p-Index From 2019 - 2024
1.244
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kajian Kuat Lekat pada Beton Ringan Memadat Sendiri Menggunakan Agregat Kasar Pecahan Genteng dengan Variasi Persentase Kadar Viscocrete Dwicahyo, Aldo; Mediyanto, Antonius; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.233 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i2.44017

Abstract

Dewasa ini, dunia konstruksi khusunya beton mengalami banyak perkembangan, salah satu beton yang dikembangkan adalah beton ringan memadat mandiri (Light-weight Self Compacting Concrete). Beton ini merupakan beton yang terbuat dari agregast ringan alami yang mampu memadat mandiri tanpa bantuan alat penggetar (vibrator). Agregat ringan alami yaitu agregat yang diperoleh dari bahan-bahan alami seperti batu apung, skoria, atau tufa dan buatan adalah agregat yang dibuat melalui proses pemanasan bahan-bahan, seperti tanah liat, abu terang, abu sabak, dan batu lempung. Untuk meningkatkan workability pada beton ringan ini maka digunakan penambahan admixture viscocrete sehingga diharapkan beton segar mudah mengalir dan melakukan pemadatan mandiri. Dalam penelitian ini mengamati kuat lekat dan kuat tarik langsung akibat penambahan kadar viscocrete. Kadar viscocrete yang digunakan ialah 1,5% ; 1,75% ; 2% ; dan 2,25%. Benda uji yang digunakan untuk pengujian kuat lekat adalah silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 25 cm dengan tulangan polos D10 yang tertanam hingga menembus beton sepanjang 5 cm.
RANCANGAN PROGRAM APLIKASI SHOP DRAWING PENULANGAN STRUKTUR KOLOM PENAMPANG SEGI EMPAT DAN PONDASI FOOT PLATE DENGAN VISUAL BASIC 6.0 Hartono, Widi; Wardani, Paula Karisma; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.36 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37349

Abstract

Shop drawing penulangan merupakan komponen penting dari proses konstruksi beton bertulang. Kegiatan shop drawing penulangan saat ini masih dilakukan secara manual oleh sumber daya manusia yang sebagian besar kurang memahami masalah detail penulangan, sehingga akan memerlukan waktu yang cukup lama, kurang efektif, dan kurang efisien. Perlu adanya inovasi baru atau continuous improvement guna mengatasi setiap permasalahan yang ada. Jika pada umumnya perencanaan pekerjaan pemotongan baja tulangan dilakukan dengan cara manual, baik dari segi proses maupun hasilnya kurang efektif dan efisien, maka sebagai salah satu inovasi untuk mengatasi masalah tersebut dapat direncanakan suatu aplikasi yang dapat melakukan pengerjaan shop drawing penulanganyang berbasis komputer. Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan seseorang untuk melakukan pembelajaran berbasis komputer.Penelitian ini mencoba menerapkan perkembangan teknologi tersebut dalam proses pembelajaran bagi pekerja konstruksi mengenai shop drawing penulangan dan juga membuat program bantu bar bending otomatis yang dapat mempermudah pembuatan bar bending schedule dengan menerapkan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0. Rancangan aplikasi program bantu ini memuat beberapa hal yaitu : identifikasi kebutuhan lapangan sebagai input, proses perhitungan kebutuhan penulangan sesuai dengan input, dan output dalam bentuk gambar template pola penulangan beserta dengan ukuran, jumlah untuk tiap pola penulangan dan kebutuhan penulangan dalam satuan kilogram. Rancangan aplikasi program bantu ini diharapkan mampu mengoptimalkan waktu untuk pengerjaan bar bending schedule. Hasil evaluasi program aplikasi shop drawing penulangan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 ini memperlihatkan bahwa teknologi ini sangat efektif karena memudahkan para pekerja konstruksi belajar mengenai pendetailan tulangan struktur gedung, dan dilengkapi dengan fasilitas untuk memasukkan dan mencari data, sehingga menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Hasil validasi dari program aplikasi ini adalah 100%.
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 10 LANTAI DI SEMARANG) Sandy Agusta, Rizal Ray; Supardi, Supardi; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.043 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37031

