Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Business Model Formulation of Social-Commerce Based Influencer on Instagram Platform Bisma, M. Ardhya; Pramudita, Aditia Sovia
Jurnal Organisasi dan Manajemen Vol. 17 No. 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/jom.v17i2.1924.2021

Abstract

The growth of ICT in Indonesia has led to various new business models, one of which is the Influencer business model. Influencer is a business that focuses on generating opinions on a product or service. Influencers have become a trend in Indonesia, especially on the Instagram platform. Given that influencers are a new business model, there is still no standard business model in this industry. This study aims to map the social-commerce based influencer business model on the Instagram platform in Indonesia. This research is qualitative in nature. Data were collected by interviewing companies that have a focus on influencer and social-commerce business. Business model mapping is done using value chain analysis and business model canvas. Based on the research results, it is found that social-commerce based influencers must be able to divide their value propositions, channels, customer relationships, and consumer segments into two types, namely audiences and advertisers. This division of consumer types is very important in the social-commerce based influencer business considering influencers get revenue through advertisers and the power to influence audience to buy the endorsed product.
Determinants Factor of Accommodation Online Buying through Online Travel Agent (OTA) Aditia Sovia Pramudita; M. Ardhya Bisma; Darfial Guslan
APMBA (Asia Pacific Management and Business Application) Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Department of Management, Faculty of Economics and Business, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.apmba.2020.009.02.1

Abstract

The objective of this research is to identifying the determinants factor of online shopping behavior in accommodation buying to increase purchase intention and the actual buying in the hospitality sector. The hospitality  industry in Indonesia is growing along with the growth of the tourism industry. Since ICT is developed in Indonesia, the behavior of the traveller changed. Online Travel Agent (OTA) and Accommodation Network Orchestrator (ANO) are emerging to fill consumer wants and needs in the way of accommodation buying. Technology Acceptance Model (TAM) is used as an approach to defining the determinants factor of online shopping behavior in accommodation buying. This research used the questionnaire to get primary data which is distributed to 358 respondents. The statistical tools used were Structural Equation Model-Partial Least Square (SEM-PLS). The result showed that all of the variables (perceived ease of use, perceived usefulness, perceived risk, perceived cost) were a significant and positive impact to purchase intention and actual use in online accommodation buying behavior.
The Distribution Channel Preferences in Purchase Decision-Making of Backpacker Hostel Customers Aditia Sovia Pramudita; Muhammad Ardhya Bisma; Darfial Guslan
Binus Business Review Vol. 11 No. 2 (2020): Binus Business Review
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/bbr.v11i2.6241

Abstract

The research aimed to find the correlation between distribution channels to each purchase decision-making process in hostel buying. This research was quantitative research using questionnaires to gather the data from 349 respondents. Linear regression analysis was used to analyze the data to find the correlation between each variable. The result shows that Online Travel Agent (OTA) has a significant and positive relationship to every purchase decision-making process. Then, go-show has only a significant and positive correlation in the purchase decision step. Meanwhile, the company’s website has a significant and positive relationship to purchase decision and postpurchase behavior steps. Last, the travel agent has no positive correlation to any of the customer decision-making process. Based on those facts, OTA remains the first choice of customers in terms of hostel buying.
PENENTUAN LOKASI TPA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERDI KOTA CIMAHI: PENENTUAN LOKASI TPA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERDI KOTA CIMAHI Erna Erna; Muhammad Ardhya Bisma; Darfial Guslan
Competitive Vol. 13 No. 1 (2018): Jurnal Competitive
Publisher : Politeknik Pos Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36618/competitive.v13i1.355

