Claim Missing Document
Check
Articles

MODEL MATEMATIKA ADSORPSI ZEOLIT ALAM Adi Saputro,E, Pujiastuti,C
Jurnal Teknik Kimia Vol 2, No 2 (2008): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v2i2.89

Abstract

Waste Water of electroplating industry contains various dangerous metal ion wich aredangerous for environment, for example Zinc and Nickel. The concentration of those heavy metal ioncan exeed quality standard value of waste water, therefore it needs to be processed before releasedto environmentIn this research, processing of Waste Water of electroplating industry was done by usingzeolite as metal ion adsorbent of Zn. This Research was done by using baffle tank .The purpose of this research was to get mathematics equation of Langmuir and of Freundlichzeolite absorption to Zn ion.. Specified conditions : waste water volume 200ml, baffle rotation 100rpm . with variable done were : Zeolite size, squealer time and zeolite weight. Waste water with zeolitewere swirled during certaintimer; then filtered and the content of Zn ion of the filtrate was analyzed.Early Concentration from waste water ( Zn 2+) is : 113,37 mg / lEquation acquire in this research for zeolite size 40 mesh were as follows :Freundlich equation : ln ( x / m) = 0,3268 c ln - 0,8284, with correlation coefficient of R2 = 0,9262 .While Langmuir equation was :24 , 169 485 , 25) / (+ − =  Keyword : zeolite, waste of electroplating, adsorption, Zn ionwith R2 = 0,99. Based on equation above, zeolite requirement for reducing the content of Zn in electroplating waste water can be calculated, to the wantedconcentrationC m xC
REDUCING ION Pb CONCETRATION IN ELECTROPLATING WASTE WATER WITH BIOSORPTION PROCESS AND STIRRING Nana Dyah S., Erwan Adi S.,
Jurnal Teknik Kimia Vol 5, No 1 (2010): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v5i1.139

Abstract

This research aim to know the influence of stirring process to the capability of Phanaerochaete chrysosporiumto absorb heavy metal ions of Pb (II) in electroplating waste water. The methods of this researchstarting by developing and treatment of Phanaerochaete chrysosporium and then this biomass wascontacted with waste water that contain of Pb (II)in the stirring variable is 50, 100, 150, 200, 250 rpm andin the biomass consentration is 1,2 and 3 (mg/lt). After contacted 150 minute the result has analyzed byAAS. From the analyzed the metal ion of Pb(II) was known and then the analysis of data was done bycomparing the process before contacted and after contacted. From this research get that the optimimprocess is in 200 rpm, the number of adsorption metal ion of Pb(II) was increasing until 200 rpm, and inthis condition the optimum adsorption reach 66,79%.Keyword : Biosorption, stirring, waste water electroplating.
KARAKTERISTIK TEPUNG PREBIOTIK UMBI UWI (Dioscorea spp) Winarti, Sri; Saputro, Erwan Adi
Jurnal Teknik Kimia Vol 8, No 1 (2013): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v8i1.709

Abstract

Umbi uwi (Dioscorea spp.) merupakan salah satu jenis umbi yang banyak tumbuh di Indonesia  memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Keanekaragaman uwi sangat banyak baik dilihat dari bentuk, ukuran, warna, maupun rasa umbinya. Terdapat lebih dari 600 spesies dari genus Dioscorea spp. tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia, antara lain Dioscorea hispida (gadung), Dioscorea esculenta (gembili), Discorea bulbifera (gembolo), Dioscorea alata (uwi ungu/purple yam), Dioscorea opposita (uwi putih), Dioscorea villosa (uwi kuning), Dioscorea altassima, Dioscorea. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa 10 jenis umbi Dioscorea spp. memiliki kadar inulin bervariasi antara 2,88-14,77%. Umbi Dioscorea spp. biasanya digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif di pedesaan, namun belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku aneka olahan produk pangan, khususnya pangan fungsional. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi karakteristik fisiko-kimia tepung umbi uwi dan dodol prebiotik yang berbahan baku umbi uwi (Dioscorea spp). Karakteristik fisiko-kimia yang dievaluasi meliputi kadar air, pati, amilosa, amilopektin, inulin (pada tepung umbi uwi) dan tekstur, kadar gula reduksi dan uji organoleptik (pada dodol). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut menggunakan analisis Tukey HSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 6 jenis umbi uwi memiliki kadar pati yang bervariasi.
ADSORPSI Fe3+ DARI LARUTAN Fe2(SO4)3 DENGAN KITOSAN CANGKANG KUPANG PUTIH Dewi, Dwi Kirana Ika Candra; Effendi, Anggi Aulia Putri; Saputro, Erwan Adi; Sumada, Ketut
Jurnal Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2010): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v4i2.2027

