Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BALOK BETON MUTU TINGGI BERSERAT BENDRATDENGANFLY ASH DAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL Prayitno, Slamet; Supardi, Supardi; Hamonangan, Mario Ota
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.293 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37234

Abstract

Salah satu struktur konstruksi yang masih banyak dipakai untuk konstruksi bangunan gedung, struktur pondasi, perkerasan jalan dan jembatan adalah beton. High strength concrete yaitu beton dengan kekuatan yang cukup tinggi atau diatas kekuatan standar yang dipengaruhi dari beberapa hal, seperti FAS (faktor air semen), kualitas agregat, bahan tambah dan kontrak kualitas dari pembuatan beton tersebut. Beton serat adalah beton yang tersusun dari semen hidrolis, agregat dan sejumlah kecil serat sebagai bahan tambahan yang tersebar secara merata berorientasi random dan dengan proporsi tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan data diolah menggunakan excel. Pengujian kuat tekan dilakukan pada silinder berukuran 15 cm x 30 cm dan kuat lentur dilakukan pada balok berukuran 8 cm x 12 cm x 100 cm dengan variasi persentase serat 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% berjumlah 4 buah per persentase serat. Mutu beton yang direncanakan adalah f'c ? 80 MPa. Uji Kuat tekan dan lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metoderancang campur American Concrete Institute. Nilai Kuat Tekan dengan penambahan serat bendrat 0 % 0,5% 1% 1,5 % dan 2% berturut turut adalah sebesar 72,75 MPa; 80,25 MPa; 86,06 MPa; 74,17 MPa; dan 72,05 MPa. Hasil momen nominal yang terjadi pada benda uji balok dengan penambahan serat bendrat 0 % 0,5 % 1 % 1,5 % dan 2 % berturut-turut adalah sebesar 0,371679 tonm; 0,412929 tonm; 0,420429 tonm; 0,403554 tonm dan 0,397929 tonm berdasarkan analisis hasil pengujian, berdasarkan analisis SNI dengan kuat tarik beton diperhitungkan(Suhendro) sebesar 0,33683 ton-m, 0,34525 ton-m, 0,39407 ton-m, 0,33901 ton-m dan 0,32914 ton-m dan berdasarkan analisis SNI dengan kuat tarik beton diabaikan sebesar 0,21135 tonm; 0,21190 tonm; 0,21226 tonm; 0,21146 tonm dan 0,211129 tonm.Pola retak lentur dan keruntuhan yang terjadi pada benda uji kuat lentur terjadi pada posisi 1/3 bentang tengah bentang sehingga dapat dikatakan keruntuhan adalah keruntuhan lentur.