Abstract

Masalah peningkatan volume sampah menjadi polemik besar di Masyarakat kota Cimahi, terutama terkait dengan kesulitan membuang sampah. Saat ini, Kota Cimahi hanya menyediakan 21 tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersebar di 15 kelurahan dengan 1 TPA di Legok Nangka. Tentunya dengan jumlah penduduk yang tinggi, sangat diperlukan untuk ditambahkan lagi TPS dan TPA dalam menanggulangi permasalahan sampah yang dihadapi. Keterbatasan lahan membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi kesulitan untuk menyediakan tempat pembuangan akhir sampah (TPA), sehingga masalah yang diangkat pada penelitian ini, yaitu bagaimana menentukan lokasi dan jumlah TPA yang optimal serta total biaya minimum terkait dengan jumlah TPA yang optimal. Tujuan penelitian ini memberikan usulan dalam penentuan lokasi dan jumlah TPA yang optimal serta mengetahui jumlah total biaya minimum. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba untuk menyelesaikan permasalahan dengan metode cluster (pengelompokkan). Pada prinsipnya metode cluster merupakan metode pengelompokkan dari lokasi fasilitas jamak berdasarkan penugasan permintaan pelanggan untuk penentuan potensial lokasi fasilitas karena banyaknya pelanggan dan lokasi fasilitas. Pada penelitian ini, metode cluster merupakan metode pengelompokkan jumlah masyarakat pada setiap kelurahan terdekat. Penduduk masyarakat untuk setiap wilayah kelurahan di kota Cimahi dibagi ke dalam 15 Kelurahan dan dikelompokkan untuk mendapatkan lokasi dan jumlah TPA yang optimal. Hasil penelitian ini adalah penentuan jumlah lokasi TPA yang optimal di Wilayah Kota Cimahi berdasarkan 15 kelurahan atau 15 TPS hanya diperlukan 1 TPA yang dapat dibangun lokasi tersebut yaitu di sekitar daerah Baros dan Cigugur Tengah. Total biaya yang dikeluarkan per harinya yaitu sebesar Rp 369,414,- terdiri dari biaya transportasi sebesar Rp 238.770 ditambah Biaya tetap (sewa lahan) sebesar Rp 130.644,-. The problem of increasing trash volume has become a major polemic in the Cimahi city community, especially related to the difficulty of disposing of trash. At present, Cimahi City only provides 21 trash disposal sites (TPS) in 15 villages with 1 TPA in Legok Nangka. The high population, it is necessary to add more TPS and TPA in overcoming the trash problems faced. Land limitations make the Cimahi city Government difficult to provide TPA, so the problem raised in this study, namely how to determine the location and number of optimal TPA and the minimum total costs associated with the optimal number of landfill. The purpose of this study is to propose in determining the location and number of optimal TPA and knowing the minimum total cost. Based on these problems, the researcher tries to solve the problem with the cluster method (grouping). In principle, the cluster method is a method of grouping from multiple facility locations based on the assignment of customer requests for the determination of potential location of the facility due to the large number of customers and the location of the facility. In this research, the method cluster is a method of grouping the number of people in each of the closest kelurahan. Community residents for each village chief area in the city of Cimahi are divided into 15 villages and grouped to get the location and number of optimal TPA. The results of this study are the determination of the optimal number of TPA locations in Cimahi City area based on 15 villages, only 1 TPA can be built that location is around the Baros and Cigugur Tengah areas. The total costs per day are Rp. 369,414, - consisting of transportation costs of Rp. 238,770 plus fixed costs (land rent) of Rp. 130,644.
Analisa Minat Pembelian Online Konsumen Pada Saluran Distribusi Digital Marketplace Online di Kota Bandung M Ardhya Bisma; Aditia Sovia Pramudita
Competitive Vol. 14 No. 2 (2019): Jurnal Competitive
Publisher : Politeknik Pos Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36618/competitive.v14i2.617

Abstract

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Secara langsung, hal tersebut juga memiliki dampat terhadap pertumbuhaan transaksi online melalui e-commerce. Mayoritas pelaku e-commerce merupakan UKM. Hingga saat ini, peran UKM telah terbukti mampu menggerakan roda perekonomian dalam negeri. Marketplace online, sebagai salah satu pilihan e-commerce, memiliki peran yang sentral dalam menarik UKM untuk berperan dalam perdangan online. Namun demikian, masih terdapat beberapa kendala terkait minat pembelian online yang dirasakan oleh konsumen. Kendala tersebut merupakan faktor penghambat pertumbuhan pembelanjaan online. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk dapat mencari faktor-faktor yang secara langsung dapat meningkatkan minat beli konsumen untuk melakukan pembelanjaan online. Penelitian ini dilakukan di Kota Bandung dengan asumsi bahwa Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang telah terbiasa melakukan pembelian online. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat tiga dimensi e-marketing mix yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat beli yaitu e-price, e-promotion, dan e-place. Ketiga dimensi tersebut perlu untuk dijadikan prioritas bagi pelaku bisnis online, khususnya pada saluran distribusi digital marketplace, dalam merancang strategi penjualan mereka.
Perbandingan Savings Algorithm dengan Nearest Neighbour dalam Menyelesaikan Russian TSP Instances Ekra Sanggala; Muhammad Ardhya Bisma
Jurnal Media Teknik dan Sistem Industri Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jmtsi.v7i1.3039

