Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN DEWASA POLI PENYAKIT DALAM DI RSUD KARAWANG Maya Arfania; Raden Neng Yuni Budiarti
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i1.621

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit kronis yang memerlukan terapi. Adanya beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi, diantaranya usia, tidak dapat mengendalikan stress, kualitas pelayanan kesehatan, polifarmasi. Salah satu penentu keberhasilan terapi adalah adanya kepatuhan minum obat pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tingkat kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien dewasa dan hubungan antara faktor risiko dengan jenis kelamin dan polifarmasi di RSUD Karawang. Penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan desain cross sectional dimana sampel diambil dengan teknik Purposive Random Sampling. Dari 115 resep yang diperoleh selama penelitian, terdapat 31 pasien (27%) laki-laki dan 84 pasien (73%) perempuan. Setelah dilakukan wawancara menggunakan kuesioner MMAS-8, didapatkan hasil sebanyak (22,6%) patuh dan (77,4%) pasien dewasa tidak patuh. Dari hasil analisis berdasarkan uji Chi Square dapat disimpulkan Jenis Kelamin (p=0,317) dan Polifarmasi (p=0,459) bukan fakor resiko terhadap ketidakpatuhan minum obat hipertensi pada pasien dewasa. Kata Kunci: Hipertensi, Tingkat Kepatuhan, Faktor Resiko ABSTRACT The hypertension is a chronic disease that needs to be treated properly and continuously. There are several things that cause hypertension disease, age, can not control the stress, quality of health services, polypharmacy .One of the critical success of therapy is medication compliance by patients. The purpose of this research is to see an overview the compliance level of adult patient’s anti-hypertention and the relationship between risk factors at gender and polypharmacy at RSUD Karawang. This is a analysis research with cross sectional where sample were taken by purposive random sampling technique. From 115 prescriptions, there were 31 male (27%) Patients and 84 female (73%) patients. After the interview using MMAS-8 questionnare, there were (22,6%) compliance and (77,4%) uncompliance adult patient. From the results of the analysis based on Chi Square test, it can be concluded that Gender (p=0,317) and Polypharmacy (p=0,459) is not a risk factor for uncompliance in taking hypertension medication in Adult patients. Keywords: Hipertensi, Compliance, Risk Factor
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Apotek di Kabupaten Purwakarta Selama Pandemi Covid 19 Lina Aliyani Mardiana; Dedy Frianto; Maya Arfania
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36671

Abstract

Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan apotek di kabupaten Purwakarta Jawa Barat selama pandemi covid-19, sehingga diketahui seberapa besar persentase lima dimensi kualitas pelayanan juga presentase tingkat interpretasi konsumen terhadapat kualitas pelayanan apotek di kabupaten Purwakarta tersebut. Data diperoleh dengan cara penyebaran kuisioner menggunakan google formulir lewat grup whatsapp, responden sejumlah 60 orang, dengan tehnik pengambilan sampel yakni nonprobability sampling, menggunakan metode accidental sampling.Berdasarkan hasil penelitian, pengukuran lima dimensi kualitas pelayanan apotek di kabupaten Purwakarta, diperoleh persentase rata-rata dari dimensi bukti langsung (tangibles) 45,43%, keandalan (reability) 52,80%, ketanggapan (responsiveness) 55,83%, jaminan (assurance) 50,00%, dan perhatian (empathy) 52,53%, serta persentase tingkat interpretasi kualitas pelayanan apotek di kabupaten Purwakarta selama pandemi covid-19 ada di kisaran angka interpretasi 41% - 60%, yaitu sedang, dengan nilai rata-rata kelima dimensi 51,32%. Kualitas pelayanan apotek yang meliputi 5 dimensi kualitas pelayanan, dengan nilai tertinggi pada dimensi ketanggapan (responsiveness) 55,83%, dan nilai terendah pada dimensi bukti langsung (tangibles) 45,43%.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien di Apotek Rumah Sakit Swasta Karawang Maya Arfania; Nono Suryana; Himyatul Hidayah
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36663