Abstract

Bencana alam besar yang melanda Indonesia telah meruntuhkan banyak bangunan berteknologi tradisional maupun modern. Pada umumnya untuk struktur gedung bertingkat berupa struktur portal terbuka beton bertulang tanpa dinding geser dengan dinding bata sebagai pengisi. Evaluasi komponen struktur akan terlihat bagaimana perbedaan detailing tulangan elemen struktur balok beton bertulang yang dievaluasi menurut (SNI 1726:2012) dan (SNI 2847:2013), mengetahui kekuatan tulangan yang terpasang di lapangan dengan menghitung analisis tampang untuk lentur dan geser balok eksisting. Evaluasi dilakukan pada struktur atas hotel 10 Lantai di Semarang dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh simpangan antar tingkat untuk gedung hotel 10 lantai di Semarang memenuhi persyaratan (?) < ?a/?, kekuatan momen nominal (Mn) memenuhi persyaratan Mu < ?Mn, kekuatan geser nominal (Vn) memenuhi persyaratan Ve < ?Vn, spasi bersih untuk lapis 1 memenuhi persyaratan > 25 mm, spasi bersih antar lapis memenuhi persyaratan > 40 mm. Tulangan transversal yang terpasang pada tumpuan D10-100 dipasang sejauh 1/4L (1637,5 mm) memenuhi persyaratan detailing 100 mm < d/4 (135,125 mm), 100 mm < 6db (114 mm), dan 100 < 150 mm. Tumpuan tulangan transversal dipasang sejauh > 2h (1200 mm) dan pada tengah bentang dipasang D150-100, memenuhi persyaratan detailling < d/2 (270,25 mm). Panjang sambungan lewatan untuk tulangan memanjang ld (740 mm) < persayaratan detailing 48db (912 mm).
Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan, Modulus Of Rupture dan Kuat Kejut Prayitno, Slamet; Sunarmasto, Sunarmasto; Putra, Candra Sedya
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.907 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37074

Abstract

Beton serat didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari campuran semen, agregat, air, dan sejumlah serat yang disebar secara random. Prinsip penambahan serat yang disebar merata kedalam adukan beton dengan orientasi random untuk mencegah terjadinya retakan beton yang terlalu dini di daerah tarik akibat panas hidrasi maupun akibat pembebanan. Bahan tambah abu sekam padi diharapkan dapat menambah mutu beton, karena abu sekam padi bersifat seperti pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan beton normal dengan beton berserat bendrat dan abu sekam padi ditinjau dari kuat tekan, modulus of rupture dan kuat kejut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 54 buah. Benda uji terdiri dari beton normal tanpa bahan tambah, beton bahan tambah abu sekam padi serta beton bahan tambah serat bendrat dan abu sekam padi dangan variasi serat bendrat 0,5%, 1%, 1,5% dan 2%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji. Benda uji yang digunakan adalah silinder beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, balok dimensi 10 cm x 10 cm x 50 cm untuk pengujian modulus of rupture dan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 5 cm untuk pengujian kuat kejut (impact). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kadar serat bendrat dari 0,79% - 0,97% memberikan nilai maksimal dari kuat tekan, modulus of rupture, dan kuat kejut. Masing-masing sebesar: 24,683 MPa; 2,688 MPa; 3555,14 J (pada saat retak pertama); 3973,05 J (pada saat runtuh total). Penambahan kadar serat bendrat diatas 1% tidak menunjukkan kenaikan nilai yang signifikan bahkan cenderung menurun.
KAJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE V DENGAN JARAK 2 CM DAN 3 CM Kultsum, Ummi; Setiya Budi, Agus; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Juni 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.688 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i2.37456

Abstract

In construction industry, the reinforcement of concrete beam and steel is a construction material which is commonly used in building structures,where the compressive strength of concrete and the tensile strength of steel is a complementary combination. However, the use of steel as reinforcementstill get some problems such as the higher price and its a product of the mining of non-renewable and will run out someday. To overcome theseproblems, bamboo is selected as an alternative of steel reinforcement which is renewable natural product, easily obtained, inexpensive, and have ahigh tensile strength. This research aims to determine the tensile strength of bamboo wulung used to calculation and analysis of the bending capacityof the bamboo to the steel reinforcement, by making the beam specimen as many as 12 pieces with a size of 11 cm x 15 cm x 170 cm. Three of thefirst six beam specimen planted bamboo wulung reinforcement with V-type notch by notch distance of 2 cm and 3 cm, and then The next threebeam specimens planted ø 8 mm reinforcement steel and three unreinforced beam specimens for comparison. Quality concrete is planned f'c = 17.5MPa. The experiments performed in Laboratorium Struktur/Structures Laboratory, FT UNS on the concrete age of 28 days by giving twopoints of concentrated loads at a distance of 1/3 span beam from the pedestal. Based on the analysis and test results can be concluded, the nominalmoment of the test results in beam specimen planted reinforcement bamboo wulung notches type V with distance of 2 cm, 3 cm, steel ø 8 mm andbeam unreinforced are consecutive obtained a mean of 0.436 tonm, 0.441 tonm, 0.516 tonm and 0.111 tonm. Nominal moment analysis basedin beam specimen planted reinforcement bamboo wulung notches type V on yield strength internodia, nodia and steel ø 8 mm are consecutiveobtained a mean of 0.454 tonm, 0.378 tonm and 0.505 tonm. The ratio of flexural capacity on beam specimen planted reinforcement bamboowulung notches type V with distance of 2 cm and 3 cm obtained of 0.962 and 0.971 on the yield strength internodia. While the yield strength onnodia, ratio of flexural capacity beam reinforcement bamboo wulung notches type V with distance of 2 cm and 3 cm obtained of 1.156 and 1.167.In beam reinforcement steel ø 8 mm ratio of flexural capacity obtained 1.022. Average value of the maximum deflection at maximum loadhappens at 1/3 middle span or on the recording dial gauge 2 whose position is at the middle of the beam span. The pattern of cracks that occur asexpected, which of the 12 pieces beam specimen, the average collapse occurred on 1/3 middle span beams and section in concentrated load point.
Uji Balok Beton Bertulang Memadat Sendiri High Volume Fly Ash 60% Tanpa dan Dengan Sengkang Budi, Agus Setiya; Sunarmasto, Sunarmasto; Muhadzib, Muhammad Tsaqif
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 4 (2020): Desember
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1613.938 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i4.45584

