Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Method and Students' Critical Thinking Level in Editing Scientific Articles Asep Supriyana; Emzir Emzir; Endry Boeriswati
BAHASTRA Vol 39, No 2 (2019): Bahastra
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.841 KB) | DOI: 10.26555/bahastra.v39i2.14699

Abstract

The aim of this research is to explain the use of the DRTA method and the level of critical thinking in improving students' ability in editing scientific articles. The method used in this research is experimental research. The result shows that using the DRTA method affected the ability to edit scientific articles if it is in accordance to the students’ level of critical thinking (high and low). Learning outcomes of editing scientific articles of students who have high critical thinking scales are different from learning outcomes of editing scientific articles of students who have low level of critical thinking. Students who were treated with the DRTA Method had higher level of critical thinking and had significant differences from those who had low levels of critical thinking. The acquisition of the average score showed the students who studied with the DRTA method and had a high critical thinking level are 90.1, while the score of the students who had a low critical thinking level are 79.3.
HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU “KENTUT KOSMOPOLITAN” Gilang Puspasari; Fathiaty Murtadlo; Asep Supriyana
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2016): Arkhais: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.773 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.071.06

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan makna antarklausa dalam kolom Seno Gumira pada buku “Kentut Kosmopolitan”. Hasil penelitian ini hubungan makna konjungsi antarklausa yang ditemukan dalam kalimat majemuk pada kolom-kolom yang dianalisis yaitu hubungan makna koordinatif penjumlahan sebanyak 43 bentuk (13,9%), hubungan makna koordinatif perlawanan sebanyak 25 bentuk (8,1%), hubungan makna koordinatif pemilihan sebanyak 7 bentuk (2,2%), hubungan makna subordinatif waktu sebanyak 5 bentuk (1,6%), hubungan makna subordinatif syarat sebanyak 8 bentuk (2,5%), hubungan makna subordinatif pengandaian sebanyak 1 bentuk (0,3%), hubungan makna subordinatif tujuan sebanyak 9 bentuk (2,9%), hubungan makna subordinatif pembandingan 2 bentuk (0,6%), hubungan makna subordinatif penyebaban sebanyak 16 bentuk (5,1%), hubungan makna subordinatif hasil sebanyak 1 bentuk (0,3%), hubungan makna subordinatif cara sebanyak 5 bentuk (1,6%), hubungan makna subordinatif alat sebanyak 3 bentuk (0,9%), hubungan makna subordinatif komplementasi sebanyak 14 bentuk (4,5%) dan hubungan makna subordinatif atributif sebanyak 16 bentuk (5,1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan makna antarklausa pada kolom-kolom dalam buku “Kentut Kosmopolitan” memiliki kecenderungan menggunakan hubungan makna antarklausa secara koordinatif yang menyatakan penjumlahan. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber di bidang kebahasaan khususnya dalam bidang jurnalisik. Kata Kunci: hubungan makna antarklausa, kalimat majemuk, konjungsi
STRUKTUR DAN MAKNA VERBA PADA PERSIDANGAN PERMOHONAN JUDICIAL REVIEW TERHADAP UNDANG-UNDANG: KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK DI MAHKAMAH KONSTITUSI Asep Supriyana; Krisanjaya Krisanjaya; Asisda Wahyu
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 2 (2017): Arkhais: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.097 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.082.06