Abstract

Travelling Salesman Problem (TSP) is the problem for finding the shortest route starting from start node then visiting number of nodes exactly once and finally go back to start node. Several heuristics are popular for solving TSP, for example Savings Algorithm and Nearest Neighbour. Performance heuristics on solving TSP are diverse, so there is need of reference for choosing a heuristic. Comparing heuristics on solving instance can be a reference for choosing a heuristic. This paper will discuss about comparison Savings Algorithm and Nearest Neighbour on Solving Russian TSP Instances. For generating length of route, Savings Algorithm is better than Nearest Neighbour, while for generating CPU time, Nearest Neighbour is better than Savings Algorithm. Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan permasalahan penentuan rute terpendek yang diawali dari titik start untuk mengunjungi sekumpulan titik tepat sekali dan diakhiri dengan kembali ke titik start. Beberapa Heuristik yang cukup populer untuk menyelesaikan TSP antara lain Savings Algorithm dan  Nearest Neighbour. Kemampuan Heuristik dalam menyelesaikan TSP berbeda-beda, sehingga diperlukan sebuah acuan untuk menentukan Heuristik yang akan digunakan. Membandingkan Heuristik dalam menyelesaikan instance dapat menjadi acuan untuk pemilihan Heuristik. Pada paper ini akan dibahas mengenai perbandingan Savings Algorithm dan Nearest Neighbour dalam menyelesaikan Russian TSP Instances. Untuk panjang rute yang dihasilkan, maka Savings Algorithm lebih baik dibandingkan Nearest Neighbour, sedangkan untuk CPU Time  yang dihasilkan, maka Nearest Neighbour lebih baik dibandingkan Savings Algorithm.
Random Nearest Neighbour Untuk Menyelesaikan Russian TSP Instances Ekra Sanggala; Muhammad Ardhya Bisma
Media Jurnal Informatika Vol 15, No 1 (2023): Media Jurnal Informatika
Publisher : Teknik Informatika Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/mji.v15i1.3225

Abstract

Travelling Salesman Problem (TSP) merupakan permasalahan penentuan rute terpendek yang diawali dari titik start untuk mengunjungi sekumpulan titik tepat sekali dan diakhiri dengan kembali ke titik start. Nearest Neighbour (NN) merupakan salah satu algoritma yang bekerja berdasarkan heuristic. Dalam menyelesaikan TSP, cara kerja dari NN adalah memilih titik terdekat dari titik terakhir yang dikunjungi dan belum termasuk ke dalam rute, untuk dimasukkan ke dalam rute. Penentuan titik yang akan dikunjungi berikutnya, akan menjadi masalah jika terdapat 2 atau lebih pilihan titik, dikarenakan kesamaan jarak dari titik terakhir. Untuk menyelesaikan masalah tersebut algoritma Random dapat menjadi sebuah solusi.Dengan demikian algoritma ini dapat disebut dengan Random Nearest Neighbour (RNN). Kemampuan RNN dalam menyelesaikan TSP perlu diuji, agar dapat diketahui kehandalannya. Dua kriteria penting yang dinilai dalam pengujian ini adalah rute solusi yang dihasilkan dan waktu perhitungan (CPU Time). Russian TSP Instances merupakan TSP Instances yang dapat digunakan untuk menguji RNN. Hasil pengujian menunjukkan bahwa RNN dapat memperbaiki panjang rute yang secara cepat.
Analisis Kelayakan Investasi Sensor Counter dan RFID Dengan Penetapan Discount Rate Berbasis CAPM Muhammad Ardhya Bisma
Journal of Economics and Business UBS Vol. 12 No. 3 (2023): Journal of Economics and Business UBS
Publisher : UniSadhuGuna Business School

