Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BISKUIT CHOHI SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK PERBAIKAN GIZI BALITA DAN IBU HAMIL PADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA PERCUT KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Zulhaida Lubis; Syarifah; Erna Mutiara; Juanita4; Sri Novita Lubis
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.629 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i1.2200

Abstract

Ikan cohi-cohi merupakan campuran berbagai jenis ikan kecil-kecil, yang biasa dijadikan makanan bebek. Sementara di Desa Percut Sei Tuan masih dijumpai kasus kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil. Ukan chohi dapat dijadikan campuran untuk pembuatan biskuit yang dapat membantu perbaikan gizi. Melihat kenyataan tersebut, tim pengabdian ini ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah udang dan ikan cohi-cohi menjadi makanan bergizi bagi masyarakat sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil. Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap : dimulai dari sosialisasi pada masyarakat di Desa Percut; Tim pengabdian mempersiapkan rencana pelatihan pembuatan biscuit dari ikan chhi, dimana ikan chohi dijadikan tepung dan diujicobakan nutuk formula yang tepat berdasarkan uji organoleptic (rasa, warna, tekstur dan aroma). Selanjutkan dilakukan pembentukan kelompok dan pelatihan. Atas inisiatif masyarakat terbentuk kelompok CHOHI, dan dilakukan pelatihan pembuatan tepung dan biskuit
PENGEMBANGAN USAHA PENGOLAHAN MAKANAN BAHAN DASAR UBI DI DESA BINGKAT KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2017 Alam Bakti; Syarifah; Erna Mutiara
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2017): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (936.021 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v2i2.2310

Abstract

Di desa Bingkat Kecamatan Pegajahan banyak terdapat industri rumah tanggapengolah ubi menjadi opak dan juga sebagai keripik, hal ini dilatarbelakangi daerah inimerupakan penghasil ubi selain padi. Industri rumah tangga ini masih sederhana baik dariproduksi, pengemasan maupun pemasarannya. Dari produksi cita rasanya masih belummemenuhi standart kualitas yang layak untuk dipasarkan di pasar nasional apalagiinternasional. Untuk opak terdapat berbagai variasi namun salah satu jenis opak yangbanyak diperjual belikan di desa ini adalah opak lidah tetapi rasa masih kurang, opak inidijual dalam bentuk mentah belum di kemas apalagi membuat label/merek. Pemasarannyahanya di depan rumah masing-masing pengolah opak, pembeli terbatas pada pendudukyang melintas di sekitar desa atau orang-orang yang sudah tahu di daerah ini adapengrajin opak. Melalui pengabdian ini akan dilakukan pengembangan keterampilanpengolahan opak dan keripik berbahan dasar ubi, pelabelan dan pemasaran hasil produksi.Tujuan pengabdian adalah untuk meningkatkan keterampilan mengolah hasil ubimenjadi makanan yang variatif, bergizi, dan mempunyai cita rasa yang enak sehinggamempunyai nilai jual yang tinggi. Pengemasan dan pelabelan hasil produksi danmencarikan pemasaran agar pemasaran lebih luas dan akhirnya meningkatkan ekonomimasyarakat.Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengabdian adalah melaluiceramah diskusi dan praktek. Pada saat praktek pengolahan makanan bahan dasar ubimenjadi opak lidah dan keripik yang bervariasiDari pengabdian ini telah dilakukan pengembangan usaha pengolahan makananbahan dasar ubi dengan melaksanakan kegiatan : Pelatihan penggunaan alat keripik ubidengan berbagai variasi yaitu : keripik ubi rasa original, keripik ubi rasa balado, dankeripik ubi jenis opak lidah serta pengadaan perlengkapan alat produksi seperti alatpengiris ubi, alat peniris minyak dan hand sealer.
STUDI DISKRIPTIF KUALITATIF: PERAN TIM SIAGA BENCANA BERBASIS MASYARAKAT (SIBAT) MENJARING PENYINTAS COVID-19 UNTUK DONOR PLASMA KONVALESEN DI KOTA SURAKARTA Syarifah; Barli Shodiq
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9 No. 1, Januari 2021
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52236/ih.v9i1.207