Abstract

Kitosan merupakan kitin yang telah dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa kuat. Dalam limbah cangkang kupang mengandung 2% kitin. Limbah cangkang kupang, jumlahnya melimpah dan mudah diperoleh. Dengan memanfaatkan limbah cangkang sebagai kitosan, akan turut mengurangi terjadinya pencemaran tanah dan polusi udara. Penelitian ini untuk menentukan kondisi optimum proses adsorpsi logam Fe3+ menggunakan kitosan dari cangkang kupang putih guna mencari berat kitosan, konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 terhadap adsorpsi logam Fe3+ oleh kitosan, dan menentukan model persamaan adsorpsi yang sesuai dalam  proses adsorpsi logam Fe3+ dengan kitosan cangkang kupang putih. Penelitian ini menggunakan metode adsorpsi. Didapatkan hasil yakni, persen penyerapan logam Fe3+ yang terbaik pada penambahan kitosan 4gr dengan konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 300ppm sebesar 99,9896%. Proses adsorpsi ini tidak memenuhi persamaan adsorpsi Freundlich, tetapi memenuhi pada persamaan adsorpsi Langmuir. Model persamaan adsorpsi Langmuir yang diperoleh ialah, Jumlah penambahan kitosan yang terbaik ialah 4gr pada konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 900ppm dengan nilai Xm/m = 0,025190. Kata Kunci : adsorpsi; kitosan; logam Fe3+
ADSORPSI Fe3+ DARI LARUTAN Fe2(SO4)3 DENGAN KITOSAN CANGKANG KUPANG PUTIH Dewi, Dwi Kirana Ika Candra; Effendi, Anggi Aulia Putri; Saputro, Erwan Adi; Sumada, Ketut
Jurnal Teknik Kimia Vol 14, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.2028

Abstract

Kitosan merupakan kitin yang telah dihilangkan gugus asetilnya dengan menggunakan basa kuat. Dalam limbah cangkang kupang mengandung 2% kitin. Limbah cangkang kupang, jumlahnya melimpah dan mudah diperoleh. Dengan memanfaatkan limbah cangkang sebagai kitosan, akan turut mengurangi terjadinya pencemaran tanah dan polusi udara. Penelitian ini untuk menentukan kondisi optimum proses adsorpsi logam Fe3+ menggunakan kitosan dari cangkang kupang putih guna mencari berat kitosan, konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 terhadap adsorpsi logam Fe3+ oleh kitosan, dan menentukan model persamaan adsorpsi yang sesuai dalam  proses adsorpsi logam Fe3+ dengan kitosan cangkang kupang putih. Penelitian ini menggunakan metode adsorpsi. Didapatkan hasil yakni, persen penyerapan logam Fe3+ yang terbaik pada penambahan kitosan 4gr dengan konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 300ppm sebesar 99,9896%. Proses adsorpsi ini tidak memenuhi persamaan adsorpsi Freundlich, tetapi memenuhi pada persamaan adsorpsi Langmuir. Model persamaan adsorpsi Langmuir yang diperoleh ialah, Jumlah penambahan kitosan yang terbaik ialah 4gr pada konsentrasi larutan Fe2(SO4)3 900ppm dengan nilai Xm/m = 0,025190. Kata Kunci : adsorpsi; kitosan; logam Fe3+ DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.2028
PEMANFAATAN LIMBAH BIOSOLID DAN FLY ASH UNTUK PEMBUATAN BATU BATA Saputro, Erwan Adi; Yogaswara, Rachmad Ramadhan; Erliyanti, Nove Kartika; Romalawati, Meiswita
Jurnal Teknik Kimia Vol 14, No 2 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.2031

