Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STUDI KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN TELUK STARING DESA PUASANA KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN Hardiyanti, Sri; Yasidi, Farid; ., Salwiyah
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 3 (2019): Agustus
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan keanekaragaman zooplankton di Perairan Teluk Staring Desa Puasana Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Penelitaian ini dilakukan dari bulan Jani- Juli 2018. Sampling dilakukan sebanyak tiga kali dengan interval waktu 14 hari dengan cara menyaring air sebanyak 50 L menggunakan plankton net. Sampel yang tersaring kemudian diawetkan dengan lugol sebanyak 2-4 tetes. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan nilai kelimpahan,indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil  analisis  kelimpahan zooplankton berkisar 142-367 ind/L. Hasil pengukuran  nilai  indeks keanekaragaman (H’),Keseragaman (E),dan Dominasi (C) masing - masing berkisar antara 0.015-165,0.011-0.140,dan 0.002-0.047. Nilai keanekaragaman menunjukkan kategori rendah, Indeks keseragaman menunjukkan seimbang atau jumlah individu masing-masing spesies tidak jauh berbeda,sedangkan nilai indeks dominansi menunjukkan tidak terjadi dominasi dalam komunitas.Kata Kunci: Keanekaragaman, Kelimpahan, Teluk Staring, Zooplankton
Analisis Kesesuaian Dan Daya Dukung Wisata Pantai Pulau Kondo Kecamatan Poleang Barat Kabupaten Bombana Dedy Oetama; S, Firman; Yasidi, Farid; Oetama, Dedy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 4 (2019): Oktober
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wisata pantai yang merupakan salah satu jenis pariwisata yang berkembang di Indonesia karena keindahan alammnya. Pantai Pulau Kondo merupakan destinasi wisata bahari yang diresmikan pada tanggal 16 September 2017 dalam kegiatan Sapta Pesona. Pantai Pulau Kondo berada di Desa Ranokomea Kecamatan Poleang Barat Kabupaten Bombanana Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilakukan pada bulan September – November 2018, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian wisata pantai dan daya dukung untuk rekreasi di Pantai Pulau Kondo. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan data atau informasi serta masukan terhadap pemerintah dalam melakukan pengembangan maupun pembangunan di Pantai Pulau Kondo. Parameter yang diukur adalah kedalaman, tipe pantai, lebar pantai, material dasar perairan, kecepatan arus, kemiringan pantai, penanganan sampah, kecerahan perairan, biota berbahaya dan ketersediaan air tawar.  Rata-rata nilai IKW Pantai Pulau Kondo adalah 78,13% serta nilai DDK 519 jiwa dengan pemanfaatan luas area 50 m2/orang untuk waktu kunjungan selama 3 jam/orang/hari sebagai acuan tetap memperhatikan kenyamanan dan kelestarian kawasan wisata pantai.Kata Kunci: Kesesuaian Wisata, Daya Dukung, Pulau Kondo
Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi Ikan Belanak (Mugil dussumieri) di Perairan Pulau Balu Kecamatan Tiworo Utara Kabupaten Muna Barat Sutriana, Sutriana; Yasidi, Farid; Nadia, La Ode Abdul Rajab
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di perairan Pulau Balu, kabupaten Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan belanak (Mugil dussumieri) di perairan Pulau Balu, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat. Hasil dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang pola pertumbuhan ikan belanak di perairan Pulau Balu dan dapat digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan konservasi sumber daya ikan dan berkelanjutan. Total sampel dalam penelitian ini adalah 206 individu, terdiri dari 99 jantan dan 107 betina. Distribusi ukuran panjang kelas jantan dan betina dibagi menjadi 9 kelas. Frekuensi terpanjang pada jantan di panjang kelas 180-205,24 mm dan terendah di kelas panjang 284-309, 24 mm, sedangkan yang terpanjang pada betina di kelas panjang 180-205,24 mm dan terendah pada panjang kelas 284-309, 24 mm. Pola pertumbuhan jantan dan betina ikan belanak terjadi pada bulan Juli, Agustus dan September dengan alometrik negatif. Nilai kondisi faktor jantan adalah 1,0350 (Juli), 1,0226 (Agustus), 1,0251 0 (Juli), 1,0226 (Agustus), 1,0251 (September) dan betina 1,0977 (Juli), 1,0292 (Agustus), 1,1300 (September).Kata kunci :  Ikan mullet (Mugil dussumieri), pola pertumbuhan, faktor kondisi,  perairan Pulau Balu.