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh pemerian lengkap mengenai struktur dan makna verba yang mencakup: 1) parameter verba, 2) konstruksi verba, (3) kategorisasi verba, dan 4) makna verba dalam ranah hukum. Penelitian deskriptif kualitatif ini memiliki variabel: 1) aspek materiil Undang-Undang yang dilakukan judicial review di Mahkamah Konstitusi, dan 2) UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Struktur dan makna verba yang dikaji dalam penelitian ini bertumpu pada medan leksikal atau distingtive feature kata-kata atau ungkapan yang menjadi materi perkara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat empat verba tindakan yaitu diperiksa, melimpahkan, diangkat, dan diberhentikan. Struktur dan peran verba dari aspek formal linguistic meliputi transitif maupun intransitif, berdiatesis aktif dan pasif, aspektualitas inseptif, perfektif, dan progresif. Verba yang muncul berciri komponen semantik tindakan yang bersifat dinamis [+dinamis], [+sengaja], dan [-/+kinesis]. Saran yang patut disampaikan adalah bahwa kajian interdisipliner selayaknya memberi manfaat lebih banyak dalam penemuan hukum suatu perkara pengujian materiil undang-undang. Kata Kunci: struktur dan makna verba, medan leksikal, juducial review
GANGGUAN FONOLOGI PADA ANAK PENYANDANG AFASIA PERKEMBANGAN DI KLINIK BINA WICARA JAKARTA: KAJIAN NEUROLINGUISTIK Intan Dwi Cahyantini; Asep Supriyana; Asisda Wahyu A. Putradi
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 1 (2018): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.308 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.091.04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan fonologi pada anak-anak penyandang afasia perkembangan di Klinik Bina Wicara Jakarta. Fokus penelitian ini adalah gangguan fonologi yang terdapat pada bunyi vokal dan konsonan yang diucapkan anak-anak penyandang afasia perkembangan. Gangguan fonologi yang dimaksud terdiri dari tiga aspek, yaitu substitusi, adisi, dan omisi bunyi vokal dan konsonan. Objek pada penelitian ini adalah anak-anak penyandang afasia perkembangan di Klinik Bina Wicara Jakarta yang mengalami kesulitan dalam berbicara, terutama dalam mengucapkan bunyi-bunyi vokal dan konsonan. Sehingga anak tersebut mengalami substitusi, adisi, dan omisi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis dan mendeskripsikan data berdasarkan rangkuman analisis yang berasal dari teori fonologi bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gangguan fonologi pada anak-anak penyandang afasia perkembangan ditemukan sebanyak 234 kesalahan bunyi yang terdiri dari 38 bunyi vokal dan 196 bunyi konsonan. Pada bunyi vokal terdapat 24 substitusi dan 14 omisi. Sementara itu, pada bunyi konsonan terdapat 84 substitusi, 3 adisi, dan 109 omisi. Pada keseluruhan hasil analisis, aspek omisi konsonan lebih banyak ditemukan dibandingkan aspek lainnya. Kata Kunci: Neurolinguistik, Fonologi, Penyandang Afasia Perkembangan
PENYUNTINGAN ASPEK KEBAHASAAN DALAM NASKAH BERBAHASA INDONESIA Asep Supriyana
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 9 No 2 (2018): Arkhais: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.968 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang proses penyuntingan naskah berbahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa kesalahan yang sering ditemukan, yaitu (1) kesalahan ejaan yang meliputi kesalahan penulisan huruf kapital dan pemakaian huruf miring dan pemakaian tanda baca, (2) kesalahan penulisan kata, dan (3) kesalahan pengembangan paragraf. The purpose of this study is to obtain a deep understanding of the editing process in Indonesian texts. This study uses a qualitative approach with ethnographic methods. The results showed that there were a number of errors that were often found, namely (1) spelling mistakes that included capital letter writing errors and the use of italics and the use of punctuation, (2) word writing errors, and (3) paragraph development errors.
PELANGGARAN PRINSIP KESANTUAN DALAM MENGEMBANGKAN WACANA HUMOR Asep Supriyana
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2020): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelanggaran prinsip kesantunan menjadi karakter sendiri bagi wacana humor.tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan prinsip kesantunan sebagai penunjang humor pada wacana humor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Kajian prinsip kesantunan sebagai penunjang humor, tidak terlepas dari pemanfaatan aspek-aspek kebahasaan. Aspek-aspek kebahasaan yang sering dimanfaatkan dalam pelanggaran prinsip pragmatik sebagai penunjang humor adalah penggunaan penalaran, penggunaan kata-kata yang tidak jelas, penggunaan kata-kata ambigu, penggunaan kalimat tidak langsung, penggunaan kalimat tidak runtut, penggunaan teka-teki dan permainan kata-kata, dan permainan aspek fonologi. Topik-topik humor yang berkaitan dengan masalah sesksual, tabu, dan politik menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari humor yang dibuat penulis humor. Topik-topik tersebut memiliki kepekaan tersendiri jika diungkapkan secara gamblang.
HUMOR, PRINSIP KERJASAMA, DAN ASPEK KEBAHASAAN DALAM KAJIAN PRAGMATIK Asep Supriyana
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12 No 2 (2021): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelanggaran prinsip kesantunan menjadi karakter sendiri bagi wacana humor.tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan prinsip kesantunan sebagai penunjang humor pada wacana humor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Penulis humor tidak hanya memanafaat prinsip-prinsip pragmatik, seperti pelanggaran prinsip kerjasama. Dalam penelitian ini,diremukan data, tidak hanya pelanggaran prinsip kerjasama, ternyata pematuhan prinsip kerjasama dapat digunakan untuk membangun wacana humor. Selain itu, untuk membangun wacana humor dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan aspek-aspek kebahasaan. Dalam penelitian ini ditemukan data terkait dengan aspek tersebut berupa penggunaan penalaran, penggunaan kata-kata yang tidak jelas, penggunaan kata-kata ambigu, penggunaan kalimat tidak langsung, penggunaan kalimat tidak runtut, penggunaan teka-teki dan permainan kata-kata, dan permainan aspek fonologi.
Effectiveness Extending Concept Through Language Activities (ECOLA) Method in Learning Editing Student Scientific Articles Asep Supriyana; Emzir E; Endry Boeriswati
AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3 No 2 (2019): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Volume 3 Nomor 2, Desember
Publisher : Indonesian Language and Literature Education Study Program and LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.265 KB) | DOI: 10.21009/AKSIS.030217

