Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENINGKATAN KETANGGUHAN IMPACT PISAU MESIN PEMOTONG RUMPUT DENGAN CARA PERLAKUAN PANAS MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN COOLANT RADIATOR DAN UDARA juliansyah, Sandro; Panuh, Dedikarni; Yulianto, Dody; Rahman, Hamimah Abd.; Baharuddin, Nurul Akidah
Journal of Renewable Energy & Mechanics (REM) Vol 2 No 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.745 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering yang diberikan terhadap ketahanan impak dan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering terhadap struktur mikro. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara memanaskan hingga temperatur austenit 8000C dengan waktu penahanan selama 45 menit dan diquenching dengan media pendingin coolant radiator. Kemudian dilakukan tempering dengan variasi temperatur 3000C, 4000C, 5000C dengan waktu penahanan 2 jam, dilakukan pengujian kekerasan, pengamatan struktur mikro, pengujian impak (ketangguhan). Hasil dari pengujian menunjukan struktur mikro pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas adalah Pearlite dan pada pisau pemotong rumput yang diberi perlakuan panas tempering 3000C , 4000C , 5000C selama 2 jam adalah Pearlite (dask area). Nilai kekerasan dan ketahanan impak pada pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 40,3 HRC dan 1,6192 J/mm2. Nilai kekerasan tertinggi dan harga impak terendah ada pada sampel tempering 3000C yaitu 55,3 HRC dan 0,1064 J/mm2. Pada sampel tempering 4000C nilai kekerasan yang didapat dan harga impak yaitu 46,7 HRC dan 0,2132 J/mm2. Kemudian nilai kekerasan terendah ada pada sampel 5000C dibanding dari pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas dan tempering 3000C dan 4000C yaitu 35,5 HRC, tetapi ketahanan impak masih rendah dibanding pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 0,7592 J/mm2. Dari ketiga variasi temperatur tempering diatas menunjukan bahwa temperatur tempering 5000C bisa menurunkan nilai kekerasan pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas.
Effect of Spraying and Mesh Size on Surface Roughness of SS400 Steel Sandblasting Process Rieza Zulrian Aldio; Dedikarni; Budi Saputra
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 4 No. 02 (2021): Journal of Renewable Energy and Mechanics (REM)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.494 KB) | DOI: 10.25299/rem.2021.vol4.no02.7500

Abstract

During this time the ship's hull often occurs due to corrosion levels of salt in the Indonesian sea varies. The repair process often done to overcome this problem is by sandblasting which aims to clean the metal from the surface of the rust and provide suitable surface roughness on the metal surface so that the coating material can stick properly. This study aims to determine the size of silica sand and the repetition of the sandblasting process on the value of surface roughness and cleanliness of the material. In this study the SS400 material was sandblasting using 12 mesh, 16 mesh and 20 mesh sand at 7 bar, spraying 1x and 2x. From the test results obtained at a particle size of 20 mesh, 7 bar pressure, repeated spraying 2x which results in a surface roughness of 19.80 µm and cleanliness results achieved according to standard SA 2 1/2 (SSPC-SP10) from these conditions obtained surface roughness values according with the standard surface roughness of sandblasting and the level of cleanliness achieved in accordance with ISO 8503 standards and has been allowed for application.
PENINGKATAN KETANGGUHAN IMPACT PISAU MESIN PEMOTONG RUMPUT DENGAN CARA PERLAKUAN PANAS MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN COOLANT RADIATOR DAN UDARA Sandro juliansyah; Dedikarni Panuh; Dody Yulianto; Hamimah Abd. Rahman; Nurul Akidah Baharuddin
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 01 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.745 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol1(01).2179

