Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR DAN KEBIASAAN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA TENUN DI DESA KEMBANG KERANG DAYA, KABUPATEN LOMBOK TIMUR Muhamad Majdi
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2020): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v5i1.91

Abstract

Berdasarkan World Health Organization (WHO) bahwa risiko pekerjaan penyebab kesakitan dan kematian berada ditingkat kesepuluh, faktor risiko secara global untuk jumlah kesakitan dan kematian yaitu 37% back pain, 16% hearing loss, 13% chronic obstructive lung disease, 11% asma, 10% cedera, 9% kanker paru, dan 2% leukimia. Pada profil kesehatan di Indonesia tahun 2008, jumlah penderita muskuloskeletal di Rumah Sakit di Indonesia sebesar 175.132 kunjungan (29,8%). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, diperoleh masalah terkait keluhan muskuloskeletal pada pekerja tenun di Desa Kembang Kerang Daya meliputi: tangan, bahu, pinggang, dan pantat terasa nyeri dan pegal karena melakukan pergerakan tubuh dalam waktu yang lama. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor penyebab keluhan muskuloskeletal pada pekerja tenun dengan menyajikan data yang telah diukur dengan metode Ovako Working Analysis System dan kuesioner Nordic Body Map yang juga disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada pekerja tenun di Desa Kembang Kerang Daya, Kabupaten Lombok Timur dengan sampel penelitian berjumlah 68 orang. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif dan statistik meliputi analisis univariate, bivariate, dan multivariate. Hasil uji statistik dengan chi square bahwa faktor sikap kerja (p= 0,000 dan OR= 23,754), umur (p= 0,019 dan OR= 5,517), dan kebiasaan melakukan pengobatan tradisional (p= 0,001 dan OR= 10,855) memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai signifikan (?< 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat 2 variabel independen yang memiliki hubungan signifikan dengan keluhan muskuloskeletal, yaitu sikap kerja (p= 0,002), dan kebiasaan melakukan pengobatan tradisional (p= 0,049). Sedangkan variabel umur tidak memiliki hubungan dengan keluhan muskuloskeletal (p= 0,102). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor risiko yang paling dominan mempengaruhi keluhan muskuloskeletal adalah sikap kerja dengan nilai odds ratio (OR) sebesar 23,754.
HUBUNGAN ANTARA JARAK SUNGAI SEBAGAI SUMBERPENCEMAR DENGAN KANDUNGAN COLIFORM PADA SUMUR GALI Erlan Siswandi; Taufik Abdullah; Muhamad Majdi; Maskur Maskur
Jukung (Jurnal Teknik Lingkungan) Vol 6, No 2 (2020): SEPTEMBER 2020
Publisher : Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jukung.v6i2.9254

Abstract

Kegiatan industri, kandang ternak, perilaku masyarakat dan aktivitas rumah tangga menghasilkan limbah yang terbuang ke sungai. Limbah tersebut meresap ke tanah dan menyebabkan terjadinya pencemaran air tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Gubuk Timuk Desa Pohgading Kecamatan Pringgabaya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui rata-rata kandungan bakteri Coliform pada air sumur gali dengan variasi jarak 1-5 meter, 6-10 meter dan 11-15 meter dari sungai sebagai sumber pencemar, 2) untuk mengetahui hubungan antara jarak sungai dengan tingkat pencemaran pada sumur gali. Jumlah sampel 18 sumur dipilih secara acak. Data dikumpulkan dengan cara observasi dan dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif. Dari hasil pemeriksaan sampel menunjukkan bahwa rata–rata kandungan bakteri Coliform pada air sumur gali Dusun Gubuk Timuk Desa Pohgading dengan jarak 1-5 meter dari sungai adalah 190/100ml, jarak 6-10 meter dari sungai adalah 90,875/100ml dan jarak 11-15 meter dari sungai adalah 51/100ml. Hasil pemeriksaan sampel tersebut sebagian besar tidak memenuhi kualitas sebagai air bersih, sesuai Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 dengan kadar maksimal yang diperbolehkan adalah 50/100ml sebagai air non perpipaan. Kemudian hasil uji Anova dengan α = 0,02 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jarak sungai sebagai sumber pencemar dengan kandungan Coliform pada sumur gali di Dusun Gubuk Timuk Desa Pohgading Kecamatan Pringgabaya. Kata kunci: Bakteri Coliform, jarak sungai, sumur gali.  Industrial activities, animal pens, community behavior and household activities produced waste into rivers. The waste seeps into the ground and couses groundwater pollution. This research was carried out in Gubuk Timuk Hamlet, Pohgading Village, Pringgabaya District. The study aims were: (1) to find out the average content of Coliform bacteria in dug well water with variations in distance of 1-5 meters, 6-10 meters and 11-15 meters from the river as a source of pollution, 2) to determine the relationship between river distance with level of pollution in dug wells. There were 18 well samples randomly selected. Data were collected by observation and analyzed using quantitative analysis techniques. The research results of the sample examination showed that the average content of Coliform bacteria in the dug well water of the Gubuk Timuk, Pohfading Village with a distance of 1-5 meters from the river was 190/100ml, a distance of 6-10 meters from the river was 90.875/100ml and a distance of 11-15 meters of the river was 51/100ml. Most of the samples examination did not meet the quality as clean water, according to Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 with the maximum level allowed is 50/100ml as non-piped water. The Anova test results with α = 0.02 indicate that there is a relationship between the distance of  river as a source of pollutants and the Coliform content in dug wells in Gubuk Timuk Hamlet, Pohgading Village, Pringgabaya District. Keywords: Coliform bacteria, dug wells, river distance.
PENGEMBANGAN MODUL BIOTESITIK PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER RELIGIUS DAN PEDULI LINGKUNGAN Muhamad Majdi
TSAQAFATUNA : Jurnal Ilmu Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2019): Ilmu Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tsaqafatuna.v1i1.72

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rasa mengetahui dari peneliti tentang kelayakan bahan biologis yang digunakan di Madrasah Aliyah. Tujuan Pembelajaran MANU Putri Buntet Pesantren Cirebon berfokus pada pencapaian visi dan mewujudkan misi. Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dan wawancara dengan guru biologi, ditemukan bahwa untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran di MANU Putri Buntet Pesantren Kabupaten Cirebon diperlukan bahan ajar yang dirancang dengan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa sesuai dengan karakteristik siswa. sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan tentang pendekatan sistem pembelajaran. Prosedur penelitian mencakup lima tahap utama pengembangan desain pembelajaran sebagai analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Produk penelitian dan pengembangan dalam bentuk modul Bioteistik. Bahan ajar modul bioteistik telah divalidasi dan memperoleh skor rata-rata 79,17% termasuk dalam kategori memenuhi syarat. Implementasi Bioteistik. Modul bioteistik telah divalidasi dan diperoleh dalam pembelajaran secara signifikan mengoptimalkan aspek internalisasi nilai-nilai sikap siswa. Internalisasi nilai-nilai agama dan lingkungan dari masing-masing pengamatan 96,43% dan 82,97% dan 81,68% keduanya dikategorikan bercokol. Implementasi Modul Bioteistik di MANU Putri Buntet Pesantren Cirebon mendapat respon positif dari guru dan siswa. Studi ini menunjukkan bahwa bahan ajar modul Bioteistik layak untuk diimplementasikan dan efektif dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa terutama dalam ranah afektif.