Abstract

Abstrak  Proses pengolahan limbah di industri dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya pengolahan secara fisika, kimia dan biologi. Pada pengolahan limbah secara biologi akan menghasilkan produk samping berupa biosolid. Biosolid ini seperti tanah yang berwarna kuning kecokelatan dengan kandungan senyawa besi oksida (Fe2O3). kalsium oksida (CaO), silika (SiO2), kalium oksida (K2O) dan magnesium oksida (MgO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi batu bata biosolid yang memiliki nilai kuat tekan sesuai dengan SNI. Pada penelitian ini Limbah padat biosolid dibuat sebagai batu bata dengan dicampur abu terbang batu bara dan semen. Komposisi batu bata tersebut meliputi; fly ash dengan kadar 10, 20, 30, 40, dan 50%; semen berkadar 10, 15, 20, 25, dan 30%. Waktu pengeringan yang di terapkan pada penelitian ini adalah 7, 14, 21, dan 28hari. Setelah pengeringan, batu bata diuji kuat tekan-nya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batu bata yang mempunyai nilai kuat tekan terbaik dan sesuai dengan SNI 15-2094-2000 yaitu batu bata biosolid dengan tambahan fly ash 30% dan semen 25% serta waktu pengeringan 28hari, dengan kuat tekan sebesar 64,51kg/cm2. Kata kunci: abu terbang; batu bata; biosolid; kuat tekan; semen. DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i2.2031
Aplikasi Metode Microwave Hydrodistillation pada Ekstraksi Minyak Atsiri dari Bunga Kamboja (Plumeria alba) Erliyanti, Nove Kartika; Saputro, Erwan Adi; Yogaswara, Rachmad Ramadhan; Rosyidah, Elsa
Jurnal IPTEK Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2020.v24i1.865

Abstract

The aim of this study is to determine the effect of microwave power and solvent volume to the density of Frangipani essential oil, and to determine the yield effect of mass of raw material on Frangipani essential oil. Frangipani flowers that have been cut in the size of ± 2 cm are extracted in the microwave with a mass of 25 gr and 50 gr, volume of solvents is 300, 400, 500, and 600 ml. The extraction process uses microwave power of 300, 450, and 600 watt and the extraction time is three hours. The results showed that the effect of microwave power and the volume of solvent had a significant effect on the density of Frangipani flower essential oils. The result showed that the density is increase when the microwave power and the volume of solvent increase. The highest density is produced at 600-watt microwave power, 600 ml solvent volume, and 50 gram of Frangipani flower mass that is equal to 0.904 gram/ml. Yield decreases with increasing mass of raw material used. The highest yield was produced at 600-watt microwave power, 600 ml solvent volume, and 25-gram Frangipani mass, which is equal to 1.612%.C
REVIEW: TEKNOLOGI AKTIVASI FISIKA PADA PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA Ramadhani, Lia F.; Imaya M. Nurjannah; Ratna Yulistiani; Erwan A. Saputro
Jurnal Teknik Kimia Vol 26 No 2 (2020): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jtk.v26i2.518

Abstract

Tempurung kelapa dapat di tingkatkan nilai ekonominya dengan dijadikan sebagai karbon aktif. Sebelum dijadikan karbon aktif, tempurung kelapa dijadikan arang supaya mempunyai sifat lebih baik daripada bahan dasarnya. Karbon aktif merupakan arang yang telah dipadatkan melalui proses aktivasi, sehingga memiliki sifat daya serap yang lebih baik. Proses pembuatan karbon aktif melalui proses pirolisis yang dilanjutkan dengan proses aktivasi mampu memperbesar pori-pori pada arang tersebut sehingga meningkatkan daya serap. Ada beberapa macam teknologi aktivasi diantaranya aktivasi fisika dan aktivasi kimia. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui teknologi aktivasi fisika beserta kelebihan dan kekurangannya, sehingga bisa menjadi acuan dalam pemilihan proses di pabrik aktivasi karbon. Aktivasi fisika merupakan proses aktivasi dengan cara memutuskan ikatan karbon dari senyawa organik pada suhu tinggi dan bantuan CO2 dan uap. Gas-gas tersebut berfungsi untuk memperluas struktur pori-pori arang sehingga meningkatkan luas permukaannya, menghilangkan substansi yang mudah menguap, serta menghilangkan tar atau hidrokarbon pengotor pada arang. Aktivasi fisika memiliki kelebihan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, biaya pembuatannya yang relatif lebih murah, waktu proses relatif lebih singkat dan yield arang yang dihasilkan lebih besar. Aktivasi fisika juga memiliki beberapa kekurangan seperti struktur pori arang yang dihasilkan kurang baik dan dalam prosesnya memerlukan suhu tinggi.
KARAKTERISTIK GUGUS FUNGSI PADA POLIMERISASI SILIKA SELULOSA Santi, Sintha Soraya; Febriansyah, Harris; Chamida, Rida; Saputro, Erwan Adi
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i2.2558

