumatra Utara No 1 Tahun 2009. Tingginya nilai COD dan BOD mengisyaratkan bahwa perairan Danau Toba tercemar oleh bahan organik yang diduga berasal keramba jaring apung (KJA), sedangkan Cl2 bebas diduga berasal dari limbah domestik kegiatan Kota Parapat dan sekitarnya. Secara umum disimpulkan bahwa air Danau Toba di wilayah Kabupaten Tobasa tidak/belum memenuhi kriteria untuk air baku air minum  dan wisata air.Kata kunci: danau Toba, bahan baku air, pencemaran, baku mutu
KAJIAN PERTUMBUHAN CHLORELLA SP. PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SUSU Garno, Yudhi Soetrisno; komarawidjaja, Wage; Susanto, Joko Prayitno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2014)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.527 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v15i1.1451

Abstract

Chlorella sp dikenal sebagai mikroalga yang mampu hidup di berbagai badan air, termasuk badan airpenampung limbah cair. Kajian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan adaptasiChlorella sp pada limbah cair industri susu, yang jika terurai menghasilkan nutrien untuk pertumbuhanChlorella sp. Kajian dilakukan dengan memelihara Chlorella sp pada media F/2 Guallard, limbah cairindustri susu (LS) dan limbah cair industri susu yang diperkaya dengan nitrogen setara nitrogendalam F/2 (LSP). Kajian ini mengungkapkan bahwa Chlorella sp tumbuh paling baik di media limbahsusu yang diperkaya dengan nitrogen setara F/2. Media tersebut (LSP) menghasilkan kepadatan dankonsentrasi Chl-a, serta kandungan Chl-a per individu Chlorella sp yang lebih tinggi daripada mediaF/2 dan LS. Mengingat limbah susu yang tidak diolah dengan baik dapat menimbulkan pencemaranbagi lingkungan perairan sekitar industri itu berada, maka perlu dipertimbangkan kemungkinanpemanfaatan Chlorella sp pada pengolahan limbah industri susu di tingkat lanjutan, sebelum limbahdibuang ke badan air.
Dampak Eutrofikasi Terhadap Struktur Komunitas dan Evaluasi Metode Penentuan Kelimpahan Fitoplankton Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 13 No. 1 (2012)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.186 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v13i1.1406

Abstract

Pada umumnya peneliti menentukan status kualitas perairan menggunakan data yang diperoleh dengan plankton-net. Data tersebut tidak menceminkan kepadatan dan struktur komunitas fitoplankton yang sebenarnya. Oleh karena itu data tersebut kurang layak untuk menganalisis status kualitas perairan. Artikel ini menyampaikan hasil kajian kelimpahan fitoplankton di perairan tawar dan laut, yang diperoleh dengan dan tanpa menggunakan plankton-net. Kepadatan yang diperoleh dengan planktonnet menghasilkan nilai yang jauh lebih kecil dari kepadatan yang diperoleh tanpa menggunakan plankton-net. Ini mengisyaratkan bahwa untuk menganalisis status kualitas air, lebih layak menggunakan data yang diperoleh dengan tanpa plankton-net kata kunci: fitoplankton, plankton-net, nutrien, eutrofikasi, struktur komunitas.AbstractIn general, researchers determine the status of water quality using data obtained with a plankton-net. The data do not reflect the density and the actual structure of phytoplankton communities. Therefore, the data is not feasible to analyze the water quality status. This article present the results of the study the abundance of phytoplankton in freshwater and marine, which obtained with and without using a plankton-net. Density obtained with a plankton-net produce values that are much smaller than the density obtained without using a plankton-net. This implies that in order to analyze the status of water quality, is more feasible to use data obtained with the no-net plankton key words: phytoplankton, plankton-net, nutrients, eutrophication, the community structure.
Status Kandungan Logam Berat Perairan Pesisir Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe Komarawidjaja, Wage; Riyadi, Agung; Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 18 No. 2 (2017)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.059 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v18i2.2040

