Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

The Internet Impact on Morals of Students of Vocational School: A Case Study Ramadhani, Arie
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 2 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i2.2118

Abstract

This study discusses the use of the internet for class X students of SMK Darul Anwar Singojuruh Banyuwangi Regency. The method used in this study is a qualitative analysis of product moment assessment techniques. Participation in this study was grade X students who helped 341 students. The sample used in this study was a 34 student experiment. The sampling technique used purposive sampling. The instruments needed in this study were questionnaire sheets. This research variable is divided into two, namely the independent variable X (internet use) and the Y variable (moral). Based on the results of this study show the calculation results when the product obtained by rxy of 0.069. If the score is compared in the table with the number of respondents 34 in the r table shows 0.329, so the coefficient of difficulty is unnecessary between the use of the internet with the students' morals because between t results are smaller than t tables. then there is no difference between the use of the internet against moral students with very low categories at intervals of 0.00-0.199.
The Internet Impact on Morals of Students of Vocational School: A Case Study Arie Ramadhani
International Journal for Educational and Vocational Studies Vol 2, No 2 (2020): February 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/ijevs.v2i2.2118

Abstract

This study discusses the use of the internet for class X students of SMK Darul Anwar Singojuruh Banyuwangi Regency. The method used in this study is a qualitative analysis of product moment assessment techniques. Participation in this study was grade X students who helped 341 students. The sample used in this study was a 34 student experiment. The sampling technique used purposive sampling. The instruments needed in this study were questionnaire sheets. This research variable is divided into two, namely the independent variable X (internet use) and the Y variable (moral). Based on the results of this study show the calculation results when the product obtained by rxy of 0.069. If the score is compared in the table with the number of respondents 34 in the r table shows 0.329, so the coefficient of difficulty is unnecessary between the use of the internet with the students' morals because between t results are smaller than t tables. then there is no difference between the use of the internet against moral students with very low categories at intervals of 0.00-0.199.
HUKUM WARIS ADAT SUKU “OSING “ DALAM PENYELESAIAN SENGKETA WARIS DI LUAR PENGADILAN DI DESA KEMIREN Arie Ramadhani; Ikhwanul Qiram
MIZAN, Jurnal Ilmu Hukum Vol 9 No 2 (2020): Mizan: Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/mizan.v9i2.1248

Abstract

Inheritance law that exists and applies in Indonesia, until now is still not a legal unification. Based on the inheritance map that is still so pluralistic, the result is that until now the regulation of inheritance issues in Indonesia is still not uniform. On the other hand, Customary Inheritance Law is an alternative settlement when the other two inheritance legal systems are unable to answer. Meanwhile, the settlement of inheritance disputes using the Customary Inheritance Law more fulfills a sense of justice from the community, especially in the Osing Tribe community. Aside from being more flexible because it follows the flow of change, it is also better at protecting the good name of the extended family because there are still many claims that inheritance disputes are a disgrace that must be kept confidential. The purpose of this study was to obtain a description of the norms of rules in the customary inheritance law of the osing tribe and the pattern of settlement of the dispute. The results of the study can be a picture of the existence and role of the osing customary inheritance in supporting the formation of positive law, especially in the region of Banyuwangi Regency based on local wisdom.
THE INFLUENCE OF THE INTERNET ON ETHICS AND MORALS OF CLASS X STUDENTS OF SMK DARUL ANWAR SINGOJUURUH, BANYUWANGI REGENCY, EAST JAVA PROVINCE, INDONESIA arie Ramadhani
International Jurnal of Education Schoolars Vol. 2 No. 2 (2021): INTERNATIONAL JOURNAL OF EDUCATION SCHOOLARS
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study discusses the use of the internet for class X students of SMK Darul Anwar Singojuruh Banyuwangi Regency. The method used in this study is a qualitative analysis of product moment assessment techniques. Participation in this study was grade X students who helped 341 students. The sample used in this study was a 34 student experiment. The sampling technique used purposive sampling. The instruments needed in this study were questionnaire sheets. This research variable is divided into two, namely the independent variable X (internet use) and the Y variable (moral). Based on the results of this study show the calculation results when the product obtained by rxy of 0.069. If the score is compared in the table with the number of respondents 34 in the r table shows 0.329, so the coefficient of difficulty is unnecessary between the use of the internet with the students' morals because between t results are smaller than t tables. then there is no difference between the use of the internet against moral students with very low categories at intervals of 0.00-0.199
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN PRESIDEN NO. 63 TAHUN 2017 TENTANG KARTU KELUARGA SEJAHTERA PADA MASYARAKAT DESA KALIBARU WETAN KEC. KALIBARU KAB. BANYUWANGI Yuni Rukmana; Moh. Sabiq Irawan H; Arie Ramadhani
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.991