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering yang diberikan terhadap ketahanan impak dan untuk mendapatkan pengaruh perlakuan panas tempering terhadap struktur mikro. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara memanaskan hingga temperatur austenit 8000C dengan waktu penahanan selama 45 menit dan diquenching dengan media pendingin coolant radiator. Kemudian dilakukan tempering dengan variasi temperatur 3000C, 4000C, 5000C dengan waktu penahanan 2 jam, dilakukan pengujian kekerasan, pengamatan struktur mikro, pengujian impak (ketangguhan). Hasil dari pengujian menunjukan struktur mikro pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas adalah Pearlite dan pada pisau pemotong rumput yang diberi perlakuan panas tempering 3000C , 4000C , 5000C selama 2 jam adalah Pearlite (dask area). Nilai kekerasan dan ketahanan impak pada pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 40,3 HRC dan 1,6192 J/mm2. Nilai kekerasan tertinggi dan harga impak terendah ada pada sampel tempering 3000C yaitu 55,3 HRC dan 0,1064 J/mm2. Pada sampel tempering 4000C nilai kekerasan yang didapat dan harga impak yaitu 46,7 HRC dan 0,2132 J/mm2. Kemudian nilai kekerasan terendah ada pada sampel 5000C dibanding dari pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas dan tempering 3000C dan 4000C yaitu 35,5 HRC, tetapi ketahanan impak masih rendah dibanding pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas yaitu 0,7592 J/mm2. Dari ketiga variasi temperatur tempering diatas menunjukan bahwa temperatur tempering 5000C bisa menurunkan nilai kekerasan pisau pemotong rumput tanpa perlakuan panas.
PERANCANGAN MESIN PENGHANCUR DAUN KERING MENGGUNAKAN LIMA MATA PISAU Arya Sutrisna; Syawaldi Kamaharudin; Dedikarni Panuh; Jarot Raharjo
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 2 No. 02 (2019): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.15 KB) | DOI: 10.25299/rem.2019.vol2.no02.3532

Abstract

ABSTRAK Sebagai penelitian Tugas akhir dengan judul”Perancangan Mesin Penghancur Daun Kering Menggunakan Lima Mata Pisau”. Perancangan mesin ini bertujuan untuk mendapatkan suatu mesin penghancur daun-daunan kering. Untuk mendapatkan ukuran kehalusan daun dari proses pengolahan mesin penghancur daun-daunan kering. Untuk mendapatkan kapasitas produksi olahan dari mesin. Proses perancangan mesin penghancur daun kering dilakukan dengan tahapan yaitu perancangan dan penjelasan tugas/fungsi, perancangan konsep produk (gambar kerja). Analisis teknik meliputi analisis daya dan kecepatan yang terjadi pada poros. Tenaga penggerak mesin penghancur dedaunan kering direncanakan menggunakan motor listrik yang disesuaikan dengan kemampuan daya listrik untuk UKM yang diperkirakan rata-rata berkisar 900 sampai 1300 watt. Hasil dari perancangan mesin perancangan daun kering dengan kapasitas produksi 32 kg/jam, dan dimensi mesin panjang 60 cm x lebar 60 cm x tinggi 100 cm, mengunakan tenaga pengerak berupa motor listrik 1/2 HP 1400 rpm, rangka mengunakan siku profil L 40 x 40 x 4 mm. Hasil uji kinerja memperlihatkan bahwa mesin bekerja cukup baik, dan dapat menghasilkan kehalusan cacahan dedauan berukuran 5-10 mm. Kata kunci : Mesin penghancur daun, Daya, Putaran, Kapasitas Produksi ABSTRACT As a final project research with the title "Designing Dry Leaves Crushing Machine Using Five Blades". The design of this machine aims to obtain a dry leaf shredder. To get the size of the fineness of the leaves from the processing of the dried leaf crusher. To get the processed production capacity from the machine. The process of designing dry leaf shredder is done by stages, namely design and explanation of tasks / functions, design of product concepts (working drawings). Technical analysis includes analysis of power and speed that occurs on the shaft. The driving force of the dry foliage crusher is planned to use an electric motor that is adjusted to the ability of electric power for SMEs which is estimated to average around 900 to 1300 watts. The results of the design of dry leaf design machines with a production capacity of 32 kg / hour, and dimensions of the length of the machine 60 cm x width 60 cm x height 100 cm, using power in the form of 1/2 HP 1400 rpm electric motor, frame using L 40 x elbow profile 40 x 4 mm. The performance test results show that the machine works quite well, and can produce fineness of leaves measuring 5-10 mm. Keywords: leaf shredder, shaft power, speed, production capacity
The Effect of Silica Pellet Pressing Towards Porosity and Permeability Heri Fadli; Dedikarni Panuh; Rieza Zulrian Aldio; Dody Yulianto
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 4 No. 01 (2021): REM
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.158 KB) | DOI: 10.25299/rem.2021.vol4.no01.4271

