Pengamatan biomasa dan karbon stok dilakukan dengan membuat 11 petak pengamatan disekitarDesa Wungkolo, Pulau Wawonii. Masing-masing petak berukuran 30x30 m2, seluruh pohon yangmemiliki DBH ≥ 5 cm diukur dan dicatat diameter dan tingginya. Hasil menunjukkan bahwa diseluruhpetak terdapat 81 jenis dengan total luas bidang dasar mencapai 36,67 m2/ha, jenis-jenis yangmendominasi adalah Castanopsis acuminatissima (Fagaceae) Canarium denticulatum (Burseraceae)dan Antidesma stipulare (Euphorbiaceae). Persamaan allometrik dapat digunakan secara akuratuntuk mengestimasi biomasa dan stok karbon diatas permukaan tanah, dengan koefisien korelasimemiliki nilai yang tinggi (0,99) untuk hubungan allometrik yang diperoleh antara biomasa diataspermukaan tanah dan diamter. Perbandingan estimasi menunjukkan perbedaan yang nyata antarabiomasa di penelitian ini dan lokasi hutan tropis lainnya (P<0,001). Total biomasa mencapai 313,8 tonha-1. Kandungan karbon dan karbondioksida (CO2)terbesar pada jenis Kjellbergiodendron celebicum(C = 19,8 ton ha-1; CO2 = 72,7 ton ha-1), yang diikuti oleh C. acuminatissima (17,8; 65,6) dan C.denticulatum (C = 15,9 ton ha-1; CO2 = 58,5 ton ha-1). Besarnya jumlah karbon stok pada masing-masing jenis sangat dipengaruhi oleh diameter dan tinggi pohon. Estimasi kandungan karbon stokini lebih rendah dibandingkan dengan hasil estimasi dari Brown (1997) dan Chave et. Al. (2005).Penggunaan persamaan alometrik untuk penentuan biomasa dikawasan hutan tropis memilikiperbedaan lokasi, persamaan tersebut dapat digunakan untuk konservasi kawasan, khususnya disekitar petak pengamatan.