This Author published in this journals
All Journal Swara Bhumi
UMUL HABIBAH, TUTUT
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN AGLOMERASI INDUSTRI KERAJINAN MEBEL DI DESA WRINGINPITU KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG UMUL HABIBAH, TUTUT; HARIYANTO, BAMBANG
Swara Bhumi Vol 5, No 9 (2018)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Wringinpitu Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang merupakan desa sentra industri yang memproduksi berbagai jenis mebel. Lokasi berdirinya industri mebel yang ada di Desa Wringinpitu ini memiliki karakteristik mengelompok (aglomerasi). Aglomerasi industri mebel ini menimbulkan berbagai permasalahan, satu diantaranya yaitu persaingan yang tidak sehat antar pengrajin, meskipun demikian dalam perkembangan industri mebel ini, pengrajin sampai sekarang tetap mempertahankan kegiatan produksi guna membangun kualitas industry mebel di Desa Wringinpitu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pasar, biaya transportasi, increasing return dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya aglomerasi dari industri terkait dengan aglomerasi industri mebel di Desa Wringinpitu Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Informan yang digunakan adalah sebanyak 10 pengrajin dari 163 pengrajin secara acak. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan kuesioner dan dokumentasi.Penelitian menunjukkan bahwa sistem pemasaran yang paling banyak digunakan oleh para pengrajin adalah lewat pengepul atau tengkulak. Omset produk terbanyak adalah Bangku Sekolah yang mencapai 16 unit/bulan. Desa Wringinpitu pemasarannya sudah luas baik dalam lingkup lokal dan regional. Lokalisasi industri yang berdekatan membawa keuntungan yang dapat menekan biaya transportasi. Bahan baku didapatkan dari luar daerah Jombang seperti Madiun,Blitar, dan Bojonegoro. Biaya transportasi dari lokasi bahan baku ke lokasi industri sebesar ± Rp 2.000.000-Rp 2.200.000,00. Biaya transportasi pemasaran ditanggung oleh konsumen. Asal modal dari tabungan sendiri dengan jumlah modal awal yang digunakan paling banyak antara Rp 30.000.000,00 - Rp 34.000.000,00. Jumlah pendapatan bersih dalam industri ini adalah paling banyak antara Rp 10.000.000,00-Rp 16.000.000,00. Jumlah ini sudah bersih dari gaji tenaga kerja, biaya transportasi, biaya bahan baku dan lain-lain. Pendapatan bersih sebesar itu membuat para pengrajin mampu dan menekan hutang secara besar dan melakukan perputaran modal dengan baik. Faktor yang menyebabkan terjadinya aglomerasi di Desa Wringinpitu adanya faktor yang menunjang yaitu modal dari tabungan pribadi pengrajin sehingga menekan angka hutang dari pihak lain, dan adanya biaya angkut hal tersebut memberikan dampak permintaan pasar lokal semakin menyebar dan memberikan efek teraglomerasinya suatu industri dan memberikan keuntungan dalam bentuk penghematan ongkos dan menekan biaya transportasi, dan tenaga kerja di wilayah Desa Wringinpitu yang melimpah sehingga perkembangan industri di dukung dengan tenaga kerja yang berasal dari lokal dapat di maknai juga industri mebel tersebut mendekatkan diri pada melimpahnya tenaga kerja.Kata Kunci: Aglomerasi, Industri Mebel