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52644/joeb.v12i3.277

Abstract

PT XYZ Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang berfokus pada produk-produk part otomotif. PT XYZ memiliki permasalahan terkait ketidaksesuaian jumlah hasil produksi yang berpotensi menyebabkan kerugian. Penelitian ini menelaah aspek keuangan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi sistem dan prosedur eksisting guna memberikan gambaran atas kebutuhan dari sistem yang baru. Selanjutnya, hasil dari identifikasi tersebut akan dinilai melalui analisis kelayakan keuangan dengan menggunakan kriteria NPV, IRR, dan payback period. Adapun discount rate ditetapkan berdasarkan pendekatan capital asset pricing model dan investasi diasumsikan sepenuhnya menggunakan ekuitas. Analisis sensitivitas juga dilakukan guna menilai elastisitas variabel dalam perhitungan model kelayakan ini, dan didapatkan bahwa investasi ini memiliki risiko yang tinggi
Analisis Pemilihan Supplier Karton di Pt Dsv Solutions Indonesia dengan Menggunakan Pendekatan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (Topsis) Siti Tasya Armanegara*; Reza Fayaqun; M. Ardhya Bisma
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.26952

Abstract

PT DSV Solutions Indonesia adalah perusahaan 3PL yang bergerak dalam sektor jasa logistik yaitu pergudangan.  Dalam pengoperasiannya perusahaan harus melakukan kerja sama dengan pihak ketiga yaitu supplier, salah satu supplier yang digunakan adalah supplier karton. Permasalahan yang dialami oleh PT DSV Solutions Indonesia, selama periode oktober 2022 – februari 2023 tim procurement mendapatkan keluhan dari tim operasional (gudang) terjadi keterlambatan oleh supplier yang kini sedang digunakan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perusahaan harus menentukan supplier baru yang potensial untuk memasok kebutuhan karton. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyeleksi supplier berdasarkan kriteria-kriteria yang sesuai dengan perusahaan. Dalam mengambil keputusan penentuan supplier diterapkan metode AHP dan TOPSIS. Metode AHP digunakan untuk menentukan kriteria yang paling berpengaruh dengan matriks perbandingan berpasangan, dan menghasilkan nilai bobot kriteria yang kemudian digunakan sebagai input metode TOPSIS untuk merangkingkan supplier. Hasil perhitungan AHP didapatkan kriteria kualitas memiliki bobot tertinggi sebesar 0,24. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas menjadi faktor utama dalam pemilihan supplier. Selanjutnya kriteria lain yang diterapkan yaitu ontime goods delivery (0,23), harga (0,19), term of payment (0,10), responsiveness (0,10), fleksibilitas (0,10), dan terakhir adalah minimum order quantity (0,05). Dari hasil perhitungan TOPSIS didapatkan supplier PT Osmo merupakan supplier terbaik untuk dipilih dengan nilai sebesar 1,000.
Analisis Penyebab Penurunan Penjualan Kargo Pada Bandara Internasional Minangkabau Menggunakan Pairwise Comparisons Putri Wulan Dari*; M. Ardhya Bisma; Ekra Sanggala
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.26992

Abstract

PT Angkasa Pura Kargo Cabang Bandara Internasional Minangkabau adalah suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pengiriman barang melalui udara dengan menggunakan pesawat. PT Angkasa Pura Kargo Cabang Bandara Internasional Minangkabau mengalami penurunan penjualan kargo. Penyebab penurunan penjualan kargo yang terjadi belum diketahui secara pasti oleh pihak manajemen kargo. Penurunan penjualan kargo yang terjadi dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu: faktor ekonomi, faktor operasional, faktor teknologi, dan faktor lingkungan sosial.Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab penurunan penjualan kargo. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, memperoleh informasi dari narasumber dengan menggunakan Pairwise Comparisons yang digunakan untuk untuk menghitung bobot kriteria dengan memeringkatkan kriteria.Berdasarkan analisis yang dilakukan faktor yang menjadi prioritas penyebab penurunan penjualan kargo yaitu Tarif Pengiriman dengan nilai bobot tertinggi 0,2872, Teknologi Gudang dengan nilai bobot 0,0979 dan ketiga dari faktor promosi kargo udara dengan nilai bobot 0,3802.