This Author published in this journals
All Journal Avatara
SEPTY PUSPITA, LAYLA
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GERAKAN PROTES MAHASISWA SURABAYA TERHADAP KEKUASAAN ORDE BARU PADA MEI TAHUN 1998 DI SURABAYA SEPTY PUSPITA, LAYLA; LIANA, CORRY
Avatara Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jur. Pendidikan Sejarah FIS UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerakan mahasiswa pada 1998 dapat disebut sebagai gerakan yang menjadi pelopor terjadinya sebuah perubahan sosial di Indonesia. Di Surabaya, berbagai perguruan tinggi tidak luput melakukan berbagai aksi menuntut reformasi. Isu-isu yang diangkat sama dengan isu nasional hingga dapat menggulingkan rezim Orde Baru. Pemicu gerakan mahasiswa adalah krisis ekonomi dan krisis politik yang melanda Indonesia mulai dari tahun 1997-1998. Gerakan mahasiswa Indonesia serta gerakan mahasiswa di berbagai daerah memiliki banyak dampak dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah kebebasan berpendapat serta berekspresi bagi seluruh rakyat Indonesia yang telah diatur secara konstitusional.Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penelitian ini mengambil rumusan masalah yaitu : (1) bagaimana proses gerakan protes mahasiswa Surabaya pada bulan Mei 1998 yang dianggap lebih aman dan terkendali dalam memperjuangkan reformasi Indonesia? (2) bagaimana dampak yang terjadi setelah peristiwa gerakan mahasiswa Surabaya terhadap organisasi serta kegiatan kemahasiswaan pasca Orde Baru tahun 1998?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan sumber utama yang dipakai adalah Koran Surabaya Post dan wawancara, serta buku-buku pendukung yang berkaitan dengan penelitian.Selanjutnya, hasil yang didapat dari penelitian ini adalah gerakan mahasiswa di Surabaya merupakan aksi solidaritas sesama mahasiswa sebagai kaum intelektual dalam memperjuangkan nasib serta hak?hak rakyat. Terdapat pra aksi, proses aksi, serta dampak yang ditimbulkan oleh gerakan mahasiswa di Surabaya. Pra aksi meliputi persiapan strategi, pembentukan komite aksi, perizinan, penentuan pusat aksi, aksi, hingga evaluasi akhir aksi. Banyak aksi yang dilakukan mahasiswa Surabaya hingga terjadi bentrok dengan aparat namun tidak terdapat korban jiwa karena mahasiswa Surabaya sudah sepakat untuk selalu melakukan aksi damai dalam berbagai demonstrasi yang dilakukannya. Kesepakatan tersebut dibuat dalam rapat konsolidasi yang dilakukan oleh wakil-wakil dari tiap kampus di Surabaya.Terdapat dampak yang terjadi di Surabaya namun tidak terlalu signifikan. Hal yang paling dirasakan oleh kalangan mahasiswa adalah kebebasan mereka dalam berpendapat dan berekspresi seperti pembentukan organisasi baru serta diskusi. kebebasan berpendapat sudah diatur secara konstitusional.Kata Kunci : Gerakan Mahasiswa, Orde Baru, Surabaya