Abstract

bangannya. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mencari kondisi terbaik dalam prosesmendapatkannya. Silika selulosa didapatkan dari polimerisasi. Polimerisasi silika selulosa dipengaruhioleh kondisi modulus sodium selulosa (Na2.nSiO2), dimana n adalah rasio molar SiO2 dan Na2O. Padapenggunaan modulus yang rendah tidak dapat terjadi polimerisasi, di sisi lain dengan peningkatankosentrasi NaOH berpengaruh terhadap kemurnian silika sehingga menyebabkan tidak dapat terjadipolimerisasi. Untuk menghindari gagalnya proses polimerisasi maka ditambahkan Carboxy MethylCellulose (CMC) yang berfungsi sebagai zat pengikat. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui karakteristik gugus fungsi pada polimerisasi silika selulosa pada berbagai modulus sodiumselulosa. Penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu ekstraksi silika dari geothermal sludge, prosespolimerisasi silika selulosa, proses gellin, dan uji FTIR untuk mengetahui gugus fungsi penyusun silikaselulosa. Hasil yang didapatkanyaitu terdapat 4 gugus fungsi penyusun silika selulosa, antara lainalkohol (- OH) dengan rentang panjang gelombang 3433,98 – 3362,84(cm-1 ) ,karboksilat (-COOH)1637,20 – 1617,54 (cm-1 ), siloksan (Si-O-Si) 1065,89 -1042,73 (cm-1 ), dan silanol (Si-OH) 796,63 –788,43 (cm-1).DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i2.2558
Utilizing Organic Waste (Sugarcane Bagasse and Sugarcane Leaves) as Bio Briquettes through Pyrolysis Process Saputro, Erwan Adi; Billah, Mu’tasim; Laksminingsih, Arieanthi; Mardiansyah, Yuda Eka; Yogaswara, Rachmad Ramadhan; Erliyanti, Nove Kartika
Nusantara Science and Technology Proceedings 1st International Conference Eco-Innovation in Science, Engineering, and Technology
Publisher : Future Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/nstp.2020.0534