Abstract

KKS adalah suatu program bantuan non tunai yang di programkan oleh pemerintah pusat yang direncanakan untuk rakyat miskin, yang dilatar belakangi upaya menanggulangi tingkat kemiskinan seperti program-program bantuan sebelumnya, pelaksanaan KKS dilapanga tidak luput dari berbagai kendala. Beberapa masyarakat di Desa Kalibaru Wetan Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi berpendapat mengenai keefektifan program ini dan dampak yang ditimbulkannya. Banyak pro dan kontra yang muncul atas kebijakan pemerintah dalam membantu masyarakat yang kurang mampu (miskin). program Kartu Keluarga Sejatera ini telah terlaksana, namun demikian tidak lepas dari hal-hal yang tidak sesuai dengan yang di harapkan.Rumasan masalah yang ingin dicari oleh peneliti adalah: Pertama, bagaimana Program Kartu Keluarga Sejatera dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat di Desa Kalibaru Wetan? Kedua, untuk mengetahui apa saja faktor penghambat implmentasi kebijakan program Kartu Keluarga Sejatera? Ketiga, Strategi apa yang dilakukan oleh Pemerintah Desa untuk mengoptimalkan pemenuhan hak kesejateraan sosial masyarakat?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif tempat penelitian telah ditentukan oleh peneliti di Desa Kalibaru Wetan Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi. Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan sampling snowball.Hasil dari penelitian ini adalah Penerapan Program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang di selenggarakan oleh Pemerintah Pusat kususnya di Desa Kalibaru Wetan berupa bantuan Non Tunai, akan tetapi bantuan tersebut belum di selenggrakan secara maksimal. Karena masih ada masyarakat yang tidak terdata dan tidak tepat sasaran dalam program tersebut, sehingga masyarakat tidak mendapat kesejahteraan social. Faktor penghambat dalam program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Kalibaru Wetan yaitu kurangnya informasi atau sosialisasi dari pemerintah desa dan data yang di gunakan dalam pendatan menggunakan data lama. Strategi yang dilakukan oleh pemerintah desa untuk mongoptimalkan pemenuhan hak kesejahteraan masyarakat dalam program bantuan sosial yang di berikan oleh pemerintah pusat yaitu dengan akan melakukan kegiatan musyawarah desa untuk mendata ulang penduduk yang membutuhkan kesejahteraan sosial dan pendataan tersebut melibatkan RT/RW, Koordinator PKH dan di dampingi oleh Dinas Sosial yang nantinya data tersebut di usulkan ke Pemerintah Pusat.
KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL DALAM MEMPERTAHANKAN KEBHINEKAAN PADA ERA INDUSTRI 4.0 DI DESA PATOMAN KECAMATAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI irmawati; Sri Sedar Marhaeni; Arie Ramadhani
JPPKn Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v5i2.1028

Abstract

Penelitian ini merupakan Gambaran kehidupan masyarakat multikultural dalam mempertahankan kebhinekaan pada Era Industri 4.0. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kehidupan masyarakat multikultural Desa Patoman dan untuk mengetahui bentuk kegiatan dalam mempertahankan kebhinekaan pada era industri 4.0 di desa Patoman.Keanekaragaman yang ada di Desa Patoman ini merupakan hal yang rawan terhadap perpecahan, hal itu dapat terasa pada saat orang berbeda kebiasaan, berbeda agama, berbeda suku dan berbeda bahasa. Apalagi pada saat ini sudah memasuki era industri 4.0 yang seluruh kegiatan aktivitas manusia sudah menggunakan teknologi informasi yang cepat. Selain itu letak Desa Patoman yang dekat dengan bandara dan dekat dengan tempat wisata Blimbingsari dan pantai Blibis yang memungkinkan banyak masyarakat yang datang dari luar daerah, dan hal itu juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku masyarakat yang nantinya akan mengarah pada perpecahan.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitataif dengan pendekatan fenomenologi, dengan subjek yaitu masyarakat Desa Patoman. Teknik Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah deksripsi analitik yaitu dengan mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar. Terdapat tiga alur analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Proses pengecekan data dengan menggunakan teknik trianggulasi.Hasil dari penelitian ini adalah Desa Patoman memiliki masyarakat yang multikultural. Hal ini terlihat dari keragaman agama,suku, bahasa dan budaya. Meski demikian, masyarakat hidup desa Patoman tetap menjaga hubungan baik. Mereka hidup berdampingan dengan damai dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Adapun kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat antara lain pertemuan lintas agama, kegiatan bersih desa yang mengundang masyarakat dari berbagai suku dan agama, kegiatan keagamaan dan kepedulian sosial lainnya.
STRATEGI INDUSTRI PENGRAJIN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DI ERA PASAR BEBAS: (Studi Kasus di Kelurahan Gilimanuk Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana) Riska Nur Aisyah; Arie Ramadhani
JPPKn Vol 5 No 2 (2021): .
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v6i1.1655