Abstract

Klasifikasi silika (SiO2) dibagi dalam empat karakter dasar silika yaitu struktur kristal, dispersitas, komposisi permukaan dan porositas. Sebelumnya pasir silika ini banyak digunakan oleh industri minyak dan gas sebagai proppant (pasir frak) maupun sebagai filter air. Pilihan proppant tergantung pada jenis permeabilitas atau kekuatan butir yang dibutuhkan. Dimana proppant dengan ukuran yang lebih besar akan memberikan permeabilitas rekahan yang lebih baik, karena nilai permeabilitas akan meningkat seiring dengan bertambahnya diameter dari butiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penekanan pellet silika terhadap porositas dan permeabilitas. Penekanan pellet silika ini menggunakan mesin press hidrolik dengan type KW05-135 dan kapasitas 10.000 Kg. Peneliti membuat pellet silika dengan kandungan pasir silika berukuran butir seragam (100 mesh) sebanyak 8,74 g/cm3, menggunakan perekat jenis Polyethylene Glycol (PEG) 400 sebanyak 0,57 g/cm3, dan Aluminium Powder 3,42 g/cm3. Cetakan yang digunakan Mold Pellet Silika Type Alloy 410 dengan diameter dalam 27 mm, diameter luar 57 mm dan ketinggian lubang cetakan 89 mm dengan penekanan 1000 Kg, 3000 Kg, dan 5000 Kg, serta memberikan suhu sintering sebesar 1200°C. Adapun nilai porositas optimum yang diperoleh sebesar 39,25% dan nilai permeabilitas optimum yang di dapatkan sebesar 57 mD.
Pengaruh Penambahan Karbon Aktif pada Komposit Serat Daun Nenas dengan Matriks Polyester Dody Yulianto; Nobel Sabar Marojahan Pangaribuan; Dedikarni; Eddy Elfiano; Novrianti
Journal of Renewable Energy and Mechanics Vol. 5 No. 01 (2022): REM VOL 5 NO 01 2022
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.11 KB) | DOI: 10.25299/rem.2022.vol5.no01.6341

Abstract

Bahan baku serat nenas merupakan salah satu jenis kekayaan sumber daya alam yang belum dapat di manfaatkan secara optimal, sehingga perlu dilakukan penelitian pengembangan teknologi komposit serat alam dengan memanfaatkan serat daun nenas dan resin polyester. Adapun tujuan penelitin ini adalah untuk mendapatkan pengaruh variasi karbon aktif terhadap kekuatan tarik dan bending pada material komposit serat daun nenas dan matriks polyester, untuk mendapatkan struktur mikro terhadap penambahan karbon aktif pada komposit serat daun nenas dan matriks polyester. Pada penelitian ini cetakan terbuat dari kaca dengan ketebalan 8mm, panjang 150 mm, dan lebar 100 mm, metode yang digunakan pada pembuatan sampel menggunakan metode lay out dengan temperature ruangan dan susunan serat searah, dengan variasi susunan 30% serat daun nenas + 69% matriks + 1% karbon aktif, 30% serat daun nenas + 68,5% matriks + 1,5% karbon aktif, 30% serat daun nenas + 68% matriks + 2% karbon aktif, dan 100% resin polyester. Hasil dari penelitian yang telah saya lakukan di dapat kekuatan bending yang tertinggi pada penambahan karbon aktif 1% dengan nilai 33,29 N/mm2, dan pada hasil uji tarik di dapat nilai tertinggi pada penambahan karbon aktif 1% dengan nilai 16,75 N/mm2. Sedangkan pada pengujian foto makro di dapatkan diameter dan jarak yang tertinggi pada penambahan karbon aktif sebesar 1,5%. Pengaplikasian pada penelitian adalah untuk pembuatan polytank air pada rumah tangga.
Design of mold press for the manufacturing of silica sand pellet form Dedikarni Panuh; Rieza Zulrian Aldio; Amir Surya Hidayah
Jurnal Litbang Industri Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v11i2.6921.90-96

