Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MIKROENKAPSULASI MINYAK SAWIT MERAH DENGAN VARIASI SUHU PENGERINGAN DAN JENIS BAHAN PENYALUT DENGAN METODE FOAM-MAT DRYING Saputri, Nur Endah; Ngatirah, Ngatirah
FoodTech: Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 2 (2019): Oktober (2019)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jft.v2i2.40767

Abstract

This study aims to determine the heat drying and kind of coating material for microencapsulated by physicochemical and organoleptic properties. Experimental design use Divide Plot Design (DPD) with two variables. The various heat drying (S) namely 50°C (S1), 60°C (S2), dan 70°C (S3), while as a section plot is a kind of coating mateials namely Na-Alginate (L1), Starch (L2), Carboxyl Methy Cellulose (L3), dan Chitosan (L4). The result showed variations of heat drying did not affect physical, chemical, and preference (color and texture) tests. The kind of coating material influences, water content, oil content, solubility, and preference test (color & texture), but does not significantly affect the content of free fatty acids, peroxide numbers, and carotenoid levels. The best overall results were found in microencapsulates with Starch coating ingredients with properties: 2.08% water content, free fatty acid content 0.63%, peroxide number 23.61 meq / kg, carotenoid levels 131.61 ppm, levels oil encapsulated 53.62%, solubility 57.03%, and munshell 91 color (dark yellow).
Komposisi Nilai Gizi Pempek Ikan Tenggiri (Scomberomorus Commersonii) Dengan Penambahan Wortel (Daucus Carota) Saputri, Nur Endah; Hidayah, Nurul; Muttalib, Yuges Saputri
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.488

Abstract

Asupan serat pangan pada anak-anak di Indonesia cukup rendah. Modifikasi kudapan atau makanan sepinggan dengan penambahan sayur dapat menjadi salah satu upaya peningkatan asupan serat pangan. Penelitian ini mengkaji karakteristik nilai gizi serta penerimaan sensori pempek ikan tenggiri dengan penambahan wortel. Studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat empat formulasi pempek, yaitu F1 (0% wortel), F2 (20% wortel), F3 (40% wortel), dan F4 (60% wortel). Penambahan 40% wortel mampu meningkatkan nilai penerimaan sensori terbaik pada warna (6,7±1,7), aroma (5,8±2,4), tekstur (6,7±1,7), dan rasa (6,8±1,6). Kemudian, komposisi nilai gizi pempek dengan penambahan 40% wortel yaitu air (66,52±0,57%), abu (1,77±0,05%), lemak (<0,02%), protein (7,43±0,01%), karbohidrat (24,25±0,63%), dan serat pangan (2,42±0,01%). Penambahan wortel dapat meningkatkan penerimaan sensori serta kadar air dan serat pangan.
Total Fenol dan Aktivitas Anti-Inflamasi Jamur Sawit (Volvariella sp) Saputri, Nur Endah; Dhayan, Rosa; Harsanti, Brigita R.; Putri, Dea M.; Fadly, Dzul
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i3.637

Abstract

Jamur sawit (Volvarialla sp) merupakan bahan pangan dengan produktivitas tinggi dan ekonomis, Namun, bukti empiris mengenai manfaat bahan pangan ini masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris kandungan total fenol dan aktifitas anti-inflamasi jamur sawit. Jamur sawit yang diperoleh dari Pontianak, diekstraksi menggunakan etanol absolut untuk memperoleh ekstrak etanol dan air untuk memperoleh ekstrak air. Kedua ekstraksi kemudian analisis total fenol melalui metode Folin Ciocalteu dan anti-inflamasinya pada sel darah merah kelinci. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa ekstrak air memiliki kadar total fenol dan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan lebih tinggi (total fenol: 31,9 mg GAE/g dan IC50 aktivitas anti-inflamasi: 106,218 ppm) dari ekstrak etanol (total fenol: 17,4 mg GAE/g dan IC50 aktivitas anti-inflamasi: 125,306 ppm). Jamur sawit berpotensi sebagai pangan anti-inflamasi yang baik bagi tubuh, berdasarkan ektraksinya, ekstrak air dari jamur sawit memiliki kadar fenol dan aktivitas anti-inflamasi lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol. Dengan demikian makan bahan pangan ini dapat menjadi salah satu pilihan bagi peningkatan imunitas dan pangan dengan sifat anti-inflamasi bagi masyarakat