Abstract

Globalisasi perdagangan bebas adalah satu kata yang banyak dibicarakan oleh masyarakat, dengan pemahaman makna yang bermacam-macam namun apa yang dipahami dengan istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran pada manusia, globalisasi itu ditandai dengan teknologi komunikasi dan informasi. Perdagangan bebas dimaknai sebagai suatu proses integrasi di dunia yang disertai dengan ekspansi pasar (barang dan uang) yang mengandung banyak implikasi bagi kehidupan manusia. Pada era perdagangan bebas, tuntutan terhadap mutu produk akan semakin tinggi disertai dengan harga yang semakin bersaing, demikian juga tuntutan terhadap mutu SDM. Untuk menghadapi persaingan pengrajin sampah organik menjadi kompos harus beradaptasi dengan kondisi dan keadaan yang terjadi. Dengan adanya berbagai masalah yang dihadapi oleh pengrajin sampah organik menjadi kompos. Strategi pengrajin sampah organik menjadi kompos masyarakat, dalam menghadapi perdagangan bebas diwujudkan melalui bentuk tindakan sosial yang penuh arti dilakukan oleh pengrajin tersebut. Pengrajin sampah organik menjadi kompos dalam strategi pengembangannya berusaha untuk memperluas jaringannya dan menarik pelanggan melalui teori aksi tentang tindakan sosial.
ANALISA HUKUM DOSEN YANG MELAKUKAN RANGKAP PROFESI SEBAGAI ADVOKAT Arie Ramadhani
JPPKn Vol 6 No 2 (2021): JPPKn (Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jppkn.v6i2.1660

Abstract

Pada fenomena rangkap profesi yang dilakukan oleh para pengemban profesi hukum ini, ada pula para praktisi pengemban profesi hukum yang mengemban profesi sebagai advokat, ternyata melakukan rangkap profesi sebagai dosen atau tenaga pegajar di suatu perguruan tinggi, baik di fakultas hukum, program magister kenotariatan atau program pasca sarjana lainnya. Pengembanan rangkap jabatan atau profesi itu juga bisa berlaku sebaliknya artinya Dosen juga merangkap profesi sebagai Advokat. Pengembanan jabatan atau profesi rangkap sebagai Advokat dan juga sebagai dosen atau tenaga pengajar tersebut terkadang menimbulkan keraguan mengenai boleh atau tidaknya rangkap jabatan sebagai dosen atau tenaga pengajar tersebut dilakukan dan sebaliknya apakah dosen boleh atau tidaknya merangkap sebagai Advokat. Keraguan ini berpotensi menimbulkan suatu perdebatan yang terkadang berujung pada kondisi ketidak-pastian hukum.Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian normatif atau metode library reseach (penelitian kepustakaan). Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian kepustakaan. advokat dapat menjadi dosen tentunya dosen non PNS. Dosen PNS, Dosen PNS DPK begitu juga dengan dosen PTN non PNS yang berstatus PPPK tidak dapat menjadi Advokat, di karenakan status kepegawaiannya tunduk pada dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara serta dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
A CASE STUDY: ADVOCATE THAT WORKED AS PERMANENT LECTURER ACCORDING TO LEGAL VIEW Arie Ramadhani
Srawung (Journal Of Social Sciences And Humanities) Vol. 1 Issue. 2 (2022)
Publisher : jfpublshier

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The dual position or profession as an advocate and a lecturer sometimes raises doubts about whether the dual position as a lecturer is allowed or not. This doubt has the potential to cause a debate that leads to legal uncertainty conditions. This study aims to determine the prohibition of a lecturer who also being an advocate and vice versa. Is there any prohibition on an advocate who also being a lecturer for eliminating the doubts and creating legal certainty for dual professions of lecturers and advocates. This research uses the normative research or library research method. Legal research conducted by examining library materials or secondary data through normative legal research, in this case referring to a court decision that has permanent legal force, the Decision No: 47/Pdt.SUS-PHI/2016/ PN Pdg. By doing this research, it is hoped that it can further straighten the views or opinions that the dual profession of lecturers and advocates may or may not be based on the applicable positive law. From the results of this research, it was concluded that lecturers who were concurrently professions as advocates did not violate the legislation provisions and could not be justified to dismissal the double-professional lecturers.
HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN TENTANG HAM DENGAN SIKAP TOLERANSI PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 4 NEGARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Arie Ramadhani; Dewi Ria Agustin
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 1 No 2 (2017): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.453 KB)

Abstract

Human rights education spurs students to be able to develop strong self-tolerance attitudes, this is because students will realize that as human beings they are social beings besides individual beings so they are aware that besides them there are still others who need and need them in their daily lives - day. The formulation of the problem in this study is whether there is a relationship between students' understanding of human rights and the attitude of tolerance of students in Class VIII Even Semester of State Middle School 4 Country 2016-2017. The researcher used data analysis methods with statistics. The statistical formula used is the tetrachoric relationship technique. To test the significance of the coefficient of the tetrachoric relationship (r t) it is tested with the Producer Moment (Ò²2). The results of his research are that there is a relationship between understanding of human rights and the attitude of tolerance in Class VIII students in the even semester of SMP Negeri 4 in Academic Year 2016-2017, because r = 0.601 is in the range of 0.600 - 0.800 included in the Relationship.