Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Khafizan, -; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.422 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v4i4.21887

Abstract

Jaringan jalan cenderung mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan jalan. Program pemeliharaan jalan harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan banyaknya kendala dan permasalahan, seperti keterbatasan anggaran, usulan masyarakat yang terus masuk pada Dinas Pekerjaan Umum, maka diperlukan perencanaan program pemeliharaan jaringan jalan dengan menentukan urutan prioritas pemeliharaanPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mendapatkan urutan prioritas pemeliharaan jalan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 4 ruas jalan yang ada di Kota Pontianak yaitu ruas jalan Parit H.Husin II, ruas jalan Sepakat II, ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dan ruas jalan Dr.Sudarso dengan menggunakan berbagai kriteria. Untuk menentukan urutan prioritas pemeliharaan jalan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Proses Hirarki Analitik adalah suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka pikiran yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Kriteria- kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas jalan adalah jenis kerusakan, beban kendaraan, kebijakan dan tata guna lahan.Dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik maka urutan prioritas pemeliharaan jalan di Kota Pontianak berdasarkan nilai bobot tertinggi sampai dengan bobot terendah adalah ruas jalan Parit H.Husin II dengan bobot 98,2% merupakan prioritas pertama karena memiliki nilai bobot tertinggi. Selanjutnya ruas jalan Dr.Sudarso dengan bobot 53,2%, kemudian ruas jalan Sepakat II dengan bobot 52,1% dan urutan terakhir adalah ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dengan bobot 26,0%. Kata Kunci    : Prioritas Pemeliharaan Jalan, Proses Hirarki Analitik.
URUTAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KOTA DI KOTA PONTIANAK DENGAN MENGGUNAKAN PROSES HIRARKI ANALITIK Khafizan, -; Widodo, Slamet; Mayuni, Siti
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.797 KB)

Abstract

Jaringan jalan cenderung mengalami penurunan kondisi yang diindikasikan dengan terjadinya kerusakan jalan. Program pemeliharaan jalan harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan banyaknya kendala dan permasalahan, seperti keterbatasan anggaran, usulan masyarakat yang terus masuk pada Dinas Pekerjaan Umum, maka diperlukan perencanaan program pemeliharaan jaringan jalan dengan menentukan urutan prioritas pemeliharaanPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis dan mendapatkan urutan prioritas pemeliharaan jalan. Dalam penelitian ini dilakukan pada 4 ruas jalan yang ada di Kota Pontianak yaitu ruas jalan Parit H.Husin II, ruas jalan Sepakat II, ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dan ruas jalan Dr.Sudarso dengan menggunakan berbagai kriteria. Untuk menentukan urutan prioritas pemeliharaan jalan digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Proses Hirarki Analitik adalah suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka pikiran yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Kriteria- kriteria yang berpengaruh dalam penentuan urutan prioritas jalan adalah jenis kerusakan, beban kendaraan, kebijakan dan tata guna lahan.Dengan menggunakan metode Proses Hirarki Analitik maka urutan prioritas pemeliharaan jalan di Kota Pontianak berdasarkan nilai bobot tertinggi sampai dengan bobot terendah adalah ruas jalan Parit H.Husin II dengan bobot 98,2% merupakan prioritas pertama karena memiliki nilai bobot tertinggi. Selanjutnya ruas jalan Dr.Sudarso dengan bobot 53,2%, kemudian ruas jalan Sepakat II dengan bobot 52,1% dan urutan terakhir adalah ruas jalan Nur Cahaya / Cahaya Baru dengan bobot 26,0%. Kata Kunci    : Prioritas Pemeliharaan Jalan, Proses Hirarki Analitik