Abstract

Kawasan pesisir Kota Lhokseumawe-Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Daerah Khusus Aceh, yang telah ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), dan didalamnya akan beroperasi industri-industri baru. Dengan beroperasinya industri-industritersebut maka dimasa yang akan datang perairan pesisir Lhoksemawe-Aceh akan menjadi tujuan akhir dari berbagai limbah dari industri di KEK Lhokseumawe yang diantaranya mengandung logam berat. Dalam rangka mengetahui peningkatan konsentrasi logam berat dimasa mendatang diperlukan informasi kadungan logam berat saat ini. Untuk itulah maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsentrasi logam berat, seperti Air raksa (Hg), Cadmium (Cd), Tembaga (Cu), Timbal (Pb) dan Seng (Zn). Penelitian ini mengungkapkan bahwa selain Timbal (Pb), konsentrasi logam berat yang diteliti di perairan Louksemawe-Aceh Utara masih berada dibawah ambang batas baku mutu yang berlaku di wilayah Indonesia. Berkenaan dengan kualitas perairan yang cenderung memburuk tersebut, maka pengolahan limbah di setiap industri yang beroperasi di dalam KEK Lhokseumawe perlu dilakukandengan baik.  Kata kunci : Kawasan Pesisir, Kawasan Ekonomi Khusus, Perairan pesisir, logam berat
Status Kualitas Perairan Selat Matak Kabupaten Kepulauan Anambas Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2014)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6463.275 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v15i2.1598

Abstract

Pembangunan pelabuhan roro di Desa Matak, akan menjadikan Selat Matak sebagai perairan yang ramai dan tempat pembuangan limbah dari berbagai kegiatan di wilayah tersebut. Studi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan perairan Selat Matak saat ini. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pada saat penelitian dilakukan kualitas perairan Selat Matak dalam keadaan normal, relatif belum tercemar. Perairan ini dihuni oleh 10 jenis fitoplankton dari Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Dinophyceae dengan kelimpahan antara 17.500 – 23.100 ind./l. Masing-masing populasi jenis fitoplankton dalam komunitas relatif berimbang; tidak ada satu jenis fitoplankton yang mendominasi. Demikian pula dengan kondisi zooplankton yang ada. Zooplankton ditemukan 3 jenis dan diantaranya tidak ada yang mendominasi. Kelimpahan fitoplankton di Selat Matak ditemukan lebih besar daripada Teluk Jakarta dan Teluk Banten, yang relatif lebih subur. Fenomena ini mengungkapkan bahwa pengambilan sampel untuk penentuan kelimpahan fitoplankton tidak tepat menggunakan planktonet.Kata kunci : Kualitas perairan, plankton, fotiplankton, zooplankton.
Peran Rumput Vetiver (Chrysopogon zizanioides) dalam Fitoremediasi Pencemaran Perairan Sungai Komarawidjaja, Wage; Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 17 No. 1 (2016)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.015 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v17i1.1459

Abstract

Dalam rangka memperbaiki kualitas perairan Sungai, vetiver (Chrysopogon zizanioides) telah ditanampada kawasan bantaran Sungai CIkapundung selama 63 hari. Dua wadah dialiri dengan sumber air yangberbeda, yaitu air sungai dan air tanah (sumur). Produksi biomassa diukur setiap 20 harian sekali,dengan fokus pengukuran pada pertumbuhan tunas dan akar vetiver. Secara umum, pertumbuhan tunasdan akar vetiver yang ditanam pada wadah yang dialiri air sungai tumbuh lebih baik (panjang) daripadavetiver yang ditanam pada wadah yang dialiri air tanah. Data pengukuran berat kering biomassamenunjukkan bahwa hingga waktu ketiga pengambilan contoh, perpanjangan akar lebih cepat daripadaperpanjangan tunas. Data-data tersebut menunjukkan bahwa vetiver memiliki kemampuan yang sangatbaik dalam memanfaatkan nutrien yang berasal dari limbah organik Sungai Cikapundung. Oleh karenaitu, vetiver dapat diusulkan sebagai tanaman untuk aktivitas fitoremediasi di kawasan bantaran SungaiCikapundung. Pertambahan panjang akar vetiver yang lebih cepat daripada pertambahan panjangtunasnya juga dapat dimanfaatkan sebagai tanaman anti longsor di sepanjang kawasan bantaran sungai.
DINAMIKA DAN STATUS MUTU AIR WADUK SEI NONGSA Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 11 No. 3 (2010)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.553 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v11i3.1195