Analisis Fenetik dan Morfometrik Ikan Julung-Julung Genus Dermogenys di Perairan Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan Darwin, Darwin; Yasidi, Farid; Nadia, La Ode Abdul Rajab
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui karakter fenetik dan morfometrik ikan dari perairan air terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu dimulai bulan  November sampai Desember 2019. Penelitian ini akan dilaksanakan di perairan Air Terjun Moramo Kabupaten Konawe Selatan dan Laboratorium ProLink FPIK UHO. Metode penelitian ini yaitu dengan menghitung panjang karakter morfometrik dan menghitung jumlah karakter meristik. Manfaat penelitian ini adalah diperoleh data dan informasi tentang karakter fenetik dan morfometrik ikan julung-julung, menghasikan data refernsi taksonomi yang dapat dipergunakan sebagai sumber acuan pada penelitian taksonomi ikan julung julung. Hasil penelitian ini diperoleh data bahwa stasiun I, diperoleh Panjang Total (TL) dengan nilai kisaran 55 - 79 mm untuk ikan jantan dan 60 - 86 mm untuk ikan betina, pada stasiun II memiliki kisaran ukuran panjang total adalah 55 - 90 mm untuk ikan jantan dan 55 - 119 mm untuk ikan betina, dan pada stasiun III mempunyai ukuran panjang total sebesar 55 - 79 mm (jantan) dan 58 - 95 mm (betina).Kata kunci : Ikan julung-julung, morfometrik, fenetik, Moramo
Komposisi Jenis Dan Distribusi Makroalga Berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan Sandy, Aqil Maul; Indrayani, Indrayani; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 1: Februari 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Kampa merupakan suatu perairan pesisir yang mempuyai sumber daya alam yang  cukup melimpah, termasuk hasil laut. Makroalga merupakan salah satu biota laut yang banyak ditemukan di Pantai Kampa. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui komposisi dan distribusi makroalga berdasarkan tipe substrat, serta faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi makroalga diperairan Pantai Kampa Desa Wawobili Kabupaten Konawe Kepulauan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu November sampai Desember 2019 dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan transek kuadrat 1x1 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis makroalga yang ditemukan yaitu 32 jenis, diantaranya 17 jenis dari kelas Chlorophyta, 5 jenis dari kelas Phaeophyta, dan 10 jenis dari kelas Rhodophyta. Distribusi makroalga tergolong pada kategori seragam (merata) dengan kisaran nilai 0,17- 0,21. Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang berkisar antara 2,40- 2,94 dengan keanekaragaman tertinggi pada stasiun III (pecahan karang mati) dan terendah pada stasiun I (pasir berlumpur). Kepadatan jenis pada stasiun substrat pasir berlumpur tertinggi oleh jenis Gracilaria arcuata 12,44 ind/m2, dan pasir kasar oleh jenis Halimeda opuntia 16,18 ind/m2, sedangkan pecahan karang mati 12,62 ind/m2. Dominansi jenis makroalga pada tiap stasiun berkisar 0,08- 0,11. Hasil pengukuran parameter lingkungan di lokasi pengamatan menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan makroalga dengan kisaran nilai yaitu suhu 30-31˚C, derajat keasaman (pH air) 7, salinitas 33- 34‰, kecepatan arus 0.030- 0.051 m/d, kecerahan perairan sebesar 100%, oksigen terlarut berkisar 5.3- 6.2 mg/l, nitrat bekisar 0.042 mg/L- 0.047 mg/L dan fosfat berkisar 0.010 mg/L- 0.026 mg/L. Kata Kunci: Komposisi jenis, Distribusi, Keanekaragaman, Kepadatan jenis, dominansi, Makroalga, Substrat.
Kebiasaan Makanan Ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) di Sungai Konaweha Desa Laloika Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara Pratiwi, Novita; Yasidi, Farid; Nadia, La Ode Abdul Rajab
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 6, No 4 (2021): Oktober 2021
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Sungai Konaweha Desa Laloika Kecamatan Pondidaha selama tiga  bulan yaitu bulan April hingga Juni 2020. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kebiasaan makan ikan tawes di perairan tersebut berdasarkan jenis kelamin dan waktu. Informasi mengenai kebiasaan makanan ikan tersebut bermanfaat bagi pembudidaya ikan khususnya pada masyarakat setempat agar dapat mengurangi eksploitasi ikan tawes di alam. Pengambilan sampel ikan menggunakan metode purposive sampling. Sampel ikan yang ditemukan pada perairan tersebut selama tiga bulan penelitian sebanyak 112 ekor terdiri atas 74 ikan tawes betina dan 38 ikan tawes jantan. Hasil analisis makanan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa makanan utama yang didominasi oleh serasah pada ikan tawes betina sebanyak (58,45%) dan ikan jantan sebanyak (56,41%). Sedangkan jenis makanan terendah yaitu fitoplankton sebanyak (0,04%) pada ikan tawes betina dan (0,18%) pada ikan tawes jantan pada kelas rhodophyceae. Berdasarkan waktunya, nilai IP tertinggi pada bulan Juni sebesar (71,93%) yakni serasah sedangkan nilai IP rendah pada bulan April (0,13%) pada kelas rhodophycea. Ikan tawes di Sungai Konaweha memanfaatkan serasah sebagai makanan utamanya dengan IP>40%, sedangkan pada kelas bacillarophyceae dan chyanophyceae dengan nilai IP 4-40% merupakan makanan pelengkap dan pada kelas clorophyceae dan rhodophyceae serta MTT merupakan makanan tambahan dengan nilai IP<4%.Kata Kunci : Ikan tawes, kebiasaan makanan, Sungai Konaweha