Abstract

The energy crisis is approaching, not only Indonesia but also all around the world. This requires technological innovation to overcome it, such as; making alternative fuels that are cheap and easy to produce. One alternative way to overcome this problem is to make alternative fuels in the form of bio briquettes by utilizing organic waste (sugarcane bagasse and sugarcane leaves). This study aims to study the effect of the ratio of leaves and bagasse as main sources and using lignin as the adhesive, to produce bio briquettes. The ratio of leaves and bagasse used in this research were (30: 70). The pyrolysis process is carried out to obtain charcoal and sieved at 30 mesh. The charcoal is then mixed with the adhesive. The ratio of the amount of lignin with a mixture of sugarcane bagasse and leaves were (10: 90); (15: 85); (20: 80); (25: 75); (30: 70), and mold. The briquettes formed dried in an oven at 105 oC for 1 hour. The results of this study showed that the lowest calorific value was 4860 cal/kg at 10% lignin content and the highest calorific value at 25% was 5876 cal/kg. The results of the analysis of the lowest moisture content (%) were at 10% lignin content of 0.0781% and the highest moisture content was 0.1387% at 25% lignin content.
Co-Authors A.R Yelvia Sunarti A.R Yelvia Sunarti Achmad Baizuny Achmad Chumaidi, Achmad Achmad Rizaldi Achmad Rizaldi Afida Kartika Sari Ahmad Khairul Faizin Ahmad Rizaldi Ahmad Thobroni Akbar Aiman A. Bobsaid Aiman Anas Bobsaid Al Furkhon, Arif Anastasia, Bella Wanda Andre Yusuf Trisna Putra Anugerah Dany Priyanto Anugerah Dany Priyanto Apridio Faiz An Nabil Aprilina Purbasari AR Yelvia Sunarti AR Yelvia Sunarti Arbiter Khalida Bramanta Ardika Nurmawati Ardika Nurmawati Ardika Nurmawati Ardika Nurmawati, Ardika Arif Al Furkhom Arista Pratama Arista Pratama Arya Mustofa Auliya Ichda Bandung Arry Sanjoyo Bella Wanda Anastasia Bellani Yunfa Winata Billah, Mu’tasim Billah, Mu’tasim Bintang Bayu Cezarridfalah Bobsaid, Aiman Anas Chaerani, Novika Cahya Chamida, Rida Defri, Ifwarisan Dendy Raditya Dendy Wahyu Raditya Dessy Ariyanti Dessy Ariyanti Devita Salsa Gunawan Dewi Novita Rachmayani Dewi, Dwi Kirana Ika Candra Dhining Ayu Dina Lesdantina Dwi Sukma Donoriyanto Effendi, Anggi Aulia Putri Elene Afrisia Efendi Elsa Rosyidah Elsa Sabrina Agustia Putri Eristya Maya Safitri Erliyanti, Nove Kartika Erza Anggara Verbiawan Fahimatul Ulum Faiz Putra Djatmiko Faris Harditya Purnama Fawwaz Rafi D Febriansyah, Harris Fransisca Asteria Nandra Febiola Frizqa Ayu Bariqlana Gelar Panji Gemilar Hafid Syaifullah Ifwarisan Defri Ifwarisan Defri Ika Favia Anggraeni Ika Favia Anggraeni Ika Nawang Puspitawati Ika Nawang Puspitawati Imaya M. Nurjannah Imaya M. Nurjannah Indiyanto, Rus Iqbal Mahendra Iqbal Mahendra Irsya Emilia Putri Islami, Mega Cattleya P.A Ketut Sumada Caecillia Pujiastuti Kusuma, Meidina R. Laili Mabrur Rohma Laksminingsih, Arieanthi Lia F. Ramadhani Luckyana Aini Luckyana Aini Luluk Edahwati Lutfiananda, Delfian M. Rifki Ramjani M. Vurqon Alfarizi Mardiansyah, Yuda Eka Masykuri Latief Masykuri Latief Meidina R. Kusuma Meisy C. Hutabarat Meisy Cruisyta Hutabarat Melita, Lusia Nada Moch Akbar Munin Putra Mochamad Dhani Dharmawan Moh Nur Fuadzi Moh. Nofianto Mohammad Arriza Novan Tahta Aunillah Mr. Sutiyono Mu'tasim Billah Muhammad Faishal Ma’arif Muhammad Ikhsan Muhammad Naufal Zhorif Munirotul Aina Bin Nur Hidayah Mutasim Billah Mutiara Mei Susanti Ndaru Adyono Nerissa Arviana Nerissa Arviana Noor Ariefandie Febrianto Novan Sandhi Pradana Noviani, Siti Alya Nugraha, Reva Edra Nugroho, Sutra Amelia Nur Alif Iqbal Fathoni Panjaitan, Renova Pratama, Arista Pratiwi, Annisa Kurnia Priambodo, Melandy Dwi Putra, Andre Yusuf Trisna Putri Ambarwati Putri Anggraini, Putri Putri, Nabilah Pratama Rachmad Ramadhan Yogaswara Rachmad Ramadhan Yogaswara Rachmad Ramadhan Yogaswara Rachmad Ramadhan Yogaswara Rachmad Ramadhan Yogaswara Rachmad Ramadhan Yoghaswara Rachmad Yogaswara Radissa Dzaky Issafira Ramadhani, Lia F. Rasendriya Putra Ratna Yulistiani Renova Panjaitan Renova Panjaitan Retno Widyastuti Retno Widyastuti, Retno Reva Edra Nugraha Rina Yulianti Romalawati, Meiswita Safirin, Moch Tutuk Sani Sani Santi, Sintha Soraya Sekar Ayu Larasati Sri Winarti SRIE MULJANI Syah Ruddin Nur Hidayat Tahan Aprijal Simamora Tahan Aprijal Simamora Tahan Simamora Tikat Deri Agratiyan Titi Susilowati Titi Susilowati Tria Puspa Sari Wahyu Dwi Lestari Wei Gao Wening Bekti Kusumaningrum Widiya Ningrum Widjajati, Endang Pudji Widya Amelia Krisnanda Wiliandi Saputro Wiliandi Saputro Wiliandi Saputro Wiliandi Saputro Wiliandi Saputro Winursito, Yekti Condro Wira Yudha Nuswantoro Wiwin Nopiyanti Yekti Condro Winursito Yekti Condro Winursito Yogaswara, Rachmad Ramadhan Yogaswara, Rachmad Ramadhan Yuniar Dwi Lestari