Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FAKTOR RESIKO KEMATIAN PERINATAL DI RSUD DR PIRNGADI MEDAN Mutia, Maya Sari
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MIPA Vol 3 No 1 (2018): JP2MIPA
Publisher : JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.375 KB)

Abstract

Kematian perinatal meliputi kematian periode akhir janin dan kematian periode neonatal dini, memiliki angka kematian tertinggi dibandingkan seluruh periode usia bayi lainya. Periode akhir janin adalah kematian janin yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu sedangkan kematian neonatal dini adalah kematian bayi yang terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis faktor bayi asfiksia, BBLR, kelainan kongenital, prematuritas, sepsis neonatorum, trauma lahir dan dari faktor ibu yaitu diabetes, anemia, preeklamsia dan eklamsia, perdarahan antepartum dan ketuban pecah dini yang berhubungan dengan kejadian kematian perinatal di RSUD Dr pirngadi Medan. Penelitian ini bersifat case control. Sumber data penelitian adalah data sekunder hasil pencatatan rekam medik RSUD DR Pirngadi Medan, Populasi penelitian ini bayi yang mengalami kematian perinatal, Sampel kasus bayi yang menggalami kematian perinatal sebanyak 30 dan kontrol bayi lahir hidup pada periode perinatal sebanyak 30.  Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan hasil uji bivariat dapat diketahui bahwa ditemukan 3 variabel dari faktor bayi yang berpengaruh secara signifikan terhadap kematian perinatal yaitu kelainan kongenital, sepsis neonatorum, Trauma lahir Dan dapat diketahui bahwa 2 variabel dari faktor ibu berpengaruh signifikan terhadap kematian perinatal yaitu perdarahan antepartum, dan ketuban pecah dini. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan meningkatkan pelayanan  kesehatan bagi ibu hamil dan bayi dan menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap terutama untuk kasus komplikasi kehamilan seperti preeklamsi dan eklamsia, ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum dan bayi yang lahir dengan gangguan kesehatan seperti bayi yang mengalami trauma lahir, kelainan kongenital dan sepsis neonatorum dan memberi penyuluhan kepada masyarakat mengenai manfaat dari kunjungan antenatal care, agar masyarakat mau melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan untuk dapat mengetauhi lebih awal bila ada komplikasi kehamilan dan dapat mencegah komplikasi kehamilan yang dapat beresiko pada ibu dan bayi dan menurunkan angka kematian bayi
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES Winato, Brigad Mahardika; Sanjaya, Erfan; Siregar, Lisdawaty; Fau, Solinia Kifami Yohana Maria Vianne; Mutia, dr. Maya Sari
BIOLINK : Jurnal Biologi Lingkungan, Industri dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Biologi Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/biolink.v6i1.2210

Abstract

Acne is a disease of the skin that often occurs during adolescence until adulthood. Acne is characterized by the appearance of several signs, namely blackheads, pustules, papules, cysts and nodes in the neck, face, upper arms, back and chest area. Acne is also a skin disease that affects more than 85% of adolescents around the world. Although not life-threatening, acne can affect a person's quality of life by giving a psychological effect that is bad for the sufferer in the form of a person's way of judging, responding to and looking at his condition and situation. The purpose of this study was to determine the inhibitory power of citronella extract (Cymbopogon nardus) on the growth of Propionibacterium acnes bacteria. The study was conducted with experimental methods with the posttest design only group design controls conducted at the Microbiology Lab at the Faculty of Medicine, University of Prima Indonesia and the Pharmacy and Toxicology Lab at the Faculty of Pharmacy, University of North Sumatra. The results showed that lemongrass leaf extract had a inhibitory effect on the growth of Propionibacterium acnes bacteria with various concentrations of 20, 40, 60, 80 and 100%. The higher the concentration of fragrant lemongrass extract, the better the inhibition power.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK MANIS (CITRUS SINENSIS) TERHADAP BAKTERI PROPIONIBACTERIUM ACNES Michiko, Michiko; Manalu, Cici Valentina; Mutia, Maya Sari
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 5, No 1 (2020): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v5i1.10552