Abstract

Sei Nongsa is a reservoir in the Batam Industrial Development Area (BIDA), whichdeveloped especially for source of drinking water. This research was conducted toknow the water quality status of Sei Nongsa, and the suitability for the source of drinking water. This research revealed that the water of Sei Nongsa can not directly used for drinking water due to concentrations of detergent, Cu, Cr, Cd and Pb were higher than the national standard for drinking water. Base on this result, it was suggested that the water of Sei Nongsa need threatment for decrease the above parametersKey words: Nongsa, water quality status.
KUALITAS PERAIRAN DI MUARA JANGARI – WADUK CIRATA Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Hidrosfir Indonesia Vol 2, No 3 (2007)
Publisher : Jurnal Hidrosfir Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.85 KB)

Abstract

It has been known that Jangari is an area in Cirata reservoir that could be developed as tourism area. Lately, in this area have been developing many cages for fish culture that produce organic waste in huge number and polute this area. This research was conducted to know the status and dynamic of water quality in Jangari that receive organic waste in huge number. This research concluded that Jangari water body could be cited as an eutrophic water body. This conclusion was due to (i). The concentrations of phosphorus was always higher than 0,016 mg·l-1P and nitrogen total was always higher than 0,711 mgxl-1N; (ii). The density of fitoplankton in 25 cm depth was between 36.590 x103 and 40.710x103 ind.l?1; whereas in 150 cm depth was between29.620 x103 and 36.370 x103 ind.l?1. This phytoplankton community was dominated by Cyanophyta (70,9%-78.2%); (iii). The vanishing point of secchi disc was always smaller than 71 cm. Although the community of phytoplankton was dominated by cyanophyta, especially Microcystis sp dan Oscillatoria sp that have been known as an unpalatable algae but the presence of zooplankton in the water body could be detected. During the research zooplankton was dominated by copepoda, cladosera and rotifera with density fluctuate between 34-394 ind.l?1.The eutrophic status for Jangari, will threaten the sustainable potency for tourism area; and therefore it was suggested to build one management for Cirata reservoir which could be hoped to plan, do and evaluate the development of Cirata appropriate to the potency and carryng capasity of reservoir.Keywords: Jangari, Organic waste, Phytoplankton, Eutrophic.
Status Kualitas Air Pesisir Bukit Ameh di Kawasan Ekonomi Khusus Mandeh di Kabupaten Pesisir Selatan Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 21 No. 2 (2020)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (593.877 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v21i2.4187

