Infeksi nosokomial merupakan salah satu tolok ukur mutu sebuah rumah sakit yang dipengaruhi karakteristik rumah sakit. Fasilitas kesehatan jangka panjang yang termasuk rumah sakit jiwa, berbeda dari rumah sakit pada umumnya dilihat dari karakteristik penghuninya yang membutuhkan supervisi 24 jam oleh tenaga kesehatan. McGeer mengembangkan sebuah kriteria infeksi nosokomial khusus untuk fasilitas kesehatan jangka panjang karena di fasilitas tersebut minim tindakan invasif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran infeksi nosokomial di di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang (RSJRW) dengan modifikasi kriteria McGeer, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi nosokomial tersebut. Penelitian ini dilakukan di RSJRW pada bulan Februari-April 2016 dengan pasien rawat inap periode bulan April 2016 sebagai populasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan pedoman baru dan lembar observasi suveilan yang menggabungkan kriteria Kemenkes RI dan kriteria McGeer untuk infeksi nosokomial di fasilitas kesehatan jangka panjang. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan adanya kejadian infeksi nosokomial dengan menggunakan Kriteria McGeer, dan sebagai studi pendahuluan surveilans infeksi nosokomial di RSJRW dengan menggunakan Kriteria McGeer. Desain penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan kriteria baru sebagai pedoman surveilans di RSJRWdapat mengidentifikasi 30 insiden infeksi nosokomial tunggal, dengan rate tertinggi infeksi saluran kemih (20,83‰) dan plebitis (11,8‰). Faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh adalah usia, mobilitas terganggu, pemakaian kateter, pemakaian infus, dan ruangan dengan tindakan invasif lebih berisiko daripada ruangan perawatan lainnya.