Abstract

Apotek rawat jalan merupakan salah satu instalasi bagian penting di Rumah sakit. Strategi untuk memenangkan persaingan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan, salah satu indikator yang paling banyak dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan adalah tingkat kepuasan pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di Apotek Rumah Sakit Swasta Karawang. Metode pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan cross sectional. Alat yang digunakan adalah kuesioner SERVQUAL yang mencakup 5 dimensi service quality (Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, dan Responsiveness) dengan skala Linkert. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji chi square dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan pada dimensi Reliability sebagian besar pasien merasa puas (49,2%), pada dimensi Assurance sebagian besar pasien merasa tidak puas (40,1%), pada dimensi Tangible sebagian besar pasien merasa puas (53,8%), pada dimensi Empathy sebagian besar pasien merasa puas (43,1%), dan pada dimensi Responsiveness sebagian besar pasien merasa puas (41,6%). Analisis hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap 5 dimensi service quality didapatkan p value 0,01 (Reliability); 0,095 (Assurance); 0,02 (Tangible); 0,08 (Empathy); dan 0,026 (Responsiveness). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa dimensi Reliability, Tangible, dan Responsiveness merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien di apotek Rumah Sakit Swasta Karawang
Polifarmacy And The Compliance of Geriatric With Chronic Disease Maya Arfania
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.077 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v1i2.3285

Abstract

The various geriatric’s health problem require complex treatment, which is by giving various drugs. Therefore, polifarmacy is a concequences of geriatric’s treatment. Polipharmacy is a serious problem in a health system. Besides can increase the health cost, also it can cause compliance problem. The purpose of this research is to see an overview the compliance level of geriatrics with chronic disease who receive a polipharmacy prescription. This is a descriptive research with cross sectional design. Data were obtained from outpatient prescriptions of geriatric’s with chronic disease in Yogyakarta’s hospital. From 100 prescriptions, there were 50 male and 50 female patients. In this research, most patients recieve 2 diagnoses (51%) and 48% polypharmacy prescription.  After the interview using MMAS 8 questionnare, there were 61% uncompliance geriatric’s patient , however the polypharmacy prescription isn’t significantly related to the patient’s compliance level. Keywords: Polipharmacy, geriatrics, chronic disease
Kesesuaian Resep Terhadap Formularium Rumah Sakit Karawang Maya Arfania
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v4i2.10118

Abstract

Kesesuaian resep obat dengan formularium atau standar pengobatan merupakan salah satu indikator penggunaan obat. Penggunaan formularium obat dapat menjamin standar peresepan yang berkualitas. Formularium rumah sakit dijadikan acuan penulis resep dengan persentase standar 100%. Tujuan penelitian ini mengetahui persentase kesesuaian resep pasien umum rawat jalan  terhadap formularium di Rumah Sakit X Karawang. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara retrospektif. Sampel dalam penelitian berjumlah 97 lembar resep pasien umum rawat jalan dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan poliklinik di Rumah Sakit X Karawang, poliklinik penyakit dalam menempati posisi terbanyak dalam penulisan resep obat yang tidak sesuai terhadap formularium dengan jumlah peresepan  23 obat (30,67%). Berdasarkan nama dagang obat, yang tidak sesuai dengan formularium 38 peresepan (25,33%)  nama dagang obat. Berdasarkan kelas terapi, multivitamin dan mineral menempati urutan pertama dalam penulisan resep yang tidak sesuai dengan formularium (34,67%). Total jumlah obat yang diresepkan sebesar 286 obat, dan 75 obat (26,22%) tidak terdapat dalam formularium rumah sakit. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kesesuaian resep pasien umum dengan formularium di Rumah Sakit X sebesar 44,33%. 
DRUG RELATED PROBLEMS PASIEN PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT Maya Arfania; Tri Murti Andayani; Fita Rahmawati
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 5, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.132

Abstract

Drug related problems (DRPs) merupakan bagian dari suatu medication error yang dihadapi hampir semua negara di dunia dan menyebabkan biaya pengobatan menjadi mahal. Pediatrik menempati peringkat kedua sebagai spesialis medis yang sering mengalami DRPs. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPs dan mengetahui angka kejadian DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan serta mengetahui faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada peresepan rawat jalan. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara prospektif. Penelitian dilakukan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSUD Kabupaten Sleman pada bulan Oktober sampai Desember 2014. Subyek penelitian ini adalah pasien pediatrik rawat jalan sebesar 198 pasien dengan metode pengambilan sampel secara consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi adanya DRPs pada peresepan pasien pediatrik rawat jalan, kemudian menentukan faktor yang berhubungan dengan terjadinya DRPs pada pasien. Hubungan faktor usia, jenis kelamin, jumlah obat, jumlah diagnosis, dan dokter penulis resep dengan DRPs dianalisis menggunakan Chi square/ Fisher exact test sedangkan untuk melihat besarnya rasio jenis obat yang dapat menyebabkan DRPs dilakukan dengan menghitung drug risk ratio (DRR). Hasil penelitian menunjukkan DRPs terjadi pada 99 (50%) pasien pediatrik dengan total kejadian DRPs sebanyak 172 kejadian. Tipe DRPs yang mayoritas terjadi adalah interaksi obat sebesar 97 (56,40%) kejadian, dosis terlalu kecil 42 (24,42%) kejadian, kepatuhan 17 (9,88%) kejadian, obat tidak tepat 13 (7,56%) kejadian, dan ESO 3 (1,74%) kejadian. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DRPs adalah usia, jumlah obat, dan dokter penulis resep.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT KARAWANG Maya Arfania
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.40