Abstract

ABSTRACTThe Bukit Ameh (Mandeh) area of Pesisir Selatan Regency, West Sumatra, has a potentially unique landscape as a tourist attraction. Therefore, this area will be developed into a special economic area for tourism. However, for doing so, there will be various activities performed there that could affect the environmental conditions there. Accordingly, this study was carried out to determine the quality status of the Bukit Ameh coastal waters to anticipate the impact of various special economic areas for tourism development activities in the future. This study's results indicate that the nutrient content of Bukit Ameh waters has exceeded the Quality Standards. The coastal waters of Bukit Ameh, inhabited by 23 species of phytoplankton from 4 classes with abundance ranging from 795,183 to 3,909,750 ind/m3. Phytoplankton community is dominated by Trichodesmium sp. with the highest population of 2,162,994 ind/m3 or 73.2 percent of total abundance. In addition to Trichodesmium sp., on the coast of Bukit Ameh also found Ceratium sp., Dinophysis sp., and Peridinium sp., which can trigger the Harmful Algal Bloom which is poisonous and can kill other organisms that eat it. Comparing dissolved nutrients and abundance of phytoplankton in several coastal does not show a positive correlation, in the sense that the more fertile the waters, the higher the abundance of phytoplankton.Keywords: water quality, coastal, abundance, phytoplanktonABSTRAKKawasan Bukit Ameh (Mandeh) Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat,  merupakan salah satu kawasan pariwisata yang memiliki keunikan bentang alam sebagai daya tarik wisata, sehingga kawasan ini akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Terkait hal ini, akan ada kegiatan pengembangan ekonomi yang memiliki potensi mempengaruhi kondisi lingkungan di sana. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dampak dari berbagai kegiatan di KEK pariwisata di masa datang, maka dilaksanakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui status kualitas perairan pesisir Bukit Ameh.  Hasil penelitian ini mengisaratkan bahwa kandungan nutrien  perairan Bukit Ameh telah melampaui Baku Mutu. Perairan pesisir Bukit Ameh, dihuni oleh 23 jenis fitopankton dari 4 kelas dengan kelimpahan berkisar antara 795.183-3.909.750 ind/m3. Komunitas fitoplankton didominasi oleh Trichodesmium sp. dengan populasi tertinggi 2.162.994 ind/m3 atau 73,2% kelimpahan total.  Selain Trichodesmium sp., di pesisir Bukit Ameh  juga ditemukan juga Ceratium sp., Dinophysis sp. dan  Peridinium sp. yang dapat memicu terjadinya Harmful Algal Bloom yang beracun dan dapat membunuh organisme lain yang memangsanya. Pembandingan nutrien terlarut dan kelimpahan fitoplankton di beberapa perairan pesisir tidak menunjukkan adanya korelasi positif, dalam arti bahwa makin subur peralihan makin tinggi kelimpahan fitoplankton.Kata kunci: kualitas perairan, pesisir,  kelimpahan, fitoplankton
Kelayakan Air Danau Toba di Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara untuk Air Baku dan Wisata Air Susanto, Joko Prayitno; Riyadi, Agung; Garno, Yudhi Soetrisno
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 22 No. 2 (2021)
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.616 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v22i2.4853

Abstract

ABSTRACT In the area of North Tapanuli Regency, a special economic zone for Taman Bunga Tourism will be developed; so that in the future this area will require large amounts of clean water for consumption and water tourism facilities. In order to anticipate this water demand, a research was carried out to determine the feasibility of Lake Toba water in the North Tapanuli Regency area for drinking water raw water and water tourism infrastructure. This research was carried out with in-situ observations and water sampling for analysis in the laboratory according to the procedures of ISO 5667-6:2014 and ISO 5667-3:2012. This study suggests that Lake Toba water in the North Tapanuli Regency area is not yet suitable to be used as raw water for drinking water and water tourism infrastructure because it still has parameters of BOD, COD, Iron, and Barium that do not meet (exceed) the water quality criteria; according to Attachment Number VI to Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management Keywords: Lake Toba, North Tapanuli, raw water, water recreation, water quality standard.   ABSTRAK Di wilayah Kabupaten Tapanuli utara akan dikembangkan kawasan ekonomi khusus Pariwisata Taman Bunga, sehingga pada saatnya nanti kawasan ini akan memerlukan air bersih dalam jumlah besar untuk konsumsi dan sarana wisata air. Dalam rangka mengantisipasi kebutuhan air tersebut maka dilaksanakan penelitian untuk mengetahui kelayakan air Danau Toba di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara untuk air baku air minum dan sarana prasarana wisata air. Penelitian dlaksanakan dengan pengamatan in-situ dan pengambilan sampel untuk analisis laboratorium sesuai prosedur ISO 5667-6:2014 dan ISO 5667-3:2012. Penelitian ini mengisaratkan bahwa air Danau Toba di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara tidak layak untuk dijadikan air baku air minum dan sarana prasarana rekreasi air karena masih memiliki parameter BOD, COD, total fosfat, besi, dan barium yang tidak memenuhi nilai baku mutu yang berlaku. Untuk memanfatkan air Danau Toba di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara diperlukan upaya penurunan konsentrasi parameter-parameter tersebut. Kata kunci: Danau Toba, Tapanuli Utara, bahan baku air, wisata air, baku mutu.