Abstract

Pendahuluan. Rendahnya minat pendonor plasma konvalesen menyebabkan terapi ini masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pasien positif COVID-19. Jumlah penderita yang tinggi namun pendonor plasma konvalesen yang rendah menyebabkan angka kesembuhan yang belum dapat dimaksimalkan. Untuk itu Palang Merah Indonesia menggalakkan peran aktif relawan Tim SIBAT. Tim SIBAT sebagai Satuan Tugas Jogo Tonggo untuk memberikan informasi dan mengajak penyintas COVID-19 untuk melakukan donor plasma konvalesen. Tujuan. Untuk mengetahui peran Tim SIBAT dalam penanganan COVID-19 serta kendala dalam menjaring penyintas COVID-19 untuk melakukan donor darah plasma konvalesen. Metode. Metode penelitian yaitu studi kualitatif dengan wawancara tim SIBAT PMI Kota Surakarta sebanyak 8 orang untuk mengetahui faktor penyebab rendahnya minat donor plasma konvalesen pada penyintas COVID-19. Hasil. Peran dari Tim SIBAT untuk menjadi Satgas Jogo Tonggo. Faktor yang mempengaruhi dalam menjaring penyintas COVID-19 yaitu kurangnya pengetahuan tim SIBAT mengenai teknis donor plasma konvalesen, stigma penderita COVID-19 yang masih tinggi di masyarakat serta ketidak tahuan penyintas COVID-19 mengenai manfaat dari donor plasma konvalesen. Simpulan. Perlu dilakukan pelatihan lanjutan bagi Tim SIBAT, sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat donor plasma konvalesen, koordinasi dengan pemerintah dan dinas terkait untuk melakukan pencanangan donor plasma konvalesen untuk penyintas COVID-19 serta wadah secara online berupa grup WA, aplikasi khusus penyintas COVID-19 maupun website bagi penggerak donor plasma konvalesen. Kata kunci : Tim SIBAT, COVID-19, Plasma Konvalesen, Donor
Pengaruh 2,4-Dichlorophenoxyacetic Acid (2,4-D) DAN Benzyl Amino Purine (BAP) Terhadap Induksi Kalus Dari Berbagai Jenis Eksplan Tanaman Duku (Lansium domesticum Corr.) Mifta Ammaria Wulandari; Sherina Silva; Zaky Nuron Rizky; Jumiani Sarianti; Siti Zulaikha; Amin Nurokhman; Arif Yachya; Tutut Handayani; Syarifah; Dini Afriansyah
STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa Vol 15 No 01 (2022)
Publisher : FMIPA : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/stigma.15.01.5606.38-45

Abstract

Lansium domesticum Corr. is called Duku, an endemic Indonesian plant whose fruit has commercial value. The formation of the seeds of this plant takes a relatively long time (±15 years) for conventional propagation. Micropropagation with plant tissue culture techniques can be a solution. In the first phase of micropropagation, optimization of the type and concentration of growth regulators for callus induction is needed. This study aimed to determine the response of various types of duku explants (such as leaves, petioles, and mother petioles) to combinations of growth regulators (such as 0 ppm 2,4-D + 0 ppm BAP; 0.75 ppm 2,4-D + 0, 5 ppm BAP; 0.75 ppm 2,4-D + 0.75 ppm BAP; 0.75 ppm 2,4-D + 1 ppm BAP) in callus induction. The explants were cultured on Wood Plant Medium (WPM) with 30 g sucrose and 8 g agar for 28 days. The results showed that the concentration of 0.75 2,4-D + 0.75 BAP with leaf stalk mother explants was the best for callus formation. The characteristics of the callus formed were white-yellow with a compact texture. Keywords : Lansium domesticum Corr., Callus induction, Growth regulators, Types of explants.