Abstract

Self Compacting Concrete (SCC) merupakan inovasi dalam bidang konstruksi dengan berbagai macam kelebihan, namun terdapat kekurangan yaitu SCC memerlukan proporsi semen yang lebih banyak sehingga tidak ramah lingkungan. Material yang dapat menggantikan semen dengan karakteristik yang sama adalah fly ash. Fly ash merupakan sisa pembakaran batu bara yang mengandung silica atau silica alumina dan bersifat pozzolan. Penggunaan fly ash sebagai campuran beton dapat digunakan hingga mencapai >50% dari total semen yang dibutuhkan dan dinamakan High Volume Fly Ash Conccrete (HVFAC). Penelitian ini mengkaji kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% dan balok beton normal. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi 10 cm x 18,5 cm x 130 cm dengan 2 titik pembebanan dengan jarak antar beban sebesar 20 cm. Berdasarkan hasil penelitian kapasitas geser balok bertulang HVFA-SCC 60% lebih kecil dibandingkan kapasitas geser balok beton normal yang diuji pada umur 28 hari.
KAJIAN SAMBUNGAN BATANG TEKAN DAN MOMEN LENTUR LAMINATED VENEER LUMBER (LVL) KAYU SENGON (PARASERIANTHES FALCATARIA) DENGAN ALAT PENGENCANG PAKU Debianto, Ikhsan; Basuki, Achmad; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.566 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37307

Abstract

Eksploitasi kayu yang terus menerus untuk memenuhi kebutuhan material akan kegiatan konstruksi mengakibatkan berkurangnya ketersediaan kayu yang berkekuatan tinggi. Kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) merupakan inovasi sebagai alternatif material pengganti kayu konvensional karena kayu LVL diproduksi dari kayu yang masa tumbuhnya cepat. Sambungan meneruskan beban dalam struktur dari satu sambungan ke sambungan yang lainnya sampai berakhir pada pondasi. Sambungan harus dirancang untuk menahan setidaknya aksi dari bagian-bagian dan unsur-unsur yang diikat, sehingga perlu adanya penelitian mengenai sambungan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian tekan terhadap sambungan yang menggunakan 2 paku, 3 paku dan 4 paku. Pengujian Sambungan tahanan momen dilakukan dengan memberikan beban terhadap sambungan momen yang menggunakan 8 paku dan 16 paku. Pengujian ini dilakukan dengan membebani benda uji secara perlahan-lahan sampai benda uji tidak bisa menahan beban yang diberikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sambungan paku memiliki kuat tekan rata-rata sebesar 3,03 kN untuk sambungan yang menggunakan 2 paku ; 4,06 kN untuk sambungan yang menggunakan 3 paku dan 5,06 kN untuk sambungan yang menggunakan 4 paku. Hasil penelitian untuk tahanan momen yang menggunakan 8 paku memiliki beban lentur rata-rata sebesar 0,55 kN dan untuk benda uji tahanan momen yang menggunakan 16 paku memiliki beban lentur sebesar 1,2 kN. Kata Kunci : Laminated Veneer Lumber, kuat tekan, tahanan momen, paku, sambungan
RANCANGAN PROGRAM PENGERJAAN BAR BENDING SCHEDULE PENULANGAN TANGGA DENGAN VISUAL BASIC 6.0 Hartono, Widi; Arniati, Apriliani Nur; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.728 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37194