Abstract

This study aims to determine the effectiveness of the ECOLA method on the ability to edit scientific articles of students. The method used in this research is the expriment method. This method is used to examine the possibility of a causal relationship, by exposing one or more experimental groups and one or more experimental conditions. The design used in this study is the pretest posttest control group design. This research was conducted at the Indonesian Literature Study Program, Faculty of Language and Art, Jakarta State University. In this study, the independent variable is the ECOLA learning method and the dependent variable is the ability to edit scientific articles. Based on the research results it is known that there is an effective ECOLA method used to improve the ability to edit scientific articles of students. Keywords: ECOLA methods, editing skills, scientific articles Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode ECOLA terhadap kemampuan menyunting artikel ilmiah mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode exprimen. Metode ini digunakan untuk meneliti kemungkinan hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi ekperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest posttest control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Dalam penelitian ini, variabel bebas berupa metode pembelajaran ECOLA dan variabel terikatnya adalah kemampuan menyunting artikel ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat metode ECOLA efektif digunakanuntukl meningkatkan kemampuan menyunting artikel ilmiah mahasiswa. Kata kunci: metode ECOLA, kemampuan menyunting, artikel ilmiah
PELATIHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DAN KALIMAT EFEKTIF PADA PENULISAN SURAT RESMI BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI JAKARTA TIMUR Asep Supriyana; Gres Grasia Azmin; Reni Nureriyani; Aulia Rahmawati
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2015): SARWAHITA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.191 KB) | DOI: 10.21009/sarwahita.121.02

Abstract

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru SD di Wilayah Jakarta Timur dalam menggunakan ejaan yang disempurnakan dan kalimat efektif pada penulisan surat resmi. Berdasarkan hasil tes awal, peserta yang memiliki kemampuan menulis surat resmi dengan kriteria kejelasan isi surat sebanyak 70%, kejelasan urutan surat sebesar 65%, kelengkapan bagian-bagian surat sebesar 80%, penggunaan ejaan dan tanda baca sebesar 70.%, dan penggunaan kalimat efektif sebesar 75%.
Application of The 2T 2T Method Based on Hots Literature in Learning to Write Imagination Story Text for Class VII SMPN 43 Jakarta Edi Puryanto; Asep Supriyana; Alya Vinnisya; Muhammad Iqbal Oshmany; Audrey Sagita Purnomo; Suci Lestari; Danar Dwi Priatna; Taufik; Susi Dewi Susanti
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2022): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.060106

Abstract

This study aims to describe the process and learning outcomes of the application of the two-stay- two-guest method based on HOTS literacy in the learning of imaginative story writing skills for seventh grade students of SMPN 43 Jakarta. This research was conducted in class VII SMPN 43 Jakarta with a sample of 61 people. The research method used is descriptive analysis adapted to the problem to be revealed. Based on the results of data analysis regarding the application of the 2T 2T method based on HOTS literacy in learning the ability to write imaginative story texts for class VII SMPN 43 Jakarta, it was declared successful. This can be seen from the comparison of student learning outcomes before and after being treated. The average value of the ability to write imagination text at the pretest was 55.94 and 79.76 at the posttest. From these data, it can be seen that the ability to write imaginary texts on the pretest is still lacking because it does not reach the KKM, while the ability to write imaginary texts on the posttest is categorized as good because it has reached the KKM. The success of learning the ability to write imaginative texts is strongly influenced by the 2T 2T method based on HOTS literacy.