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan serius yang dihadapi dunia, termasuk Indonesia. Jawa Barat memiliki prevalensi total penderita DM sebanyak 1,7%. Dimana Jawa Barat berada di urutan 10 dari 33 propinsi yang ada di Indonesia. Di Kabupaten Karawang prevalensi pasien yang terdiagnosis DM sebesar 1,0% dan dengan gejala sebesar 1,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan dan penghasilan merupakan faktor risiko ketidakpatuhan minum obat pasien DM di Rumah Sakit Karawang. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pasien DM dengan menggunakan kuesioner MMAS-8. Setelah itu dilakukan analisis faktor risiko terhadap terjadinya ketidakpatuhan, dimana faktor risiko yang dilihat adalah tingkat pendidikan dan penghasilan. Analisis faktor risiko dilakukan secara statistik dengan menggunakan chi square dengan taraf kepercayaan 95%, didapatkan p value sebesar 0,315 (tingkat Pendidikan) dan 0,362 (penghasilan). Dari hasil tersebut diketahui bahwa dalam penelitian ini tingkat pendidikan dan penghasilan bukanlah merupakan faktor risiko kepatuhan minum obat pasien DM Rumah Sakit Karawang.
AKTIVITAS ANTIPIRETIK DARI BEBERAPA SENYAWA AKTIF Sinta Fadilah Nurfitriah; Keke Jayanti; Rofikoh; Bulan Anggita Putri; Teti Trisnawati; Rahmania Putri; Shanti Sri Oktavia; Maulana Yusuf Alkandahri; Surya Amal; Dedy Frianto; Maya Arfania
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.159

Abstract

Demam merupakan suatu keadaan dimana terjadi kenaikan suhu di atas normal. Pengobatan demam biasanya menggunakan obat-obatan sintesis yang memungkinkan terjadinya resistensi. Untuk mencegah hal itu para peneliti mulai mencari kandidat senyawa obat antipiretik baru yang berasal dari bahan alam yang telah terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas antipiretik. Beberapa senyawa aktif yang berhasil di isolasi dari berbagai tumbuhan diantaranya kurkumin, quercetin, kaempferol, piperin, asam betulinat, andrographolide dan catechin telah teruji secara ilmiah memiliki aktivitas antipiretik dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda.
PROFIL PERESEPAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PRE-EKLAMPSIA DI RS X KARAWANG Eha Julaeha; Surya Amal; Maya Arfania
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.267

Abstract

Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemikdengan aktivasi endotel dan koagulasi. Diagnosis preeklampsia ditegakkan berdasarkan adanya hipertensi spesifik yang disebabkan kehamilan disertai dengan gangguan sistem organ lainnya pada usia kehamilan diatas 20 minggu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian cross sectional dan menggunakan data retrospektif. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RS X Karawang didapatkan hasil pasien pre- eklampsia paling banyak terjadi pada pasien dengan usia kehamilan 38-42 minggu sebanyak 78 kasus Dengan kasus pre-eklampsia berat sebanyak 78 kasus. Obat anti hipertensi yang digunakan adalah Nifedipine sebanyak 78 (79 %) dan Methyldopa sebanyak 15 (16 %) serta obat kombinasi Nifedipine+Methyldopa 5 (6%). Dalam penelitian ini Nifedipine memiliki interaksi dengan 4 golon- gan obat yaitu NSAIDs, H-2 receptor antagonis, phenothiazine dan magnesium compounds, sedangkan Obt Anti hipertensiMethyl- dopa memiliki interaksi dengan iron compounds dan phenothiazine.Dalam penelitian ini tingkat keparahan interaksi obat paling banyak terjadi pada tingkat moderate, sehingga perlu dilakukan monitoring tekanan darah.
HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP NON RACIKAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI FARMASI PUSKESMAS CIKAMPEK UTARA Maya Arfania; Desy Nur Fauziah; Lina Aliyani Mardiana
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 7 No 1 (2022): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v7i1.2334