Abstract

Abstrak Jeruk manis adalah tanaman yang paling sering dijumpai di Indonesia khususnya Sumatera Utara yang telah diketahui banyak manfaatnya. Buah jeruk manis kaya akan vitamin c dan kulit buah jeruk manis jugamengandung flavonoid dan alkaloid yang bisa menghentikan pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri penyebabjerawat yaitu Propionibacterium acnes, kulit jeruk juga berfungsi menghilangkan dan menyembuhkan bintik hitamserta menghaluskan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mulihat daya hambat antibakteri ekstrak etanol kulit jerukmanis terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini adalah penelitian eksperimentaldengan menggunakan metode difusi cakram. Hasil penelitian ini didapatkan pengujian ekstrak etanol kulit jerukmanis dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, berpengaruh dalam mencegah pertumbuhan bakteriPropionibacterium acnes, sedangkan pada konsentrasi 25% tidak berpengaruh dalam mencegah pertumbuhanbakteri Propionibacterium acnes. Kata Kunci :Antibakteri, ekstrak etanol kulit jeruk manis (citrus sinensis), propionibacterium acnes
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK METHANOL DAUN BANGUN-BANGUN (COLEOUS AMBOINICUS) TERHADAP JAMUR CANDIDA ALBICAN Diana S, M Putri; Annisa, Elvia; Mutia, Maya Sari
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 5, No 1 (2020): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v5i1.10747

Abstract

Abstrak : Infeksi jamur Candida albican adalah pathogen yang sering dijumpai dan menginfeksi pada lingkungan sekitar karenajamur ini bersifat flora normal pada tubuh. Daun bangun-bangun (Coleus amboinicus) adalah tanaman yang sangatdikenal pada rakyat suku batak dengan memiliki kandungan flavoniod dan tannin. Pada penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh daun bangun-bangun(Coleus amboinicus)terhadap pertumbuhan jamur Candida albicansdengan metode cakram pada suatu kelompok control, yaitu dilakukan dengan konsentrasi 20%,40%,60%,80%,dan100%. Pada hasil akhir penelitian menunjukkan zona hambat di ekstrak daun bangun-bangun (Coleus amboinicus)dengan konsentasi 20%,40%,60%,80%,dan 100%. Zona hambat yang ditemukan adalah memilki rata-rata diameter14,21, 16,05, 16,65, 17,61, dan 18,23. Kesimpulan yang didapat pada rata-rata zona hambat menunjukkan perbedaanhasil setiap perlakuan konsentrasi, semakin besar konsentrasi ekstrak daun bangun-bangun maka semakin besarzona hambat pada Candida albican. Kata kunci : Ekstrak daun bangun-bangun (Colous amboinicus), Candida albican
Effects of Ethanol Extract from Sunkist (Citrus sinensis L. Osbeck) Peels on Rat’s Estrus Cycle Mutia, Maya Sari; Suhartina, Suhartina
Majalah Kedokteran Bandung Vol 53, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15395/mkb.v53n1.2167

Abstract

Kuhnle et al. has reported that Sunkist peels contain 36 µg/100 g wet weight of phytoesterogen. This study was designed to explore Sunkist peels' potential to recover the infertility due to ovulation failure. This study was performed in June 2020 at the Pharmacology Laboratory, Universitas Prima Indonesia, on 25 rats. These rats were divided into five groups: Control, Standard, and Sunkist Peels Extract-I, II, and III that received 1 ml of 0.5% Sodium Carboxymethyl cellulose suspension, ethinyl estradiol 50 g/kgBW, 300 mg/kgBW, 450 mg/k BW, and 600 mg/kgBW of ethanol extract from Sunkist peel, respectively. Every 8-12 hours, the rat’s vagina were swabbed and smear into on object glass to be stained by 10% Giemsa and viewed at 40x and 100x magnifications. The leucocytes, especially neutrophils, epithelial cells, cornified and epithelial cells as well as the density of cells in vaginal swab were evaluated to determine the estrus cycle of the rats. The length of estrus phases was express as median (IQR) and analyzed using the Kruskall-Wallis test. The result of this study showed that the standard and highest dosage extract showed a significant extending of estrus and metestrus phases compared to the control group and significantly shortened diestrus phases. Hence, the highest dosage of Sunkist extract can prevent infertility by increasing the period of estrus cycle (ovulation) at the same level as the standard group.
GAMBARAN SITOLOGI DAN HISTOPATOLOGI PENDERITA NEOPLASMA TIROID DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN JUNI 2017-JUNI 2020 Nasution, Tamimi Badzlina; Lina, Juliana; Mutia, Maya Sari
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16770