Abstract

Kegiatan bar bending schedule merupakan kegiatan yang memerlukan waktu yang cukup lama. Perencanaan pekerjaan pemotongan baja tulangan yang dilakukan secara manual dirasa kurang efektif dan efisien dari segi waktu dan akurasi hasil hitungan. Perencanaan suatu aplikasi atau program yang dapat melakukan pengerjaan bar bending schedule penulangan yang berbasis komputer merupakan salah satu inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rancangan program ini diharapkan mampu mengoptimalkan waktu untuk pengerjaan bar bending schedule. Pada penelitian ini digunakan tiga macam software yaitu visual basic 6.0, Microsoft access, dan crystal report. Visual Basic 6.0 digunakan sebagai program utama, hal ini dikarenakan visual basic memiliki komponen-komponen yang sangat membantu dalam pembuatan program aplikasidapat didukung oleh software seperti Microsoft Access, Crystal Report, dan lain sebagainya. Microsoft Acces digunakan sebagai database untuk menyimpan data yang digunakan dalam hitungan kebutuhan tulangan, sedangkan Crystal Report digunakan untuk menampilkan output hasil hitungan dalam bentuk tabel yang telah disusun sedemikian rupa sehingga dapat langsung dicetak. Hasil uji validasi memperlihatkan tingkat akurasi yang tinggi, yaitu 100%. Output dari program Pengerjaan Bar Bending Schedule Penulangan Tangga dapat menampilkan kebutuhan detail pada setiap model penulangan yang dikerjakan baik berupa kebutuhan panjang, jumlah yang dibutuhkan, maupun berat total tulangan.
STUDI KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH,DAN MODULUS ELASTISITAS BETON RINGAN TEKNOLOGI FOAM DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT POLYESTER Yunanto, Andi Dwi; Gunawan, Purnawan; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.526 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37357

Abstract

Berat jenis beton adalah salah satu aspek yang diperhitungkan ketika merencanakan struktur bangunan karena berpengaruh pada perhitungan beban.Beton ringan foam dibuat dengan menambahkan foam agent yang terdiri dari spectafoam, harder mild, dan polymer kedalam campuran mortar. Pemakaian beton ringan masih ditujukan pada beton non struktural saja karena beton ringan memiliki kuat tekan rendah.Solusi untuk meningkatkan kuat tarik belah, kuattekan, modulus elastisitas yang dimiliki beton ringan yaitu dengan menambahkan serat polyester. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cmberjumlah 3 buah untuk 1 variasi persentase serat. Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,25%;0,5%; 0,75%; dan 1%.Alat yang digunakan untuk pengujian adalah CTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton ringan foam setelah ditambah serat polyester pada kadar 0,75% berturut-turut sebesar36,31%; ,55,43%; dan 35,46%.
PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KEBUTUHAN AIR DAN KUAT TEKAN HIGH VOLUME FLY ASH - SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA - SCC) Fitria Ekasanti, Aisyiyah; A Kristiawan, Stefanus; Sunarmasto, Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 2 (2014): Juni 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.374 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i2.37429

Abstract

The conventional concrete casting for a solid reinforcement using vibrator tool has not ensured the achievement of optimal compactness. In order to achieve the maximum compactness, a fresh concrete should be produced high-flowable and self-compactable. The use of fly ash with soft round particle grains caused a very small friction between the grains, therefore it can increase the flowability of concrete mix. It can reduce the water volume in concrete mix, it makes the concrete potency produced will have a high compressive strength as the structural concrete application demand. The purpose of this research is to analyze the effect of fly ash content at respected water demand on fresh properties and compressive strength of HVFA-SCC. The method employed in this research was the experimental one, by means of developing concrete mix composition using fly ash to subtitute a fraction of cement at minimum water content to produce HVFA-SCC. The fresh concrete were characterited by 5 (five) methods: flow table test, j-ring flow table test, l-box test, box type test and v-funnel test. Testing of hardened concrete was conducted by crushing the cylinder speciments on compression testing machine at the age of 7, 28, 56 and 90 days. The result of research showed that the higher fly ash can decrease the water content, which affects the fresh properties of concrete. In this research, the higher fly ash and lower water content, results in several mix concrete comply with the fresh properties requirement of SCC. The higher fly ash can increase or decrease the value of compressive strength. This research indicated that the use of fly ash to subtitute a fraction of cement can consequently reduce the water, the 132 kg water volume on 70% fly ash HVFA-SCC produced the highest compressive strength (at the age of more than 28 days).