Donosepoetro, Imelda Fitria
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang: Apa Kendala Pelaporannya? Donosepoetro, Imelda Fitria; Rini, Nurul Sri Hidayati; Hakim, Lukman
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.411 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2016.029.03.6

Abstract

Program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) merupakan salah satu tolok ukur mutu pelayanan rumah sakit yang diukur secara berkala oleh komite PPI. Studi pendahuluan menunjukkan capaian indikator mutu komite PPI di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat tahun 2014 masih di bawah standar. Capaian tahun 2015 sudah sesuai target tetapi masih ditemukan banyak kendala dalam pencatatan dan pelaporan form. Kendala tersebut yaitu belum semua ruangan menyerahkan laporan rutin setiap bulannya paling lambat tanggal 10. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh sosialisasi pencatatan dan pelaporan form PPI terhadap dampak pengembalian form PPI ke IPCN, untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menentukan faktor yang mempengaruhi ketidaktepatan pengembalian pelaporan form PPI di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan membandingkan hasil pre dan post sosialisasi, wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan angka pengembalian form pelaporan PPI yang kurang bermakna (dari 64,29% menjadi 67,86%). Dari hasil wawancara pada 25 ruangan rawat inap didapatkan penyebab terbesar karena komponen pelaporan form PPI terlalu banyak. Penyederhaan form yang diikuti dengan pelatihan dan monitoring evaluasi berkelanjutan disarankan sebagai solusi definitif untuk meningkatkan kinerja pelaporan infeksi di rumah sakit.Kata Kunci: Infection Prevention and Control Nurse (IPCN), pencegahan dan pengendalian infeksi, PPI, sosialisasi pencatatan dan pelaporan form PPI
Surveilans Infeksi Nosokomial di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Aplikasi Kriteria McGeer Donosepoetro, Imelda Fitria; Hakim, Lukman; Hariyanto, Tatong
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 29, No. 4 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkb.2017.029.04.12

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan salah satu tolok ukur mutu sebuah rumah sakit yang dipengaruhi karakteristik rumah sakit. Fasilitas kesehatan jangka panjang yang termasuk rumah sakit jiwa, berbeda dari rumah sakit pada umumnya dilihat dari karakteristik penghuninya yang membutuhkan supervisi 24 jam oleh tenaga kesehatan. McGeer mengembangkan sebuah kriteria infeksi nosokomial khusus untuk fasilitas kesehatan jangka panjang karena di fasilitas tersebut minim tindakan invasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi nosokomial di di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) dengan modifikasi kriteria McGeer, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi nosokomial tersebut. Penelitian ini dilakukan di RSJRW pada bulan Februari-April 2016 dengan pasien rawat inap periode bulan April 2016 sebagai populasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman baru dan lembar observasi suveilan yang menggabungkan kriteria Kemenkes RI dan kriteria McGeer untuk infeksi nosokomial di fasilitas kesehatan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya kejadian infeksi nosokomial dengan menggunakan Kriteria McGeer, dan sebagai studi pendahuluan surveilans infeksi nosokomial di RSJRW dengan menggunakan Kriteria McGeer. Desain penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan kriteria baru sebagai pedoman surveilans di RSJRWdapat mengidentifikasi 30 insiden infeksi nosokomial tunggal, dengan rate tertinggi infeksi saluran kemih (20,83‰) dan plebitis (11,8‰). Faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh adalah usia, mobilitas terganggu, pemakaian kateter, pemakaian infus, dan ruangan dengan tindakan invasif lebih berisiko daripada ruangan perawatan lainnya.