Abstract

Abstrak Follicular adenoma ditemukan sebagai nodul soliter dan ditemukan sekitar 1% pada populasi. Sementara itu 95% dari kanker tiroid merupakan thyroid carcinoma dan sisanya kurang dari 5% merupakan Primer Lymphomas Thyroid dan yang sangat jarang terjadi adalah sarcoma tiroid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai gambaran sitologi dan histopatologi pendrita neoplasma tiroid di Rumah Sakit Umum Madani Medan Juni 2017-Juni 2020. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional pada 35 rekam medis pasien dengan neoplasma tiroid di Rumah Sakit Umum Madani Medan Juni 2017-Juni 2020 yang dipilih dengan purposive sampling. Seluruh data dalam penelitian ditampilkan sebagai narasi, tabel distribusi proporsi dan gambar diagram batang maupun lingkaran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh pasien mengalami neoplasma tiroid jinak, dengan gambaran siitologik berupa adenoma folikular tiroid (71.4%) dan benign colloid nodule (28.6%). Sementara itu gambaran histologi berupa adenoma folikular tiroid (71.4%) dan multinoduular colloid goiter (28.6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis neoplasma tiroid yang paling seirng dijumpai di Rumah Sakit Madani Medan Juni 2017-Juni 2020 adalah neoplasma jinak dengan jenis adenoma folikular tiroid.Kata Kunci : Neoplasma Tiroid, Adenoma folikular tiroid, benign colloid nodule, multinodular colloid goiter 
UJI EFEKTIVITAS EKSTARK BUNGA PEPAYA TERHADAP KOLESTEROL MENCIT JANTAN YANG DI INDUKSI SUKROSA Tampubolon, Ester Juanita; Marpaung, Febri Sri Astuti; Andika, Muhammad Insan; Lubis, Yolanda Eliza Putri; Mutia, Maya Sari
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 5, No 4 (2020): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v5i4.15365

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiuji efektivitas ekstrak bunga pepaya terhadap kolesterol mencit jantan yang di induksi dengan sukrosa. Kolesterol adalah salah satu lemak tubuh yang berada bentuk dalam asam lemak bebas dan ester serta merupakan komponen utama selaput sel otak dan saraf. Salah satu buah-buahan yang mengandung serat tinggi yang dapat menormalkan tekanan darah adalah buah papaya. Buah pepaya banyak mengandung zat-zat kimia yang bermanfaat bagi tubuh, terutama pada pembuluh darah. Buah papaya kaya Karoten), vitamin C, akan vitamin A ( pektin dan enzim papain). Enzim lipoprotein lipase ini merupakan enzim yang berperan dalam menurunkan kadar trigliserida, sehingga dengan adanya gangguan insulin, hidrolisis trigliserida cenderung meningkat dan menyebabkan meningkatkan kadar trigliserida. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa kelompok perlakuan yang paling besar penurunan kolesterol adalah dengan ekstrak bunga pepaya dosis 400 mg/kgBB turun 4,80 %. Kata Kunci : Carrica papaya, Kolesterol, Sukrosa 
ANTI-BACTERIAL ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT OF INDIAN BORAGE (Coleus Amboinicus) LEAVES AGAINST BACILLUS CEREUS Mutia, Maya Sari; Annisa, Elvia; Suhartomi, Suhartomi
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.588 KB) | DOI: 10.22487/htj.v7i1.151

Abstract

Bacillus cereus is aerobic, positive gram, and spore-forming bacilli bacteria. The enterotoxin of this bacteria can cause food poisonous that manifest as diarrhea and vomitus. Some previous study has been performed to explore the antibacterial effect of Indian borage leaf, but none of them were explore the antibacterial effect of Indian borage against Bacillus cereus. Hence this study was design to explore the antibacterial activity of ethanol extract of Indian borage against Bacillus cereus. This was an experimental study with post only control group design. Ethanol extract was extracted by maceration methods and antibacterial activity against Bacillus cereus was evaluated by disc diffusion methods. The obtained ethanol extract was dissolved into some concentraions (1 g/ml, 0.8 g/ml, 0.6 g/ml, 0.4 g/ml, 0.2 g/ml). Data was analysed by One Way ANOVA and followed by Post hoc Test Tukey HSD using SPSS 25. Ethanol extract of Coleus amboinicus showed significant difference at the two highest concentration group against the lowest concentration (P- Value < 0.05). The average of inhibition zone diameter from the lowest (0.2 gr/ml) and highest (1.0 gr/ml) concentration were 14.87 mm and 31.50 mm, respectively. Overall, ethanol extract of Indian borage leaves had potential antibacterial activity against Bacillus cereus. This antibacterial activity increase followed by the increase of the concentration.