Abstract

Quality services will make patients feel satisfied. Patients will feel satisfied when they get services according to their needs and perceptions. Preliminary study regarding the level of patient satisfaction with waiting times for non-concoction prescription services, and it was found that 70% of patients were dissatisfied with the length of the waiting time. The purpose of this study was to determine the level of patient satisfaction with non-concoction prescription services and to analyze the relationship between waiting time for non-concoction prescription services and the level of satisfaction at the pharmacy installation of the North Cikampek Public Health Center. This research is an observational analytic study where data collection is done prospectively. The number of samples is 100 patients. The results in this study were mostly dissatisfied with 46 patients (46%). There is a relationship between waiting time for non-concoction prescription services and the level of satisfaction at the North Cikampek Public Health Center with a p-value of 0.000 (<0.05).
Co-Authors Abriyani, Ermi Aditiya Rizky Putra Abimanyu Adiva Nafila Zulfa Agnes Dewi Maria Aisyah Salsabila Ali Alfarizzy Aliffia Dwi Rahma Amalia Amalia Anisa Siti Patimah Anita Anita Arfian Rahman Hakim Astriani Nurjanah Ayu Jasmine Azzahra Ayu Wahyuni AYU WANDIRA Berlianna Nur Afiddah Bulan Anggita Putri Chaerunnisa Chaerunnisa Cindiansya Cindiansya Dedeh Indah Dedy Frianto Dedy Friyanto Della Putri Valentina Depita Nurapni Desy Nur Fauziah Dhavid Twua Mangunsong Diany Astuti Diany Astuti Dinar Salma Putri Utami Dinda Revalina Putri Dissa Ayu Putri Andini Eha Julaeha Eka Nurfarida Musfiroh Erisa Mindawati Fadia Ainun Sathi’ah Fajar Adi Prasetya Farres Ilhamza Fita Rahmawati Fita Rahmawati Fitri Nurulliza Utami Fransiska Br Manihuruk Gina Desfina Wijaya Gita Silpiani Kurnia Gunarti, Neni Sri Hanifah Ismayfatin Helsen Helsen Himyatul Hidayah Iin Kurniawati Indah Sari Jamhari Jamhari Jihan Rosmayati Kamelia Risna Keke Jayanti Khesya Shafira Kirana Azzahra Emil Musa Larasati Fauziah Yakub Lia Eka Budiyanti Lina Aliyani Mardiana Lina Aliyani Mardiana Lora Irawan Maulana Yusuf Alkandahri Maulana Yusuf Alkandahri Maulana Yusuf Alkandahri Mega Ayu Anisa Melani Anggraeni Mia Nuraeni Mira Octaviani Malik Muhamad Al Atoriq Muhammad Rizki Neni Nurlelah Nia Yuniarsih Nisa Dwi Yuliani Nono Suryana Novi Lavly Nurhalimah Nurhalimah Putri Aulia Putri Aulia Qori Putri Suciyanti Raden Neng Yuni Budiarti Rahmania Putri Ramdani Nur Ilham Renita Hamjah Resha Rosalia Riana Ardianti Riswanti Frida Anandari Rizky Marsada Ukur Ujung Rizkya Roswati Rofikoh Satrio Satrio Seftiani Su’aida Mahfud Seputri Nonifili Daeli Shania Nurshazidah Shanti Sri Oktavia Shintya Happy Herawati Silvia Mutia Nuri Sinta Fadilah Nurfitriah Siti Mudrikah Siti Solihat Sri Anbar Naurah Surya Amal Surya amal Syerli Putri A Syifa Kamilah Syifa Salsabilla Nurfauziah Tanti Amelia Teti Trisnawati Tharil Argi Sadewa Tita Ruhdiana Tri Murti Andayani Vera Dwi Apriani Wianda Azzahra Audia Wida Nurhamidah Widya Fatmala Wipena Fariza Yasinta Vivia Yeni Ari Safitri Dalimunthe Yogi Prayoga Yudi Alfian Yuliana Latifah Yulianti Khasanah Zafira Fatiha Nurulhadi