Pemanfaatan kulit buah nipah sebagai bahan baku pembuatan briket arang akan mengurangi kebutuhan energi dari bahan bakar fosil. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk membuat briket arang dari kulit buah nipah dengan berbagai bahan perekat sebagai bahan bakar alternatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas briket arang kulit buah nipah dengan pencampuran variasi konsentrasi berbagai jenis perekat serta mengetahui komposisi perekat yang optimal dalam pembuatan briket arang kulit buah nipah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang terdiri dari enam perlakuan dan empat kali ulangan. Buah nipah terlebih dahulu dibelah dua, kemudian daging buah nipah dibuang lalu kulit buah nipah dijemur, kulit buah nipah yang telah kering lalu diarangkan. Selanjutnya arang dihaluskan dan diayak menggunakan ayakan 60 mesh sampai diperoleh arang halus. Serbuk arang kemudian dicampurkan dengan perekat sesuai konsentrasi sehingga didapatkan adonan briket. Adonan briket dicetak pada cetakan silinder dan ditekan dengan alat press hidrolic. Briket arang yang telah dibuat kemudian dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya beberapa parameter saja yang memenuhi kriteria SNI No. 01/6235/2000 diantaranya kadar air dan nilai kalor, sedangkan parameter yang tidak memenuhi kriteria SNI No. 01/6235/2000 diantaranya adalah kadar zat menguap, kadar abu dan kadar karbon terikat. Komposisi perekat yang optimal dalam pembuatan briket arang kulit buah nipah adalah perlakuan komposisi perekat sagu dengan konsentrasi perekat 20% dari berat campuran bahan baku. Dengan nilai kadar air 7,82%, kadar zat menguap 66,43%, kadar abu 35,44% kadar karbon terikat 17,50% dan nilai kalor 5637,05 Kal/g.