Abstract

Currently, the ceramic industries is utilizing many natural mineral resources. The purpose of this study is to design and manufacture the tool; a mold press pellet or silica sand mold  and to obtain the results of silica sand pellets that are affected by varying pressure. The materials used for the tools were STM A276, Type 410 steel. ST60 martensite. SS400 steel was used to made the round plate at a mold position. This study produced mold with dimensions of 25.45 mm of diameter, height of 89 mm, volume at 45.07 cm³ with a mold circle area of 5.06 cm² and punch cross-sectional area of 452.16 mm². The maximum pressing force on the mold was 49050 N, the normal stress result was 108.47 MPa, the strain value was 3.8 mm / mm, the modulus of elasticity value was 28.54 MPa, the mold material had a maximum limit of 812,871 MPa, indicating that the mold material used was very good. This silica sand pellet mold produced can be utilized for the development of fuel cell and composite materials.
Design of mold press for the manufacturing of silica sand pellet form Dedikarni Panuh; Rieza Zulrian Aldio; Amir Surya Hidayah
Jurnal Litbang Industri Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.369 KB) | DOI: 10.24960/jli.v11i2.6921.90-96

Abstract

Currently, the ceramic industries is utilizing many natural mineral resources. The purpose of this study is to design and manufacture the tool; a mold press pellet or silica sand mold  and to obtain the results of silica sand pellets that are affected by varying pressure. The materials used for the tools were STM A276, Type 410 steel. ST60 martensite. SS400 steel was used to made the round plate at a mold position. This study produced mold with dimensions of 25.45 mm of diameter, height of 89 mm, volume at 45.07 cm³ with a mold circle area of 5.06 cm² and punch cross-sectional area of 452.16 mm². The maximum pressing force on the mold was 49050 N, the normal stress result was 108.47 MPa, the strain value was 3.8 mm / mm, the modulus of elasticity value was 28.54 MPa, the mold material had a maximum limit of 812,871 MPa, indicating that the mold material used was very good. This silica sand pellet mold produced can be utilized for the development of fuel cell and composite materials.
Pengembangan Lemari Asam dengan Variasi Kecepatan Putaran Exhaust Fan Menggunakan Sistem Otomatis Rieza Zulrian Aldio; Dedikarni Panuh; Abdul Khadir Zaki
Semesta Teknika Vol 25, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/st.v25i2.14139

Abstract

Lemari asam memiliki peran yang kritikal dalam sebuah laboratorium dan wajib memberikan keamanan bagi penggguna dari bahan kimia yang berbahaya. Terdapat exhaust fan yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap dari asam Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lemari asam dengan 3 kecepatan putaran exhaust fan pada 1513, 1770 dan 2125 rpm yang menggunakan sistem kendali otomatis. Dimensi lemari asam adalah 80 x 60 x 200 cm, terdiri dari 3 bagian utama yaitu exhaust fan, ruang kerja lemari asam dan bagian penyimpanan. Nilai efisiensi yang didapat dari perancangan adalah 1.05, 2.69 dan 4.05 % yang menunjukkan terjadinya peningkatan nilai efisiensi apabila kecepatan putaran meningkat. Maka peningkatan kecepatan akan meningkatkan efisiensi exhaust fan.
Chip Formation Analysis of the Turning of ST41 Steel Rieza Z Aldio; Muhyi Wahid Saputra; Dedikarni
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 16 No. 3 (2022): Majalah Ilmiah Pengkajain Industri
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v16i3.5565

Abstract

ST41 steel is commonly used for the shaft of ships. The shaft tends to corrode due to the interaction with the water. To recycle the used ST41, welding is normally done to repair the damaged or rusted surface of the shaft. The turning process is then conducted to obtain a better surface finish. This research used three types of cutting tools with different geometry at their cutting angle of  800 , 850 , 900 . The chips from the turning process are collected and observed. Chip formation will indicate the quality of the turning process. The chip thickness and formation are observed to determine the effect of the cutting angle on the machining quality. The chip thickness value ranges between 0.13 mm to 0.3 mm, with a cutting angle of 900 producing the thinnest chips and 850 producing the thickest chips. Thicker chips indicate higher cutting force that leads to the wear of cutting tools. The cutting angle also affects obtained the chip formation. Several shapes are obtained, such as long continuous, medium, and short discontinuous shapes. A longer chip means a better process with less chatter on the cutting process. Long continuous chips are dominantly found by using 900 cutting tool. The other two angles are dominated by the discontinuous chips, with a slightly medium length of chips majorly found at 800 and short discontinuous chips recovered using an 850 cutting tool. From this research, it could be known that a 900 cutting angle will produce thinner and better chip formation. Keywords: Chip formation, Chip thickness, Cutting angle, Turning.