Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

IMPLEMENTASI MERDEKA BELAJAR DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR Juliana
Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra (PENDISTRA) Vol 4 No. 2 Desember Tahun 2021
Publisher : Universitas Katolik Santo Thomas Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/pendistra.v4i2.1615

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, dunia pendidikan terus mengalami dinamika dan perkembangan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menetapkan 4 pokok kebijakan bidang pendidikan nasional melalui program “Merdeka Belajar”. Salah satu pokok kebijakan tersebut adalah mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP). Berdasarkan hal tersebut, peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi merdeka belajar dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis konten dengan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, Pertama, berdasarakan konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan format yang sudah ada selama ini dianggap bersifat kaku. Sehingga, kebijakan merdeka belajar dalam pemangkasan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari yang awalnya 13 komponen menjadi 3 komponen dianggap lebih efisien dan efektif, yang nantinya guru memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran. Kedua, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus memiliki dan memerhatikan prinsip utamanya, yaitu: (1) efisien, penyusunan RPP harus efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak banyak menghabiskan waktu dan tenaga; (2) efektif, penyususan RPP harus efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran; dan (3) berorientasi pada peserta didik, berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar peserta didik di kelas, sehingga nantinya dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Ketiga, penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada setiap Tema pembelajaran di SD dianggap lebih efektif dan efesien, karena guru menjadi lebih fokus terhadap penguasaan materi pelajaran yang nantinya akan disampakaikan kepada peserta didik. Selain itu, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) satu lembar juga memberikan waktu terhadap guru untuk istirahat serta memersiapkan dan mengevaluasi pembelajaran dengan kualitas mengajar yang lebih baik lagi.
Kesalehan Digital (Analisis Fenomena Popularisasi Hadis Pada Status) R. Nurhayati; Inar; Juliana; Wita Febrianty; Dina Islamiah
Proceedings University of Muhammadiyah Yogyakarta Undergraduate Conference Vol. 2 No. 1 (2022): Strengthening Youth Potentials for Sustainable Innovation
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/umygrace.v2i1.505

Abstract

The birth of the tiktok application was based on an evolutionary process that occurred in the field of technology (digitalization) and internet innovation which led to the emergence of various types of social media. Indonesia In 2020, social media has experienced rapid development to become popular culture in Indonesia, namely the TikTok application, which has been downloaded 63.3 million times. Where the majority of users of this application are millennials, school age, or commonly known as generation Z. With a large number of users, the content offered to other users is also very diverse, but not many use it wisely so this can affect behavior and way of thinking. This study aims to describe forms of digital kesalehan and the factors that influence digital piety in the tiktok status of IAI Muhammadiyah Sinjai students. The type of research used is phenomenology with a qualitative research approach and the data collection techniques used are observation, interviews and documentation while the data analysis techniques used are data reduction, data presentation and drawing conclusions or verification. The results of this study are that the forms of digital kesalehan carried out by IAIM Sinjai students are very diverse, starting from making and sharing Islamic videos and increasing literacy about Islam by utilizing social media. But besides that, they apply the concept of preaching, namely Islamic teachings as the truth must be conveyed in a good and beautiful way so that what is conveyed can be accepted by the community and not vice versa. In addition, the factors that affect digital kesalehan in IAI Muhammadiyah Sinjai Student Tiktok Status come from internal and external factors where both are things that support a person in implementing what is called digital piety or good deeds done through social media
Analisis Kualitas Layanan dan Servicescape Terhadap Kepuasan Pelanggan Mcdonald’s Selama Covid-19 Juliana; Amelda Pramezwary; Sheily Triratnasari Tanzil; Vera Angelina; Wisnuadji Wibowo Wahyuhadi Putro
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 2 No. 02 (2021): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.199 KB) | DOI: 10.59141/jiss.v2i02.191

Abstract

Pada masa pandemi ini McDonald’s mengalami penurunan pendapatan. Menurut data, pendapatan McDonald’s turun sebesar 1.587 trilliun, yang dimana pada tahun 2019 pendapatan McDonald’s yaitu sebesar 5.349 triliun, untuk menstabilkan hal tersebut maka McDonald’s harus memperhatikan kualitas layanan dan servicescape. Penelitian ini membahas tentang analisis kualitas layanan dan servicescape terhadap kepuasan pelanggan McDonald’s selama COVID-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas layanan dan servicescape terhadap kepuasan konsumen. Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu kualitas layanan, servicescape dan kepuasan konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada orang yang pernah melakukan drive thru, takeaway ataupun delivery selama COVID-19 di McDonald’s. Jumlah sampel yang digunakan adalah 250 sampel. Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode kuantitatif dengan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda dan hasilnya diolah menggunakan SPSS. Hasil dari penelitian ini, menunjukan bahwa kualitas layanan dan servicescape memiliki hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
The Experience Economy and Marketing Approach in Rural Tourism that Creates Memorable Experience (A Study in Cikolelet Tourism Village) Juliana; Sabrina Oktaria Sihombing; Ferdi Antonio
Ilomata International Journal of Social Science Vol 4 No 2 (2023): April 2023
Publisher : Yayasan Ilomata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52728/ijss.v4i2.691

Abstract

The approach and use of the experience economy has transformed a tourist village with new added value. The presence of ecotourism-based tourism villages and examines the use of community-based tourism models in the development of tourism villages. Through the CBT model, the development of tourist villages has an impact on reducing unemployment, being able to maintain local wisdom and encouraging village independence. The research objective is to examine the use of the experience economy and the use of the CBT model in the development of the Cikolelet tourism village. The research method uses qualitative research methods. Informants in the study were the head of the tourism village Pokdarwis and member of Pokdarwis of the Cikolelet tourism village who understood tourism villages. Data collection techniques were carried out through observations, interviews, and direct documentation of the research object. The results of the study can be concluded that The experience economy concept can be applied to Cikolelet rural tourism to enhance the tourist experience and create a unique and memorable destination. The experience economy is based on the idea that people are increasingly seeking experiences over material goods, and that businesses can create value by designing and delivering unique and memorable experiences.